[EXOFFI FREELANCE] It’s Hurt (Chapter 8)

it's hurt jhgklk.jpg

It’s Hurt

Chapter 8

Title : It’s Hurt

Author : Kim Galuh (@Pramesti_20)

Cast : Park Jieun (OC), Kim Jongin a.k.a Kai, Xi Luhan a.k.a Luhan and other

Genre : School Life, Romance, Sad (Maybe)

Leght : Chaptered

Rating : Pg-17

Disclaimer : This is my story, if you become a silent reader i don’t hate you, but be better if you become a good reader. Ini ff juga lagi aku pos di Say Korean Fanfiction

 

Summary :

“Kebahagiaan yang telah lama tak kurasakan kini telah datang, dan tak pernah kusangka sebelumnya kau lah kebahagiaan itu. Ku harap kau akan selalu menjadi kebahagiaanku”

Chapter 8

“Kai gomawo untuk hari ini” ucap Jieun yang kini tengah berjalan di samping Kai, sedangkan Kai kini tengah menggendong Gwangsoo yang sedang tidur di punggungnya

“Sama-sama Eun~ah, aku juga berterima kasih untuk hari ini” Kai tersenyum

“Masih jauhkah rumah Boomi noona..?” tanya Kai

“Aniya, sebentar lagi sampai”

“Nah ini dia, Eonnie..” panggil Jieun, tak lama kemudian sang empunya nama menampakkan dirinya

“Aigoo, Gwangsoo~ya kau tertidur, Kai~ssi letakkan Gwangsoo disini” ucap Boomi sambil menunjuk tempat tidur yang berada di kamar depan, dengan hati-hati Kai merebahkan Gwangsoo agar tidak terbangun

“Mianhamnida Kai~sii telah menyusahkanmu” kata Boomi

“Aniya noona, aku malah senang bisa bermain dengan Gwangsoo”

“Eun~ah gomawo telah menemani Gwangsoo bermain, gomawo Kai~ssi”

“Nde eonnie, sama-sama” ucap Jieun, dan Kai hanya membalasnya dengan senyuman

“Kalian tunggu sebentar ne, aku buatkan minuman”

“Aniya eonnie, kami sudah banyak minum tadi, kami masih kenyang, lebih baik kami pulang saja eonnie”

“Baiklah kalau begitu, khamsahamnida Eun~ah, Kai~ssi telah menjaga Gwangsoo hari ini” ucap Boomi setelah ia mengantar Kai dan juga Jieun sampi depan pintu rumahnya

“Nee, sama-sama eonnie, kami pamit dulu, annyeong eonnie” ucap Jieun

“Annyeong, hati-hati nee”

~~~~

“Jieun apa kau lelah..?” tanya Kai yang kini menyadari Jieun agak lambat jalannya

“Ehm Kai, aku lelah” Kai melepas kemejanya dan memberikannya pada Jieun

“Ikatkan ini di pinggangmu” Jieun yang tidak mengerti maksud Kai ia hanya bengong, apa hubungannya ia lelah dengan harus mengikatkan kemeja Kai di pinggangnya. Melihat Jieun hanya bengong, Kai melingkarkan tangannya di pinggang Jieun bermaksud mengikat kemejanya.

“Aku tidak mau mereka melihat yang tidak-tidak saat aku menggendongmu”

“Menggendongku..?”

“Naiklah” Kai mendudukan badannya agar jieun bisa naik di punggungnya

“Astaga, palli.. apa kau ingin aku menggendongmu di depan” ucap Kai dengan menampakkan senyum jailnya menatap Jieun, dengan ragu Jieun naik di punggung Kai.

“Kau lelah bukan, maka dari itu aku menggendongmu”

“Gomawo Kai” Jieun tersenyum

“Sama-sama chagi~ah”

“Kai apa kau tak lelah.?” tanya Jieun, setelah ia menyadari sudah cukup jauh Kai menggendongnya

“Aniya, tapi kau wajib membayarnya”

“Membayar..? Jangan gila Kai aku tak punya uang untuk mentraktirmu di restoran mahal”

“Haha, aku tidak akan memintamu mentraktirku. Kau harus membuatkanku ramen untuk nanti malam”

“Aku kira kau kan meminta makanan mahal kai, geure, tapi kita harus ke supermarket persediaan ramenku sudah habis”

“Baiklah tuan putri, saya siap mengantar anda kemanapun anda pergi” ucap Kai bak seorang pengawal tuan putri, Jieun tersenyum mendapati Kai terlalu berlebihan.

“Apakah kau hanya membeli ramen..?” tanya Kai saat mereka sudah sampai supermarket

“Iya, uangku hanya cukup untuk membeli ramen” Kai yang mendengar merasa prihatin dengan keadaan Jieun, tanpa banyak basa-basi ia berjalan menuju tempat troli, menarik 1 troli dan membawanya kepada Jieun

“Aku akan membelikanmu semua yang kau butuhkan, dan tidak ada penolakan”

“tapi aku tidak membutuhkan sesuatu Kai”

“Jangan bercanda Jieun, aku tau kulkas di rumahmu kosong tidak ada apapun di dalamnya, apa kau fikir aku akan terus membiarkanmu makan ramen setiap hari..?”

“Tapi Kai..?”

“Sudah ku bilang tidak ada penolakan”

Kai berjalan sambil mendorong trolinya menuju tempat daging mengambil beberapa bungkus daging dan meletakkannya di troli, kemudian berjalan menuju sayuran, ia mengambil semua yang dikiranya enak untuk dimasak, menuju tempat buah-buahan, tempat minuman, tidak lupa ia menuju tempat snack dan membeli banyak sekali snack dan di taruhnya pada troli, dan berjalan menuju tempat Jieun berdiri tadi, yap karena bingung Jieun hanya diam di tempat tak mengikuti Kai berburu belanjaan.

“Sudah cukup kah..?” tanya Kai

“Astaga Kai ini terlalu banyak”

“Sudahlah tak apa, aku ingin kau makan-makanan sehat, supaya berat badanmu bertambah, kau sangat kurus Jieun~ah”

“Ah aku hampir lupa” Kai berjalan menuju rak ramen yang terletak tak jauh dari tempatnya berdiri, ia mengambil sekitar 10 buah ramen dan membawa ke tempat Jieun

“Karena ramen buatanmu sangat enak, jadi aku membeli ini, dan ini hanya boleh aku yang memakannya” Jieun tersenyum, sungguh Kai sangat berlebihan.

“Kajja kita ke kasir”

Setelah menunggu sedikit agak lama, ya pikir saja Kai mengambil bahan makanan sangat banyak dan itu membutuhkan waktu yang lama untuk menghitung semua barang belanjaan Kai. Mereka kini telah keluar dari supermarket dengan menenteng lebih dari 5 kantong kresek besar.

~~~

“Kau lelah Kai..?” tanya Jieun saat mereka sudah sampai di kediaman Jieun, Kai langsung mendudukan dirinya di sofa dan menyandarkan kepalanya di punggung sofa sesudah Jieun membuka pintunya

“Sedikit” Jieun mendudukan dirinya di samping Kai setelah ia meletakan barang belanjaannya di meja dapur

“Sedikit,,? Ku lihat kau sangat lelah Kai” Jieun menghapus keringat yang mengalir di pelipis Kai, setelahnya ia menepuk pahanya, mengisaratkan kai untuk meletakkan kepalanya disana, Kai tersenyum dan dengan segera ia meletakkan kepalanya di paha Jieun

“Tidurlah kai, beristirahatlah” ucap Jieun sembari mengelus rambut Kai, Kai tersenyum saat melihat wajah Jieun dari posisinya sekarang, begitu cantik dan begitu polosnya, perlahan Kai menutup matanya untuk tidur.

Setelah beberapa lama Kai sudah benar-benar tertidur dengan nafas yang teratur, Jieun memandangi keseluruhan lekuk wajah Kai tangan yang tadinya ia gunakan untuk mengelus-ngelus rambut Kai kini perlahan turun menyentuh mata Kai yang kini tengah terpejam, menuju hidung Kai, dan berhenti ketika ia akan menyentuh bibir Kai ia urungkan niatnya itu karena tidak ingin membuat Kai bangun nantinya. Jieun tersenyum untuk yang kesekian kalinya bagaimana bisa seseorang yang dulu ia cintai sekaligus seseorang yang pernah membuatnya sakit hati, seseorang yang selalu ia tangisi setiap malamnya. Kini benar-benar telah berubah bukan lagi Kai yang ia kenal dulu ia telah berubah menjadi namja yang sangat manis saat ini dan ia berharap Kai akan terus menjadi seperti ini.

~~~

            “Hoam..” Kai mengucek-ngucek matanya sesekali menggaruk belakang kepala, Kai menoleh ke kanan-kiri mencari ponselnya, mengangkat bantalnya, menyibakkan selimutnya, memindahkan tubuhnya, tapi ponselnya tidak juga ia temukan.

“Haish, dimana benda itu” Kai turun dari tempat tidurnya mencari di sekeliling tempat tidur sesaat matanya menangkap ponselnya tergeletak di sudut ruangan

“Kenapa ponselku ada disini, apa ada yang memindahkannya..?” sesaat kemudian ponsel Kai berdering, alarm ponsel Kai berdering dengan kerasnya

“Ah pasti karena ini kau tergeletak di sini, mianhae aku telah melemparmu” ucap Kai seakan-akan ia telah berbuat kesalahan besar

Kai tersenyum saat ia membuka layar ponselnya yang menampakan wallpaper dirinya dengan Jieun saat mereka berkencan kemarin

~~~

“Annyeong” sapa Kai yang saat ini sedang duduk di atas motor besarnya di depan rumah Jieun

“Sejak kapan kau disini Kai..?”

“10 menit yang lalu, kajja kita berangkat mulai hari ini aku yang akan menjemput dan mengantarmu pulang, araseo”

“Tidak perlu Kai,  aku bisa sendiri”

“Aku tidak mau ada penolakan nyonya Kim.”

“Mwo..? Nyonya Kim..?”

“Astaga Jieun, apa harus aku menjelaskannya kenapa aku memanggilmu nyonya Kim.? Cepatlah naik atau aku akan menggendongmu”

“Araseo, kenapa kau senang sekali menggodaku Tuan Kim” setelahnya Jieun naik ke boncengan motor Kai, melingkarkan tangannya pada perut Kai dan melesat pergi menuju sekolah mereka.

Udara yang sangat dingin pagi ini membuat Jieun lebih erat melingkarkan tangannya pada perut Kai, menyadari gadisnya kedinginan Kai meletakan tangan kirinya pada tangan Jieun yang melingkar pada perutnya bermaksud memberi kehangatan. Setelah  20 menit Kai mengendarai motornya ia kini telah sampai di sekolahnya menuju tempat parkir dan memarkirkan motornya.

“Kau kedinginan..?” tanya Kai pada Jieun yang kini tengah menggigil

“Ehm” Kai menangkup kedua tangannya meniupnya sebentar lalu menempelkannya pada pipi Jieun. *bayangin aja kayak Chanyeol ama Gayoung pas di taman bermain di drama Exo Next Door

“Otte..? Sudah lebih hangat..?”

“Lepaskan Kai, jika fansmu melihat ini mereka pasti akan membunuhku”

“Tak kan ku biarkan mereka menyakitimu Jieun, apalagi membunuhmu, jika ada mereka akan berurusan denganku”

“Haha, kau berlebihan Tuan Kim”

“Yyyyyaaaakkk aku serius babo” Kai menyentil kening Jieun, membuat Jieun mengelus keningnya.

“Appo Kai” ucap Jieun sambil mengerucutkan bibirnya, tiba-tiba Kai mendaratkan bibirnya di kening Jieun yang ia sentil tadi mengecupnya cukup lama

“Sudah agak baikan bukan” Jieun yang mendapat perlakuan mengejutkan dari Kai hanya melebarkan matanya, ia rasa pipinya memerah pagi ini, bagaimana bisa laki-laki ini, padahal hari juga masih pagi.

“haish, neo jinja” Jieun berjalan meninggalkan Kai dengan memegangi pipinya.

“Yyyyaakkk Eun~ah” Kai langsung mengejar Jieun dan setelah ia berhasil menyamai langkah Jieun, dengan cepat Kai menggenggam tangan Jieun untuk berjalan bersamanya.

Tanpa mereka ketahui, Luhan telah memperhatikan mereka sedari tadi, ia tersenyum miris mendapati dirinya seperti ini.

“Apa kau tak bisa melihatku sedikitpun Jieun” gumam Luhan

~~~~~

Saat ini Luhan tengah duduk di bawah pohon yang berada di taman belakang sekolah sambil memejamkan matanya, setelah ia melihat adegan yang membuat moodnya hancur pagi ini, ia tak mengikuti pelajaran dan memutuskan untuk menenangkan pikirannya disini.

“Luhan oppa” merasa ada yang memanggil Luhan menoleh ke arah suara

“Jieun” Jieun langsung mengambil posisi duduk di  sebelah Luhan

“Oppa neo gwenchana..? kau pucat sekali” Jieun menghadap ke arah Luhan meletakkan telapak tangannya di kening Luhan memastikan bahwa ia baik-baik saja.

“Gwenchana Eun~ah, kau khawatir sekali denganku, apa kau menyukaiku” ucap Luhan menatap manik mata Jieun dalam, Jieun melepaskan tangannya pada kening Luhan.

“Aigoo, aku mengkhawatirkanmu karena oppa adalah temanku” ucap Jieun sambil mencubit pipi Luhan

“Appo..” Luhan memegangi pipinya, dengan cepat Luhan membalas Jieun dengan  mencubit kedua pipi Jieun

“Rasakan ini gadis nakal”

“Oppa sakit, lepaskan”

“Ehm Jieun tadi pagi kulihat kau mesra sekali dengan Kai”

“Aku sudah menjadi kekasih Kai, kurasa Kai benar-benar telah berubah oppa”

“Jieun~ah, kau disini rupanya aku mencarimu kemana-mana”

“Kai..?”

“Hai Lu..” sapa Kai pada Luhan

“Kalian saling mengenal..?” tanya Jieun

“Apa Luhan tidak pernah menceritakan siapa aku ini Jieun..?”

“Kami berdua bersaudara Jieun” lanjut Kai

“Mwo..? Bersaudara..? Benarkah..?”

“Iya Eun~ah” ucap Luhan

“Baiklah sepertinya aku harus pergi, aku tidak mau mengganggu acara kalian” lanjut Luhan kemudian pergi meninggalkan Kai dan juga Jieun

“Seharusnya memang begitu” ucap Kai

~~~~~

“Yeobo apa yang kau lihat..?” tanya Tuan Kim pada istrinya yang kini tengah memandang sebuah foto lama yang menampakan gambar dirinya dan juga seorang gadis yang sebaya dengannya kala itu

“Dia adalah sahabatku yeobo, kami dulu selalu bersama dari masa kami sekolah sampai kami bekerja, dialah yang selalu menyemangatiku untuk terus membuat design-design baju, sebelumnya aku tidak berani menunjukan designku pada perusahaan-perusahaan tapi dialah yang membawaku ke salah satu perusahaan fashion terkenal dan mereka menerima designku mulai hari itu aku bekerja disana cukup lama aku bekerja disana kurang lebih 3 tahun, aku pindah ke Cina setelah aku menikah aku menetap disana sangat lama saat aku kembali ke Korea dan berhasil mendirikan butik disini aku sangat ingin bertemu dengannya, namun dari berita yang aku dengar sahabatku telah meninggal begitu juga dengan suaminya mereka meninggal akibat kecelakaan” ucap Nyonya Kim panjang lebar namun disimak dengan baik oleh Tuan Kim

“Apa kau tidak mengunjungi rumahnya..?”

“Dulu aku pernah kesana, namun rumah itu benar-benar sudah berubah, malah sudah ditempati oleh seseorang saat kutanya tentang Shin Yura (nama sahabatnya Nyonya Kim) dia bilang kalau yang dulunya punya rumah ini sudah pindah akibat bangkrutnya perusahaan ayah Yura, tapi orang yang menepati rumah itu tidak tau Yura pindah kemana”

“Aku sungguh ingin membalas budi kepada Yura, karenanya aku bisa jadi seperti ini”

“Aku yakin sahabatmu kini telah berada di tempat yang sangat indah di sana, dia bisa melihatmu dari sana, dia juga pasti bahagia melihatmu seperti saat ini sekarang, teruslah berdoa untuknya” ucap Tuan Kim yang kemudian menarik istrinya ke dalam pelukannya mengecup puncak kepala Nyonya Kim dengan lembut

“Gomawo Yeobo”

~~~

“Kudengar Kai oppa sekarang sudah benar-benar berpacaran dengan Jieun Eonnie, astaga beruntung sekali dia”

“Astaga aku iri dengannya”

“Dan yang kudengar Kai oppa sudah tidak pernah pergi ke club malam lagi sekarang, dia juga tidak pernah balapan liar lagi, dia sudah benar-benar berubah sekarang”

“Woah Daebak aku tak pernah menyangka bahwa Jieun eonnie bisa merubah Kai yang bad boy, menjadi seperti ini sekarang”

“Kau benar, ah sepertinya aku mulai mendukung hubungan mereka”

“Nado, nado”

Itu semua adalah percakapan murid-murid yang tengah berkumpul di kantin, dan tidak sengaja di dengar oleh Krystal yang sedang duduk menikmati makanannya, namun selera makannya langsung hilang saat mendengar berita Jieun dengan Kai. Krystal merasakan amarahnya telah naik sampai ke ubun-ubun, kenapa Kai harus berpacaran dengan yeoja miskin, yeoja lusuh itu, apa dia kurang menarik di mata Kai, pertanyaan itu terus saja berkeliaran memenuhi otak Krystal.

“Dasar yeoja jalang, yeoja murahan” Krystal yang semakin muak dengan mendengar berita tentang Kai dan Jieun memutuskan untuk pergi keluar dari kantin.

~~~~~

“Jieun~ah mianhae aku tidak bisa mengantarmu, apa perlu aku panggil Luhan untuk mengantarmu..?” Tanya Kai yang kini tengah duduk di bangku depan Jieun

“Tidak usah Kai aku bisa pulang sendiri, aku sudah terlalu banyak menyusahkan Luhan oppa”

“Kau yakin..?”

“Nde, aku juga harus pergi bekerja”

“Baiklah aku akan menjemputmu pulang kerja nanti”

“Ehm”

“Jaga dirimu baik-baik, berhati-hatilah, araseo”

“Araseo Kai~nim, kau berlebihan sekali”

“Karena aku tidak mau sesuatu terjadi padamu Nyonya Kim, baiklah aku pergi dulu hati-hati” ucap Kai lalu beranjak dari kursinya dan melangkah keluar kelas Jieun yang kini sudah sepi

Kini Jieun berjalan menyusuri jalanan untuk menuju halte bus yang terletak tidak jauh dari komplek sekolahannya, ia berjalan dengan santai sambil mendengarkan musik dari headseat putih kesayangannya.

“Kau yakin akan melakukannya..?” tanya seorang yeoja yang kini tengah duduk di jok mobil di samping pengemudi

“Kau pikir aku main-main dengan ini..?” jawab yeoja yang duduk di jok kemudi dengan menampilkan seringaian di bibirnya

“Kau gila, kau bisa membunuhnya bodoh”

“Persetan dengan semua itu, kau tau aku sungguh muak dengannya, lebih baik dia mati dan aku tidak akan melihatnya lagi”

“Kau bisa di penjara bodoh, aku peringatkan kau, lebih baik kau urungkan niatmu”

“Kau lakukan sendiri aku tidak mau terlibat dalam semua ini” lanjut yeoja tadi seraya keluar dari mobil

“Baiklah, aku juga tidak butuh bantuanmu aku bisa melakukannya sendiri”

Yeoja itu menyalakan mesin mobilnya dalam sekali hentak ia mengendarai mobilnya dengan sangat kencang. Entah apa yang dipikirkan yeoja ini pikirannya sudah diselimuti oleh kebencian yang dalam sepertinya.

“Aaaawwwwaaaaaaaaaaasssssssss”

 

To Be Continue

8 tanggapan untuk “[EXOFFI FREELANCE] It’s Hurt (Chapter 8)”

  1. temennnnn nyaa ibuuuu jonginn ituuuu ibunyaa jieunnnnnnnnnnnnnn
    Yanggg mauu nabrakkk ituuu krystalll
    Dasarrr monsterrrrrr

    Klooooo jieunn ditabrakkkk???? Waaaaaaaaaaaaaaaaaaa,,,, dasarr monsterr,,,, KRYSTALLLLLLLLL RUBAHHHH

  2. awww … yg teriak awaaasss itu luhan apa kai ya???? iihhh penasaran banget dg kelanjutannha … buat authornya semngat trus jgn lama* ngepostnya penasran bangettt …..

  3. Woaa siapa tu yg teriak awass? Jangan sampe jadinya luhan kah ato kai ato malah beneran jieun yg ketabrak.. ceritanya makin seruu n akhir2 nya menegangkan.. ditunggu banget next chapnya kekeke ^^

Tinggalkan Balasan ke zhafi Batalkan balasan