[EXOFFI FREELANCE] Marriage Without Love (Chapter 8)

photogrid_1455894027691

Title : Marriage Without Love

Author : Jung Ki Ki

Genre : Romance, Comedy, Marriage – Life

Leght : Chapter

Rating : 15+

Cast :

  • Park Chan Yeol
  • Jung Eun Ji
  • Kim Myung Soo
  • Ahn Ha Ni

Disclaimer :

  FF ini benar benar buatan saya, namun beberapa alur saya dapat dari beberapa Drama. Jika ada kesamaan yang lain pun, saya minta maaf namun saya tekankan bahwa FF ini murni buatan saya. Terima kasih.

Author’s Note :

  WARNING!! Typo bertebaran dimana mana.

Inspiration :

  • Marriage Not Dating
  • Full House
  • The Girl Who Sees Smile

Summary :

  Pernikahan tanpa cinta, dialami oleh Pasangan muda ini. Mereka menikah tanpa adanya perasaan cinta dan membuat mereka mengalami Kisah Pernikahan yang unik.

 

 

Chapter 8

 

“Karena aku mulai menyukai-mu lagi.. ”

“Jung Eun Ji,, aku tidak sedang dalam suasana yang baik.” Ucap Chan Yeol. “Jadi, jangan buat candaan seperti itu!”

“Candaan? Aku … ”

 

Jung Eun Ji’s POV

  Yak! Jung Eun Ji. Kau sudah gila, ya? Kenapa kau malah mengungkapkan perasaan-mu? Auh.. apa yang harus kukatakan? Ayo berpikir, berpikir!!

“Jung Eun Ji!”

“Apa?”

“Apanya yang ‘apa’? Hey~ ada apa denganmu?”

Apa perlu aku mengalihkan pembicaraan? Ahh.. tapi, secara tidak langsung aku memang mengatakan ‘Ya’.

“Oh ya.. tadi Ibu-mu menelfon untuk menyuruhku membawakan bekal untukmu.” Ucapku yang mulai mengalihkan pembicaraan. “Aigoo.. kau ini sudah dewasa, kenapa meminta Ibu-mu membawakan bekal untukmu. Yang benar saja!!”

Aku tahu, aku tahu apa arti ekspresinya itu. Tapi, mau bagaimana lagi? Aku tak bisa menjelaskan perasaan-ku. Auh!! Bodohnya dirimu Eun Ji-ah!!

“Apa kau memiliki perasaan untukku?” Tanya Chan Yeol yang tidak ingin teralihkan pembicaraan denganku.

“Chan Yeol-ah,, aku tadi– ”

“Sejak kapan kau menyukai-ku? Dan sampai kapan kau tak menyukaiku? Lalu, kenapa kau menyukai-ku lagi? Bagaimana bisa itu terjadi?”

Dia bertanya bertubi-tubi dan tentu membuatku kebingungan untuk menjawab. Apa aku jujur saja?

“Apa pedulimu? Kenapa kau ingin tahu perasaan-ku?” Timbal-ku. “Asal kau tahu saja, walau aku pernah dan kembali menyukai-mu, aku takkan pernah melupakan saat-saat dimana kau selalu membuat-ku menangis. Perasaan benci masih tertanam dan akan semakin tumbuh saat kau terus membuat-ku menangis.”

Aku pun menaruh tempat bekal makanan-nya di atas meja kerja miliknya dan mulai beranjak untuk pergi dari ruangan itu. Sampai sebuah tangan berhasil meraih tangan-ku dan menghentikan niatan-ku untuk pergi.

“Jawab saja, apa sulitnya?”

“Sulit? Tentu saja sulit,, aku– ” ahh! Hentikan, Jung Eun Ji! Dimana harga dirimu sebagai seorang gadis?

“Katakan,, bahwa kau menyukai-ku, lagi!” Ujar-nya yang terdengar seperti meminta. Kenapa begitu?

“Kalau aku mengatakan lagi, apa kau akan mengatakan bahwa kau menyukai-ku? Atau, kau akan mengatakan bahwa kau juga akan menyukai-ku? Tidak, ‘kan?”

“Kau mengharapkannya?”

“Apa?” Pekik-ku. Huh~ sungguh, pria ini!! “Kenapa aku harus mengharapkannya? Aku tidak pernah menginginkan pria menyebalkan seperti-mu menyukai-ku. Ohh~ ini seperti berada ditepi jurang.. Akh!! Kenapa aku harus memiliki perasaan ini? Auh!!”

Aku benar benar tidak tahan dan terus merutuki atas perasaan ini. Entah darimana, perasaan ini muncul.

Eo! Tangan-ku. Dengan cepat, aku segera menghepaskan tangan Chan Yeol lalu kembali melangkahkan kaki-ku untuk pergi.

 

Author’s POV

  Disisi lain, Kim Myung Soo yang sedang menikmati kopi di sebuah Coffee Shop, ditemani oleh Byun Baek Hyun.

Memang menyenangkan menikmati Ice Coffee di siang hari seperti sekarang. Tapi, entah kenapa suasana tersebut berubah saat Myung Soo menyadari tatapan dari Baek Hyun.

Sedikit merasa risih, Myung Soo pun menanyakan sebuah pertanyaan yang sedikit mencanggung.

“Kenapa kau menatapku seperti itu?”

“Apa? Menatap bagaimana?”

“Menatap seakan menganggumi-ku.. ” ujar Myung Soo yang juga sedikit ragu.

“Ahh.. benar, kau memang tampan.”

Woo.. woo.. jawaban Baek Hyun berhasil membuat Myung Soo yang sedang menyesap kopi-nya tersedak. Ya Ampun.. yang benar saja! Pria yang ada dihadapannya ini bukan Gay, bukan?

“Kau tak apa?”

“Ahh.. aku tak apa, tapi tidak dengan jawaban-mu tadi.”

Detik kemudian, Baek Hyun tertawa dengan cukup menggelegar. Apa yang pria itu tertawakan?

“Kenapa kau tertawa?”

“Haha.. tidak.” Seru Baek Hyun yng masih tertawa. “Mungkinkah kau berpikir bahwa aku Gay?”

Myung Soo hanya mengerutkan alis-nya, namun dalam hati kecil-nya ia menjawab ‘Ya’  atas pemikiran seorang Byun Baek Hyun.

“Aku hanya bercanda.. maksud-ku, kau memang memiliki wajah tampan yang ideal.” Jelas Baek Hyun. “Tapi, aku bukanlah Gay. Melainkan, seorang Dokter Bedah Operasi Plastik.”

Ohh.. syukurlah. Myung Soo hanya bisa bersyukur atas jawaban Baek Hyun.

“Kau,, sudah berapa lama mengenal Jung Eun Ji?” Tanya Baek Hyun sebelum kekmbali menyesap kopi-nya.

“Saat masih SMA.” ujar Myung Soo.

“Apa kau juga mengenal Chan Yeol dengan baik?”

“Kurasa tidak terlalu. Hanya beberapa kali berbicara, itu juga kalau penting.”

“Lalu, bagaimana dengan perasaan-mu saat tahu Eun Ji akan menikah dengan Chan Yeol?”

“Apa yang kau bicarakan, sekarang?”

“Aku berbicara tentang perasaan-mu pada Eun Ji. Dan yang aku amati, kau begitu tulus pada gadis itu.”

“Apa sekarang kau menjadi Dokter Pengamat Cinta?”

“Apa salahnya? Jika menyukai seorang wanita yang telah ber-status?”

“Bukan itu.. ”

“Kau tunggu saja.. tunggu sampai hari itu datang.”

‘Tunggu?’ Tunggu apa? Dan,, akh!!

Detik kemudian, Baek Hyun bangkit dari duduk-nya dan beranjak akan pergi.

“Apa kau tahu tentang ‘itu’?” Tanya Myung Soo tiba tiba yang juga sudah bangkit dari duduknya.

“Tentang ‘itu’? Tentang apa?” Timbal balik Baek Hyun.

“Tentang.. ” drrt.. drrt.. ponsel milik Kim Myung Soo bergetar dan menandakan seseorang menghubungi-nya saat ini. Eo,, Jung Eun Ji?

“Eo.. Eun Ji-ah.. ” sahut Myung Soo dan melupakan pertanyaan-nya untuk Baek Hyun.

“Kau dimana?”

“Aku di Coffee Shop terdekat.”

“Bisakah kau kembali? Dan mengantarkan-ku pulang ke apartemen?”

“Eo.. baiklah. Kalau begitu, temui aku di parkiran mobil saja. Aku akan segera menemui.” Dan tak lama setelah itu, sambungan-pun terputus.

Byun Baek Hyun,, eo! Kemana pria itu?

 

Skip Time

  Seorang Kim Myung Soo berlari terburu-buru untuk menghampiri Jung Eun Ji yang ia yakini sudah menunggu-nya di parkiran. Dan benar saja.

“Eun Ji-ah.. ” teriak Myung Soo. “Kau menunggu-ku lama?”

“Tidak, aku juga baru sampai.”

“Ada apa dengan wajahmu? Kau pucat, kau sakit?”

“Euh.. tidak, aku baik baik saja.”

“Jangan bohong! Apa Park Chan Yeol melakukan sesuatu padamu, lagi? Dia menyakitimu?”

“Myung Soo,, aku tak apa. Sungguh, percayalah.”

Tidak,, bagaimana bisa ia percaya? Jelas-jelas jika wajah gadis cantik itu pucat, pasti sesuatu terjadi padanya.

“Eun Ji-ah.. ”

“Myung Soo, antarkan aku ke apart- tidak, antarkan aku ke Min Ah. Aku rasa ia berada di toko bunga sekarang.”

Myung Soo tak dapat berbuat apapun, selain menuruti permintaan Eun Ji. Baiklah, demi seseorang yang amat ia cintai!

Myung Soo menepuk kedua bahu Eun Ji dan berhasil membuat Eun ji, yang awalnya menundukkan kepala, mendongak kepala-nya dan menatap kedua mata Myung Soo.

“Daripada pergi menemui Min Ah,, aku akan mengajak-mu berkeliling kota Seoul. Bahkan, aku bisa membuat semua jalan di Dunia ini tersentuh oleh ban mobil-ku.” Ujar Myung Soo. “Membuat hati-mu lebih baik dan bahagia, juga membuat diriku bahagia.”

Jung Eun Ji.. kau benar benar menyesali dirimu karena tak memilih Kim Myung Soo. Kenapa kau begitu bodoh?

Kata kata yang terdengar untuk menyemangati dirinya itu, berhasil membuat Eun Ji tersenyum. “Terima kasih. Myung Soo,, aku tak tahu harus bagaimana membalas atas kebaikan-mu selama ini.”

Myung Soo membalas senyuman Eun Ji dan berkata, “Balasan? Mungkin kau bisa melakukannya setelah aku berpikir nanti.”

Sungguh,, ini juga adegan yang manis sekali. Haha..

Namun, disisi lain, seorang Park Chan Yeol melihat dan mendengar pembicaraan Myung Soo dan Eun Ji dibalik mobil yang terparkir tepat berada di sebelah mobil milik Myung Soo. Huh~ hal itu, berhasil membuat Chan Yeol mengepalkan tangan kanan-nya erat. Cemburu-kah?

 

*** ***

 

Di sebuah apartemen, tepatnya di dalam kamar apartemen tersebut, seorang Ahn Ha Ni tengah menangus aras kesakitan hatinya atas perkataan Park Chan Yeol siang tadi. Dan waktu telah berjalan 4 Jam setrlah kejadian. Aigoo~ Ahn Ha Ni, kau pasti benar benar dalam suasana yang buruk, lebih dari buruk.

Disisi lain, di luar kamar-nya, Manager dan Asistent Ha Ni terlihat resah mengetahui Hallyu Star mereka dalam keadaan seperti itu.

“Ha Ni-ah,, berhentilah menangis dan keluar untuk makan malam!” Teriak sang Manager. “Ha Ni-ah,, kumohon dengarkan aku!”

Jika bukan karena sikap Ha Ni yang sedikit temperal-mental yang akan melemparkan suatu barang disekitar jika ada seseorang yang menganggu-nya, sang Manager sudah akan membuka pintu itu dan mengajak Ha Ni untuk bicara.

Sama hal-nya jika bertemu sang Bos Managemen, sebegitulah rasa takut sang Manager pada Ha Ni.

“Aish!! Ha Ni-ah!!” Teriak frustasi Manager.

“Haruskah aku menghubungi Park Chan Yeol itu?” Sahut tiba tiba sang Asisten Ha Ni, seorang gadis yang bersekitaran memiliki usia lebih muda dari Ha Ni.

“Kau punya nomor Dokter itu?” Pekik Manager.

“Iya.. tadi aku meminta kartu pengenalnya, dan disana terdapat nomor Park Chan Yeol.” Jelas Sang Asisten.

 

“Woah.. baguslah. Kalau begitu, biarkan aku yang menggubungi pria jahat itu.” Ucap-nya. “Aku tahu kalau dia telah memiliki seorang Istri. Tapi bukan berarti bisa menyakiti perasaan Ha Ni kami.”

 

At Ha Ni’s Room

  Ya Ampun.. gadis itu benar benar dalam keadaan buruk. Tak hanya perasaan yang buruk, tapi penampilan-nya juga buruk.

“Akh!! Chan Yeol-ah.. kenapa kau berubah? Berubah dan membuat-ku sakit hati. Kenapa??!” Teriak Ha Ni yang terduduk di atas kasur Big Size-nya.

Gadis itu tak henti-hentinya meneteskan air mata. Ia sungguh– Tidak, ini kesalahannya, kesalahan dari awal dan dirinyalah yang membuat Chan Yeol seperti itu.

 

Flashback On

“Huh.. kemana gadis itu?”

Saat ini, atau lebih tepatnya sehari sebelum Park Chan Yeol dan Ahn Ha Ni mengakhiri hubungan, pria itu terlihat berjalan di sekitar gedung Manajemen tempat Ha Ni bernaung.

Awalnya, ia ingin memberikan kejutan untuk Ha Ni. Namun sekarang ia tersesat dan mencari keberadaan Ha Ni. Surprize!! Happy Aniversarry..

“Aku tidak pernah se-bahagia ini.” Gumam Chan Yeol yang jadi sedikit salah tingkah.

Langkah demi langkah semakin membuat Chan Yeol memojokkan dirinya pada sebuah ruangan yang bagu dirinya sangat asing. Dan sangking asing-nya, ia ingin memasuki ruangan tersebut.

“Hanya melihat,, tak apa kan?” Pikir Chan Yeol dan mulai mendekatkan diri ke pintu ruangan tersebut.

Tepat telah menyentuh ganggang pintu dan bersiap untuk membuka pintu tersebut, memperlihatkan sebuah ruangan seperti gudang dan cahaya lampu yang menyala dan masih cukup bagus.

Namun, sebuah pemandangan yang mengejutkan merusak suasana hati Chan Yeol. Pria itu melihat sebuah ‘adegan’, yang biasanya ada di film, sekarang muncul di kehidupan nyata-nya. Adegan dimana seorang pria tua akan mencumbu seorang gadis muda nan cantik. Bukan karena ‘adegan’nya, namun karena gadis itu membuat Chan Yeol marah dan pergi.

“Chan Yeol-ah!! Chan Yeol!!” Teriak seseorang dari arah belakang Chan Yeol. Namun teriakan dari gadis bernama lengkap Ahn Ha Ni tak membuat Chan Yeol mnghentikan lengkahnya. Pria itu benar benar sakit hati.

 

*** ***

 

Park Chan Yeol, pria itu terlihat duduk di kursi-meja kerjanya. Menyibukkan diri dengan berkas-berkas beberapa pasien-nya untuk hari ini.

Namun, kesibukannya terganggu karena orang yang telah menghancurkan hubungannya datang ke kantor.

“Chan Yeol-ah,, kumohon! Biarkan aku memberikan penjelasan atas apa yang kau lihat kemarin sore. Sungguh,, itu hanyalah kesalahpahaman saja.” Ucap Ha Ni yang mencoba untuk menjelaskan. “Semuanya, demi pekerjaan. Chan Yeol-ah,, mengertilah semua ini agar aku bisa sukses. Juga demi kehidupan kita nanti.”

Baiklah,, sebenarnya, Chan Yeol ingin pura pura tak menyadari, mengetahui, dan mendengarkan Ahn Ha Ni. Tapi, ia benar benar muak!! Dan ia pun berdiri dari tempatnya. “Untuk kita, atau DIRIMU SAJA, huh?!”

“Chan Yeol.. ”

“Tidak peduli semua itu hanya kesalah pahaman saja, aku tetap tak peduli.” Ujar Chan Yeol. “Mulai dari sekarang, kita akhiri hubungan ini dan mulai hidup seakan tak pernag mengenal.”

“CHAN YEOL!”

Detik kemudian, Chan Yeol pergi meninggalkan Ha Ni sendiri. Bahkan, setelah kepergian Chan Yeol, Ha Ni jatuh terduduk dan mulai menangis.

“Akh.. bahkan kau tidak memberiku kesempatan untuk meminta maaf.” gumam Ha Ni di sela ia menangis. “Chan Yeol~~ ”

 

Flashback Off

 

  Tepat pukul 7 Sore, gadis itu, Ahn Ha Ni, telah memejamkan matanya untuk tidur. Ia benar-benar lelah setelah menangis tanpa hentinya.

Namun, terlambat bagi seorang Park Chan Yeol untuk datang disaat Sahabat-nya itu telah tertidur lelap. Ia dipanggil 1 Jam yang lalu, tapi terlambat untuk datang menemui Ha Ni.

Singkat cerita, Chan Yeol keluar dari kamar Ha Ni.

“Eo.. cepat sekali keluar.” Pekik sang Manager Ha Ni.

“Dia sudah tidur.” Ucap Chan Yeol.

“Tidur?” Timbal Manager. “Ahh~ pasti ia kelelahan. Dia terus menangis setelah menemui-mu tadi.”

Chan Yeol terdiam, dan tak dapat berkata apapun. Dan entah kenapa, ia menjadi sedikit merasa bersalah karena membuat Ha Ni menangis.

 

*** ***

 

Kembali pada Park Chan Yeol, yang tepat pukul 10 Malam, baru sampau di apartemennya. Huh~ sungguh hari yang melelahkan.

“Tunggu,, kemana gadis itu?” Ahh! Chan Yeol baru menyadari bahwa seorang Jung Eun Ji tidak menampakkan batang hidung-nya dimana-oun. “Apa ia ada di kamar?” Gumam Chan Yeol.

Ia pun menghampiri pintu kamar dan mengetukkan pintu. “Jung Eun Ji.. Jung Eun Ji,, kau ada di dalam?” Tak ada jawaban. Kemana gadis itu?

Chan Yeol membuka pintu-nya dan benar saja atas dugaan-nya. Auh.. ini sudah masuk jam malam. Dan dia belum ada di rumah?

“Kemana Myung Soo membawanya pergi? Yang benar saja!” Gerutu Chan Yeol yang sepertinya -mulai- mempedulikan Eun Ji. “Apa? Tunggu,, aku tidak terlihat mengkhawatirkannya, bukan? Huh~ tidak. Park Chan Yeol, sadar!!” Bahkan ia menepukkan kedua pipinya.

Ia tak peduli, sungguh! Dan ia menyibukkan dirinya dengan hal lain. Dimulai dari melepas pakaian kerjanya.

 

3 Menit

  Chan Yeol terlihat sedang menonton Televisi.

 

5 Menit

Pria itu mulai heboh dengan tontonan Sepak Bola di Televisi.

 

12 Menit

Ia mengemil jajanan yang ada lemari dapur sembari menatap Kota Seoul dari jendela apartemen-nya.

 

27 Menit

Mengguling guling-kan diri di atas kasur. Ya ampun,, apa yang sebenarnya ia lakukan?

 

40 Menit

Park Chan Yeol mulai memejamkan matanya untuk tidur. Ddaeng!! Tiba tiba ia terbangun dari tidurnya.

“Akh!! Gila, gila, gila!!” Gerutu Chan Yeol. Namun, tiba tiba saja, ia teringat atas ucapan Eun Ji siang ini.

“Karena aku mulai menyukai-mu lagi.. “

“Kalau begitu.. percayalah padaku! Dan jangan buat dirimu ragu padaku.”

“Apa pedulimu? Kenapa kau ingin tahu perasaan-ku?”

“Asal kau tahu saja, walau aku pernah dan kembali menyukai-mu, aku takkan pernah melupakan saat-saat dimana kau selalu membuat-ku menangis. Perasaan benci masih tertanam dan akan semakin tumbuh saat kau terus membuat-ku menangis.”

“Akh.. sudah cukup Ha Ni, sekarang Eun Ji?” Gumam Chan Yeol.

Yeah~ lagi-lagi ia harus merasakan perasaan bersalah pada 2 gadis yang sama-sama menyukainya. Aigoo~

 

*** ***

 

Beralih pada Jung Eun Ji dan Kim Myung Soo berada di lift yang sama. Sekedar untuk mengantar gadis itu menuju apartemen, Myung Soo rela meluangkan waktunya yang sebenarnya untuk istirahat.

Apartemen milik Park Chan Yeol yang ada di lantai 12, cukup membuat banyak waktu bersama diantara mereka, lagi.

“Ini seperti membuang sesuatu yang berharga.” Gumam Eun Ji.

“Apa maksudmu?” Timbal Myung Soo.

“Yeah~ aku membiarkan orang yang menunggu-ku dan berpaling pada orang yang kutunggu. Ini terdengar lebih egois.”

“Sebenarnya, apa yang membuatmu jatuh hati pada Chan Yeol? Sampai saat ini, aku masih tidak mengerti bagaimana bisa kau menyukai pria menyebalkan seperti Chan Yeol.”

“Kadang kita dibutakan oleh cinta.” Seru Eun Ji. “Aku bahkan masih bingung, apa yang kusukai darinya. Huh~ ini lebih baik daripada si Playboy Tikus itu.”

“Playboy Tikus? Siapa?”

“Apa? Euh.. bukan siapa-siapa.”

Ting,, bunyi Lift yang menandakan bahwa Lift telah berada di lantai 12. Keduanya pun keluar dan kembali berjalan menuju apartemen milik Chan Yeol.

“Ini merepotkan, tapi terima kasih.” Ujar Eun Ji.

“Tidak, seharusnya aku yang berterima kasih.” Timbal Myung Soo. “Karena, secara tidak langsung, kau telah menerima ajakan-ku siang tadi.” Lanjutnya.

“Ahh.. benarkah?” Pekik Eun Ji, lalu tertawa kecil. “Baiklah, kalau begitu anggap saja kita saling menghibur satu sama lain. Oke?”

Myung Soo tersenyum.

Singkat cerita, Myung Soo telah kembali dan Eun Ji pun memasuki tempat tinggalnya.

“Aku pulang.. ” ucap Eun Ji, dan berjalan kearah ruang tengah.

“Yak~ kemana saja kau?” Sahut seseorang dari arah dapur. Park Chan Yeol. “Bagaimana bisa seorang gadis pulang pada jam malam seperti ini. Bahkan kau pulang setelah Suami-mu ini pulang? Yang benar saja!”

“Apa kau mencoba untuk mempedulikan Aku?”

“Apa?”

“Sudahlah, jangan berpura pura baik setelah semua yang terjadi! Aku benci sikap seperti itu. Kau tahu?”

“Yak! Siapa yang berpura pura baik? Lagipula, aku hanya khawatir karena kau juga sedang hamil sekarang. Ingat yang ada di perutmu itu.” Gertak Chan Yeol sedikit sinis.

“Urusanku bukan urusanmu. Kita sudah janji akan hal itu.”

“Yak!! Kau!!”

“Tunggu,, apa yang kau masak itu?” Tanya Eun Ji ynng menyadari sesuqtu yang dimasak Chan Yeol.

“Ramyun.. ”

“Apa?” Pekik Eun Ji dan segera berjalan menuju dapur.

Benar,, pria ini memasak Ramyun. Aduh!! Apa ia lupa akan perjanjian mereka? Bahkan pagi ini baru dibuat.

“Yak!! Kau lupa bahwa dilarang membuat Ramyun jika aku benar benar tidak masak, huh?” Gertak Eun Ji.

“Aku ingat, dan benar benar mengingat-nya. Tapi, aku lapar.”

“Aku sudah masak dan memasukkannya kedalam kulkas. Kau hanya perlu memanaskannya. Apa itu sulit?”

“Apa? Euh.. bagaimana aku bisa tahu?” Pekik Chan Yeol sembari menggaruk tengkuk-nya yang tidak gatal.

“Auh!! Aku sungguh tidak tahan dengan sikap-mu.”

 

Skip Time – Chan Yeol’s POV

  Di hadapanku saat ini, beberapa makanan terhidang diatas meja makan. Sungguh, aku benci makanan yang tidak simpel untuk Makan Malam seperti ini.

“Kenapa hanya melihat saja? Ayo, dimakan~ ” perintah Eun Ji sinis. Ahh.. ramyun-ku.. “Aku memakannya karena tidak ingin membuang makanan. Jadi, jangan salah paham.” Jelas-nya tentang memakan makanan favorit-ku itu.. Huh~ aku tetap tidak peduli.

Dengan sedikit keterpaksaan, aku mulai memasukkan suapan demi suapan masuk kedalam mulutku, mengunyah-nya, dan menelankannya melewati tenggirokkan-ku menuju lambung. Eum.. masakannya? Tidak buruk juga.

“Ini kau yang memasaknya?” Tanya-ku.

“Tentu saja.” Ucap-nya. “Kenapa? Tidak enak?”

“Tidak, tapi lumayan.” Ujar-ku jujur. Dan tanggapannya hanya mengangguk saja.

“Tadi, kau pergi kemana, sampai pulang larut seperti ini?” Tanya-ku. Yeah~ aku sedikit ingin tahu, pergi kemana ia bersama Myung Soo tadi.

“Berkeliling Seoul saja.” Ujarnya dan tak menatap mataku. Ia hanya memfokuskan diri dengan makan malam-nya itu.

“Bersama siapa?”

Ia diam sesaat. Entah pikirku saja, bahwa ia memang sedang memikirkan sesuatu.

“Aku pergi bersama Min Ah.” Apa? Ia berbohong? Tapi, apa alasannya?

“Hanya dengan Min Ah saja?”

“Yeah~ dengan siapa lagi.”

Dengan siapa lagi? Bukan ‘dengan siapa lagi’, tapi ‘sebenarnya dengan siapa’. Aigoo~ Jung Eun Ji..

“Nanti dan seterusnya, kau tidur di kamar saja.” Ujarnya.

“Kenapa? Bukankah kita sepakat untuk tidur pisah? Ahh.. ” kurasa ini waktunya untuk menggoda gadis itu lagi. Baiklah. “Apa kau tidak bisa tidur sendirian? Yeah~ biasanya memnng bersama dengan Min Ah, bukan? Aku tahu„ dan karena kita ber-Suami-Istri, kau ingin tidur denganku. Begitukan?”

“Kau.. berhenti untuk menggodaku! Aku tidak suka.” Gertak Eun Ji lagi. “Aku hanya tidak ingin,, Ibu menyadari sesuatu yang aneh. Tadi pagi, Beliau melihatmu tidur di sofa. Ia pikir, bagaimana bisa Pasangan Suami-Istri tidur secara terpisah. Hanya itu.. ” jelasnya.

“Ahh.. benarkah, hanya itu?”

“Park Chan Yeol!!!”

 

Author’s POV

  Tepat di hari Minggu, seorang Jung Eun Ji terlihat sedang mencuci piring. Sedangkan, seorang Park Chan Yeol terlihat sedang mengelap beberapa barang yang berdebu. Ahh.. ini juga masuk di bagian perjanjian mereka, bahwa setiap hari minggu, keduanya akan bersama sama membersihkan apartemen.

“Yak~ jangan sampai ada debu yang masih menempel! Kita benar benar harus menjaga kebersihan, tahu?” Seru Eun Ji.

“Tidak kau ingatkan, aku sudah melakukannya.” Timbal Chan Yeol.

“Kamar mandi juga harus kau bersihkan. Ingat itu!”

“Dan tidak kau ingatkan pun, aku akan melakukannya.”

“Woah~~ Benar kau ingat semuanya, jika perlu tak ku-ingatkan?”

“Tentu saja.” Timbal-nya lagi. “Ahh! Kau ini cerewet sekali. Apa Min Ah tidak merasa kesal memiliki Teman se-cerewet dirimu? Aigoo..” ejek Chan Yeol.

Mendengar ejekan dari Chan Yeol, berhasil membuat Eun Ji memberikan tatapan mematikan untuk pria itu.

“Apa? Apa yang kau lihat?” Ucap Chan Yeol yang menyadari tatapan Eun Ji.

“Tidak.. tidak ada.” timbal Eun Ji lalu kembali melanjutkan aktifitasnya.

Suasana kembali diam, sampai sebuah suara dari ponsel Eun Ji mencairkan suasana.

“Halo.. Ibu!” Sahut Eun Ji.

” … ”

“Yeah~ kami semua ada di rumah.”

” … ”

“Apa? Kalian semua akan datang?”

” … ”

“Bersama Ibu-ku juga?”

” … ”

“Tidak,, tidak masalah. Tapi, ini cukup mendadak.”

” … ”

“Ya, tak masalah.”

” … ”

“Eo.. jam 11 Siang? Baiklah.” Dan tak lama kemudian, sambungan telepon pun terputus.

“Ada apa?” Tanya Chan Yeol yang ternyata sudah berdiri di samping Eun Ji dan membuat gadis itu hampir jatuh karena terkejut, jika pria itu tak segera menarik pinggang kecil Eun Ji untuk mendekat padanya agar tak jatuh. “Kau tak apa?”

Menyadari jarak mereka kembali terhapus, buru-buru Eun Ji menjauhkan tubuh-nya dari tubuh Chan Yeol.

“Aku tak apa.. ” ujar Eun Ji dan terlihat bahwa ia mencoba untuk menutupi kegugupannya. Aigoo.. lagi lagi!

“Jadi, siapa yang menelfon tadi?” Tanya Chan Yeol lagi.

“Euh.. Ibu Mertua menelfon. Ia memberitahu bahwa nanti Keluarga-mu bersama Ibu-ku akan datang kemari. Jam 11, siang ini.” Jelas Eun Ji.

“Ohh.. kalau begitu,, ” ucap Chan Yeol menggantung lalu menengok ke arah jam dinding yang terpasang di dinding ruang tengah. “.. 2 Jam lagi mereka akan datang. Huh~ kenapa mendadak begini?”

Serasa kaki-nya terkena air, Chan Yeol sadar bahwa sapu tangan Eun Ji basah dan setetes demi setetes air jatuh ke bawah dan mengenai kaki-nya.

“Hey~ Jung Eun Ji!”

“Eo.. ada apa?” Pekik Eun Ji yang sedikit tersentak.

“Tidak ada.” Ucap Chan Yeol. Eung.. entah kenapa, Eun Ji yang berpenampilan selayaknya Ibu Rumah Tangga yang lain terlihat begitu cantik apalagi ia mengikat gulung rambutnya dan memperlihatkan leher jenjang-nya. Ya Ampun~ “Mari kita selesai-kan pekerjaan kita! Setelah itu menyiapkan hidangan untuk mereka nanti.”

“Eum.. baiklah.” Ada apa dengan wajah Eun Ji? Kenapa terlihat begitu pucat? Apa dia baik baik saja? Huh~ ini sedikit mengkhawatirkan Chan Yeol.

 

Skip Time

  Singkat cerita, 2 Keluarga terlihat berkumpul bersama di ruang tengah. Setelah makan siang bersama, mereka sedikit benbincang.

“Jadi, bagaimana rasanya telah memiliki satu sama lain?” Tanya nyo. Park.

Sedikit kebingungan untuk menjawab, tapi kedunya berusaha untuk sederhana saja menjawab pertanyaan wanita paruh baya itu.

“Yeah~ menyenangkan, dan kami bisa memulai semuanya perlahan dengan saling berbagi.” Ujar Jung Eun Ji.

“Lalu, apakah ada masalah yang terjadi belakangan ini?” Tanya tn. Park.

“Apa?”

“Biasanya, Pasangan Muda akan mengalami sedikit permasalahan kecil setelah hari menikah telah berlalu.” Jelas Tn. Park.

“Euh.. tentu saja, tidak terjadi apapun. Kami masih bisa menjaga hubungan kami dengan baik.” Timbal Chan Yeol.

“Siapa yang akan tahu.. ” sahut Nenek Park sinis, namun sepasang matanya masih terfokuskan pada layar televisi.

Huh~ Nenek.. sampai kapan kau akan selalu sinis pada Cucu Menantu-mu??

“Lalu, bagaimana dengan Malam Pertama kalian?” Tanya nyo. Jung tiba tiba.

Pertanyaan dari Ibu Jung Eun Ji sedikit membuat suasana menjadi panas. Apalagi, yang ditanya berhasil menelan saliva mereka bersamaan.

“Ini mengganggu telinga-ku.. ” gumam Park Chan Mi yang lalu segera memasang earphone di kedua telingan-nya dan memutar lagu dengan volume se-kencang mungkin.

“Hey~ Besan.. ” panggil nyo. Park. “Itu hal yang privasi untuk mereka. Tak seharusnya kau bertanya.”

Detik kemudian, nyo. Jung menepuk jitad-nya, seakan baru mengingat sesuatu. “Ahh,, benar! Maaf,, dulu aku juga pernah mendapat pertanyaan seperti itu oleh Mertua-ku. Ya ampun~ aku dan Suami-ku benar benar kebingungan.”

“Ah.. benarkah?” Pekik nyo. Park.

“Benar,, bahkan, kami harus berkeringat dingin untuk menjawab. Ya ampun~ ”

Mendengar percakapan Keluarga mereka, sedikit membuat Eun Ji dan Chan Yeol ketakutan. Huh~ kenapa jadi membahas ‘Malam Pertama’? Mereka ‘melakukannya’ bukan setelah mengucapkan Janji Suci, melainkan sebelumnya. Bahkan, saat ini, gadis ini telah hamil. Ya ampun~ bagaimana menghadapi-nya?

“Eun Ji-ah.. ” bisik Chan Yeol yang kebetulan duduk disamping Eun Ji. “Haruskah sekarang kita mengatakan semuanya?”

“Aku tidak yakin.. ” sahut Eun Ji juga berbisik. “Pasti mereka benar benar akan terkejut lalu marah. Apalagi Ibu-ku.. aku takut ia akan naik darah setelah mendengar semuanya.”

“Yeah~ ini juga sedikit menakutkan.”

“Ehem.. ehem.. ” sahut seseorang tiba tiba dan membuat Pasangan Muda itu sedikit tersentak. Mereka seakan ketahuan telah mencuri.

“Kenapa kalian bisik-bisik?” Tanya nyo. Jung.

“Bersama kami, tapi kenapa harus bisik-bisik?” Sahut nyo. Park.

“Apa kalian tengah menyembunyikan sesuatu dari kami?” Sahut lagi tn. Park.

Bingung, bingung lagi. Haruskah mereka mengatakan tentang kehamilan Eun Ji, sekarang?

“Benar kan? Seharusnya, kita tidak mengganggu hari minggu mereka. Kalian ini.. ” ucap Nenek Park.

“Ahh.. begitu kah.” Gumam nyo. Jung. “Sayang-ku,, maafkan kami karena mengganggu minggu kalian. Yeah~ memang kami rasa Pasangan Muda perlu untuk waktu bersama yang cukup lama.” Ucap nyo. Jung.

“Tidak, Bu. Kami tidak apa apa.” Ucap Eun Ji mengelak semua ucapan sang Ibu, kemudian ia menundukkan kepala.

Mengetahui perubahan sikap Eun Ji, Chan Yeol pun menarik nafas dan bersiap untuk mengatakan tentang kehamilan Eun Ji, dan mungkin tentang pernikahan mereka.

“Semuanya,, aku ingin mengatakan sesuatu.” Ucap-nya sedikit berbasa basi dulu.

“Apa yang ingin kau katakan?” Tanya tn. Park.

Jung Eun Ji, gadis itu menyadari apa arti dari kalimat itu. Chan Yeol benar benar akan mengatakan semuanya? Huh~ dia pria yang punya tanggung jawab besar. Benar, dia yang memulai-nya, maka dia juga harus benar benar bertanggung jawab.

“Eun Ji,, dia sudah hamil 1 Bulan lebih.” Ucap Chan Yeol dan berhasil membuat keluarga-nya, juga nyo. Jung, terkejut atas ‘berita’ itu. Tunggu,, mereka menikah hari lusa kemarin. Kenapa?

“Ahh.. berapa volume-nya? Kenapa aku masih bisa mendengar mereka?” Gumam Chan Mi sembari mengecek volume suara ponsel-nya.

“Apa maksudmu dengan 1 Bulan? Kalian menikah beberapa hati yang lalu. Kenapa … ?” Pekik nyo. Park.

“Maafkan kami, sebenarnya hari dimana kami meminta restu ingin mengatakan tentang kehamilan Eun Ji. Tapi, kami takut bahwa nantinya akan mengecewakan kalian.” Jelas Chan Yeol. “Kami sungguh minta maaf, tidak mengatakannya dari awal.”

“Jadi, itulah alasan mengapa kalian ingin menikah segera?” Tanya tn. Park.

“Iya.. sungguh,, maafkan kami.” Ucap Eun Ji yang bahkan sekarang tengah duduk bersila di lantai untuk meminta maaf dengan menundukkan kepala-nya.

Ini juga salahnya, tentu Chan Yeol tidak ingin melihat Eun Ji seperti itu sendirian. Ia pun melakukan apa yang dilakukan oleh Eun Ji juga.

“Huh~ benarkan kecurigaan-ku? Bagaimana bisa meminta menikah secara terburu-buru kalau bukan karena alasan seperti itu.” Sahut Nenek Park. “Ct.. ct.. ct.. memalukan.”

Disisi lain, nyo. Park seakan baru mengingat sesuatu. Sesuatu adegan di hari pertama kali ia bertemu Eun Ji. Di hari dimana ia melihat Chan Yeol dan Eun Ji,, egh..

“Suami-ku,, aku baru ingat belum menyetrika pakaian kerja-mu. Aku rasa kita harus pergi sekarang.” Ucap nyo. Park.

“Apa? Euh.. kau kan bisa melakukannya nanti.” Timbal tn. Park.

“Tidak! Lebih cepat, lebih baik.” Gertak nyo. Park.

Nyo. Jung menatap iba kedua anak itu, apalagi pada sang anak kandung. Huh~ apa yang harus ia lakukan?

“Aku juga harus kembali ke toko. Aku khawatir jika kutinggal dengan pegawai-ku yang lain.” Sahut nyo. Jung lalu bersiap siap akan pergi.

“Huh~ baiklah.” Ucap tn. Park. “Chan Yeol, Eun Ji,, berdirilah dan antar kami keluar.” Lanjutnya.

Tak ingin membuang buang waktu lama, Pasangan itu pun bangkit dari duduk mereka dan mengantarkan keluarga mereka ke lobby.

 

*** ***

 

‘Penyanyi Ahn Ha Ni terlihat bersama dengan Pria-nya’

‘Apakah Ahn Ha Ni kembali berkencan?’

‘Ahn Ha Ni dibuat menangis karena pria itu, siapa?’

  Judul judul berita yang akhir akhir ini memenuhi situs web berita online, membahas seorang Ahn Ha Ni yang bersama dengan pria lain. Dan ini sudah beberapa hari berlalu, namun berita itu masih begitu hangat untuk diperbincangkan.

Saat ini, Ahn Ha Ni bersama dengan Manager-nya tengah duduk berhadapan dengan CEO Agensi yang menaungi Ha Ni.

“Akh.. Ahn Ha Ni! Kau memang sering mendapat Scandal, tapi setidaknya Scandal itu bisa teratasi dan mulai mereda.” Gertak sang CEO. “Tapi, sekarang? Sudah hampir 1 Minggu tapi berita itu tak segera teratasi. Huh~ kau akan mulai Comeback, malah mendapat masalah seperti ini.”

Ahn Ha Ni, gadis itu hanya bisa diam sembari memainkan ponsel-nya. Dan hal itu membuat sang CEO mendengus kesal.

“Dan kau, Manager Ha Ni, apa yang kau lakukan selama ini? Apa kau tidak bisa melindungi Artis-mu? Apa kau melalaikan tugas yang kuberikan untukmu? Menjadi Kakak dan Teman untuk Ha Ni.” Gertak lagi CEO yang merupakan pria paruh baya pada sang Manager Ha Ni.

“Maafkan aku, maafkan aku.. ” ucap Manager menyesal.

Ha Ni yang merasa muak-pun pergi meninggalkan ruangan itu tanpa mempedulikan omelan sang Bos dan terus melangkahkan kakinya untuk pergi.

 

Ahn Ha Ni’s POV

  Impian hidup-ku adalah ‘Menjalani hidup dengan ketenangan’. Tapi, setiap harinya tidak ada ketenangan dalam kehidupanku. Aku sungguh tak mengerti, kenapa Tuhan memberikan cobaan, entah dalam batin atau kenyataan-nya, secara bertubi-tubi? Maksudku, mengapa tidak memberikan ku istirahat sejenak? Huh..

“Sekarang, siapa yang harus kuhubungi? Chan Yeol?” Tidak, kurasa ia masih belum bisa memaafkan-ku setelah aku mengungkit kejadian hari itu.

Byun Baek Hyun? Aku dengar ia ada di Korea sekarang. Ahh, tidak! Dia pasti akan berlebihan jika mendengar curhatan ku.

Akh!! Aku benar benar sendirian. Aku,, aku butuh seseorang. Tuhan!!

 

Author’s POV

  Beralih pada kehidupan Jung Eun Ji dan Park Chan Yeol. Sekarang, waktu telah menunjukkan pukul 10 Malam. Waktunya untuk bersiap siap tidur.

Namun, tidak untuk Jung Eun Ji yang sedang membaca artikel artikel online melalui ponsel-nya. Yeah~ akhir akhir ini ia tidak update tentang kehidupan Selebriti Korea.

Namun, sebuah artikel yang cukup membuat Eun Ji terkejut. Tentang scandal yang menimpa seorang Ahn Ha Ni.

“Eo! Ada foto-nya.. ” pekik Eun Ji lirih. Lalu mencoba untuk memperbesar foto yang ada di artikel tersebut. “Ahh! Kenapa wajah pria-nya tidak terlihat?” Gerutu Eun Ji kesal.

Tak lama kemudian, pintu kamar terbuka dan menampakkan Chan Yeol yang baru saja mandi. Ia bahkan menyempatkan diri untuk mencuci rambut-nya. Dan saat inipun, ia menggosokkan rambut-nya dengan handuk miliknya.

“Kau belum tidur?” Tanya Chan Yeol yang berjalan menghampiri tempat tidur.

“Belum.. aku masih belum mengantuk.” Jawab Eun Ji yang tak mengalihkan pandangannya dari ponsel.

“Oh.. ” yeah.. hanya itu respon singkat dari Chan Yeol.

Eun Ji mencium aroma yang berbeda malam ini. Ada apa dengan hidung-nya? Gadis itu pun akhirnya mengalihkan diri dari ponsel-nya dan menatap Chan Yeol yang tengah duduk di pinggir kasur sembari menggosok rambut-nya. Ya ampun~ lagi lagi ia melihat sosok Chan Yeol yang berbeda malam ini. Ahh.. ada apa dengannya akhir akhir ini? Kenapa semenjak ia tinggal bersama pria itu, pikirannya jadi kemana mana? Ohh.. Jung Eun Ji, berpikirlah yang jernih!

Namun, detik kemudian, sebuah sketsa terlintas di pikiran Eun Ji. Sebuah sketsa yang memperlihatkan Eun Ji dan Chan Yeol–

“Hey! Jung Eun Ji,, kau baik baik saja?” Tanya Chan Yeol yang membuyarkan lamunan Eun Ji.

Eun Ji sedikit tersentak dan saat berhasil membuat kedua mata itu bertemu dengan, dadanya terasa sesak karena jantung yang berdetak 2 kali lebih cepat dari biasanya. Ia bahkan hampir mematahkan ponsel-nya jika Chan Yeol tak segera mngambilnya dari tangan Sahabat Min Ah itu.

“Yak!! Apa kau sakit?” Tanya Chan Yeol lagi.

“Kurasa aku harus tidur sekarang.. ” ucap Eun Ji mengalihkan pembicaraan. Ia mulai berbaring di kasur dan memejamkan matanya untuk tidur.

Chan Yeol hanya bisa menggelengkan kepala dengan sikap Eun Ji barusan. Ahh.. apa karena karisma-nya kembali muncul?

Chan Yeol sedikit ingin tahu tentang sesuatu yang membuat Eun Ji fokus tadi. Ia pun menekan tombol di bagian samping ponsel Eun Ji untuk menghidupkan layarnya. Huh~ untung gadis itu tidak mengunci-nya dengan pola ataupun pin.

“Ini artikel?” Gumam Chan Yeol pelan, yang tidak ingin mengganggu tidur Eun Ji. Namun, detik kemudian, ia menyadari siapa ‘Tokoh Utama’ di artikel tersebut. “Ha Ni?”

Ia mulai membaca artikel tersebut dan kembali dikejutkan dengan foto yang terdapat di artikel tersebut.

“Dan ini foto saat ia bersama-ku. Benar!” Gumam Chan Yeol lagi.

Disisi lain, Ahn Ha Ni terlihat berada di sebuah taman bermain untuk anak anak. Ia sendirian, ia tidak berniag untuk kembali pulang. Huh~

Tak lama kemudian, ponsel-nya berdering. Seseorang menelponnya. Tanpa ingin tahu siapa yang menelpon, ia segera menekan ‘tanda terima’.

“Halo.. ” sahut Ha Ni.

“Ha Ni-ah,, kau dimana?” Tanya seorang pria disana. Tunggu,, ini …

“Chan Yeol?” Pekik Ha Ni.

“Iya, ini aku Chan Yeol. Kau ada dimana sekarang? Bisakah kita bertemu?”

“Euh.. aku ada di taman bermain, dekat Sekolah Dasar kita dulu.” Ucap Ha Ni.

“Baiklah,, aku akan segera kesana. Jangan kemana-mana!”

“Chan– ” sambungan terputus. Kenapa pria itu ingin bertemu dengannya.

Disisi lain, Chan Yeol yang sebelumnya berada di luar kamar, kembali memasuki kamar-nya untuk sekedar mengambil jaket-nya.

Eun Ji yang sebenarnya belum tertidur pulas terus mengekori Chan Yeol yang mondar-mandir di sekitar pandangannya.

“Kau akan pergi?” Tanya Eun Ji tiba tiba dan membuat Chan Yeol sedikit terkejut.

“Ahh.. kau belum tidur rupanya.” Pekik Chan Yeol. “Yeah~ aku akan menemui Ha Ni.”

“Malam malam begini?”

“Yeah.. ” ucap singkat Chan Yeol. “Jangan khawatir dan pergilah tidur! Aku pergi.” Dan detik kemudian, pria itu menghilang dari balik pintu kamar.

Eun Ji bangun dari tidurnya lalu ia menghela nafas singkat.

“Aku rasa, aku benar benar tidak bisa tidur malam ini.” Gumam Eun Ji dan terus menatap pintu yang berwarna putih itu.

Singkat cerita, bahwa benar saja seorang Jung Eun Ji terus terjaga dari tidurnya. Disisi lain, ia khawatir dengan kepergian Chan Yeol yang akan menemui seorang Ahn Ha Ni.

Saat ini, gadis itu hanya mondar mandir di setiap ruangan dalam apartemen itu. Dimulai dari dapur, ruang tengah, balkon, dan terakhir kamar. Huh~ membosankan.

“Apakah Min Ah sudah tidur?” Pikir Eun Ji lalu mulai mencari nomor kontak sang Sahabat. Namun saat menghubunginya, hanya suara panggilan saja. Yeah~ pasti gadis itu benar benar sudah tidur.

Pukul 24:00 PM, gadis itu pun merasa kelelahan dan duduk di sofa ruang tengah.

“Hoam!! Kenapa hari ini terasa begitu lambat untuk berjalan?” Gumam-nya yang mulai merasa mengantuk. Dan detik kemudian, ia berbaring di sofa dan mulai memejamkan matanya untuk tidur.

Pukul 02:10 AM atau lebih tepatnya di dini hari, seseorang datang dan menatap iba pada Eun Ji yang telah tidur pulas di sofa.

“Apa dia menunggu-ku?” Pikir seorang Park Chan Yeol.

“Karena aku mulai menyukai-mu lagi..”

  Ia kembali mengingat kalimat itu. Huh~

Detik kemudian, Chan Yeol mengangkat tubuh Eun Ji dan tanpa sengaja pun ia dapat menatap wajah cantik Eun Ji dengan jarak yang, lagi lagi, benar benar dekat. Bisa bisa, ia akan ‘menjilat ludah-nya’ kembali. Park Chan Yeol,, mana yang akan kau pilih, kejujuran atau harga diri? Sepertinya, pria ini karakter pria yang akan memilih harga diri-nya. Benarkah??

 

To Be Continue … …

26 tanggapan untuk “[EXOFFI FREELANCE] Marriage Without Love (Chapter 8)”

  1. Wahh aku hanya ingin mereka saling jujur. Maka sumuanya akan baik² saja. Bener kata min ah. Mereka baru menyadari perasaan masing².

  2. Aku rasa part ini terinspirasi dari full house ya, lebih mentingin sahabat cewenya ketimbang istrinya-meskipun dalam keadaan perjanjian- kesel sih sama chanyeol, tapi ga bisa nyalahin eunji juga yang secara ga sadar udah ngebuka hati buat chanyeol

  3. Siapa yang kejujuran?? Siapa yang harga diri ???? Aku bingung aja sama si chanyeol dia orangnya plin plan banget..ih jadi gemes

  4. Author part 9 nya cepetan gk sabar cerita nya bikin senyum” sendiri aaaa eunji langsung mengungkapkan perasaan nya eunji mah jujur orngnya gk kek chanyeol gengsi elah NEXT KAK AUTHOR JJANG

  5. Hallo author kiki. Aku pembaca maraton dari chapter pertama dan baru meninggalkan jejak sekarang. Mian ^^
    Keseluruhan ceritanya aku suka banget. Feelnya tuh dapeettt. Bikin sakit hati, ngerasain gimana poteknya jadi eunji yg disakitin terus secara galangsung sama chanyeol. Sebenernya masih banyak banget pertanyaan yg belum ke jawab dari tiap chapter. Dan sampe sekarang masih penasaran alesan chanyeol duakali gadateng itu gara gara apa. Terusan penasaran kapan chanyeol ngeliat eunji cantik untuk pertamakali. Terus ttg perasaan eunji yg sebenernya sama chanyeol. Terus sama chanyeol tuh sebenernya suka sama eunji juga apa engga.

    Aku suka baca ff ini. Suka banget malaahhhh. Tapi kadang suka sebel aja pas ada bagian ‘skip’ atau ‘singkat cerita’ kesannya kaya dicepetin banget gituu hehe. Mungkin bisa diganti dengan ‘setelah…..’ atau diselesein disatu bagian terus ganti paragraf tapi ada pemisahnya. Yah saran aku aja sii. Atau mungkin gaya penulisan atau ciri khas ff dari author kiki emang kaya begitu ya sah sah aja siih jadinya hehehe.

    Pokoknya mah aku suka bangeetttttt. Ditunggu kelanjutannya yahhhh~ ^^

    1. terima kasih karena udah setia baca ff saya ini.
      sebenarnya, saya yg jadi author juga bingung kenapa chanyeol bisa kek gitu. haha.. dan untuk pertanyaan-pertanyaan kamu akan segera terjawab mulai di chap 10 nanti **aku udh sampe chap 10 soalnya, dan otw ke-11**
      ‘skip’ ya?? eum.. maksud saya sebenarnya untuk mempercepat cerita, soalnya kalo saya ceritain hal yang berbau basa-basi gitu takut bikin para reader bosan. yaa kyk di drama drama aja, dipercepat waktu mereka. atau, anggap sja itu adl ciri khas saya dalam menulis ff.

      sekali lagi, terima kasih yaa udah komen..

    2. Bakalan baru dijawab di chapter 10? Aigoooo masih lama dong yaahhh hehehehe. Yaudah aku sabar menanti karyamu kok hehe.

      Baiklaahhh. Aku anggep sebagai ciri khas aja yaa hehehe. Sebenernya gaterlalu mempermasalahkan sii. Cuma ya kadang berasa kaya buru buru. Tapi yasudah tak apaa. Yg penting kan keseluruhan isi cerita hehehe

      Samasama author kikii hehe.
      Semangat yessshhh~

  6. Kyaaaa… Eunji sama Chqnyeol udah ada rasa satu sama lain… ayo donk jgn sakiti pasangan kalian… ntar nyesel lho kalian… lanjut ya kak…

  7. Author tolong jauhkan chanyeol sama ha ni,klo bisa buat si ha ni nya hilang ditelan bumi biar gk ganggu hubungan chanyeol sma eun ji.*mian aku lebay hahaha/lupakan/*. Neneknya chanyeol blm tau aja klo ha ni lebih memalukan dari pada eunji,ha ni melakukan ‘itu’ sama ahjussi2 dan dilihat chanyeol pula.Pokoknya keren thor,ditunggu chapter selanjutnya~fighting!

Pip~ Pip~ Pip~