[EXOFFI FREELANCE] Hold Me Tight (Chapter 11)

hmtposter31

Hold Me Tight #11

RahayK

Byun Baek Hyun | Park Ae Ri |Song Yun Hyeong

Jackson Wang|Kim Da Hyun

Chapter-

PG-15

AU-Dark|Married-Life|Romance|Sad|Slice of Life

The Inspiration from one track from BTS -In The Mood of Love pt.1 (Hold me Tight). All storyline and the plot just my own.

No-Copas – No- reblog – No Plagiarism!! -Not For who siders – RCL Juseyoo~^^

 

|In The Summary|

 

Chapter 11

 

Yun Hyeong keluar dari mobilnya, berjalan menuju apartemen  Ae Ri.

Kyung Soo baru  keluar dari apartemen Jin Hwan.Memang, ia baru saja habis bermain PS disana. Kyung Soo memicingkan matanya begitu melihat seorang lelaki yang berdiri didepan pintu apartemen  tetangganya.

“Tuan, apa yang kau lakukan disini?Siapa yang kau cari?” tanya Kyung Soo seraya berjalan mendekat kearah lelaki itu.

Lelaki itu menoleh dan mengembangkan senyum simpul. “Apa kau kenal dengan Ae Ri?”

Kyung Soo menaikkan alisnya, ia mengantungi tangannya dicelana jeansnya. “Iya, dia sudah seperti Noona -ku. Sepertinya, dia tak akan pulang malam ini. Tapi, Tuan siapa?Apa kau ingin menyampaikan sesuatu yang penting?Katakan saja, aku akan menyampaikannya jika ia tiba nanti.”

Yun Hyeong hanya terdiam sebentar. “Ehm, tidak terimakasih. Aku hanya khawatir karena ia tak mengangkat panggilanku. Sejak siang.Aku pikir, terjadi sesuatu. Jadi, aku datang kesini.”

Kyung Soo tersenyum miring mendengar kata-kata Yun Hyeong.

“Maaf, jika aku kurang sopan untuk mengatakan ini Tuan. Tapi, jujur saja, kau pasti tahu Noona sudah punya suami ‘kan? Artinya, apapun yang terjadi padanya itu merupakan tanggung jawab penuh suaminya. Jika kau mengatakan hal demikian, bukankah itu sedikit berlebihan?Noona, tidak pulang malam ini pasti sudah bersama suaminya, percaya padaku.Sebaiknya, anda pulang dan jangan terlalu mengurusi Noona. Karena, ia sudah punya suami. Itu pasti, akan menganggu mereka bukan?.Aku, permisi dulu.”

Kyung Soo mengoyor pergi setelah bicara seperti itu dihadapan Yun Hyeong.

Yun Hyeong menggeram tangannya kesal. “Sial!”

 

#Hold Me Tight#

Baekhyun memandangi Ae Ri yang sedang asik melahap ramyun buatannya. Merasa diperhatikan, Ae Ri berhenti menyeruput ramyunnya.

“Baekhyun, wae?”

 

 

Flashback~

Ae Ri melambaikan tangannya, begitu Baekhyun baru saja keluar dari gedung  seminarnya untuk hari ini. Suaminya itu, memperkenalkan produk terbaru dari obat yang baru diciptakan oleh perusahaannya.

 

Baekhyun memasang senyuman lebarnya, beberapa gadis pelajar SMA berbisik dan mendekatinya, membuat  Baekhyun terhenti langkahnya dan hanya melihat Ae Ri dari jauh. Sedangkan, yang menunggu sejak tadi hanya menyeret kakinya keaspal beton yang dipenuhi salju, matanya hanya melihat kebawah dengan bibir merengut.

 

“Sunbae! kami juga dari sekolah yang sama denganmu. Kami tahun ketiga.”  seorang siswa dengan rambut dikuncir bemarga Kim menyapanya.

Baekhyun hanya menyengir kecil. “Aah, begitu ya?Kalian harus belajar dengan giat jika  ingin masuk universitas favorit ‘kan?”

Mereka mengangguk serentak. “Saat Sunbae ditingkat 3. Kami, ditingkat 1.Kami, berencana akan mengambil jurusan yang sama denganmu, apa Sunbae ada waktu sekarang untuk memberi tips barang kali?” tanya temannya dengan rambut pendek tegas dan berponi.

“Pantas saja, aku lupa. Tapi, aku minta maaf sekali. Sudah ada yang menungguku sejak 30 menit lalu diseberang jalan sana.-”

Baekhyun menunjuk kearah dimana Ae Ri masih melakukan aktivitas yang sama. Ketiga gadis itu ikut menoleh dan memasang raut wajah kecewa.

“Apa gadis yang menunggu itu kekasihmu, Sunbae?” tanya mereka serempak. “Dia itu.. istriku.Lain kali, jika aku tak sibuk pasti aku akan memberi tipsnya. Jadi, setelah ini segera pulang dan belajar. Aku harus pergi dulu.”

Baekhyun segera berlari menuju seberang jalan, mengingat 5 detik lampu hijau untuk pengendera akan menyala. Tak perduli, betapa dinginnya malam itu Baekhyun terus melangkahkan kakinya dan segera tangannya meraih lengan Ae Ri yang telapaknya ia bungkus dengan sarung tangan.

 

Ae Ri terguncang, matanya baru kembali terangkat begitu Baekhyun meraih lengannya. Hidungnya sudah memerah, rambutnya nyaris membeku mengingat suhu diluar malam itu berkisar -10°.

“Aigoo~… sudah kubilang untuk menungguku dilobby gedung mengapa tidak menurut?”

Ae Ri mendecak kecil dan berjalan meninggalkan Baekhyun tanpa bersuara. Baekhyun hanya mengacak rambutnya  dan segera mengejar Ae Ri. “Ya~kau marah?Ayolah, mereka hanya anak SMA tingkat akhir.”  Baekhyun menyenggol  pelan lengan Ae Ri. Namun, gadis itu hanya menyungutkan bibirnya.

Mereka tiba dipersimpangan jalan, Ae Ri menghentikkan langkahnya begitu juga Baekhyun. Lelaki itu hanya tersenyum memandangi Ae Ri. “Kau laparkan?” tanya Baekhyun lagi, ekor mata Ae Ri sedikit melihat kearah Baekhyun. “Tidak.” sahutnya cuek.

Suasana  malam itu yang sepi dan tak banyak kendaraan yang lewat, membuat bunyi perut Ae Ri berbunyi terdengar oleh Baekhyun. Ia menahan tawanya,namun akhirnya pecah begitu melihat wajah Ae Ri yang memerah entah menahan dingin atau karena malu.

“Sudah, hentikanlah sikap sok marahmu itu. Ayo, aku akan membuatkanmu sesuatu.” Baekhyun segera menarik lengan Ae Ri kesuatu tempat. “Kemana?” Ae Ri bersuara masih dengan nada kesal. “Suatu tempat yang akan membuat perutmu tak berbunyi lagi.”

#H o l d M e T i g h t#

Ae Ri dan Baekhyun tiba disebuah kedai ramyun khas cina. Bangunan berasitektur khas Cina membuat Ae Ri sedikit berdecak kagum karena dari bagian depan tak tampak seperti sebuah kedai makanan khas Cina.

Ae Ri menghentikkan langkahnya begitu mereka tiba didepan pintu  kedai yang terdapat tulisan ‘TUTUP’

“Baek, kedainya tutup.” ujar Ae Ri  dengan nada kecewa.Baekhyun hanya tersenyum kecil dan membuka pintu kedai yang ternyata tak dikunci. Setelah Baekhyun masuk, Ae Ri pun mengekori  suaminya dari belakang.

“Maaf, kedainya sudah tutup.Silahkan datang lagi besok.” terdengar suara seseorang dari bilik dapur yang terhalang oleh sebuah kaca transparan.

“Kapan lagi temanmu ini bisa kesini?Aku kesini untuk menepati janjiku.” ujar Baekhyun. Dengan segera seseorang itu keluar dari bilik dapur. Matanya membelalak kaget ketika melihat Bakehyun dan Ae Ri. Kemudian, sebuah tawa kecil mengalir dari  bibirnya.

“Eoh!Baekhyun -ah!Oraemanida~.”

Lelaki berbaju khas Chef itu keluar dari bilik dapur dan segera memeluk Baekhyun erat. Ae Ri yang melihat hal itu hanya tersenyum simpul.

“Yaa~Zhang Yi Xing!Kau sudah mewarisi semua ini dari bosmu ya?”

Yi Xing hanya tertawa malu dan menggidikkan bahunya. “Aku hanya dipercaya untuk mengelola kedai ini sementara bos membuka cabang di Bucheon. Sekalian aku mengembangkan menu baru untuk kedai ini.’ omongan  Yi Xing terhenti begitu melihat sosok gadis dibelakang Baekhyun. membuat Baekhyun ikut menoleh dan ikut tersenyum.

“Ae Ri -ya.. kemarilah.” ujar Baekhyun pelan. Ae Ri hanya menuruti perintah Baekhyun dan maju beberapa langkah kemudian membungkukkan badannya sedikit sebagai salam hormat.

“Aku sudah bilang aku menepati janjiku kesini, ini Ae Ri istriku. Dan Ae Ri ini teman lamaku, lebih tepatnya  hyung -ku. Zhang Yi Xing. Dia dari Cina, tapi  ia mendapat pengajaran untuk belajar masak di Korea. Dia adalah koki terbaik yang aku kenal.” puji Baekhyun membuat Yi Xing hanya terkekeh pelan dan menundukkan kepalanya.

“Anyeonghaseo, Park Ae Ri -imnida. Bangapseubnida. Tapi, mengapa kau tak datang kepernikahan kami, Yi Xing -ssi?”

Pertanyaan Ae Ri membuat  Yi Xing gelagapan. “Ya~jangan naksir dengan kecantikkan istriku. Zhang Yi Xing! Aku mengundangnya, tapi ia bilang  ia tak bisa hadir karena harus mengurusi kedai ini.” ujar Baekhyun. Ae Ri hanya mengangguk mengerti walau ia agak sedikit kikuk melihat tingkah Yi Xing.

“Aniyeo!Aku kira, istrinya Baekhyun berwajah lebih buruk darinya tapi aku salah. Jadi, aku minta maaf padamu. Oh ya! duduklah Ae Ri-ssi.” ujar Yi Xing kembali bertingkah normal. Ae Ri tertawa mendengar perkataan Yi Xing dan membuat Baekhyun yang gantian memasang wajah betenya.

“Ya! aku tak sejelek itu.” Baekhyun membela diri. “Aku tak merasa begitu. Duduklah, karena Ae Ri tamu spesial aku akan menyiapkan menu terbaik kedai ramyun ini. Tunggu sebentar.” Yi Xing segera mengambil apronnya dari meja kasir, dan berjalan menuju bilik dapur.

Baekhyun  melipat kemejanya hingga sesikut dan mengambil apron dan ikut kedalam dapur. Ae Ri hanya  mengernyitkan alisnya ia segera mengeluarkan ponsel dan memotret Baekhyun diam -diam.

Tak lama, kedua lelaki itu kembali dengan menu hidangan sederhana namun terlihat lezat, mengingat perut Ae Ri yang memang sudah lapar.

“Cha~Ini menu spesial buatanku untukmu Ae Ri -ssi.Makanlah.” Yi Xing meletakkan semangkuk ramyun yang masih mengepul asap. “Bicara apa kau?Aku yang membuatnya tentu saja.” elak Baekhyun. Yi Xing hanya menggeleng. “Aku mau membereskan dapur, kalian silahkan nikmati waktu kalian. Ae Ri -ssi, jangan percaya pada suamimu.”

Ae Ri hanya tersenyum kecil dan segera mencicipi ramyunnya. Baekhyun yang duduk dihadapannya hanya asik memandangi Ae Ri.

“Makannya jangan terburu-buru. Takut sekali diminta.Apa segitu enaknya?”

Ae Ri masih cuek hingga tak sadar bahwa sisa kuah ramyun menempel disudut bibirnya. Baekhyun segera mengelapnya dengan jari manis.

Flashback End.

 

Baekhyun mengelap sudut bibir dan dagu Ae Ri yang terkena sisa kuah ramyunnya. Ae Ri hanya terdiam beberapa saat, menatap Baekhyun penuh tanya.

 

“Seperti pernah merasakan keadaan begini ya Baek. Apa itu namanya ya?”

“De Ja Vu”

“Aah!Bingo!De Ja Vu. Baek, kapan ya kita pernah mengalami situasi seperti ini? saat aku makan ramyun, kau mengelap sudut bibirku dengan jemarimu.Tapi, kapan ya?Aku lupa.” ujar Ae Ri dengan raut wajah yang menggoda Baekhyun.

 

Baekhyun segera beranjak dari tempatnya duduk dan mengantungi kedua tangannya ke saku celana piyama yang ia gunakan. “Kalau lupa ya sudah.Tak usah dibahas.” Baekhyun berjalan meninggalkan Ae Ri kembali kemarnya.

 

“Ramyun buatanmu saat itu enak.” Ae Ri bersuara lagi. Baekhyun menghentikkan langkahnya saat itu juga. “Meski aku tahu, ramyun nya enak karena bantuan Yi Xing. Tapi, aku tahu kau membuatkanku dengan ketulusan dan cinta.Dan,meski kau membuat ramyun yang sama untuk kedua kali, ketiga kali rasa yang pertama kali adalah yang terbaik.”

Ae Ri berjalan kearah Baekhyun, kemudian memeluk lelaki itu dari belakang.Melingkarkan kedua tangan mungilnya keperut Baekhyun. “Terimakasih.” kata Ae Ri. Baekhyun membalikkan badannya dan memeluk gadis itu erat. Ia tersenyum kecil. “Untuk apa berterimakasih?Aku, bahkan sama sekali belum membahagiakanmu.Hingga saat ini.”

 

“Terimakasih atas semuanya.Dan maaf atas segalanya.”

kata Ae Ri lagi. “Aku juga.Selama kau menggenggam tanganku erat, tak perduli apapun.Itu sudah cukup bagiku, Park Ae Ri.”

 

***

Beberapa Minggu kemudian..

 

“Jack!bagaimana menurutmu?” tanya Da Hyun dengan dua dress berwarna pastel dikedua tangannya.

“Sebenarnya, yang mau pergi wisuda itu kau apa Ae Ri sih?Mengapa jadi kau yang repot memilih gaun?”ujar Jackson cuek, walau begitu terbesit dipikirannya bahwa Da Hyun pasti akan cantik mengenakan kedua gaun itu.

 

“Toh, mau gaun secantik apapun yang dikenakan Ae Ri nanti, pasti akan tertutup dengan baju toganya. Jadi, aku yakin tak akan terlihat. Keuchi Baekhyun Oppa?” Da Hyun menyenggol Baekhyun dengan sikutnya, Baekhyun hanya menoleh sebentar dan kembali memilah gaun -gaun itu.

 

“Kau ada benarnya, Da Hyun.” ujar Baekhyun pada akhirnya. Da Hyun tersenyum menang sebelum Baekhyun kembali bersuara.

“Karena, ini hari bersejarah untuknya. Jadi, biarkan ia mengenakan gaun terbaik kali ini.”

Jackson tersenyum dan mengangguk, membenarkan kata-kata Baekhyun. Baekhyun segera mengambil dress-code berwarna putih. Da Hyun hanya memasang muka masam merasa kalah seperti biasa. Membuat kedua lelaki itu sama-sama tertawa cekikikan dan saling berhi-five satu sama lain.

 

“Cheogi, tolong bungkus dress ini.”

 

#Hold Me Tight#

Ting Tong Ting Tong

 

“Siapa?” Ae Ri mencuci tangannya diwastafel dan segera berjalan menuju pintu, karena bel interkom terus berbunyi sedangkan yang dirumah sekarang hanya ia sendirian. Jadi, ia menghetikkan pekerjaannya sebentar dan membukakan pintu, melihat tamu siapa yang datang diwaktu jam sibuk begini.

 

Cklek~

Ae Ri melongo keluar, dilihatnya seseorang dengan higheels yang sudah ia kenal sudah berdiri didepan pintu. Gadis itu berbalik dan tersenyum.

 

Ae Ri segera membuka pintunya lebar-lebar. “Seung Wan -ah.. masuklah!Diluar dingin.”

Seung Wan segera masuk kedalam, ia membuka higheels nya dan menggantinya dengan sendal rumah.

“Kau lama sekali buka pintunya.”gerutu Seung Wan sebal seraya menggertakkan giginya. Ia segera membuka mantel dan syalnya dan menggantungkannya di hanger.

“Yah, aku tidak tahu kalau yang datang itu kau. Karena, akhir-akhir ini kau kan tahu sedang banyak kejahatan pada perempuan disekitaran apartemen-apartemen. Jadi, karena tak ada Baekhyun dirumah aku agak paranoid dengan hal itu.”

 

Seung Wan hanya mengangguk dan duduk disofa tanpa disuruh lagi oleh pemilik rumah.

“Kemana suamimu hari ini?”tanya Seung Wan seraya memandang kesekeliling rumah.

Ae Ri berjalan keluar dari dapur dan membawa beberapa camilan dan teh. “Hanya bilang keluar dengan Jackson sebentar, mungkin dengan gadis tengil itu.”

 

Seung Wan mengernyit mendengar sebutan gadis tengil.

“Gadis tengil apa maksudmu?Jangan bilang, dia..’

Ae Ri mengangguk dan membenarkan perkataan Seung Wan bahkan jauh sebelum ia melanjutkannya kalimat terakhirnya.

“…Stalker, bukan itu terlalu kejam menyebutnya seperti itu. Dia hanya seorang gadis yang menyukai Baekhyun.”

“Ya!kau harus berhati-hati pada gadis seperti itu.Kau tahu bagaimana laki-laki.”

“Aku menyukai Baekhyun jauh sebelum dia. Aku adalah istri Baekhyun untuk 4,5 tahun. Jadi, untuk apa aku khawatir bahkan takut Baekhyun akan berpaling pada seorang gadis yang baru beranjak dewasa?Perlu kau tahu, Baekhyun itu bukan orang seperti itu.”

“…yah, kecuali jika itu aku.”

“Apa maksudmu, Ae Ri-ya?”

“Aniya, dwaesseo!”

 

#Hold Me Tight#

Baekhyun turun dari mobil Jackson. “Kau tak mau berkunjung sebentar kerumahku?” tanyanya ketika jendela samping kemudi terbuka.

Da Hyun yang duduk dibelakang segera mengeluarkan kepalanya kedepan dan langsung ditoyor oleh Jackson dan tak memberi kesempatan Da Hyun untuk berbicara sedikitpun.

 

“Ani Hyung, lain kali saja.Habiskan waktumu lebih banyak dengan Ae Ri.Dan,rencananya aku dan Da Hyun akan mentraktir Ae Ri Noona direstaurant biasa.Mengingat sebentar lagi hari ulang tahunnya.”

 

Baekhyun tersenyum “Baiklah,akan aku sampaikan padanya.Terimakasih untuk hari ini,Jack!Hati-hati mengemudinya.”

“…Da Hyun?” panggil Baekhyun,membuat gadis itu yang tadinya ribet sendiri dengan Jackson langsung terdiam tak berkutik. “Nde Oppa?”

 

“Jangan mengganggu Jackson ketika ia menyetir.Cha!pergilah,jangan lupa kata-kataku Jackson!”

Jackson hanya tersenyum lebar dan mengangguk, menundukkan kepalanya sebagai tanda hormat. Mobilpun kembali melaju dan meninggalkan Baekhyun dipelataran pintu masuk apartemen.

 

Baekhyun menaiki tangga seperti biasanya, seraya menaiki anak tangga ia membuka shopping bag berisi kotak yang telah dihiasi pita berwarna emas.

Ia tersenyum kecil, langkah higheels terdengar dari anak tangga dari lantai atas.Baekhyun berhenti sejenak, tampak berpikir siapa kiranya yang mau menuruni anak tangga dengan heels hak bercenti itu.

 

Langkah heels itu berhenti tepat dihadapan Baekhyun, ia berdiri dua anak tangga diatas Baekhyun. “Baekhyun -ssi!”

 

#Hold Me Tight#

Ae Ri membuka kantong pemberian Seung Wan sebelum gadis itu berpamitan pulang.

Dan, ada dress didalamnya.

“Woah!Bagus sekali~”

Ae Ri pun masuk kedalam kamarnya untuk menge-pas dress pemberian Seung Wan tadi.

Ia segera berdiri didepan cermin besar yang berada dikamar mereka.

Senyuman lebar terukir dibibir Ae Ri.

 

“Ae Ri, aku membawa sesuatu-‘ teriak Baekhyun dan membuka pintu kamar. Shopping bag yang ia bawa dan sudah tak sabar untuk diberikan Ae Ri, langsung ia sembunyikan dibelakang punggungnya.

 

#Hold Me Tight#

 

To Be Continued~

 

 

7 tanggapan untuk “[EXOFFI FREELANCE] Hold Me Tight (Chapter 11)”

  1. Itu apa yg terjadi sama baekhyun dan seungwan di tangga darurat? Mereka ga gimana gimana kan? Terus kenapa tetiba udah tbc ajaa?? Aahhh kan penasaraannnnn u.u
    Tapi seneng sama chapter ini karena mereka berdua akur akur aja. Tanpa adanya air mata. Aku suka mereka bahagia hehehe.
    Ditunggu kelanjutannya thor-nim. Semangaatttt!!
    -XOXO-
    Nb : aku readers lama yg ganti pen name. Fyi aja siihhh hehehe

Pip~ Pip~ Pip~