G A M E O V E R – PROLOGUE [Side B] — by IRISH

G    A   M   E       O   V   E   R

‘ Baekhyun x Jiho (known as HongJoo) ’

‘ AU x Adventure x Fantasy x Romance x Science Fiction ’

‘ Chapterred x Teenagers ’

‘ prompt from EXO`s — Can`t Bring Me Down & EXO CBX`s — Crush U

Game Level(s):

ForewordPrologue A Side — [PLAYING] Prologue B Side

♫ ♪ ♫

PROLOGUE — B

“Rule The World bukan sebuah game untuk tujuan meledek sistem politik dan pemerintahan kota Seoul ini, Tuan Park.”

“Tapi isi dari game tersebut jelas mengandung kritik untuk negara, Nak.”

Dua orang di dalam ruangan berukuran tiga kali empat meter benuansa cokelat dengan aroma mint mendominasi itu sekarang saling berpandangan dalam keheningan. Satu orang pria paruh baya di balik meja angkuhnya adalah Park Taehee, pimpinan dari sebuah perusahaan game terkenal di kota Seoul.

Sementara di hadapannya, seorang pemuda dengan setelan kemeja putih dan celana gelap menatap tidak senang. Ia tengah berdebat dengan pimpinan perusahaan itu lantaran demo1 dari game ciptaannya yang baru saja ditolak mentah-mentah oleh sang pimpinan.

“Aku bisa memperbaikinya, kau lihat sendiri Rule The World bahkan tidak memiliki bugs2, Tuan. Aku menghabiskan lima tahun untuk menyelesaikan game ini. Dan kau sendiri berjanji padaku untuk menjadikannya salah satu produk dari perusahaan kita jika demonya menarik.” pemuda itu bersikukuh, sungguh ia tidak ingin game yang dibuatnya selama lebih dari sepuluh musim itu berakhir di tempat sampah.

Park Taehee, akhirnya menghela nafas panjang.

“Aku tahu kau sangat menunggu saat-saat ini, Baekhyun. Tapi kau tahu sendiri bagaimana sponsor mengkritik adanya unsur menghina di dalam Rule The World.” tutur pria paruh baya itu, merasa tidak enak hati juga karena baru saja menghancurkan mimpi dari programmer3 terbaiknya.

“Kalau begitu beri aku waktu untuk memperbaikinya sebelum jadwal demo kedua, Tuan. Aku yakin aku bisa menyelesaikan Rule The World.” ucap pemuda tersebut.

“Baekhyun…”

“Kumohon. Kau tahu sendiri apa artinya Rule The World bagiku, Tuan.”

“Aku tahu, Baekhyun.” akhirnya Park Taehee menyerah. Ia juga sebenarnya sangat menyukai konsep dari game yang dikembangkan oleh programmernya tersebut—Baekhyun—dan ditolaknya Rule The World oleh sponsor adalah hal yang membuat harga dirinya terluka juga.

“Enam bulan lagi, Baekhyun. Kau yakin bisa mengatasinya?” mendengar ucapan tersebut, Baekhyun akhirnya tersenyum penuh keyakinan.

“Ya. Aku akan menyelesaikannya bahkan sebelum enam bulan itu datang.”

“Bagaimana kau akan melakukannya?” tanya Park Taehee.

“Aku akan melakukan penelitian ulang pada beberapa game serupa. Mencari sisi menyinggung negara yang mereka bicarakan ada pada Rule The World, dan mengubah programnya.

“Tenang saja, Tuan. Kau tidak perlu memberiku tim lain untuk membantu. Aku akan melakukannya sendiri. Aku bahkan akan memasukkan offline mode4 ke dalamnya. Rule The World akan berhasil.” Baekhyun menjelaskan dengan penuh keyakinan.

“Tapi Baekhyun, tidakkah kau merasa akan lebih baik jika menjual Rule The World pada sponsor? Mereka punya belasan programmer yang bisa menyelesaikan masalahmu dengna lebih cepat dan baik.” tutur Park Taehee menyarankan.

Rahang Baekhyun kini terkatup rapat mendengar penuturan pimpinannya tersebut.

“Apa kau juga meragukan kemampuanku, Tuan? Jika aku gagal menyelesaikannya, aku akan mengundurkan diri dari perusahaan ini. Tapi aku tidak akan menjual Rule The World pada siapapun, Tuan.” Baekhyun menyudahi pembicaraannya dengan Park Taehee. Lekas, pemuda itu meraih tumpukan kertas di atas meja dan membungkuk sopan pada pimpinannya sebelum ia melangkah keluar dari ruangan.

Sepeninggal pemuda itu, seorang pria muncul dari bilik kecil yang ada di dalam ruangan. Tawa paraunya jadi sebuah alarm yang memicu ekspresi kecut di wajah Park Taehee.

“Dia anak muda yang sangat bersemangat.” tutur pria yang baru saja muncul itu.

“Jangan membicarakannya, Haejoon. dia terus berkeras ingin menyelesaikan game itu meski kita sudah memotong sponsornya.” Park Taehee berucap frustasi, kini ia menyandarkan sikunya di meja, sementara helaan nafas panjang keluar dari bibirnya.

“Jangan terlalu keras padanya, Taehee.” ucap Kim Haejoon, dengan ekspresi tenang ia lantas duduk di kursi yang tadi ditempati oleh Baekhyun.

“Lalu apa rencanamu jika ia tidak juga menyerah?” tanya Park Taehee.

Sebuah senyum muncul di wajah Kim Haejoon sebagai jawaban. Dengan santai ia menyandarkan tubuh di kursi sebelum bibirnya lantas berucap.

“Kita lenyapkan dia, apa sulitnya?”

██║ ♫ ♪ │█║♪ ♫ ║▌♫ ♪ │█║♪ ♫ ║▌♫ ♪ ║██

Ck, ck. Kau masih juga sibuk dengan permainan kuno ini?”

Atensi seorang gadis beralih saat didengarnya sebuah suara berkomentar. Ia tadinya tengah sibuk menggerakkan jemarinya di atas keyboard dengan lincah, sampai akhirnya komentar tersebut berhasil merusak konsentrasinya, secara tidak langsung membuatnya berhenti bergerak dan akhirnya mendapatkan kalimat game over di layar.

“Sialan, Kim Taehyung! Kau tidak perlu berkomentar seperti itu untuk menghancurkan konsentrasiku.” rutuk gadis itu tidak terima, sementara pemuda bermarga Kim yang tadi berkomentar kini terkekeh pelan.

“Astaga, seniorku tercinta. Bagaimana bisa kau masih memainkan permainan seperti ini? Orang-orang bahkan sudah meninggalkannya sejak dua tahun yang lalu. Lagipula… memangnya siapa yang kau lawan, huh? Masih ada ya, orang yang menjadi player?” Taehyung kembali berceloteh, sementara ia mendudukkan diri di kursi yang ada di sebelah si gadis, maniknya dengan seksama memperhatikan monitor besar yang ada di hadapan si gadis.

“Astaga, kau bahkan bermain melawan NPC5 di sini. Kasihan sekali. Apa kau ingin aku membuat sebuah akun dan menjadi lawanmu?” pertanyaan Taehyung kini membuat si gadis mendengus pelan.

“Jangan bodoh. Kau tahu aku hanya membunuh waktu saja.” komentarnya ketus, diraihnya gelas capuccino—yang isinya sudah dingin sejak setengah jam yang lalu—dan menyeruputnya seolah likuid tersebut masih hangat.

“Aku punya sebuah game trial yang akan membuatmu melupakan game kuno ini.” ujar Taehyung sekon kemudian, jemarinya bergerak dengan dramatis meraih flash USB yang ada di dalam saku jaket yang ia kenakan, menunjukkannya dengan ekspresi sama dramatisnya pada si gadis.

“Apa kau meretas perusahaan game lagi?” tanya si gadis mencemooh.

Gelak tawa muncul dari bibir Taehyung sebagai jawaban sebelum ia menepuk-nepuk bahu si gadis dengan gaya diplomatis. “Seharusnya kau bangga karena sudah menjadi salah seorang beruntung yang mengenal hacker nomor satu di Seoul, Song Jiho-ssi.”

Segera, gadis bernama Jiho tersebut memasang ekspresi jengah. Serta-merta ia berakting seolah akan muntah, sementara tangannya bergerak untuk mengacak surai gelap milik Taehyung.

“Jangan bermimpi tentang menjadi hacker nomor satu.” ledek Jiho membuat Taehyung merengut kecil. “Cepat atau lambat, Seoul akan mengakui keberadaan seorang Epic-T.” ucap Taehyung dengan gaya hiperbola.

“Sungguh, aku rasa aku lebih baik mencari tempat lain untuk bermain game setelah ini. Terlalu lama menghabiskan waktu denganmu membuatku merasa jadi seorang yang tidak waras.” komentar Jiho.

Tidak menanggapi ledekan Jiho, Taehyung malah menancapkan USB yang ada di tangannya ke PC6 yang Jiho gunakan.

Game apa ini, omong-omong?” akhirnya perhatian Jiho teralihkan juga karena aktivitas Taehyung sekarang. Diperhatikannya bagaimana pemuda itu dengan cuek menginstal sebuah trial file dari game yang namanya tidak pernah Jiho lihat sebelumnya.

Jangankan melihat nama game itu sebagai produk lama, mendengar issue tentang peluncuran game baru dengan nama yang sama saja tidak ada.

“WorldWare?” gumam Jiho setengah bertanya.

Taehyung, sebagai seorang pembawa game yang berlagak bak pencipta game tersebut, mengangguk diplomatis. “Ini adalah RPG7 terbaru yang demo pertamanya dilakukan secara tertutup. Demo keduanya juga hanya dihadiri oleh seratus orang gamer terkenal dari seluruh dunia. Dan demo ketiganya bahkan tidak diketahui kapan terjadinya.

“Aku meretas perusahaan game ini selama enam minggu sebelum berhasil mendapatkan file mentah game ini. Kudengar kalau game ini baru akan diluncurkan tahun depan.”

“Tahun depan?” netra Jiho membola kala mendengarnya, gila saja, mereka masih ada di bulan Mei dan peluncuran game trial ini baru akan dilangsungkan tahun depan sementara Taehyung bahkan sudah berhasil mendapatkan filenya?

“Kau gila.” Jiho berkomentar, gadis itu menggeleng tidak percaya lantaran menyadari apa yang baru saja Taehyung berhasil lakukan. Diam-diam dia bergidik ngeri juga, bagaimana jika seseorang sadar tentang tindakan Taehyung dan lantas sahabatnya itu tertangkap?

Ugh, sekarang Jiho mual membayangkan apa yang akan terjadi pada Taehyung.

“Nah, jadi siapa yang akan pertama kali memainkannya? Kau atau aku?” suara Taehyung terdengar, ia baru saja berhasil menginstal game tersebut di PC milik Jiho, sekarang gadis itu dihadapkan pada sebuah halaman pembuka dari WorldWare yang diam-diam membuatnya mendesah takjub.

“Grafisnya sangat sempurna.” gumam Jiho, jemarinya tanpa sadar bergerak menyentuh layar monitor PC nya ketika ia sadari bahwa ia tak pernah melihat grafis game seindah ini sebelumnya.

“Dari yang kubaca, game ini punya fasilitas AVBM8 yang tidak pernah ada di game lain sebelumnya.” tutur Taehyung.

“Benarkah?” Jiho menatap tidak percaya.

“Hmm.” sebuah anggukan diberikan Taehyung sebagai jawaban, “Coba saja kau gunakan gaming set9 milikmu. Untuk fasilitas Movement, kurasa kita hanya bisa mencobanya di versi full game ini.” sambungnya.

Segera, Jiho meraih gaming set miliknya, lekas memasangnya dan lagi-lagi, gadis itu mendesah kagum. “Kau benar, visualisasinya terlihat sangat sempurna.” ucap Jiho berkomentar.

Tidak menunggu waktu, Jiho menggerakkan jemarinya di atas keyboard, mengetikkan sebuah nama untuk membuat akun baru game tersebut.

“Kau tidak mencobanya juga, Taehyung?” tanya Jiho menyadari jika Taehyung sama sekali tidak menyentuh permainan tersebut atau penasaran tentangnya.

“Aku sudah mengutak-atiknya sendiri di PC milikku, tapi belum memainkannya. Kupikir karena ini adalah game dengan sistem baru aku akan butuh waktu luang. Berhubung kau adalah satu-satunya pengangguran di komunitas ini, jadi kutawarkan permainan ini padamu dulu.” ucap Taehyung membuat Jiho berdecih pelan.

“Sialan, kau. Aku bukannya pengangguran, game adalah pekerjaanku.” sanggah Jiho tidak ingin kalah. Sementara Taehyung sendiri berdiri dari kursinya, mengangkat bahu pasrah tanda bahwa ia enggan meladeni perdebatan kecil yang Jiho pancing.

“Terserah kau saja. Aku akan kembali setelah makan siang. Ceritakan padaku apa saja yang sudah kau dapatkan dari game ini, okay?”

“Baiklah. Bawakan aku beberapa makanan saat kau kembali.” pesan Jiho tanpa memandang ke arah Taehyung yang melangkah menjauh. “Ya, jika aku ingat!” Taehyung berseru.

Tidak lantas menyahut, Jiho malah sudah sepenuhnya berpaku pada layar monitornya. Seolah ia sudah terbius pada pemandangan baru yang menyambutnya kini.

ID10. ID. Hmm, aku biasanya menggunakan nama-nama Yunani kuno menjadi ID. Haruskah aku mencoba nama yang lain?” ucap Jiho, menekan beberapa huruf di keyboard sebelum ia tersenyum puas.

“HongJoo sepertinya bukan nama yang buruk. Nah, sekarang… saatnya bermain.”

— 계속 —

Footnotes:

Demo1: Sebuah kegiatan promosi yang diadakan pihak tertentu (dalam cerita ini, produsen game) sebagai upaya untuk mendapatkan perhatian dan sponsor dari pihak-pihak tertentu.

Bugs2: Kesalahan pada komputer baik disebabkan oleh perangkat lunak ataupun perangkat keras sehingga komputer tidak bekerja dengan semestinya.

Programmer3: Seseorang yang bekerja dalam bidang programming (menciptakan program-program dari aplikasi tertentu).

Offline Mode4: Sebuah mode darurat otomatis yang akan aktif saat di tengah permainan muncul gangguan tertentu baik dari sisi internal maupun eksternal. Pemain akan secara otomatis masuk ke dalam mode offline yang tidak akan menghapus riwayat permainan sebelumnya.

NPC5: Non-Player Character, sebuah karakter yang diciptakan oleh programmer sebagai karakter pembantu/pendukung untuk game tersebut.

PC6: Personal Computer. Komputer milik pribadi/yang digunakan oleh satu orang.

RPG7: Role-Playing Game. Tipe dalam game yang menyediakan pilihan-pilihan karakter tertentu untuk pemainnya. Biasanya merupakan game dengan sistem kompleks yang berbasis petualangan.

AVBM8: Audio-Visual with Basic Movement. Fasilitas berbasis suara, grafis, dan tambahan fasilitas movement (gerakan) yang biasanya terdapat di dalam permainan-permainan tertentu. Movement akan menyediakan fasilitas bagi pemain untuk bergerak sesuai dengan karakter RPG yang dimainkannya.

Gaming-set9: Perlengkapan gaming yang terdiri dari pendukung untuk fasilitas AVBM.

ID10: Identity—identitas yang mutlak harus dimiliki tiap pemain game untuk dapat log in/masuk dan memulai permainan.

Villain11: NPC antagonis yang diciptakan untuk menjadi karakter musuh/lawan bagi pemain game untuk menyelesaikan suatu level dan/atau mendapatkan bonus tertentu dalam game.

Country12: Sebutan bagi sebuah aliansi/kelompok yang diikuti oleh seorang pemain di dalam game. Kadang juga disebut sebagai fraksi, home, dsb.

IRISH’s Fingernotes:

Pertama-tama, untuk kalian-kalian yang hobi ngegame online, tolong jangan nistakan diriku akibat kekurangan yang teramat sangat di dalam cerita ini. Aku sudah berusaha sebaik mungkin untuk mencari informasi tentang gaming online, sampe aku mabok dan bikin catetan sendiri karena aku banyak lupanya sama istilah-istilah yang ada.

Kedua-dua, semakin ke belakang cerita ini akan semakin astral dan keluar dari pemikiran biasa. Sudah aku bilang kalau aku membuat cerita ini berbasis alternate universe kan? Tolong dengan amat sangat pahami konsep alternate universe yang aku pakai.

Ketiga-tiga, jika di kemudian hari kalian menjadi bingung karena penjelasan tentang game yang hanya bisa aku eksekusi semampunya, tolong maafkan. Aku tahu di luar sana ada banyak master game online, dan aku hanya setitik kecil di antara mereka yang berusaha untuk tahu dan menyebar luaskannya dalam bentuk fanfiksi.

Keempat-empat, kalau ada master game online yang bersedia menjadi tutor, yuk dah sini aku ajak kenalan, diriku bukan orang jaga imej yang malu bertanya. Aku tahu kalau malu bertanya nanti sesat di jalan.

Kelima-lima, maaf karena diriku banyak meminta tolong, LOL.

hold me on: Instagram | Wattpad | WordPress

78 tanggapan untuk “G A M E O V E R – PROLOGUE [Side B] — by IRISH”

  1. Udah ngetik komen pnjang kali lebar tapi malah ga ke kirim… *sigh

    Intinya di sini aku pnasaran kok bisa sih mba Irish sebegitu detailnya ngedeskripsiin ini game *kebetulan aku udah baca sampai Lv3..

    Trus footnotesnya kerenn … bisa nambah wawasan istilah dunia gaming..

Pip~ Pip~ Pip~