[EXOFFI FREELANCE] MY LADY (CHAPTER 42)

MY LADY

[ Chapter 42]

Title : MY LADY

Author : Azalea

Main Cast :

Byun Baekhyun (EXO), Lee Sena/Kim Jisoo (BLACKPINK), Oh Sehun (EXO)

Support Cast :

Shannon Williams, Lee Miju (Lovelyz), Kim Kai (EXO), Park Chanyeol (EXO), Do Kyungsoo (EXO), etc.

Genre : Romance, Sadnes, Adult

Rating : PG + 17

Length : Chapter

Disclaimer : Cerita ini murni dari otakku sendiri. Tidak ada unsur kesengajaan apabila ada ff yang memiliki cerita serupa. Kalaupun ada yang serupa, aku akan berusaha membawakan cerita milikku sendiri ini dengan gaya penulisanku sendiri. Kalian juga bisa membacanya di wattpad. Nama id ku @mongmongngi_b, dengan judul cerita MY LADY.

Credit poster by RAVENCLAW

Cerita sebelumnya :  Cast Introduce -> CHAPTER 1 -> CHAPTER 2 -> CHAPTER 3 -> CHAPTER 4 -> CHAPTER 5 -> CHAPTER 6 -> CHAPTER 7 -> CHAPTER 8 -> CHAPTER 9 -> CHAPTER 10 -> CHAPTER 11 -> CHAPTER 12 -> CHAPTER 13   -> CHAPTER 14 -> CHAPTER 15 -> CHAPTER 16 -> CHAPTER 17 -> CHAPTER 18 -> CHAPTER 19 -> CHAPTER 20 -> CHAPTER 21 -> CHAPTER 22 -> CHAPTER 23 -> CHAPTER 24 -> CHAPTER 25CHAPTER 26 -> CHAPTER 27 –> CHAPTER 28 -> CHAPTER 29 – > CHAPTER 30 -> CHAPTER 31 -> CHAPTER 32 -> CHAPTER 33 -> CHAPTER 34 -> CHAPTER 35 -> CHAPTER 36 -> CHAPTER 37 -> CHAPTER 38 -> CHAPTER 39CHAPTER 40CHAPTER 41

Warning!! Walaupun tidak digambarkan secara gamblang, di chapter ini sedikit mengandung unsur dewasa di pertengahan cerita. Aku harap kalian yang masih di bawah umur tidak membacanya. Tolong di skip. Terima kasih. Selamat membaca.

——————————————————————-

Dengan langkah tergesa Sehun menuju ke lorong hotel yang cukup sepi sehingga bisa dipastikan tidak akan ada seorang pun yang bakal mendengar percakapannya. Jantungnya berdetak dengan sangat cepat. Keringat dingin mulai bermunculan dari pori-pori tubuhnya. Tubuhnya bergetar hebat, dan ia tidak bisa menghentikannya.

Suara nada sambung adalah hal pertama yang didengarnya setelah beberapa kali ia mencoba untuk menghubunginya namun tidak bisa. Sehun terus berjalan bolak-balik tak tentu arah dengan perasaan tidak menentu. Ia perlu memastikan sesuatu saat ini juga.

Yeobeoseyo?”

Tanpa sadar Sehun menghentikan langkahnya dan menghembuskan napasnya lega begitu mendengar suara di seberang telepon sana.

Hyung…”

Ada masalah apa?”

“Aku perlu memastikan sesuatu.”

Apa itu?”

Apakah pria yang bernama Byun Baekhyun itu adalah salah satu petinggi klan mafia Black Scorpion?”

Bukankah kemarin kau sudah melihat datanya sendiri?”

Aku hanya ingin memastikan.”

“Berdasarkan data dari mata-mata kita, ia memang salah satu petingginya saat ini. Namun sayangnya kita belum bisa memastikan di posisi apa ia saat ini. Kau tahu sendiri, di klan mafia itu ada dua keluarga paling berpengaruh di organisasi itu, dan salah satunya keluarga pria yang bernama Baekhyun itu.”

Apakah semua petingginya mempunyai tatto kalajengking di lehernya?”

Semua anggota klan mafia itu mempunyai tatto tersebut di tubuh mereka. Entah itu di leher, tangan, kaki, perut, punggung, pokoknya di bagian tubuh mereka. Namun ada satu hal yang menarik tentang tatto itu, dan aku lupa memberitahumu. Di dekat gambar kalajengkingnya akan ada tatto lain yang menandakan kedudukan seseorang di dalam klan tersebut.”

Sehun terdiam mendengar penjelasan Kyungsoo mengenai tatto klan mafia yang tengah mereka selidiki karena kasus narkobanya. Sebenarnya Kyungsoo sudah pernah menceritakan perihal tatto itu, tapi entah kenapa saat ini otaknya terasa kosong hingga melupakan informasi penting tersebut.

Kau sudah menemukan siapa pembunuh kakakmu dulu?” tanya Kyungsoo saat dirasa Sehun hanya diam termangu dalam lamunannya.

Sehun yang tersadar pun menggelengkan kepalanya, tapi mengingat orang yang ia ajak bicara sedang tidak ada di depannya langsung, Sehun pun mau tidak mau mengeluarkan suaranya.

“Belum. Hanya saja, aku melihat seseorang yang memiliki tatto di leher dekat dengan telinganya,” ucap Sehun lirih tapi masih bisa didengar oleh Kyungsoo.

“Apakah di tattonya terdapat sebuah gambar mahkota seperti yang kau ingat?”

Aku tidak yakin.”

Terdengar hembusan napas dalam di seberang sana sebelum keheningan melanda keduanya.

Sebenarnya aku punya sebuah informasi untukmu, tapi aku tidak yakin untuk membicarakannya lewat telepon.”

Baiklah kita bicarakan hal itu besok. Aku akan menemuimu di tempat biasa, hyung.”

Geurae, sampai jumpa besok.”

Kyungsoo pun memutuskan sambungan telepon mereka secara sepihak. Begitu sambungan terputus, tangan Sehun pun langsung terkulai lemas. Ia menatap kosong ke sembarang arah dengan pikiran berkelana ke masa lalu. Sehun menyugar rambutnya ke belakang kala kesadaran menghantamnya dengan begitu kerasnya. Tangannya mencengkeram begitu kuat ponsel yang ada di tangannya seakan ia bisa meremukannya saat ini juga.

Kali ini kau tidak akan kulepaskan!

***

Di waktu yang sama tapi di tempat berbeda, seseorang tengah mengamati foto-foto di tangannya dengan seksama.

“Sejak kapan mereka kembali bersama?”

“Baru tiga hari ini, sajangnim,” jawab seorang lainnya dengan nada penuh kepatuhan di dalamnya.

“Seharusnya dulu kau menembaknya mati.”

Jeoseonghamnida.”

“Sepertinya bocah bodoh itu memperketat penjagaan padanya setelah kejadian itu.”

Orang yang diajak bicara oleh tuannya itu hanya terdiam karena tidak tahu harus menjawab atau menanggapi apa mengenai ucapan yang baru saja dilontarkan tuannya itu.

Suara ketukan jari pada meja kaca di ruangan itu menjadi satu-satunya sumber suara di tengah keheningan. Setelah berpikir cukup lama, akhirnya ia pun mengambil keputusannya mengenai masalah ini.

“Sepertinya tidak ada cara lain, selain dia sendiri yang menyingkirkannya.”

***

Suara bising yang memekakan telinga tidak membuat risih Shannon sedikit pun. Lain halnya dengan Kai yang tengah duduk di sampingnya. Entah sudah keberapakalinya ia melihat waktu di jam yang terpasang di pergelangan tangannya.

Saat ini mereka berdua tengah berada di salah satu club malam milik Baekhyun. Selepas pertengkarannya dengan Baekhyun di pesta tadi, Shannon memutuskan untuk datang ke club ini sekedar untuk melepas penatnya.

Inilah kebiasaannya jika sudah bertengkar dengan Baekhyun. Ia akan memilih untuk melarikan diri sejenak ke salah satu club malam milik suaminya itu. Dan dengan setianya Kai selalu ada bersamanya di mana pun ia berada. Seperti saat ini. Dengan sabarnya Kai menungguinya yang tengah menikmati bergelas-gelas minuman alkohol. Sebenarnya di rumah Baekhyun juga terdapat sebuah mini bar yang memiliki persediaan minuman alkohol yang tak kalah lengkap dari club malam miliknya, namun saat ini Shannon lebih memilih untuk bersembunyi sejenak sebelum ia memulai perangnya lagi dengan sang suami itu.

“Berhentilah,” ucap Kai merampas gelas yang akan Shannon minum isinya.

Shannon yang sudah mulai terpengaruh akan alkohol hanya bisa mendesis kesal karena kesenangannya diganggu oleh Kai. “Aku belum mabuk,” dustanya yang mendapat gelengan kepala dari Kai. Dilihat sekilas pun Kai sudah tahu jika saat ini Shannon sudah mulai mabuk.

“Ayo kita pulang,” ucap Kai lagi mengabaikan keengganan Shannon dengan sedikit menariknya agar berdiri dari kursi bar yang tengah ia duduki saat ini. Namun Shannon kembali membantahnya dengan menepis tangan Kai yang memegang lengan atasnya.

“Jika kau menyuruhku pulang hanya untuk mendengar suara-suara menjijikan itu di dalam rumahku sendiri, maka jawabannya adalah tidak!”

Kai mematung mendengar ucapan penolakan Shannon yang terdengar kesakitan di nada suaranya. Ia tahu Shannon begitu mencintai Baekhyun, dan juga sangat terluka saat ia melihat lelaki yang dicintainya tengah bercumbu dengan wanita lain yang seharusnya menjadi tempatnya. Dan sekali lagi, Kai tidak bisa melindungi hati dari wanita yang dicintainya ini.

“Apakah aku tidak cantik? Atau apakah aku kurang seksi? Atau apakah aku tidak menarik sama sekali di mata Baekhyun?” pertanyaan Shannon itu sukses membuat Kai kembali pada kenyataan. Ia menatap nanar ke arah wanita yang tengah menahan tangisnya itu. Ini bukan kali pertama Shannon menanyakan hal yang sama padanya. “Aku sungguh tidak tahu apa yang kurang dariku hingga Baekhyun tidak bisa melihat diriku sama sekali.”

“Kau sudah terlalu mabuk,” ucap Kai mencoba mengalihkan pembicaraan mereka.

“Kai-ya, apakah menurutmu aku wanita yang tidak menarik?Kai memilih diam karena ia tidak tahu harus menjawab apa. Di sisi lain, Shannon tersenyum kecut karena Kai tidak mengucapkan sepatah kata pun untuk menjawab pertanyaan. Hal itu memperkuat dugaannya bahwa ia memang wanita yang menyedihkan yang tidak ada seorang pun menginginkannya. “Bahkan kau pun beranggapan sama.”

Kai tetap diam mendengarkan dengan seksama racauan Shannon di tengah bisingnya suara musik di club itu. Ia menatap lekat Shannon dengan berbagai perasaan yang bercampur aduk di hatinya. Tidak pernah sekalipun dalam pikiran Kai jika Shannon adalah wanita yang menyedihkan. Ia hanya wanita yang terlalu gigih memperjuangkan cintanya kepada seorang lelaki yang tidak pernah melihatnya sama sekali.

“Aku rasa Tuhan telah sia-sia dengan menciptakanku.”

“Apa maksudmu?”

“Tidakkah kau lihat? Tidak ada seorang pun yang menginginkanku.”

Entah kenapa mendengar keluhan Shannon kali pun membuat Kai naik darah. “Kau hanya belum membuka mata dan hatimu untuk melihat jika di antara miliyaran manusia yang hidup di bumi ini pasti ada seseorang yang sangat menginginkanmu melebihi apapun.”

“Omong kosong.”

Kai mengepalkan tangannya begitu erat kala mendengar cemoohan yang di ucapkan Shannon. Ia kembali gagal mencoba untuk membuka mata Shannon yang sudah terlalu buta akan hanya sosok Baekhyun seorang. Dan itu membuatnya geram setengah mati. “Kau ingin bukti?”

Shannon tengah memandang gelas-gelas kosong di depannya pun segera mengalihkan tatapannya pada Kai yang ada di sampingnya. Sebelah alisnya naik ke atas karena ucapan Kai yang terdengar meyakinkan di telinganya. Di tengah pandangan kaburnya karena alkohol, ia menatap wajah Kai yang juga tengah menatapnya dengan tatapan seriusnya. Beberapa menit mereka saling tatap, akhirnya Shannon pun mengeluarkan suaranya.

“Kalau begitu buktikan!”

Bagaikan sebuah perintah, Kai pun melakukannya dengan senang hati. Hal yang sudah dipendamnya selama bertahun-tahun akhirnya bisa ia rasakan juga. Efek sedikit mabuk karena alkohol membuatnya lebih berani dari biasanya. Tanpa pikir panjang, Kai pun menarik tengkuk Shannon untuk lebih dekat dengannya. Ia mencari bibir Shannon dan menciumnya dengan begitu kerasnya seakan ia menumpahkan seluruh rasa frustasinya selama ini dalam satu ciuman. Rasa manis bibir Shannon yang bercampur dengan rasa manis dari alkohol membuat Kai mengerang nikmat. Sungguh, rasa bibir Shannon mengalahkan semua fantasinya selama ini.

Shannon yang belum siap dengan ciuman dadakan yang diberikan Kai hanya bisa terdiam selama beberapa saat. Ia masih mencerna apa yang sesungguhnya sedang terjadi di antara mereka. Tidak pernah sekalipun ia berciuman dengan begitu intensnya dengan seorang pria, sekalipun itu dengan suaminya sendiri, Baekhyun.

Shannon yang sedikit tersadar dari keterkejutannya langsung memukul dada Kai ringan. Ia begitu kewalahan menerima ciuman dari Kai membuatnya tidak bisa leluasa mengambil napas. Kai yang mengerti pun sedikit menjauhkan kepalanya agar ciuman mereka terlepas tapi ia masih memegang kedua sisi kepala Shannon agar tidak bergerak terlalu jauh.

Napas terengah mereka saling bersahutan menerpa wajah satu sama lain. Setelah cukup mengambil napas, Kai pun mendekatkan wajahnya ke wajah Shannon. Ia kembali melumat bibir Shannon dengan penuh perasaan. Ciuman kali ini terasa begitu lembut dan tidak memaksa seperti ciuman pertama. Hal itu sukses membuai Shannon yang pada akhirnya membalas setiap lumatan yang diberikan Kai.

Kai yang merasakan Shannon membalas ciumannya pun tersenyum dalam hati. Ia sungguh bahagia, hingga mereka lupa ciuman lembut itu pun sudah berubah menjadi lumatan-lumatan panas dengan penuh gairah. Tubuh mereka saling menempel satu sama lain hingga tidak menyisakan sedikit pun jarak di antara mereka. Keadaan club yang remang-remang membuat siapa saja dapat bercumbu di mana saja di dalam club tersebut. Hal itu sudah bukan menjadi sesuatu yang tabu bagi siapa saja yang masuk ke dalam club itu.

Dengan enggan Kai kembali melepaskan tautan mereka. Ia bahkan tidak sadar jika saat ini dirinya tengah berdiri di depan kursi yang Shannon duduki. Kai bisa melihat Shannon yang tengah mengatur napasnya yang memburu. Wajahnya yang sudah merona karena alkohol, bertambah merona saja karena gairah yang mereka rasakan saat ini. Dan Kai merasa saat ini kecantikan Shannon bertambah berkali-kali lipat dari biasanya.

Perlahan tangannya menyentuh sudut-sudut bibir Shannon yang terdapat noda lipstik akibat ciumannya. Hal itu sontak membuat Shannon membuka matanya. Pandangan mata sayu Shannon membuat Kai gelap mata.

“Jika kau ingin berhenti, kita bisa berhenti sampai di sini saja. Tapi jika kau ingin lanjut, maka kau tidak bisa berhenti saat itu juga,” ucap Kai dengan nada seraknya yang sekarang terdengar amat seksi di telinga Shannon.

Di ambang kesadarannya, Shannon pun menjawab, “Aku tidak ingin pulang.”

Dan jawaban itu sudah cukup bagi Kai untuk mengetahui apa yang dimaksud oleh Shannon. Anggap saja saat ini ia seseorang yang gila karena akan bercinta dengan istri dari sahabatnya sendiri, karena memang sesungguhnya ia sudah gila dari awal.

Letak club yang berada di lantai satu salah satu hotel milik Baekhyun memudahkan Kai dan Shannon atau pasangan lainnya untuk mencari kamar demi melepaskan hasrat mereka. Dan sebuah keajaiban di tengah-tengah meledaknya gairah yang dirasakan Kai maupun Shannon, mereka bisa selamat masuk ke dalam kamar hotel dengan pakaian yang masih lengkap. Hanya saja bagian bibir keduanya sudah agak bengkak yang dapat memperlihatkan apa yang telah mereka lalui sebelumnya.

Begitu pintu kamar tertutup, Kai langsung memojokkan Shannon ke arah dinding terdekat mereka. Ia kembali mencium Shannon tidak kalah intens dari saat mereka berada di club. Satu per satu pakaian mereka lepas hingga jatuh berceceran di lantai kamar hotel.

Tanpa melepaskan tautan bibir mereka, Kai membimbing Shannon ke arah tempat tidur berada. Kai membaringkan Shannon dengan hati-hati sebelum ia menciumi seluruh tubuh Shannon seakan ia begitu memujanya. Suara desahan dan erangan memenuhi kamar itu. Keduanya saling berusaha mencari kenikmatan yang tidak pernah mereka rasakan sebelumnya.

***

Suara lenguhan panjang menandakan jika mereka telah sampai pada puncak kenikmatan dunia yang baru saja mereka daki. Entah untuk keberapa kalinya suara itu terdengar memenuhi kamar yang temaram itu. Rasa lelah selalu terlupakan kala bibir mereka kembali saling mencumbu seakan kegiatan sebelumnya belum memuaskan mereka.

Baekhyun yang merasa tidak bertenaga lagi pun hanya bisa membenamkan wajahnya di ceruk leher Sena sambil menghirup aroma tubuh Sena yang selalu membuatnya mabuk. Ia berdiam di posisi itu selama beberapa saat sambil berusaha menormalkan deru napasnya yang memburu.

Tidak jauh beda dengan Baekhyun, Sena yang sudah sangat letih pun hanya bisa berbaring pasrah kala Baekhyun menimpakan bobot tubuhnya padanya. Ia memeluk erat punggung telanjang Baekhyun. Meresapi sisa-sisa kenikmatan yang masih bisa dirasakannya saat ini.

“Kau sudah merasa lebih baik?” tanya Sena sedikit terengah karena tidak bisa bernapas dengan leluasa.

“Lumayan,” bisik Baekhyun di dekat telinga Sena. “Bagaimana denganmu?”

“Hm… cukup untuk melupakan kejadian di pesta tadi.”

Baekhyun terkekeh samar saat mendengar jawaban wanitanya tadi. Ya, datang ke pesta itu merupakan sebuah malapetaka bagi keduanya. Suasana hatinya dan Sena benar-benar hancur saat pulang dari pesta. Keduanya sama-sama marah dan cemburu membuat mereka melampiaskannya lewat kegiatan ranjang mereka.

“Jangan lupakan jika kemarahanku masih belum hilang padamu,” bisik Baekhyun sambil menggigit daun telinga Sena gemas. Ia masih ingat bagaimana tatapan polisi bodoh itu pada wanitanya, dan ia sungguh tidak menyukainya.

“Dan jangan lupakan jika aku juga marah padamu,” balas Sena sambil mencubit gemas pinggang Baekhyun membuatnya sedikit menjauhkan tubuhnya agar bisa menatap Sena yang tengah berbaring di bawahnya. Lama mereka hanya saling pandang hingga akhirnya Baekhyun pun membuka suaranya.

“Aku tidak suka dengan tatapan pria sialan itu!”

“Dan aku juga tidak suka ucapan dari istri sialanmu itu!”

Keduanya kembali saling pandang, kemudian terkekeh dibeberapa detik berikutnya. Baekhyun kembali mendekatkan wajahnya dan mengecup gemas bibir Sena yang selalu punya cara untuk membalas setiap perkataannya.

“Aku takut kau kembali padanya,” lirih Baekhyun begitu ciuman mereka terlepas.

“Aku tidak akan berbaring di ranjangmu jika aku memang memilihnya.”

“Ya, kau benar.”

“Kapan kau akan menceraikan Shannon?”

Baekhyun terdiam sebentar memilah jawaban seperti apa yang harus ia katakan pada Sena.

“Kau tahu, proses perceraian di negara kita tidak serumit proses perceraian di negara lain. Aku hanya membutuhkan tanda tangan Shannon di surat perceraian, maka semuanya selesai. Tapi kau tahu sendiri bagaimana keras kepalanya Shannon menolak untuk menandatangi surat tersebut.”

Sebenarnya Sena sudah tahu jawaban seperti inilah yang akan diucapkan Baekhyun jika ia menanyakan surat perceraiannya. Tapi tetap saja, mendengarnya langsung dari Baekhyun selalu bisa melukai hatinya. Ia merasa jika keadaannya terus seperti ini, maka ia tidak jauh beda dengan apa yang pernah diucapkan ibu tirinya itu. wanita murahan perusak rumah tangga orang.

“Bersabarlah,” ucap Baekhyun seakan mengetahui kegelisahan Sena saat ini. Ia berguling ke kiri, lalu merengkuh tubuh Sena agar masuk ke dalam pelukannya. “Tidurlah,” tambah Baekhyun lagi mencoba mengalihkan pembicaraan mereka karena topik perceraiannya dengan Shannon merupakan topik yang begitu sensitif untuk diangkat setelah selesai bercinta.

Sena tidak berbicara lagi kala Baekhyun mengalihkan pembicaraan. Ia terlalu lelah untuk sekedar protes. Tubuhnya benar-benar lelah. Hari ini dilaluinya dengan begitu berat sehingga ia hanya bisa menyetujui saja ketika Baekhyun menyuruhnya untuk istirahat. Belaian lembut di punggung telanjangnya, dan rengkuhan hangat Baekhyun membuatnya merasa begitu nyaman dan sejenak melupakan masalahnya.

Tidak butuh waktu lama bagi Sena untuk terlelap dalam pelukan Baekhyun. Baekhyun yang menyadari Sena telah pulas tertidur pun hanya bisa tersenyum simpul. Ia mengecup puncak kepala Sena sebelum rasa kantuk yang amat sangat juga menyerangnya. Tepat sebelum ia masuk ke dalam alam mimpi, suara getaran dari ponselnya yang menandakan adanya pesan masuk membuat Baekhyun mengurungkan niatannya. Dengan sebelah tangannya yang bebas, ia menggapai ponselnya yang tergeletak di atas nakas samping tempat tidurnya. Baekhyun mengerutkan keningnya saat membaca siapa yang sudah mengirimkan pesan padanya saat tengah larut malam seperti ini.

Hanya butuh waktu beberapa detik setelah ia membuka pesan tersebut lalu kembali melemparkan dengan asal ponselnya ke sembarang arah. Perasaan tenangnya berubah menjadi kesal kala ia membaca pesan tersebut. Baekhyun berpikir hal ini sungguh menyebalkan karena sepertinya hari ini Tuhan masih tidak ingin membuat hatinya tenang bahkan di penghujung hari sekalipun.

Ada tujuan apa tua bangka itu memintaku untuk menemuinya?

~ tbc ~

——————————————————————————-

Aku harap Kai-stal shipper tidak melemparku dengan apapun. Entah kenapa ide itu muncul saat ini. Tadinya mau aku taruh dibelakangan, tapi apalah dikata jika otak, tangan dan imajinasiku tidak sinkron.

Makin penasaran? Aku harap kalian seperti itu karena aku mengalami kesusahan untuk menulis chapter selanjutnya. Kalo kalian tanya kapan aku update, jawabannya ngga tau. Soalnya alurnya masih aku susun di otakku. Masing banyak hal-hal yang menjadi pertimbanganku. Tapi nanti kalo udah fix, sehari pun bisa jadi. Apalagi aku sedang liburan. /padahal aku melupakan tugas akhirku dulu/

Kalo kalian protes kenapa momen Baek-Sena nya dikit, aku hanya bisa jawab, ff ini aku buat kayak novel. Jadi tidak selamanya moment pemeran utama ada disetiap part. Aku takutnya kalian bosen juga kalo moment mereka kebanyakan.

Aku tunggu komentar kalian yang suka menjadi hiburan tersendiri buatku.

Sampai jumpa di part selanjutnya

Bye-bye :-*

Regards, Azalea

25 tanggapan untuk “[EXOFFI FREELANCE] MY LADY (CHAPTER 42)”

  1. owh jadi kai itu suka sama shannon, oke fix kalo begitu mending shannon ama kai ajh nggk usah gangguin baek ama sena kkkk oke next kak dan moga ajh baek ama sena kagak pisah lagi

  2. Sumpah ini complicated banget thor, gw ga bisa nebak endingnya gmn, awalnya gw pengen kaistal bersatu tapi apalah daya gw gak bisa maksain alur cerita ini. Yg penting semua cast bahagia ya
    Gw tunggu chapter chapter selanjutnya thor. Fighting!!!! 💪💪💪

  3. Sumpah ini complicated banget thor, gw ga bisa nebak endingnya gmn, awalnya gw pengen kaistal bersatu tapi apalah daya gw maksain alur cerita ini. Yg penting semua cast bahagia ya
    Gw tunggu chapter chapter selanjutnya thor. Fighting!!!! 💪💪💪

  4. ka author!!! ntu bokap ny bacon ya? apa di niat mau jauhin baek-sena? jgn sampe!!! plis thor happy ending aja ya…. si shannon ama kai aja terus krystal ama hunnie. jadi baek-sena bisa meried tanpa ada gangguan apapun lagi terus bokap ny baek bikin serangan jantung aja biar cepat metong*itu mau ny aku wkwkwk. fighting terus ka author next ny jgn kelamaan ya!!!

  5. ka author!!! ntu bokap ny bacon ya? apa di niat mau jauhin baek-sena? jgn sampe!!! plis thor happy ending aja ya…. si shannon ama kai aja terus krystal ama hunnie. jadi baek-sena bisa meried tanpa ada gangguan apapun lagi terus bokap ny baek bikin serangan jantung aja biar cepat metong*itu mau ny aku^=^wkwkwk. fighting terus ka author next ny jgn kelamaan ya!!!

  6. Nunggu ff ini kek nunggu pengumuman ujian aja… Berapa chap sih sebenernya Thor keseluruhan ff ini?? Udah pengen tau mending nya baek-sena tauu 😦

  7. Wah shannon sama kai aja dah,,,gk usah ganggu mrk lg trus,,
    Tadi yg sms ayahx baekhyun ya ??
    Aduuhhh masalah lagi kayakx nie,,hihi
    Next chap jgn lama” yaaaa he

  8. ka author!!! itu bokap ny baek ya ? jgn2 sena bakal di bunuh sama dia terus gk jadi meried ama baek? jgn sampai, aku org pertama yg bakal sakit hati kalo itu terjadi… makin kesini makin bikin baper ni ff. sebenar ny ntar pasangan sena itu si bacon atau hunnie? shannon ama kai aja sehun ama miju dan krystal balik ke swiss aja terus baek meried ama sena wkwkw *itu maunya aku… next fighting author!!!

  9. wah akhirnya..
    tp feel aku kok malah kasihan kai-shannon ya? kebalik nih! #digampar baek-sena shipper 😱
    maafkan daku.. wkwk😂
    tp gimana ya klo sena tau baekhyun pembunuh kakaknya sehun? moga aja happy ending deh..
    fighting!!

  10. Huahhh, kaiiii😅..
    Sudah kuduga jika shannon dan kai akan dipersatukan..
    Sebenarnya kasihan sama shannon juga, tapi mugkin lebih baik seperti ini, kasihan juga mbak shannon itu😂

    Baek dan sena, kumohon jangan berpisah lagi.. sudah cukup bertahun-tahun mereka menderita..😢
    Okee keep writing author..
    Fighting❤

Pip~ Pip~ Pip~