[EXOFFI FREELANCE] Cool Prince (Chapter 7)

bg-blue.png

roChapter 7 baiklah author tidak akan banyak cuap2 langsung baca saja yakkk….

Twitter : @nea_sandya

Ig           : nea9426

Hati2 typo bertebaran….. ^^

COOL PRINCE

 

CHAPTER 7

Author  : nea_sandya

Main cast  : Oh Sehun [EXO] | Park Nea Yeon [OC] | Kim Jong In(kai) [EXO]-

Support Cast  : Kim Yoona (OC)

                                      EXO OT12 and others

                            Lee Hyejin (OC)

                        Jung Riri (OC)

Genre  : School life, romantic, comedy(maybe)

Rating  : PG 17

Leght  : CHAPTER

Please enjoy reading…

 

Ngiinnggggg…..

Mengheningkan cipta dimulai.

“baiklah jadi begini ceritanya…..”

 

#chapter7

Setelah semua kejadian yang terjadi kemarin Nea yeon pasti sangat stres. Apalagi dia satu kelas dengan Chen, kasihan sekali. Kalau aku mungkin sudah akan menggunakan seribu satu cara untuk menghindari Chen entah itu dengan pindah pindah sekolah, pindah rumah atau bahkan pindh ke luar negeri kalau perlu. Karena bagaimana mugkin akan sekelas dengan orang yang kau tolak dan bahkan orang yang kau tolak itu dulu selalu menempel padamu. Tak bisa ku bayangkan bagaimana pikiran dan peasaan Nea yeon sekarang. Pantas saja perutnya bisa di isi dengan semua makanan yang aku pesan. Memang cara Nea yeon menghilangkan stres adalah makan. Kalau sudah makan apapun yang sedang di pikirkannya seketika akan hilang larut dalam semua makanan yang dia makan. Untung saja Nea yeon bukan tipe orang yang mudah stres, coba saja Nea yeon orang yang mudah stres pasti sekarang dia sudah segede tyranosaurus. 😀

Hmmmm aku jadi teringat sekitar seminggu yang lalu ada seorang namja yang meminta bantuanku untuk mengenalkan nya pada Nea yeon. Apa segera aku kenalkan saja ya? Ya lumayan buat menghibur Nea yeon. Lagi pula anaknya juga lumayan. Dia sau tingkat di atas kami namun berbeda sekolah. Akh tapi bagaimana ya? Aku jadi galau. Mungkin kapan2 sajalah kalau kondisi kejiwan Nea yeon sudah agak pulih. Eh?

 

#Nea yeon POV

Huft…. tarik nafas dalam2 terus keluarkan pelan2. Ulangi sampai 3x. Siapkan hati mantabkan pikiranmu Nea yeon FIGHTING!!

Seusai melakukan ritual tadi masuklah aku ke dalam kelas. Dan bingo!!semua murid yang sudah datang langsung bisik2 tetengga begitu melihat kehadiranku. Cara mereka memandangku sungguh memuakkan. Ingin rasanya aku lempar sepatu satu persatu. Ekh tapi it tidak mungkin aku lakukan mengingat aku hanya memakai satu sepatu, karena dibutuhkan lebih dari sepasang sepatu untuk ku lemparkan.

Akh sudahlah tak kuhiraukan semua pandangan dan bisik2 itu. Toh beberapa saat lagi juga bel masuk akan berbunyi. Perlahan semua muridpun sudah datang ke dalam kelas. Dan benar beberapa saat kemudian bell masuk pun berbunyi. Jam pelajaran permana adalah Kim saem. Sampai pelajaran ke tiga yaitu Park saem. Benar2 malas sekali rasanya karena Park saem hanya meninggalkan tugas saja untuk kami.

Dan seperti biasa kalau ada tugas seperti ini, Hyejin dan Sehun lah yang akan saling berdiskusi. Padahalkan sewajarnya berdiskusi dengan teman sebangku ya? Tapi mau bagaimana lagi aku memang tidak bisa di ajak berdiskusi dalam hal angka dan  rumus2 yang bertebaran seperti ini. Jadi ya mau tak mau aku hanya akan ikut2 berdiskusi sedikit saja. Malah sialnya aku dan Kai memiliki otak yang sama2 lemah dalam hal ini. Itulah yang paling sial karena “kita” akan menjadi penunggu  duo otak encer di samping “kita” ini. Sebenarnya aku sama sekali tak suka menyebut kata “kita”. Seakan memang aku dan Kai punya standar otak yang sama. Yah walau semua itu benar adanya. Aku jadi sedih harus setara dengan Kai.

“apakah aku setampan itu hingga menatapku tanpa berkedip?” suara Kai memecahkan lamunanku. Astaga apakah aku tadi melamun sambil menatap ke arah Kai? Aish sialnya!!

“yakkk andwae!!” langsung ku pukul lengan Kai tanpa pikir panjang.

“appo yo.” Tangan Kai mengelus2 bekas lengan yang aku pukul. Namun berbanding terbalik dengan reaksi wajahnya yang malah masih tertawa tanpa kesakitan. Dasar aneh.

“apanya yang appo! Lihat wajahmu saja malah terlihat bahagia.” Tak habis fikir aku kalau sudah berhadapan dengan Kai.

“bukankah sangat menyenangkan melihat mereka begitu akrab” celetuk Hyejin kepada Sehun.

“hmmm”

“Aku kadang iri dengan kalian berdua.” Tambah Hyejin lagi.

Akupun bergenyit. Memang apanya yang perlu di irikan dari kami yang setiap hari kerjanya Cuma bertengkar? Sungguh aneh sekali perkataan Hyejin ini.

“waeyo? Apa kau cemburu Hyejin ah?” Kai mulai over PEDE nya dengan smirk andalannya.

“hahaha Kai kau bisa saja. Ekh bukannya kemarin Nea yeon baru di tembak Chen?” cerocos Hyejin.

GLEK!!!!

Kenapa kau katakan hal itu di saat seperti ini? Aishh sungguh waktu yang kurang tepat. Dan aku hanya bisa tersenyum menanggapi omongan Hyejin.

“cheongmalyo? Jadi kabar itu benar ya Nea yeon ah? Wahh aku benar2 kalah cepat dengan Chen.” Kai malah berkata hal aneh lagi. Kembali kupukul Kai dengan sepenuh tenaga.

“yakkkk kau ini memang senang memukulku ya?”

“ck… Sadarlah kau Kai. Aku sebenarnya sudah sangat lelah memukulmu yang tak kunjung sadar.”

“ hahaha aku tak bisa sadar kalau di dekatmu Nea yeon ah.”

 

#Sehun POV

Mereka ini benar2 membuatku hilang konsentrasi. Kenapa Kai dan Nea yeon sangat berisik sekali. Tugasnya jadi tidak selesai2. Dan barusan apa itu. Chen menyatakan cinta pada Nea yeon? Terus apakah Nea yeon menerimanaya? Mereka tidak membahas sampai situ. Tak mungkin kan aku menanyakannya pada Nea yeon. Aish aku jadi penasaran.  Apa hanya aku yang tak tahu apa2 soal masalah itu? Tapi kenapa juga aku ikut pusing dengan masalah itu. Terserah Nea yeon kan mau menerimanya atau tidak bukan urusanku.

Tapi tunggu sepertinya Nea yeon tidak menerimanya. Karena kalau sudah di terima pasti sekarang Chen sudah akan menempel disini. Kulihat dari tadi Chen juga hanya curi2 pandang ke arah sini. Itu artinya sudah jelas sekali bukan. Hehe

“tinggal nomor terakhir kan yang belum selesai.” ucap Hyejin.

“ah.. eh.. iya sebentgar lagi bell istirahat, ayo segera selesaikan nomor ini.” Kukira Hyejin masih memandangi duo berisik itu ternyata dia sudah kembali menyelesaikan tugas.

Kami pun menyelesaikan tugas beberapa menit sebelum bell istirahat berbunyi. Ya kami harus menyelesaikan semuanya sebelum bell supaya Nea yeon dan Kai punya cukup waktu untuk menyalin semua tugasnya. Bila melihat Nea yeon dan Kai memang tak bisa di pungkiri kalau aku sangat iri. Mereka berdua terlihat sangat bebas menikmati hidup, setiap hari kerjaannya hanya bercanda saja. Setiap ada tugas yang berhubungan dengan angaka dan rumus selalu aku dan Hyejin yang menyelesaikannya. Aku dan Hyejin tak pernah keberatan dengan itu. Walaupun mereka lemah dalam pelajaran hitung bukan berarti mereka bodoh. Karena Nea yeon sangat pandai dalam hal sejarah dan ilmu2 sosial sedangkan Kai unggul dalam olahraga terutama dia sering ikut perlombaan Lari. Ya setiap orang punya keahlian masing2.

“Hyejin, Nea yeon ayo ke kantin bersama.” Ajak Jung Riri. Akhir2 ini Jung Riri dari kelas sebelah memang sering datang menemui Hyejin dan Nea yeon. Aku tahu tujuan Riri ke sini bukan karena Hyejin dan Nea yeon namun lebih tepatnya ingin melihat ku.

Bukannya aku terlalu percaya diri, namun itu semua kenyataan. Setiap dia kemari selalu mencuri2 pandang ke arahku hingga aku merasa selau terawasi setiap ada dia. Memang tampangnya lumayan tubuhnya juga yaaa bisa di bilang bagus untuk ukuran anak JHS. Tapi sikapnya selalu berlebihan serta sangat centil. Aku tak suka gadis seperti itu, melihatnya seperti gampangan.

Diantara semua perempuan yang menjadi fans ku, dialah yang paling over seperti sasaeng fans. Dulu waktu kelas satu aku sekelas dengan Choi Woori (teman SD ku) dan saat itu Riri selalu datang ke kelas ku dengan alasan bertemu Woori. Sekarang semua terulang kembali dengan Nea yeon dan Hyejin.

 

#Nea yeon POV

“Hyejin, Nea yeon ayo ke kantin bersama.” Ajak Jung Riri.

Setelah Chen makhluk ini yang menggantikannya. Hidupku takkan pernah tenang seperti dulu. Ada saja yang datang semau mereka. Seperti yang satu ini. Geagra ingin dekat dengan Sehun dia mendekati kami. Ah sudahlah. Mau bagaimana lagi tidakbisa aku usir.

Lihat tadi dia mengajak kami ke kantin tapi pandangannya ke arah Sehun. Amat sangat mudah di tebak. Riri termasuk orang yang keras kepala. Seberapa pun Sehun dingin dan acuh padanya Riri tetap saja mendekatinya.

 

*di klantin

“aku sedang tak begitu lapar. Bagaimana dengan kalian?” Hyejin mengeluarkan pendapatnya. Sepertinya dia memang sedang tidak ingin makan makanan berat.

“aku juga tadi sudah sarapan banyak jadi paling cuma butuh beberapa snack.” Aku sependapat dengan Hyejin.

“baiklah kalau begitu kita beli beberap snack saja nanti kita makan di kelas kalian.” Tuh kan belum juga Riri sudah modus mode on. Akhirnya kami pun membeli beberapa snack dan kembali menuju kelas.

Dalam perjalanan menuju kelas Riri terlihat sangat gusar. Tidak biasanya dia begini. Sepertinya dia ingin mengatakan sesuatu tapi sangat sulit di ucapkan. Kira2 apa ya yang akan dia ucapkan? Aku jadi penasaran.

“emmmm bisakah aku meminta bantuan kalian.” Aku dan Hyejin pun sontak menoleh ke arah Riri yang tiba2 meminta bantuan kami. Kiranya minta bantuan apa dia?

“bantuan apa? Kalau kami bisa bantu pasti kami bantu kok?” ucap hyejin.

Kenapa aku horor sendiri mendengar permintaan nya? Perasaan ku jadi tidak enak. Semoga dia tidak minta hal yang aneh2.

“ emm begini , kan sebentar lagi tanggal 14 april jadi….”

“jadi???” ucap aku dan Hyejin bersamaan.

“jadi…. itu tanggal ulang tahun Sehun. Tolong bantu aku memberikan kado ulang tahun ku padanya.”

“mwol? Nol mi cheossoh?” Reflek karena keterkejutanku. Permintaan nya sungguh di luar nalar pikiranku.

“kenapa tidak kau berikan langsung saja padanya?”  Walau Hyejin juga tak kalah kagetnya dengan ku namun dia masih bisa mengontrol kata2nya.

“ aku minta maaf karena meminta hal ini kepada kalian. Karena aku memang sangat malu jika harus memberikannya langsung. Dan kemungkinan besar jika aku yang memberikannya dia pasti tak akan menerimanya. Kalian kan tahu Sehun tidak suka menerima hadiah atau apapun dari fans2nya. Kumohon bantu aku kali ini saja. Ya?” jelas Riri panjang lebar. Memang sih selama ini sehun selalu menolak apapun pemberian dari para fans nya. Makanya dulu surat permintaan maafku pun diam2 aku masukkan ke tas nya.  Tapi kali ini haruskah kami yang memberikannya pada Sehun? Memang dia akan terima?

Mataku dan Hyejin pun saling menatap. Dan aku memberi kode tidak pada Hyejin. Hyejin pun mengangguk tanda mengerti.

“hmmmm bagaimana ya? Kami juga tak yakin bisa membantumu. Kalau misal Sehun menolaknya bagaimana?”

“ ayolah Hyejin ah, kalian kan teman Sehun bukan fans nya. Kemungkinan besar pasti akan di terima.”

“bagaimana Nea yeon?”  hyejin meminta pendapatku. Seketika wajah Riri menatapku dengan memelas ala2 puppy eyes gitu lah. Aku jadi tak enak kalau menolaknya.

“hmmmm arraseo. Kami akan membantumu.  Tapi kami tidak jamin dia akan menerimanya.”

“gomabta. Neayeon ah, Hyejin ah.”

 

—o0o—

 

Akhirnya hari ulang tahun Sehun pun tiba. Aku saja bahkan baru tahu kalau hari ini adalah hari ulang tahunnya. Kalau bukan karena Riri mungkin aku takkan pernah tahu hari ulang tahunnya. Dan benar juga sepertinya hari ini dia menolak banyak sekali hadiah. Kebanyakan kalau di terima juga akan di berikan pada orang lain. Entah kenapa dia seperti itu? Bukankah seharusnya dia senang menerima hadiah itu?

Tapi sepertinya dia menerima hadiah dari teman2 dekatnya. Benar2 aneh. Atau jangan2? Oh no! Tak mungkin. Hentikan pikiran liar mu Park Nea yeon.

“hyejin ah. Sepertinya aku kurang yakin akan melakukannya.”

“sebenarnya aku sendiri juga kurang yakin dengan hal ini. Mau bagaimana lagi? Yang penting kita coba berikan masalah Sehun mazu terima atau tidak ya terserah dia.”

“arraseo. Tapi kau yang berikan hadiahnya ya? Aku tak bisa.”

Seusai jam pelajaran berakhirpun aku dan Hyejin segera menyusul Sehun yang sudah berjalan pulang lebih dulu. Kami menunggu sampai daerah komplek perumahan yang lumaya sepi. Tak mungkin kan kalau kami memberikan hadiahnya di keramaian orang.

 

#Sehun POV

Sedari tadi keluar dari kelas aku merasa di awasi atau lebih tepatnya di ikuti. Kemungkinan besar paling sasaeng fans lagi. Aku heran kepada semua fans yang kadang suka mengikuti ku, seakan mereka tak pernah lelah mencurahkan waktunya untukku. Bahkan terkadang mencuri2 fotoku. Aku tak begitu suka dengan para fans ku karena sebagian besar hanya melihatku dari wajah saja, bukan karena apa adanya diriku. Baiklah apa aku harus menyalahkan kedua orang tuaku karena melahirkan ku dengan wajah yang begitu menawan di atas rata2? Eh?

“Oh Sehun!!”

 

  • Author
  • Chapter 7 selesai. Buat para readers yang selalu nunggu lanjutan fanfic author yang gaje ini.. Thank you so much:D Author benar2 terharu, walau author mungkin lama bangets update nya readers tetep setia dengan fanfic ini. Karena R+C+L kalian akan sangat memberi author semangat buat terus ngelanjutin fanfic ini. Terus kasih semangat author ya? Sampai fanfic ini selesai. 😀

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

10 tanggapan untuk “[EXOFFI FREELANCE] Cool Prince (Chapter 7)”

  1. Akhirnya ff ini muncul juga, hampir lumutan nunggu ff ini lama banget. Kak chap ini bagus cuma terlalu pendek. Semangat ya kak next ya jgn lama2

    1. hahaha thank you so much sudah mau nungguin ff author yang super duper telat update ini.. dan mian dikarenakan kondisi fsik author yang lagi down mungkin minggu depan atau depannya lagi baru update.. 😀

    1. oh iya nih gabungan dari ultah sekai.. hoho (bilang aja kalo author typo/ eh?) 😀

    1. cheonmal gomabta ne~ 😀 sudah sering ngikutin ff ini… sini author peluk.. eh? haha jangan bosen2 sama ff ini ya.. hehe

  2. udah lama nungguin ff ini….
    tp ini kurang panjang kak 🙂
    aq tunggu lanjutan ceritanya ya…
    neayeon dan sehun kuharap kalian cpet jadian,hehehe

    1. wah thank you so much salah satu penunggu setia ff ini.. eh? bikin tambah semangat nglanjutinnya dehh.. aminnnn tapi kayaknya perjalanan Nea yeon and Sehun masih lama.. kkkkkkk

Pip~ Pip~ Pip~