[EXOFFI FREELANCE] Our Story (Chapter 3)

ourstory

Our Story [Chapter 3]

aliensss

Genre : au, drama, romance, friendship, sad/hurt, school life

Length : Chaptered

Rate : T

Cast:

Park Chanyeol (exo) ǁ Oh Sehun (exo) ǁ Kim Sae Jin (oc) ǁ Kim Ah Ra (oc)

etc

Summary

Chapter 3

The scars..

Disclaimer : ide cerita dan alur asli milik saya. Cast milik Tuhan YME dan semua yang berhak atas mereka. Terinspirasi dari berbagai sumber (cerpen, novel, ff, film, dan lagu). Dibuat untuk hiburan semata. Cerita yang masih banyak kekurangan, kesalahan ejaan, alur yang aneh, penokohan yang kurang maksimal dsb, jadi harap maklum.

Jangan lupa tinggalkan jejak ya…

Our Story [Chapter 00] ǁ Our Story [Chapter 1] ǁ Our Story [Chapter 2]

♣ ♥ ♣

Sae Jin datang kesekolah dengan jemari tangan kanannya yang diperban. Satu perban lagi menghiasi dahi gadis itu. Pemandangan itu sontak saja membuat Ah Ra dan Sehun menatap terkejut pada Sae Jin yang saat ini sudah duduk dibangkunya. Gadis itu sudah mengalami sesuatu yang buruk, itu kesimpulan yang mereka ambil saat Sae Jin menunjukkan ekspresi wajah itu. Itu bukan wajah datar Sae Jin yang biasa, itu wajah yang datar yang lain.

“kau kenapa Sae Jin?” tanya Ah Ra yang hampir menangis. Tentu saja ia sedih. Temannya itu terluka

“aku tidak apa-apa” jawab Sae Jin sambil mengeluarkan bukunya dari tas ransel

“tidak apa-apa bagaimana? Darimana luka-luka itu?”

“aku tidak hati-hati. Luka ini akan sembuh beberapa hari lagi. Jangan menangis, dan bertanya apapun lagi. Aku baik-baik saja” ucap Sae Jin sambil menatap Ah Ra sebentar. Sae Jin membuka bukunya dan mulai membaca buku itu

“Sae Jin..” kali ini Sehun yang membuka mulut. Saat Sae Jin menatap padanya, Sehun berusaha mencari tahu apa yang sudah terjadi, ia menatap dalam mata Sae Jin dan tidak menemukan alasan apapun disana.
“kau baik-baik saja?” tanya Sehun

“…” Sae Jin terdiam sebentar, ia lalu membuang wajahnya, menghindari bertatapan dengan Sehun
“aku baik-baik saja” kata gadis itu kemudian

~

Saat jam istirahat datang Sae Jin tak ikut Ah Ra dan Sehun ke kantin. Gadis itu memilih pergi ke lantai paling atas sekolah. Duduk disana dengan diam, dan berusaha mengobati dirinya. Beginilah Sae Jin bersikap. Ia akan memilih mengobati dirinya sendiri saat sedang terluka. Tentu saja bukan luka di tubuhnya yang Sae Jin maksud. Ini soal luka dihatinya. Luka yang bukannya sembuh, tapi makin bertambah setiap harinya. Ekspresi wajah datar Sae Jin bukan didapatnya dari lahir, gadis itu yang membuatnya.

“kau sedang apa?” sebuah suara membuyarkan lamunan Sae Jin. Gadis itu mendongak dan mendapati Chanyeol sudah berdiri di sampingnya.
“teman-temanmu di kantin” ucap Chanyeol sembari duduk disebelah Sae Jin. Seperti tak terkejut, Chanyeol memandangi perban di dahi Sae Jin

“…” Sae Jin tak menjawab dan mengatakan apapun.  Gadis itu memilih diam dan kembali menatap lurus. Langit terlihat sangat dekat darisana dan ini terasa gila.

“kau sudah makan?” tanya Chanyeol lagi

“aku tidak akan makan” jawab Sae Jin tanpa mengalihkan pandangannya

“kau mau sesuatu?” seakan tak lelah Chanyeol kembali bertanya

“kau punya coklat?” Sae Jin hanya bertanya asal, tapi ia segera mendapati satu batang coklat dihadapannya.

“aku tak akan datang padamu tanpa persiapan” kata Chanyeol sambil mengambil tangan Sae Jin, dan menaruh coklatnya disana sambil tersenyum.

Kita semua pasti pernah terluka. Ada beberapa dari kita yang tak ingin satu orang pun tahu akan luka itu. Kita memilih diam dan mencoba menahannya sendiri. Tapi terkadang, ada seseorang yang seperti Chanyeol.

Chanyeol tak bertanya soal apa yang Sae Jin alami. Chanyeol juga tak bertanya soal luka yang Sae Jin punya. Pria itu datang, duduk disamping Sae Jin dengan diam, lalu tersenyum padanya. Dan Sae Jin malah merasa ingin menangis dan mengadu pada Chanyeol saat itu juga.

“kenapa aku seperti ini?” Sae Jin marah pada dirinya karena saat ini air matanya sudah menetes. Ia menangis sekarang, tepat didepan Chanyeol. Ada apa dengannya? kenapa ia bisa menangis?

“meski aku ingin bertanya, aku tetap akan diam” kata Chanyeol sembari mengalihkan tatapannya dari Sae Jin. Ia tak tahan melihat air mata Sae Jin.

“maafkan aku, aku juga tak tahu kenapa aku ingin menangis” Sae Jin terisak dan mencoba membuat tangisnya berhenti

“gwaenchana…menangis terkadang bisa membuatmu tak sesak” Chanyeol memberanikan dirinya. Ia angkat tangannya dan menepuk pelan punggung gadis itu. Chanyeol juga tahu bahwa Sae Jin sedang dalam keadaan tak baik. Tadi pagi ia hampir melompat dari lantai tiga saat melihat Sae Jin yang datang dengan beberapa luka dan mata yang bersedih. Entah kenapa ia merasa gadis itu sedang dalam masalah, dan karena itu ia mencari Sae Jin saat jam istirahat tadi. Ia mencari ke kantin dan mendapat informasi bahwa Sae Jin ada di atap sekolah. Dan tanpa pikir panjang Chanyeol menyusul. Kenapa Chanyeol harus peduli?

Sepuluh menit waktu yang Sae Jin pakai untuk menangis. Untuk pertama kalinya Sae Jin menangis didepan orang lain. Selama ini ia hanya akan menangis didalam kamar mandi atau dibalik selimut. Tak satu orang pun yang pernah melihatnya menangis. Tapi sekarang ia malah terang-terangan menangis didepan Chanyeol

“ah, ini menyebalkan” ucap Sae Jin setelah berhasil menghentikan tangisnya

“sudah kubilang tak masalah” kali ini Chanyeol berucap dengan memandang wajah Sae Jin

“ini semua juga karenamu”

“aku? kenapa kau malah menyalahkanku?”

“kenapa kau harus tersenyum seperti itu? aku jadi ingin menangis karena kau tersenyum padaku” setelah berucap, Sae Jin segera menutup mulutnya dengan kedua tangan. Apa yang baru saja gadis itu katakan? Jangan sampai Chanyeol bertanya lagi..dia bisa ketahuan jika begini

“Sae Jin..” Sehun datang dan menyelamatkan Sae Jin. Sehun datang bersama Ah Ra.
“apa yang kalian lakukan disini?” tanya Sehun sembari memposisikan dirinya berdiri didepan Sae Jin.
“kau me_” Sehun terkejut bukan main saat jelas-jelas melihat bekas air mata di pipi Sae Jin.

“Jangan berdiri disana..” Chanyeol memotong ucapan Sehun. Kesempatan ini Sae Jin gunakan untuk menghapus bekas air mata diwajahnya. Chanyeol lalu memandang Sehun dan memberikan isyarat agar Sehun tak meneruskan pertanyaan tadi. Sehun menatap Sae Jin, dan menimbang. Maka dengan cepat Sehun mengganti pertanyaannya

“kau mau membolos lagi?” tanya Sehun sembari duduk di sebelah Sae Jin yang lain. Ah Ra ikut duduk disebelah Sehun

“eoh, aku mau membolos” jawab Sae Jin

“yaah, kau serius?” Ah Ra mencoba memastikan. Ia terkejut akan ucapan Sae Jin barusan. Entah karena tak peka atau apa, tapi Ah Ra tak melihat bekas air mata Sae Jin. Jangan salahkan Ah Ra, Sae Jin memang lihai menyembunyikan semuanya.

“iya, karena itu kalian semua pergilah. Sebentar lagi bel akan berbunyi” tepat setelah itu, bel tanda berakhirnya jam istrirahat berbunyi

“aku tak suka pelajaran ekonomi, aku rasa aku akan membolos” Chanyeol memecah keheningan dan mengambil coklatnya dari tangan Sae Jin. Chanyeol membukanya dan memberikannya pada Sae Jin lagi

“pelajaran sejarah jauh tak menyenangkan” Sehun ikut-ikutan memberikan pernyataan yang mengisyaratkan bahwa ia juga akan ikut membolos

“aku juga tak ingin masuk kelas…” Ah Ra juga ikut-ikutan

“oh, kalian semua akan ikut membolos? Perhatian sekali..” ucap Sae Jin sambil melihat satu-persatu orang-orang disampingnya itu. Sae Jin sadar, mereka semua peduli..

“jangan besar kepala, aku hanya tak suka pelajaran itu” Sehun berkata dengan wajah tak bersahabat yang ia buat-buat

“baiklah..tapi meski kalian sudah ikut menemaniku membolos, aku tetap tak akan membagi coklat ini” Sae Jin memasukkan coklat tadi kemulutnya dan detik kemudian sebuah senyuman ia tunjukan. Coklat memang selalu bisa membantu

“pelit sekali…” Ah Ra mengatai sambil tersenyum

“menyebalkan sekali…” tambah Sehun

“manis sekali..” Chanyeol berucap dengan suara pelan

Dua hari kemudian, saat luka di jemari Sae Jin sudah tak diperban lagi, begitu juga dengan dahinya, maka Sehun datang dengan luka habis dipukul disudut bibir dan tulang pipinya. Seperti kemarin, Ah Ra bertanya dengan wajah hampir menangis pada Sehun

“kalian ini sebenarnya kenapa? kemarin Sae Jin, sekarang kau..kalian memang hobi tidak hati-hati ya?” omel Ah Ra

“aku bukannya tidak hati-hati. Aku dipukul” jawab Sehun dengan enteng. Pemuda ini berucap seakan dipukul bukanlah hal yang besar

“sudah kau obati?” tanya Sae Jin sembari mengamati luka itu

“itu belum diobati..” yang menjawab adalah Ah Ra

“kalau begitu obati dia UKS Ah Ra..” perintah Sae Jin sambil menempelkan telunjuk jarinya dengan lumayan kuat ke luka lebam di pipi Sehun. Sae Jin sengaja

“aish..itu sakit Sae Jin, kau sengaja ya?”

“kau ini !” omel Ah Ra pada Sae Jin
“biar aku yang mengobati lukamu, ayo ke UKS” Ah Ra memapah Sehun agar berdiri

“aku sengaja Oh Sehun..” Sae Jin berucap pada Sehun dan mengedipkan sebelah matanya. Rencananya berhasil. Ia memang ingin membuat Ah Ra membawa Sehun ke UKS dan mengobati luka Sehun dan dua temannya itu bisa berduan.

“kau memang menyebalkan, Sae Jin” Sehun tersenyum tanda terimakasih kemudian berlalu bersama Ah Ra

~

Kita tak pernah berharap terluka dan merasakan rasa sakit dari luka itu. Tapi bukankah merasa sakit bisa menjadi salah satu bukti bahwa kau hidup? Kau terluka, dan berdarah, itu artinya kau hidup. Kau merasakan sakit, itu artinya hatimu hidup.

Dan terkadang ada luka yang diberikan untuk alasan yang baik. Mungkin agar kau bisa menemukan apa obatnya dan siapa yang bisa menjadi penyembuh luka itu. Tak ada yang terjadi tanpa arti di bumi ini, percayalah !

To be continued …

13 tanggapan untuk “[EXOFFI FREELANCE] Our Story (Chapter 3)”

  1. aku suka bgt sm ff nya ,,,,aku juga suka sama karakternya sae jin ,,,,,,aduhh chanyeol oppa bikin aku meleleh deh sm sikap manisnya itu,,,semangat trs y author nim buat nulis ffnya

  2. Sae Jin memasukkan coklat tadi kemulutnya dan detik kemudian sebuah senyuman ia tunjukan.
    “manis sekali,” Chanyeol berucap dengan suara pelan.
    Elu yg manis, bang.. Meleleh aku tuh, klo digituin.. >o<
    #boyfriendmaterial

  3. Sahabat sejati kayak gini nih..kondisi jatuh cinta..jatuh cinta semua,kondisi luka2..luka2 juga..tinggal tar sakit hati..sakit hati semua..eeits..jangan dong..g seru..,bang chanyoel..sabar banget si abang ini sikapnya ke sae jin..,sehun..ingat boleh berduaan asal jangan melanggar..,thor..semangat..ditunggu selanjutnya

  4. Hbis ini chanyeol yg luka luka…
    Krimin satu laki macam chanyeol bisaaaa??????mau satuuu kaya chanyeol…manis bgt perlakuannyaaaa..ga nnya apa apa tp ttep dampingi hiks hiks q trhuraaaaa

Tinggalkan Balasan ke IFAngel Batalkan balasan