Caramelo pt. 5

Carameloo

Caramelo

CAST: Do Kyungsoo, Kwon Chaerin | SUPPORTED: Park Chanyeol, Byun Baekhyun, Kang Seulgi and others | RATING: PG-15 | GENRE: Romance, School life | LENGTH: Chaptered | Fiction , OC and the plot is mine . The other characters belong to God , their company, and their families . Enjoy your spare time by reading this story. Leave a comment at the end of the story and don’t plagiarize, dude. Thank you!

wattpad: @Shuu_07 //  wp: Shuutory

Teaser: Pt. 1 Pt. 2

Part: 1 2 3 4 5

Shuu’s Present this story

Saat anggota Caramelo sedang berdiskusi tentang rencana menjodohkan Kyungsoo dengan Chaerin, Tiba-tiba terdengarlah suara seseorang yang sangat familiar ditelinga mereka, “Ehem… kalian membicarakan apa? Serius sekali.”

Chanyeol, Seulgi beserta Baekhyun langsung memundurkan badan mereka sambil menoleh ke sumber suara. Saat mereka menoleh, Kyungsoo berdiri sambil memasukkan tangannya ke dalam saku celana. Mereka bertiga langsung tersenyum miris saat mendapati Kyungsoo melihat mereka dengan intens.

Chanyeol menggaruk tengkuk sedangkan Seulgi mengangkat tangannya berusaha menjelaskan kalau tidak ada apa-apa. Baekhyun meletakkan keningnya di atas meja sambil memejamkan matanya. Terlihat ekspresi mereka bertiga terlihat sangat lucu.

“Ehemmm…, apa kau mendengar percakapan kami?” kata Seulgi sambil memutar jarinya di sebelah telinganya.

“Memangnya kenapa? Apa yang kalian bicarakan?” kata Kyungsoo sambil menaikkan sebelah alisnya.

Anggota Caramelo yang lain menghembuskan nafas yang tadinya tertahan. Mereka merasa lebih ringan. Syukurlah Kyungsoo tidak mendengar mereka. Kyungsoo kemudian terlihat menarik kursi disebelah Seulgi kemudian mendudukinya.

“Membicarakan rambut ombre kuning Seulgi,” kata Chanyeol cepat, untungnya ada yang baru dari Caramelo hari ini. “Bukankah itu sangat bagus dengan Seulgi?” tambahnya. Seulgi memperbaiki keadaan dengan terus memegangi rambut ombre kuningnya yang sangat manis dengannya itu.

Chanyeol terlihat mengerling kepada Baekhyun dan Seulgi memberi kode jika keadaan baik-baik saja. “Sudah selesai pekerjaanmu?” kata Baekhyun berbasa-basi.

“Ada apa sebenarnya dengan kalian? Aku merasa curiga.” Kata Kyungsoo sambil memandang mereka satu persatu.

“E-eh? Bukannya menjawab malah balik menanyai. Maumu apa?” kata Baekhyun berakting seolah tidak terjadi apa-apa. Kyungsoo langsung memberi Baekhhyun pelototan tajam.

“Aku disini hanya ingin makan.” Kata Kyungsoo.

“Oh iya, aku sudah mendapat kartu VVIP dari Sehun!” kata Chanyeol kemudian mengeluarkan sebuah benda persegi menyerupai kartu kredit.

Seulgi dan Baekhyun bersorak riang, sementara Kyungsoo hanya memandangi mereka dengan wajah yang datar. Rupanya ia tidak berminat. Oh ayolah, bukankah kalian merasa ini akan menyenangkan. Mereka toh tidak akan mabuk disana. Mereka cuman ingin tahu begaimana suasana Night Club. Bukankah masa muda itu penuh dengan rasa penasaran?

“Kau serius tidak ikut kami?” kata Seulgi sambil menyenggol Kyungsoo dengan bahunya.

Kyungsoo segera memutar bola matanya kemudian menggeleng. Percakapan mereka terinterupsi dengan petugas kantin yang membawakan makanan kepada Kyungsoo kemudian meletakkannya di meja.

Kamsahamnida,” kata Kyungsoo sambil menyunggingkan senyum tipisnya.

“Sebaiknya setelah ini kau telepon Chaerin. Katakan padanya nanti jam delapan Chaerin sudah harus bersiap di rumahku,” kata Chaneyol. Seulgi terlihat mengangguk mengiyakan.

“Eyy…, Imo! Kenapa kau mau disuruh si tengik ini mengantarkan makanan? Kau pilih kasih, padahal yang lain tidak begitu. Apa karena ia Ketua OSIS?” kata Baekhyun yang mulutnya itu tidak bisa di rem jika sudah berbicara panjang kali tinggi.

“Tidak apa, dia terlihat lelah mengurusi festival musim semi. Biarkanlah aku mengantarnya. Sekali-sekali aku melakukannya tidak apa ‘kan?” kata Bibi petugas kantin, kerutan diwajahnya itu semakin telihat saat ia tersenyum. Bibi tersebut kemudian kembali ke dapur untuk bersih-bersih.

Imo! Lain kali aku juga ingin dibawakan makanan olehmu!” kata Chanyeol yang cemburu dengan perlakuan yang tak adil itu.

Bibi itu menjawab perkataan Chanyeol dengan sebuah tanda membentuk oke dengan ibu jari dan jari telunjuk yang saling dirapatkan. Membuat Seulgi terkikik geli dibuatnya. Hening sesaat sebelum Chanyeol membuka suara.

“Chaerin sedang apa ya? Aku merindukannya,” kata Chanyeol sambil menopangkan dagu dengan tangannya diatas meja. Saat itu juga Seulgi menendang kaki Chanyeol yang membuatnya mengaduh kesakitan.

Kyungsoo sepertinya cuek dengan ketiga temannya yang sedang gaduh soal Chaerin, ia tetap menyuap makanan kedalam mulut. Sepertinya ia benar-benar kelaparan, karena sejak pagi ia harus menguras tenaganya untuk persipaan festival musim seni sekolah beberapa hari lagi.

“Jangan macam-macam kau dengan Chaerin,” ancam Seulgi kepada kakak sepupunya itu.

Mata Chanyeol langsung melotot, “Apa kau anak kecil?”

Suara asing seorang lelaki menyentil indera mereka, “Kalian tidak berubah ya?”

Seulgi, Baekhyun, Chanyeol, dan Kyungsoo menoleh saat menangkap suara asing pada indera mereka. “Jongdae!!!” kata Chanyeol, Baekhyun dan Seulgi bersamaan. Sedangkan Kyungsoo hanya tersenyum kepada lelaki yang disebut Jongdae oleh ketiga temannya itu. Jongdae terlihat tersenyum kepada mereka berempat.

Chanyeol dan Baekhyun langsung berdiri menyambut Jongdae. Terlihat Chanyeol memeluk Jongdae kemudian menepuk pundaknya. “Apa kabar? Kenapa tidak bilang kepada kami jika kau kembali?” kata Baekhyun sambil menampakkan senyumnya yang cerah.

Seulgi kemudian ikut bergabung, seperti teman lama yang beberapa tahun tidak bertemu. Pada kenyataannya memnag seperti itu sih. Mereka berempat saling berpelukan sambil berputar-purtar dan bersorak disertai tawa.

“Ya! Kyungsoo, kau tidak menyapanya?” kata Baekhyun yang disertai anggukan dari Seulgi. Sedangkan Chaneyol hanya memutar bola matanya, ia mungkin sudah hapal dengan kelakuan temannya yang satu itu. mereka masih mengalungkan lengan mereka kepada bahu masing-masing.

“Aku tadi sudah bertemu dengannya sebelum kalian bodoh,” kata Kyungsoo sambil melanjutkan makan kare-nya.

“Kalau begitu kenapa tidak cerita kepada kami?” protes Chanyeol yang seolah tidak terima.

“Supaya kejutan,” kata Kyungsoo dengan wajah datar. Sebenarnya ia mengatakan itu supaya masalah ini tidak bertambah panjang.

“Wahhh, kau ternyata bisa berpikir seperti itu. Kepalamu terbentur apa semalam?” goda Chanyeol sambil terkekeh.

Kyungsoo terlihat kesal dengan temannya yang mempunyai mulut yang seperti kehabisan kampas itu. Ia melayangkan pelototan tajam. Membuat Jongdae, Chanyeol, Baekhyun, dan Seulgi saling berpandangan sebelum pada akhirnya tertawa dibuatnya. Kyungsoo menggeleng kepada para sahabatnya tersebut kemudian melanjutkan makannya yang tertunda akibat ulah jahil mereka.

Kembali pada Chaerin yang sedang duduk di karpet di ruang tengah rumahnya. Ia terlihat berkutat dengan tumpukan buku di meja. Terlihat bulir-bulir keringat mengalir di pelipisnya. Rambutnya sudah ia gulung tinggi-tinggi. Ibunya sedang memotong apel di sofa sambil menikmati acara televisi.

“Kau sedang mengerjakan apa ‘sih?” kata Ibu Chaerin sambil mengintip apa yang ditulis Chaerin di buku.

“Sedang belajar untuk persiapan ujian semester,” kata Chaerin sambil menggaruk kepalanya.

“Aneh sekali tidak biasanya kau belajar,” kata ibu Chaerin, ia lalu menyodorkan potongan apel ke mulut Chaerin.

“Tidak satupun yang masuk ke otakku, eomma,” kata Chaerin dengan memperlihatkan wajah polosnya. Tawa ibu Chaerin saat itu meledak. Membuat Caherin kesal, wajahnya ia tekuk berlipat-lipat. “Wae? Kenapa eomma menertawaiku?” kata Chaerin sambil menampakkan wajah kesalnya.

A-ani,” kata Ibu Chaerin mencoba mengelak. “Minta saja temanmu mengajarkan itu padamu. Jangan-jangan kau masih tidak punya teman? ” tambahnya.

Chaerin berdecak kemduian memutar bola matanya, “Sekarang aku sudah punya,”

“Berapa banyak?” kata Ibu Chaerin sambil mengunyah apel.

“Satu. Tiga orang itu dihitung tidak, ya?” kata Chaerin ragu-ragu dikalimat terakhir.

Anggota Caramelo sedang jalan di koridor saat mereka berempat termasuk anggota lama yang akhirnya kembali, yaitu Jongdae mendengar suara gaduh dari para siswi. Terlihat Baekhyun yang bermuka masam saat mendengar gaduh.

“Ada apa lagi ini? Kenapa selalu ramai? Padahal Kyungsoo sedang rapat. Siapa lagi yang mereka kagumi?” kata Baekhun sambil memegang telinganya yang mulai panas mendengar teriakan para siswi dari arah berlawanan dengan mereka.

Chanyeol dan Jongdae berpandangan kemudian mengendikkan bahunya. “Hei, ada apa?” tanya Jongdae kepada salah satu siswa pria bertubuh gempal yang hendak berlari menuju sumber suara.

“Ada kapten Yoo Sijin katanya,” ucapnya dengan tampang bloon. Siswa itu kemudian kembali berlarian ke sumber suara disusul dengan siswa-siswa yang lain.

“Benarkah Song Joongki ke sini?” kata Seulgi dengan mata yang berbinar.

“Ahhh.. tidak mungkin mana mungkin Song Joongki kesini. Dia memiliki jadwal yang padat setelah dramanya sukses. Ada urusan apa dia ke sekolah kita? Kalau mau menemui dr. Kang dia salah alamat. Kang Moyeon yang dia cari itu cantik, kalau disini adanya Kang Seulgi.” Kata Chanyeol.

“Kenapa sekolah murid sekolah ini norak sekali ‘sih?” kata Baekhyun yang suasana hatinya sedang buruk.

Mereka terdiam sesaat saat melihat seorang pria berpakaian dinas tentara berjalan ke arah mereka. Seulgi sampai meneguk ludahnya karena orang itu menurutnya sangat tampan. Jongdae dan Chanyeol yang tadinya memblokir jalan tanpa disuruh langsung menepi.

Lelaki tersebut terlihat tersenyum saat beberapa wanita mengagumi ketampannanya. Seperti seantero sekolah sedang tepana dengan ketampanan dari tentara tampan ini. Seperti perhatian seluruh sekolah terpana dengan pria menawan ini. Wahhhh… mereka seperti benar-benar melihat Kapten Yoo Sijin di kehidupan nyata. Terlihat Seulgi menyiku lengan Baekhyun saat lelaki itu berhenti tepat di depan mereka.

“Permisi, bisa kalian tunjukan dimana ruang guru? Kudengar dilantai dua, ini lantai dua bukan?” tanya pria itu. Mereka berlima terdiam sesaat karena bingung harus mengatakan apa. Mereka tak percaya melihat Yoo Sijin versi asli dihadapan mereka, tersenyum ramah. “Ahhh.. mianhaeyo. Perkenalkan aku, Kwon Sojoon imnida, kakak dari Kwon Chaerin, ” kata lelaki itu, tangan kirinya memegang baret.

“Ohhh… kakak Kwon Chaerin,” kata Seulgi, Chanyeol, dan Baekhyun bersamaan, terlihat baik-baik saja. Sedangkan Jongdae masih tidak tahu apa yang sedang terjadi dan siapa itu Kwon Chaerin kenapa sedari tadi ketiga temannya membicarakan Kwon Chaerin ia juga tidak tahu alasan jelasnya.

1…2..3…

MWO!?! KAKAK KWON CHAERIN?” kata mereka bersamaan lagi, mereka terlihat berpandangan satu sama lain. Jongdae memandang mereka satu persatu membutuhkan penjelasan. Sedangkan pria bernama Kwon Sojoon itu terlihat menaikkan alisnya saat mendapati ketiga makhluk itu bereaksi aneh saat ia mengatakan bahwa ia kakak dari Kwon Chaerin. Chanyeol terlihat menelan ludahnya. Terdengar kasak-kusuk dari seluruh siswa saat pria bernama Sojoon itu mengatakan nama Chaerin.

Ujung koridor adalah ruang OSIS, terlihat pintu ruang OSIS berderit manampakkan sosok yang tak asing. Itu adalah Kyungsoo yang wajahnya tak bersahabat sama sekali. “Apakah kalian tidak bisa diam untuk beberapa saat saja?!!? Kami sedang rapat!” bentak Kyungsoo wajahnya sudah merah menahan marah semenjak tadi.

“Kyungsoo tenanglah,” kata Baekhyun sambil sesekali melirik Kyungsoo kemudian kakak Chaerin.

“Tenang bagaimana? Kenapa kalian norak sekali anak perempuan! Ada apa? Ada lelaki tampan lagi? Apakah kalian bisa diam sebentar untuk kebaikan sekolah?” ucap Kyungsoo, matanya sudah melotot.

“Kakak Kwon Chaerin,” kata Chanyeol tanpa suara. Kemudian menunjuk Kakak Chaerin yang berada di samping Chanyeol.

Kyungsoo terlihat mengalihkan pandangannya kepada sosok disamping Chanyeol. Kyungsoo terlihat menelan ludah. Apakah ia akan mendapatkan hukuman karena  berani membentak dihadapan seorang prajurit negara? Matilah dirinya saat ini.

“Aish sial,” gumam Kyungsoo sambil memijat pelipisnya yang terasa pusing. “Jeosenghamnida, lanjutkan urusan anda,” katanya dengan canggung kemudian ia memutar badannya kembali masuk ke ruang OSIS sambil menahan malu.

Kwon Sojoon memandang Kyungsoo sambil tersenyum simpul. Kemudian ia terlihat terkekeh kecil sebelum kembali menanyakan dimana letak ruang guru sebenarnya. Seulgi terlihat menggeleng tidak percaya atas apa yang dilakukan sahabatnya satu itu. Chanyeol menjawab pertanyaan dari pria yang mengaku sebagai Kakak dari Kwon Chaerin. Sedangkan Baekhyun masih berusaha menyembunyikan raut masamnya akibat ulah Kyungsoo yang memalukan. Jongdae disebelahnya hanya memandang mereka bertiga dengan wajah polos, ia terlihat memegang pundak Seulgi berusaha menenangkan gadis tersebut.

Pelajaran selanjutnya ternyata kelas Seulgi jam kosong, karena guru mata pelajarannya penanggung jawab festival musim semi. Katanya, Guru Jung dan beberapa guru lain harus rapat bersama anggota OSIS untuk persetujuan acara yang akan berlagsung tak lama lagi.

Seulgi menuju kamar mandi, kemudian ia menuju salah satu bilik kamar mandi dengan terburu-buru. Disana ia mengeluarkan ponselnya hendak menghubungi seseorang. Ternyata Seulgi masih tidak percaya bahwa Chaerin mempunyai kakak laki-laki seorang tentara. Yang paling penting adalah kakak Chaerin sangat tampan. Terdengar bunyi sambungan telepon yang berdengung di telinga Seulgi, kemduian terdengar suara Chaerin disana.

Yeoboseyo?” kata Seulgi dengan suara yang direndahkan.

Waeyo?” ucap Chaerin. “Ada apa menelponku?” tambahnya.

“Aku benar-benar tidak percaya dengan ini.” Ucap Seulgi.

“Apa sih? kau membuatku penasaran, langsung to the point saja!”

“Kau punya kakak lelaki?” tanya Seulgi.

Ne.”

“Seorang tentara?”

“Kau tahu dari mana?”

“Dia datang kesini. Katanya ada urusan dengan guru.”

Mwo!?!”

“Jangan berteriak ditelingaku. Sakit kau tahu. Ngomong-ngomong kakakmu tampan, membuat satu sekolah gempar. Mereka mengatakan ada Yoo Sijin disekolah. Bukankah itu lucu?” kata Seulgi sambil menjauhkan ponselnya dari telinga. Ia kemudian senyum-senyum sendiri masih terbayang wajah kakak Chaerin yang tampan itu.

Chaerin memutuskan sambungannya kemudian ia terlihat meremas ponselnya kuat-kuat. Ia menampakkan wajah kecewanya. Lalu ia menghentak-hentakkan kakinya dengan geram. Rahangnya terdengar bergemeletuk. Orang-orang di salon melihatnya dengan tatapan bertanya. Sebenarnya jika bukan ibunya yang memaksanya ia tidak akan ikut ibunya kesini.

“Chaerin ada apa kau teriak-teriak begitu?” kata Ibu Chaerin yang sedang membaca majalah di ruang tunggu.

Appa menyebalkan. Ia menyuruh Oppa ke sekolah menggantikannya. Kenapa tidak eomma saja?” katanya dengan wajah yang masam. Ia kemudian kembali duduk  di samping ibunya dengan wajah yang ditekuk berlapis.

“Memang apa masalahnya?” kata Ibu Chaerin kemudian menutup majalahnya dan mengembalikkannya ke rak.

“Ini rambutku eomma apakan sih?” kata Chaerin yang melihat rambutnya yang entah diapakan. “Pasti gadis-gadis itu tadi bersorak dan melihat Oppa seakan mata mereka mau lepas. Aku tidak mau ada yang melihat Oppa seperti itu,” kata Chaerin kemudian melipat tangannya di depan dada.

Ibu Charein terlihat terkikik, “Senangnya mempunyai anak lelaki tampan. Kau tidak boleh seperti itu, cobalah telepon dia apakah dia mampir ke rumah atau tidak.”

Chaerin sedang duduk di bibir tempat tidur Seulgi. Setelah Seulgi menelpon bahwa kakaknya datang ke sekolah, ia mengirim pesan kepada Chaerin bahwa mereka telah mendapatkan free pass dari Chanyeol untuk ke SSL Night Club malam nanti. Tetapi, Seulgi memintanya untuk datang ke rumah Chanyeol. Seulgi dan Chanyeol tinggal ditempat yang sama, karen amereka mempunyai hubungan sebagai saudara sepupu.

Ia menunggu Seulgi yang sedang mandi di balik pintu bercat putih tersebut. Kamar Seulgi terlihat rapi, banyak hal wanita sekali yang Chaerin temukan disini. Jauh berbeda jika dibandingkan dengan kamar Chaerin. Kamar Chaerin tergolong rapi, tetapi kalian bisa menemukan benda-benda seram disana. Seperti sebuah samsak yang ia gantung disudut ruangan, samsak itu berbeda dari samsak-samsak lainnya karena Chaerin menambahkan rambut, mata, hidung, dan mulut yang membuat benda itu terasa horor jika ditatap lama-lama.

Ia menatap rambut barunya di cermin yang terletak di kamar Seulgi sambil sesekali memeganginya. Ini tidaklah buruk, jiwa Ibu Chaerin memang sangat muda. Dibuktikan dengan memilihkan model rambut anaknya yang sedang naik daun di negeri gingseng ini.

Ceklek…. krieettt… Pintu itu terbuka, menampakkan Seulgi yang masih menggunakan baju rumahan dengan rambut tergerai.

Ok, kita akan tertinggal oleh anggota yang lain. Sekarang kau harus bersiap-siap.” Kata Chaerin.

“Oh.. tidak. Kita akan berangkat jam delapan. Aku memintamu kesini karena aku akan mendandanimu. Kau bisa meminjam bajuku dulu. Aku akan melakukan apapun untuk melihatmu tampil luar biasa malam ini.” Kata Seulgi.

“Oh ayolah, itu bukan gayaku.” Ucap Chaerin memelas kepada Seulgi.

Terlihat Seulgi yang masih kukuh dengan kata-katanya. Ia terlihat memberi tanda tidak dengan jari telunjuknya. Ia menarik tangan Chaerin untuk duduk di kursi meja riasnya. Kemudian tersenyum kepada Chaerin lewat kaca. Dalam hati Chaerin berdoa supaya ini akan baik-baik saja.

Kang Seulgi menggandeng masuk Chaerin menuju ruang bawah tanah. Chaerin masih tidak merasa nyaman dengan pakaian yang diberikan Seulgi. Tentu saja ini bukan style Chaerin kalian tahu? Kata Seulgi mereka harus cepat-cepat karena yang lain sudah menunggu.

Seulgi meletakkan tangannya di bahu Chaerin kemudian mengangkat alisnya beberapa lain meminta pendapat atas kerja kerasnya karena telah berbaik hati mendandani Chaerin. “Bagaimana menurut kalian?”

Chanyeol dan Baekhyun yang duduk di sofa terpana melihat Chaerin yang begitu memukau malam ini. Seperti biasa Kyungsoo hanya melihat Chaerin sekilas kemudian lanjut membaca majalah ditangannya. “Bukankah ini terlalu berlebihan?” ucap Chaerin.

“Tidak… tidak ini sempurna,” ucap Baekhyun.

Make up Chaerin terlihat natural dengan bibir berwarna chery dan perona pipi merah muda terlihat begitu segar. Rambutnya ia gerai begitu saja. Chaerin memakai turtle neck lengan pendek berwarna putih yang dipadukan dengan bustier berwarna hitam mengkilap. Karena udara termasuk dingin ia memakai biker jacket-nya yang berwarna hitam dengan aksen resleting dibeberapa bagian. Untuk roknya penata gayanya malam ini memilihkan rok tenis hitam. Untuk bagian bawah yaitu sepatu, Seulgi membiarkan Chaerin memakai ankle boots milik Chaerin yang dipadukan dengan kaos kaki putih beraksen garis hitam yang sedikit mengintip dibalik boots-nya.

Sedangkan Seulgi memakai turtle neck hitam berlengan panjang. Untuk roknya ia memilih rok hitam sederhana dengan aksen resleting palsu sisi kanan dan kiri. Ia juga memakai ankle boots hitam, tetapi Seulgi memilih boots bertali. Ia memadukan bajunya dengan matel merah panjang selutut berhias berbagai tambalan berbau militer.

“Kau cantik seperti ini Chaerin,” kata Chanyeol. Terdengar Seulgi memuji dirinya sendiri atas kerja keras yang telah ia lakukan. Sedangkan Chaerin terlihat tersenyum miris.

“Rambut baru?” tanya Baekhyun. Seulgi dan Chaerin mengiyakan bersamaan.

“Kalian seperti anak kembar dengan style yang hampir sama seperti itu,” kata Chanyeol.

“Aku seperti familiar dengan wajah Chaerin sebelumnya. Ia terasa sanagt mirip dengan seseorang, tetapi aku lupa siapa ya? Seperti seseorang yang pernah muncul di tv. Tetapi aku tidak ingat yang mana,” ucap Chanyeol sambil menyipitkan matany kemduian ia terlihat mengetuk dagunya dengan jari telunjuk berusaha mengingat-ingat.

“Sudah lupakan,” ucap Chaerin yang jengkel.

“Hei Kyungsoo, apa pendapatmu tentang mereka? Jangan diam saja,” kata Baekhyun sambil menyiku lengan Kyungsoo yang duduk disampingnya.

Kyungsoo kemudian menutup majalah yang dibacanya kemudian mengembalikan di rak bawah meja. Ia melihat Chaerin dan Seulgi bergantian. Seulgi balas menatap Kyungsoo dengan tatapan bangga.  Sedangkan Chaerin tidak ingin menatap Kyungsoo, ia memutar bola matanya dengan enggan. Sepertinya ia mempunyai firasat jika ini akan buruk baginya.

“Bukannya mereka terlihat seperti wanita malam?” katanya sambil melipat tangan di dada. Seulgi langsung merespon dengan melayangkan tinjunya di udara. Chaerin merasa tidak percaya dengan omongan Kyungsoo hanya berdecak kesal.

“Menyebalkan sekali. Kenapa kau tidak bilang saja mereka seperti pelacur?” kata Chanyeol yang geram dengan kelakuan temannya ini.

“Hei.. hei. Hentikan mulut kotor kalian berdua!” ucap Baekhyun yang menengahi.

“Kenapa kau ikut? Bukankah kemarin sunbae bilang tidak akan ikut?” tanya Chaerin sengit.

“Hahhh… jinjja. Aku tidak bisa menyerahkan dua orang gadis kepada Chanyeol dan Baekhyun. Aku tidak akan percaya dengan mereka berdua,” ucap Kyungsoo agak kasar.

“Wuhhh…., kau sudah tidak bicara formal padanya lagi Kyung?” tanya Baekhyun yang disertai kedipan menggoda dari Chaerin.

“Bicara formal kepada dia adalah hal yang salah. Bagaimana aku bisa biacara formal kepada orang seperti itu?” kata Kyungsoo santai.

“Hei! Apa yang kau maksud orang seperti itu, dasar Ketua OSIS brengsek!” umpat Chaerin yang hendak memukul Kyungsoo tetapi untungnya Seulgi bisa menahan Chaerin.

“Hai sudah hentikan kepalaku pusing. kalian ini,” kata Chanyeol yang berusaha menghentikan pertengkaran mereka.

Sekarang mereka telah sampai di depan SSL Night ClubNight Club ini terletak di Itaewon, tempat ini masih tergolong sepi, mungkin karena masih terlalu sore. Walaupun jam sudah menunujukkan jam delapan malam. Biasanya semakin malam akan semakin ramai. Kyungsoo, Chaerin, Seulgi, dan Baekhyun telah sampai dengan menggunakan mobil Chevrolet milik Chanyeol. Sedangkan Chanyeol baru saja terlihat memarkirkan sepeda motor sport hitam milik Kyungsoo.

Sempat ada perdebatan tadi, karena Chanyeol ingin sekali mengendarai sepeda motor. Terlihat lebih keren katanya. Dengan berat hati Kyungsoo akhirnya luluh dan menyerahkan kunci sepeda motornya kepada Chanyeol.

Ini sebenarnya taktik untuk membuat Kyungsoo lebih dekat dengan Chaerin. Dan di dalam mobil tugas Seulgi dan Baekhyun untuk membuat mereka duduk bersebelahan di bangku depan. Di mobil mereka bicara tentang Jongdae yang baru pindah dari China. Mereka sebenarnya telah mengajak Jongdae, tetapi ia menolak karena ada beberapa dokumen yang harus Jongdae urus. Tetapi ia meminta Jongdae datang jika ada waktu.

“Ayo sekarang waktunya menuruti permintaan Chaerin,” kata Chanyeol sambil menghambur ke arah Chaerin. Terlihat tangan Chanyeol mengalung di bahu Chaerin.

“Aku tidak mau dekat-dekat dengan orang brengsek itu,” kata Chaerin tepat ditelinga Chanyeol. Chanyeol langsung meresponnya dengan sebuah senyuman. Kemudian Chaerin dan Chanyeol berjalan duluan sedangkan yang lain mengikuti dari belakang.

Didepan pintu masuk Chanyeol menyerahkan kartu VVIP-nya kepada security berbadan besar tersebut. Security tersebut terlihat tersenyum ramah ketika Chanyeol memberi kartu VVIP itu kepadanya. Kemudian mereka diijinkan masuk.

Suara musik dari pengeras suara terdengar sangat keras. Hingga membuat jantung Chaerin terasa bergetar. Suasana sangat gelap, hanya beberapa lampu laser dan lampu disko yang menyala. Bau minuman keras dan rokok menusuk hidung mereka berlima. Beberapa orang sedang berdansa dilantai dansa. Sebagian lagi sedang duduk di meja bar ditemani segelas cocktail pilihan.

Sorakan terdengar dari mulut Chanyeol dan Baekhyun saat melihat beberapa gadis asing disana. Ada beberapa gadis malam mengenakan pakaian minim yang membuat Kyungsoo salah tingkah saat ditatapnya. Seulgi menggerakkan kepalanya saat mendengar musik yang melantun dari pengeras suara.

“Hey, kalian kondisikan mata kalian,” kata Chaerin sambil terbahak melihat ketiga lelaki itu antara kikuk dan malu saat melihat wanita-wanita berpakaian minim sedang berdansa dan beberapa mengerling kepada mereka.

“Gadis-gadis tetaplah bersama salah satu dari kita bertiga jika bepergian. Jika ada sesuatu yang menimpa kalian itu tidak lucu sama sekali,” kata Chanyeol setengah berteriak karena suara musik yang menggema lebih keras dari suaraya.

Seulgi dan Chaerin mengangguk mengiyakan. Mereka kemudian menuju sofa melingkar di sudut ruangan. Hampir seperti privat room tetapi hanya dibatasi oleh tembok satu meter kemudian dilanjutkan dengan kaca transparan.

“Bukankah ini snagat mengasyikkan?” kata Chaerin bersemangat. Speerti energinya diisi kembali. kemudian Chaerin duduk disofa diikuti yang lain.

“Kurasa begitu! Ini benar-benar luar biasa,” kata Seulgi.

Mata Chanyeol dan Bakehyun masih saja berkeliling melihat pemandangan yang tidak bisa ia lihat dimanapun. Tyaitu bentuk tubuh gadis-gadis tersebut yang snagat sempurna.

“Ingat disini kita cuma penasaran dengan suasana Night Club. Aku tidak menolelir jika kalian minum-minuman keras atau hal buruk lainnya,” kata Kyungsoo.

“Ayolah, ini bukan di kawasan sekolah lagi,” kata Chanyeol menggoda.

“Jangan macam-macam Park Chanyeol!” kata Kyungsoo sambil menarik telinga Chanyeol yang membuat Chanyeol mengaduh kesakitan.

Tak beberapa lama seorang pelayan berdasi kupu-kupu memberikan mereka daftar menu. Tetapi terlihat mereka yang menolaknya dengan halus. Mereka berjanji tidak memasan apa-apa. Mungkin jika kentang goreng atau air mineral boleh saja. Itu jika ada.

Hyung!” kata seseorang bertubuh tinggi kepada Chanyeol. pria itu terlihat memakai kaos, jaket kulit dan ripped jeans. Pria maskulin berkulit seputih susu tersebut menunjukkan senyum cerahnya.

“Oh Sehun!” ucap Chanyeol kemudian mereka terlihat berpelukan. Oh Sehun adalah tuan rumah acara malam ini, ia duduk diantara Chaerin dan Chanyeol.

Annyeonghaseyo, nikmatilah malam ini. Kali ini aku yang traktir, pesan apapun yang kalian suka. Disini tidak hanya menuman keras saja. Ada beberapa jus dan makanan ringan,” kata Sehun ramah kepada mereka berlima.

“Akhirnya yang kita tunggu-tunggu tercapai,” kata Baekhyun blak-blakan yang membuat Seulgi menutup mulut Baekhyun dengan telapak tangannya. Kemudian Seulgi terlihat tersenyum miris kepada Sehun.

“Bodhi! Bodhi!” panggil Sehun kepada salah seorang bodyguard berbadan besar dan berkepala plontos itu. kulitnya terlihat agak gelap. Pria yang dipanggil Bodhi itu langsung menghadap Sehun. “Siapkan makanan untuk mereka. Ingat tidak ada minuman untuk kali ini,” kata Oh Sehun kepada Bodhi.

Terlihat pria bertubuh kekar itu mengangguk dan mengiyakan sebelum akhirnya menuju ke arah pelayan lain yang bertugas mencatat pesanan.

“Oh Sehun, kau kelas 1-4 ‘kan?” tanya Baekhyun. Sehun terlihat mengiyakan.

“Kau Kwon Chaerin dari kelas 1-3? Aku mendengar banyak tentangmu. Aku mendengar dari beberpa tukang gosip di kelasku bahwa kau di skors beberapa hari akibat berkelahi, apakah itu benar?” tanya Sehun.

Chaerin terlihat tertawa seblum menawab, “Ahhh… mereka update sekali tentangku.”

“Sebenarnya tidak begitu. Ia cuma ingin membela serang korban bully dari kelas 1-1,” ralat Kyungsoo sebagai saksi mata atas kejadian tersebut.

“Kudengar sunbae juga terlibat,” kata Sehun kepada Kyungsoo.

“Ya begitulah. Dia sedang tugas piket sore hari saat menemukan Chaerin sedang berkelahi,” tambah Chanyeol. terlihat Sehun mng-o perkatan Chanyeol.

“Chaerin-ssi, kudengar kau mempunyai sebuah hubungan spesial dengan salah satu mereka bertiga. Kalau boleh tahu siapa? Apakah Chanyeol Hyung?” tanya Sehun.

“Ahhh.. eobseo. Kami hanya teman,” jawab Chaerin cepat.

“Syukurlah…, kalau begitu aku masih punya kesempatan untuk mendekatimu ‘kan?” kata Sehun sambil menatap Chaerin kemudian satu persatu menatap anggota Caramelo yang lain. Chaerin hanya menunjukkan senyum tipisnya.

Chanyeol, Seulgi, dan Baekhyun terlihat tertawa sumbang saat Sehun mengatakan hal itu. Kemudian mereka yang bertugas sebagai biro jodoh terlihat berpandangan satu sama lain mengode bahwa ini akan buruk. Kyungsoo hanya terdiam karena tidak bisa banyak berekspresi. Itu salah satu kelemahan yag dimiliki Kyungsoo selain sikapnya yang dingin. Mungkin mukanya kaku karena salah memilih sabun cuci muka.

“Aku ingin pergi berkeliling dulu. Sia-sia jika kita hanya duduk saja disini,” ucap Chaerin kemudian bangkit dari duduknya.

“Aku akan menemanimu,” tawar Sehun kemudian ia langsung bangkit dari duduknya. Sehun terlihat melingkarkan tanngannya di pinggang Chaerin. Bukannya apa, menghindaripara lelaki berhidung belang yang suka menggoda gadis-gadis disini.

Terlihat kilatan amarah dari mata Chanyeol, Baekhyun, dan Seulgi. Mereka terlihat memasang tanda pertarungan kepada Kyungsoo. Mati kau Do Kyungsoo, itu mungkin kalimat yang berdengung di dalam hati Seulgi. Rencana mereka akan sedikit berantakan setelah ini.

Wah…, terlihat Kyungsoo akan di intergasi dengan trio perusuh di Caramelo. Terlihat dari posisi duduk mereka yang sudah berubah, mengikis jarak antara mereka dengan Kyungsoo. Tugas mereka kali ini adalah mengorek apakah Kyungsoo suka pada Kwon Chaerin. Apakah misi mereka akan berhasil?

To Be Continue….

Caramelo kembali update! Sebenernya jadwal update ‘kan Jumat-Sabtu ya? Sorry kemarin kelupaan buat update hehehe…  Baekhyun yang ngomong kalo Chaerin mirip seseorang itu sebenrnya mirip Kim Yuna atlet ski es. Sebenernya karakter Kwon Chaerin itu visualisasinya Kim Yuna itu, tapi nggak ada foto Kim Yuna yang cocok dijadiin cover FF Caramelo wehehehe

Sebenernya da beberapa proyek FF-ku yang belum sempet di ketik padahal liburan sebentar lagi habis T^T Btw, Shuu udah masuk SMA lo teman-teman *ga nanya Shuu pliss* Shuu jadi murid SMA nih ehehehehehe *ketawa evil* Proyek itu mengenaskan di note hp dalam bentuk kerangka-kerangka wkwkkw…

Shuu pengen tahu dong pendapat kalian tentang FF ini. Apakah ceritanya menarik atau nggak *yang bilang ngga siapa? golok nih* Kalian suka nggak sama karakter Chaerin? Pendapat kalian juga tentang karakter Chaaerin. Aku juga mau tahu pendapat kalian tentang ide dari plot cerita Caramelo sejauh ini.

Aku kepo aja sih pendapat kalian gimana. Itu juga buat patokanku untuk memperbaiki kekuranganku. Tolong dijawab dikotak komentar ya! Jangan lupa like dan komen setelah membaca. Tengkiyuuu… Lope lope diudara buat kalian semua ❤

 

10 tanggapan untuk “Caramelo pt. 5”

Pip~ Pip~ Pip~