[EXOFFI FREELANCE] Our Story (Chapter 2)

Our Story [Chapter 2]

aliensss

Genre : au, drama, romance, friendship, sad/hurt, school life

Length : Chaptered

Rate : T

Cast:

Park Chanyeol (exo) ǁ Oh Sehun (exo) ǁ Kim Sae Jin (oc) ǁ Kim Ah Ra (oc)

etc

Summary

Chapter 2

Am I falling…?

Disclaimer : ide cerita dan alur asli milik saya. Cast milik Tuhan YME dan semua yang berhak atas mereka. Terinspirasi dari berbagai sumber (cerpen, novel, ff, film, dan lagu). Dibuat untuk hiburan semata. Cerita yang masih banyak kekurangan, kesalahan ejaan, alur yang aneh, penokohan yang kurang maksimal dsb, jadi harap maklum.

Jika berkenan, baca cerita lainnya di blog pribadi saya (sharlomereficul.wordpress.com).

Jangan lupa tinggalkan jejak ya…

Our Story [Chapter 00] ǁ Our Story [Chapter 1]

♣ ♥ ♣

Sehun tiba dirumah dan seperti biasa rumahnya sepi. Hanya ada beberapa maid yang melakukan pekerjaan mereka masing-masing. Tak ada yang perlu Sehun sapa, ataupun yang menyapanya. Sehun anak tunggal keluarga Oh, ibunya sudah meninggal saat Sehun usia tiga tahun, dan ayahnya selalu menghabiskan waktu dengan pekerjaan. Sehun tak pernah merasa diurus dan mendapat kasih sayang semenjak ibunya pergi. Hal ini adalah penyebab utama Sehun bertingkah layaknya anak nakal. Dia sering membolos, dan tak jarang beradu tinju dengan siapa saja.

Sehun lalu menuju kamarnya dan merebahkan tubuhnya di ranjang. Pemuda itu menatap langit-langit kamarnya dan mengingat semua pembicaraannya dengan Sae Jin tadi.

“teman” Sehun mengulang sebutan yang Sae Jin berikan padanya dan entah kenapa Sehun tak berniat membantah itu. Baik tadi maupun sekarang Sehun merasa tak ingin melupakan ucapan itu.
“aku sudah gila, berteman dengan gadis itu?” Sehun bermonolog dan menggelengkan kepalanya. Bagaimana bisa dia berteman? Sehun hanya tahu cara menggunakan tinju, berbicara kasar, bersikap kasar dan membuat onar, dia tak pernah tahu rasanya punya teman dan berbuat baik. Ditambah Sae Jin itu seorang gadis, Heol ! akan jadi seperti apa pertemanan itu? dan yang paling penting, Sae Jin itu teman baiknya Ah Ra. Kim Ah Ra, gadis yang Sehun sukai. Oh, semua akan berantakan jika Sae Jin memberitahu Ah Ra soal perasaannya.
“kenapa aku bisa cepat sekali ketahuan olehnya..” Sehun bangun dan mengacak rambutnya kesal

♣ ♥ ♣

Pagi terasa sangat sejuk hari ini. Sae Jin berjalan dengan santainya dari halte bus menuju gedung sekolahnya, karena hari ini ia menolak diantar supirnya. Dengan earphone yang terpasang di telinga dan lagu yang mengalun sempurna, Sae Jin berjalan seakan semua hal berjalan dengan baik. Sesekali ia mendongak dan menatap langit yang mulai tampak kebiruan dengan bibir yang tersenyum. Sae Jin adalah gadis yang bisa bahagia dengan hal sederhana seperti itu.

Tapi tiba-tiba saja semua jadi kacau. Seseorang menepuk pundak Sae Jin, gadis itu menoleh dan mendapati Chanyeol tersenyum ramah padanya. Oh, sial !

“kau sendirian?” kata Chanyeol yang entah kenapa masih bisa Sae Jin dengar meski earphone masih terpasang ditelinga sang gadis

“nde?” Sae Jin berpura-pura tak mendengar dan melepas earphonenya

“kau sendirian? Biasanya kalian selalu berdua” seperti tak keberatan, Chanyeol mengulang kalimatnya

“kalian?” Sae Jin kali ini benar-benar tak mengerti apa maksud Chanyeol.

“kau dan temanmu..” kata Chanyeol

“ah, Ah Ra? Jarak rumah kami jauh”

“hmm, ayo” Chanyeol kembali tersenyum dan mengajak Sae Jin berjalan

“hmm?” tanya Sae Jin bak ornag bingung. Oh, kenapa ia selalu merasa tak bisa berkutik setiap Chanyeol berada dihadapannya?

“kau akan ke sekolah ‘kan? ayo jalan bersama” Chanyeol mengulang kembali kalimatnya dengan sebuah senyuman.

“ka_kau duluan saja !” Sae Jin berucap cepat dan terkesan menolak. Detik berikutnya gadis itu menunduk dan merasa malu setengah mati. Ia tak bermaksud menolak, ia hanya sangat gugup. Orang yang barusan mengajaknya berjalan bersama itu adalah Chanyeol

“maaf, aku tak bermaksud membuatmu tak nyaman” Chanyeol memegangi lehernya dan merasa bersalah.

Ia tahu gadis didepannya sekarang sedang merasa tak nyaman. Chanyeol sedikit banyak sudah tahu siapa Sae Jin. Pertama kali Chanyeol melihat Sae Jin, ialah saat mereka tak sengaja bertemu di taman belakang sekolah. Saat itu ia sedikit heran karena setelah mereka beradu tatap, Sae Jin pergi dengan begitu saja. Pertemuan kedua mereka adalah saat pengumuman juara kelas tahun lalu. Dan darisana Chanyeol tahu nama Sae Jin, dan darisana pula Chanyeol selalu diam-diam memperhatikan gadis itu dari kejauhan. Chanyeol sendiri tidak tahu kenapa ia sangat tertarik pada Sae Jin. Gadis itu tampak sangat manis, sekaligus tak tersentuh disaat bersamaan. Ia selalu mendapati wajah datar Sae Jin, tapi selalu enasaran akan isi kepala gadis itu. Setiap melihat Sae Jin berjalan di koridor sekolah bersama Ah Ra, Chanyeol selalu merasakan perasaan aneh itu. Ia ingin menghampiri Sae Jin, memegang pergelengan tangan gadis itu dan membawanya ke tempat dimana hanya ada mereka berdua. Oh, Chanyeol terdengar seperti orang gila bukan?

“bukan begitu, aku hanya terkejut.  Maafkan aku” Sae Jin membungkukkan tubuhnya sebagai permintaan maaf pada Chanyeol

“benarkah? Kalau begitu, bisa kita berjalan bersama ke sekolah?” tanya Chanyeol dengan penuh harap.

“baiklah”

Chanyeol dan Sae Jin berjalan dengan diam. Sae Jin tak berani bahkan hanya untuk sekedar menoleh pada Chanyeol. Ia gugup setengah mati sekarang. Sae Jin mungkin tipe orang yang tenang dalam semua keadaan, tapi tidak untuk kali ini. Orang yang punya senyum menakjubkan itu ada disampingnya. Orang yang senyumannya Sae Jin sukai itu ada disebelahnya sekarang. Berjalan tepat disampingnya dan terus tersenyum ! Sae Jin bisa mati kapan pun sekarang.

Berjalan kaki ke sekolah baru kali ini Chanyeol lakukan. Selama ini mobilnya akan berhenti tepat di gerbang masuk sekolah. Tapi tadi ia sengaja meminta sang supir untuk berhenti karena ia melihat Sae Jin yang berjalan sendirian. Tepatnya berjalan sambil tersenyum dengan sangat manis. Chanyeol jarang melihat Sae Jin tersenyum, paling beberapa kali saat bersama dengan Ah Ra. Tapi tadi, senyuman yang gadis berikan tak bisa Chanyeol lewatkan begitu saja. Dan sekarang, ia sedang berjalan tepat disamping Sae Jin. Oh, Chanyeol setengah mati untuk tak menyentuh tangan dan mengusap kepala gadis itu. Ia sadar, ia belum punya hak melakukan semua itu.

~

Sae Jin tiba dikelasnya dan segera menuju bangku. Ah Ra sudah disana, menunggu dengan wajah senangnya seperti biasa. Sae Jin melempar tasnya ke atas meja, dan menaruh kepalanya disana.

“hey, kau kenapa?” tanya Ah Ra bingung

“jangan bertanya apa pun dulu, aku harus menormalkan otak-ku dulu” jawab Sae Jin tanpa mengangkat kepalanya

“kau kenapa?” Ah Ra tak menuruti, ia memukul lengan Sae Jin lumayan keras, hingga Sae Jin mengangkat kepala sambil meringis

“Yaak ! kubilang jangan bertanya apapun !” Sae Jin memegangi lengannya yang terasa lumayan sakit. Tepat saat itu Sehun masuk kedalam kelas. Pemuda itu memandang heran pada Sae Jin yang meringis

“kau memang selalu berisik dimana saja” ucap Sehun sembari duduk di bangkunya. Tak seperti murid nakal kebanyakan, Sehun duduk di baris ke-empat bangku kelas. Tepat di depan meja Sae Jin dan Ah Ra

“dia bicara pada siapa?” Ah Ra bertanya pada Sae Jin. Ia cukup kaget karena baru saja mendengar Sehun bicara

“aku baru saja dipukul Sehun, mana mungkin aku tidak berisik” Sae Jin menjelaskan pada Sehun. Gadis itu mengelus-elus lengannya

“siapa yang memukulmu?” Sehun berbalik dan menatap Sae Jin dengan tatapan bak pahlawan yang siap membela. Menggelikan ! baru satu hari dan sikap Sehun pada Sae Jin sudah berubah 360 derajat. Apa Sehun takut Sae Jin akan membongkar rahasianya? Kurasa bukan?

“dia” tunjuk Sae Jin pada Ah Ra

Sehun terdiam tentu saja. Ia tak mungkin balas membukul Ah Ra.  Ah Ra seorang gadis dan gadis itu adalah gadis yang ia sukai. Ah Ra juga mematung ditempatnya. Gadis itu menatap Sae Jin dan Sehun bergantian. Ia bingung akan atmosfer kedekatan yang dua orang itu tunjukkan. Setahunya, Sae Jin tak dekat dengan orang lain selain dirinya. Lantas kenapa Sae Jin dan Sehun bisa tampak sedekat sekarnag? Apa yang Ah Ra lewatkan?

“kau akan membalasnya?” tanya Sae Jin dengan senyuman mengejeknya

“kau mau aku memukulmu juga?” balas Sehun cepat, ia tahu arti senyuman aneh itu

“kalian sama saja..” dengus Sae Jin. Ia kemudian mendapati wajah bingung Ah Ra
“dia temanku Ah Ra, kau tak perlu heran hanya karena kami saling bicara” jelas Sae Jin

“apa?!” Ah Ra tak bisa menyembunyikan rasa terkejutnya. Apa yang sudah ia lewatkan? Bagaimana bisa Sae Jin menyebut Sehun sebagai temannya? oh, apa Sae Jin sudah gila?

“kenapa? kenapa kau bereaksi seperti itu? apa itu sesuatu yang salah?” Sehun bertanya pada Ah Ra

“bu_bukan begitu, aku hanya terkejut. Sae Jin tak mengatakan apapun padaku hingga kemarin, dan tiba-tiba saja kalian terlihat sangat akrab” Ah Ra mencoba membuat Sehun tak marah

“kenapa Sae Jin harus minta izin padamu untuk berteman” balas Sehun tak mau kalah, ia sedikit marah sekarang. Ia merasa Ah Ra sedang meremehkannya dan seolah menyiratkan bahwa Sehun tak pantas berteman dengan Sae Jin

“Sae Jin temanku, tentu saja dia harus mempertimbangkan pendapatku untuk hal sepenting ini”

“aku juga teman Sae Jin sekarang, lalu ka_”

“kalian berdua, berhentilaaaaaah……” Sae Jin berucap sambil berdiri dan menempelkan tangannya pada dahi Ah Ra dan Sehun. Sae Jin terlihat seperti seseorang yang sedang menghipnotis dua orang itu. Hasilnya Sehun dan Ah Ra sama-sama menatap kesal pada Sae Jin
“kalian tak perlu memperebutkan aku, percayalah aku tak menyukai satu pun dari kalian berdua” kata Sae Jin sambil kembali duduk. Gadis itu memasang wajah menyebalkannya.

“aku juga tak menyukaimu ! kau selalu seperti ini, mengambil keputusan dan melakukan semuanya tanpa memberitahu aku” Ah Ra berucap dengan kesal. Ia merasa Sae Jin keterlaluan kali ini. Gadis itu tak cerita perihal Sehun padanya

“aku juga ! siapa yang akan menyukai gadis diam sepertimu? Kau hanya bisa diam dan memasang wajah datarmu itu disemua situasi. Kau juga selalu sok tahu dan sangat menyebalkan !” timpal Sehun

“benar ! dia gadis semacam itu ! dia selalu memikirkan semuanya sendiri, dan selalu sok tahu !” Ah Ra kembali membenarkan ucapan Sehun

“kalian sepertinya sepaham. Kenapa kalian tak berteman saja?” Sae Jin membalas ucapan Sehun dan Ah Ra dengan wajah datarnya

“oh, baiklah ! aku juga akan berteman dengan Sehun ! dia pasti lebih baik daripada kau !”

“tentu saja ! aku bisa lebih banyak bicara daripada dia”

“benarkah? Jadi kalian mencampakan aku sekarang? Sudah kubilang, kalian memang sangat cocok” Sae Jin melipat tangannya didepan dada dan menatap dua orang tadi dengan tatapan mengintimidasinya.

“bukan begitu, aku hanya_”Ah Ra menghentikan ucapannya, lalu saling menatap dengan Sehun. Untuk sebentar  mereka lupa bahwa merekalah yang saling kesal sebelumnya. Dan sekarang mereka malah merasa kesal pada Sae Jin.

“dasar manusia aneh” Sae Jin berucap sambil tersenyum. Sehun dan Ah Ra menatap gadis itu dan ikut tersenyum. Mereka sadar mereka sudah seperti anak kecil barusan. Oh, memalukan sekali.

“kau memang gadis menyebalkan, Sae Jin” Sehun berucap sambil tersenyum. Pemuda itu kemudian berbalik dan menatap papan tulis didepan.

“oh, memalukan sekali ” ucap Ah Ra yang merasa malu akan tingkahnya yang sempat bertengkar dengan Sehun, lalu bersekutu dengan Sehun.

“jadi bagaimana? Kalian mau bersekutu dan menca_”

“diamlah Sae Jin “ Sehun dan Ah Ra sama-sama berucap dan membuat Sae Jin merasa senang. Ia berhasil membuat dua orang itu saling mengenal dan menerima.

♣ ♥ ♣

Seminggu sudah berlalu dan tak pernah Sae Jin sangka hubungan pertemannya dengan Ah Ra dan Sehun akan jadi semenyenangkan ini. Mereka akan berjalan-jalan bersama setiap sabtu malam. Menghabiskan waktu dengan hal-hal menyenangkan. Seperti saat ini, mereka sedang berjalan menyusuri jalanan setapak di taman dekat rumah Sehun, dengan es krim ditangan.

“apa kita tetap akan seperti ini saat masing-masing sudah punya pacar?” pertanyaan yang Ah Ra lontarkan tadi membuat Sae Jin menjauhkan es krimnya dari mulut dan menatap Ah Ra dengan wajah kaku.

“apa kau sudah punya pacar?” berikutnya pertanyaan Sehun berhasil membuat Sae Jin menjatuhkan es krimnya ke tanah

“tentu saja belum” jawab Ah Ra

“kau menyukai seseorang?” Sehun kembali melanjutkan pertanyaan ingin tahunya. Ia berharap Ah Ra menjawab tidak.

“yaak ! kalian merusak acara jalan-jalanku !” Sae Jin yang berdiri diantara Ah Ra dan Sehun menginterupsi. Ah Ra dan Sehun mengangkat alis mereka dan bertanya-tanya kenapa raut wajah Sae Jin berubah seperti itu dan kenapa es krim gadis itu bisa jatuh ke tanah

“kau menjatuhkan es krimmu? Apa kau itu anak kecil?” omel Sehun

“ini semua karena kalian! kenapa kalian membicarakan masalah orang dewasa di hadapan anak kecil !” kesal Sae Jin

“anak kecil? kita sudah cukup dewasa untuk menyukai seseorang Sae Jin” kata Ah Ra

“kalian yang orang dewasa ! aku masih kecil !” Sae Jin menghentakkan kakinya kesal, persis anak kecil. Hanya saja Sae Jin tidak  mengerucutkan bibir layaknya anak kecil

“astaga ! dia menggelikan sekali ! hey ! ekspresi wajahmu salah ! kau harusnya berekspresi kesal, bukan wajah tanpa ekspresi seperti itu !” Ah Ra berucap sambil tertawa

“dia hanya punya ekspresi seperti itu, Ah Ra” Sehun menimpali sambil tertawa

“berhentilah bicara soal menyukai seseorang. Kalian sudah membicarakan hal itu sejak dua hari lalu. Memangnya kalian tahu apa itu rasa suka?” Sae Jin bergidik ngeri akan ucapannya sendiri

“aku tahu..” Ah Ra menjawab dengan cepat

“hanya kau yang tidak tahu” Sehun menyodorkan es krim miliknya pada Sae Jin, dan langsung saja es krim itu berpindah ke tangan Sae Jin. Mereka lanjut berjalan

“bagaimana? Bagaimana kau tahu bahwa kau menyukai seseorang?” tanya Sae Jin sambil menikmati es krim barunya

“kau selalu ingin melihatnya, kau ingin selalu berada disampingnya” jawab Ah Ra

“jantungmu akan berdetak sangat cepat saat melihatnya, dan dalam sehari tak pernah kau tak memikirkannya” sambung Sehun sambil mengingat bagaimana jantungnya berdetak karena Ah Ra

Sae Jin menghentikan langkahnya. Menatap Ah Ra dan Sehun yang ikut berhenti melangkah bergantian.

“seperti itu rasanya jika menyukai seseorang?” tanya Sae Jin pada Ah Ra, dan Ah Ra mengangguk

“seperti itu rasanya jatuh cinta” timpal Sehun

~

Sae Jin sampai dirumah pukul sembilan malam. Gadis itu segera meringkuk dalam selimut dikamarnya. Dalam kepala Sae Jin, kalimat Ah Ra dan Sehun sedang berputar-putar dan seakan tak tahu caranya berhenti.

“aku menyukainya? Aku hanya suka saat dia tersenyum” Sae Jin bicara pada dirinya sendiri perihal pria itu
“aku jatuh cinta padanya? Aku jatuh cinta pada Chanyeol?”

 

To be continued…

 

12 tanggapan untuk “[EXOFFI FREELANCE] Our Story (Chapter 2)”

  1. Yailah~ saejin pake gugup gitu deket Chanyeol. Udah kode itu si abang caplang 😀
    Greget sendiri aku bacanya >0<
    Fighting! Keep writing~

  2. Langkah awal PEDEKATE chanyeol ke sae jin berhasil,selanjutnya..terserah abang chanyeol..hehe..,kompak nih sehun ama ah ra,cucok dah to pacaran,cuma kita belum tau perasaan ah ra,dia menyukai siapa? Kalo sae jin jelas dia naksir berat chanyeol.oke..lanjut thor.

  3. Tak ada yg tak jatuh cinta pada bapak park chanyeol dgn mata belo jidat yg menggoda..aahhhh yeol…knpa drmu bgtu tampan???😚😚
    Ahh mlas bhas caplang tampan..yg ptg ah ra ny ga demen m caplang gpp…jgn ada adegan rebut merebut plisssss

  4. Ya ampuuun..
    Sejin dpat pencerahan hati dri teman.x..tinggal ahra aja yang blum ada rasa ama abang sehun..
    Jgn buat uri sehuni skit hati thoor

    D tunggu part slanjut.x..

Pip~ Pip~ Pip~