[EXOFFI FREELANCE] Cool Prince (Chapter 5)

bg-blue

Chapter 5..

Setelah sekian lama hiatus. Akhirnya aku melanjutkan ff ini. Horeee tidak adakah yang kangen dengan ff authoe gaje satu ini? Hehe baiklah tidak perlu basa basi lagi. Ayoooo segera di baca chapter 5 ini. Mungkin sedikit panjang di sini jadi siapkan makanan dan minuman yak jangan sampai kalian kekurangan asupan gizi saat membaca part ini.. 😀

Twitter : @nea_sandya

Ig           : nea.sandya

 

Hati2 typo bertebaran….. ^^

COOL PRINCE

 

CHAPTER 5

 

Author  : nea_sandya

Main cast  : Oh Sehun [EXO] | Park Nea Yeon [OC] | Kim Jong In(kai) [EXO]-

Support Cast  : Kim Yoona (OC)

EXO OT12 and others

Lee Hyejin (OC)

Genre  : School life, romantic, comedy(maybe)

Rating  : PG 17

Leght  : CHAPTER

Please enjoy reading…

 

Apa mungkin dia orang yang aku lihat samar2 itu. Entahlah aku tidak mengingat wajah nya sama sekali. Sekeras apapun aku mencoba mengingatnya. Ah beso akan ku tanyakan pada teman2 yang ikut hukuman kemarin. Eh tunggu kepalaku benjol apa tidak nih? Kuraba2 kepalaku ternyata hanya memar dan sedikit lecet mungkin karena kan aku tak bisa melihatnya. Cuma bisa aku rasakan lewat rabaan tanganku.

Akupun berusaha bangun, rasanya tubuhku sudah lengket sekali dan bau. Benar aku juga belum mandi jadi bau tubuh ku oh benar2 sedap. Hahaha dengan tambahan aroma dari membersihkan kamar mandi itu. Nea yeon kau yeoja terbau dan harus segera mandi.

 

#chapter 5

 

Rasanya segar sekali sepertinya energy ku terisi kembali apalagi setelah berendam tadi pegal2 di tubuhku lumayan hilang. Eomma juga sudah membuatkan masakan kesukaanku. Memang benar ya enak jadi orang sakit. Karena kau pasti akan mendapat perlakuan special dari orang lain terutama orang tua mu. Hahaha 😀

Hari ini aku benar2 makan banyak, mungkin karena tidak pernah pingsan jadi sekalinya pingsan selera makanku  seperti monster. Nah loh? Untung saja di sini tidak ada pria lain selain Appa. Sehingga aku bebas mau makan sebanyak apapun tanpa perlu malu2 kan? 😀 Appa, Eomma dan dongsaeng ku pun hanya geleng2 melihat napsu makan ku.

“huaaaaaaa…. Aku benar2 kenyang kali ini. Gomabta eomma.” Kupeluk eomma ku erat masakan eomma benar2 lezat sekali.

“aishh anak ini. Kau sudah baikan sekarang?”

“eumm… ah matta. Aku ada tugas yang belum aku selesaikan. Mian eomma aku ke kamar dulu ya?” aku langsung berlari ke kamar. tingkah ku saat di rumah malah di bilang seperti anak kecil. Yap aku akan manja pada orang2 yang benar2 aku sayangi tapi aku akan terlihat galak pada orang2 yang belum mengenalku. Begitulah sifatku.

Ku keluarkan kotak perlengkapan jahit ku dan mulai melanjutkan karya ku. Seandainya tadi aku tidak di hukum. Pasti tugas ini sekarang sudah selesai. Huft. Sudahlah sekarang aku benar2 harus menyelesaikannya tepat waktu kalau tidak tamatlah nilaiku. Disaat aku sedang berkonsentrasi dengan perkerjaan ku handphone ku bergetar, benar juga sejak pulang tadi aku belum memeriksa handphone ku sama sekali. Ternyata telfon dari Chen.

Bip.

“yeoboseo.”

“Nea yeon ah? gwenchanna?”

“eh? Gwenchanna yo. Wae?” aku balik bertanya memang dia tau kalau aku pingsan? Matta! Pasti Chen tau dari Yonna.

“bukankah kau tadi sore pingsan saat menjalani hukuman?”

“kau tahu dari mana? Apa mungkin saat aku pingsan aku sempat mengirimi mu pesan eoh?”

“aku tahu dari Yonna karena tadi kau tidak membalas pesan dan mengangkat telfon ku jadi aku khawatir dan menghubungi Yonna.” Benarkan tebakanku.

Mwol? Buat apa dia sekhawatir itu padaku. Aku jadi semakin curiga padanya. Jangan2 aduhh aku tidak bisa membayangkannya.

“oh begitu. Kau tidak perlu sekhawatir itu. aku baik2 saja. Dan sekarang aku sedang mengerjakan tugas. Mianne kalau sudah tidak ada yang mau kau tanyakan lagi akan ku tutup telfonnya.” Mungkin aku sedikit sadis tapi ah.. biarlah orang seperti chen kalau aku biarkan pasti akan lebih menjadi.

“ah.. ne.. maaf sudah mengganggu mu Nea yeon ah. ya sudah aku tutup telfonnya. Jaljayo.”

“ne..”

BIP.

Begitu sambungan telfonnya terputus ku arahkan pandanganku ke arah layar handphone ku. Seketika mataku melotot mungkin hampir terjatuh karena melihat notif di hanphone ku yang mungkin akan jebol. Banyak sms serta telfon dari sahabatku dan seorang lagi yang tidak perlu ku sebutkan siapa lagi kalau bukan Chen. Kurasa sekarang Chen benar2 sudah seperti sasaeng fans yang men spam nomor ku. Ayolah bahkan aku tidak cukup cantik untuk punya sasaeng fans kan?

Inilah yang membuatku tidak suka dengan Chen. Dia memang baik hati tapi lihatlah semua pesan dan daftar panggilan ini. Kan aku hanya sebentar tidak mengabarinya saja sudah seperti ini. Aku tidak bisa bayangkan orang yang akan jadi yeoja chingu nya. Hiiiiiiii

Ah dari pada aku memikirkan Chen lebih baik aku meneruskan tugas ini agar cepat selesai. Park nea yeon focus focus focus.

 

–SKIP—

 

Kupandangi cermin kecil yang ada di tangan ku. Walaupun aku termasuk tomboy tapi hari ini aku harus membawa kaca. Karena hari ini bawah mataku sekarang sangat gelap seperti panda! Oh tidak! Buruk sekali wajahku. Tapi untungnya hari ini aku tidak terlambat dan tugasku pun selesai tepat waktu. Biarlah wajah ku jadi berantakan seperti ini.

“Nea yeon ah… kenapa wajahmu berantakan sekali? Dan lihat kantung mata itu.” hyejin terkejut melihat betapa berantakannya wajah ku. Walaupun setiap hari wajahku memang berantakan. Hehe tapi kali ini adalah yang terparah sepanjang sejarah ku bertemu dengan Hyejin. Jadi aku maklum kalau dia terkejut seperti itu.

“hehehe memang wajahku hari ini berantakan sekali. Aku benar2 butuh istirahat extra.”

“eh apakah kau sakit Nea yeon ah? pasti gara2 terpeleset kemarin itu ya?”

“sebenarnya bukan karena itu saja sih. ekh? Tunggu..Dari mana kau tahu tentang insiden kemarin?”

“memangnya kau tidak tahu? Seluruh sekolah pagi ini bahkan membicarakan kejadian kemarin .”

“mwol? Jinja? Wae?”

“pasti kau tidak ingat ya? Kan kemarin Oh Sehun yang menolongmu saat kamu terpeleset. Kabarnya pas kamu jatuh dengan secepat kilat Sehun menagkap tubuhmu. Sehingga kau jauh di dalam pelukannya dan tidak menyentuh lantai. Daebakk .. kau beruntung Nea yeon ah.”

GLEK!!! DHUAARRRRR!!!!

Aku merasa mendengar petir menyambar kepalaku sehingga tubuhku hangus terbakar dan tidak bisa bergerak. Seperti tersengat listrik 1000 watt. Benarkah yang tadi aku dengar? Aku tidak salah dengar kan? Oh tidak!! Kenapa kau bodoh sekali Park Nea yeon. Sampai2 kau tidak ingat sama sekali kejadian itu. Pabbo anniya? Sekarang aku harus bagaimana? Eomma appa!! Kenapa aku bisa menjadi Pabbo seperti sekarang ini. Ottoke? Aku malu sekali. Apa yang akan ku lakukan jika bertemu dengan nya?

Oh iya aku harus berterima kasih. Tapi bagaimana caranya. Bahkan kami hampir tidak pernah benar2 bicara. Pasti akan sangat canggung nanti. Sebentar.. tapi kenapa Sehun mau menolongku? Bahkan sampai seragamnya kotor menyentuh lantai. Omoooo…

“nea yeon ah.. nea yeon ah.. gwenchanna?” hyejin melambai2kan tangannya di depan mataku. Seketika aku sadar dari lamunan bawah sadarku.

“eh eh.. ne gwenchana yo. Hehe”

Tap tap tap tap

“nea yeon ah.. bagaimana keadaan mu? Apakah sudah baikkan?”

“tentu saja.” Ku jawab dengan singkat padat dan jelas. Bukannya sombong atau bagaimana. Aku memang tidak mau terlalu baik lagi padanya. Aku takut nanti aku di kira pemberi harapan palsu lagi. Oh no!

“ tapi kelihatannya wajah mu masih kurang sehat.. emmmmm apakah tugasmu sudah selesai Nea yeon ah?”

“tentu saja sudah selesai. Yaaa mungkin aku terlalu lelah sehingga wajahku sedikit berantakan.”

“eheerrmmm sepertinya aku tidak ada di sini ya? Atau aku hanya patung pajangan disini. Hello.” Mungkin Hyejin merasa kehadirannya di sampingku tidak di anggap oleh Chen.

“ah mianne hyejin ah. apakah tugasmu juga sudah selesai?” Chen mulai bertanya pada Hyejin karena tidak enak.

“ya pasti sudah lah. Kan hari ini hari terakhir mengumpulkan tugas itu. huft.”

Akhirnya kami bertiga sedikit mengobrol sampai bel masuk berbunyi. Anehnya aku tidak melihat dua sosok makhluk penghuni kursi belakangku. Kemana mereka? Bahkan sekarang sudah bell namun mereka belum menampakkan diri. Apa mereka terlambat ya? Atau malah mereka tidak masuk kelas?

Tap tap tap tap tap tap

Derap langkah kaki yang berlarian menggema di koridor. Brakkkk.. pintu di buka dengan kaasar. Seluruh perhatian murid pun tertuju pada dua sosok makhluk tampan yang tengah terengah2 memasuki kelas. Sepertinya mereka berlari agar bisa sampai lebih awal dari saesenim. Dan mereka berhasil. Chukae.

Mereka pun langsung melangkah ke arahku. Yaaa bukan ke arahku benar2 sih tapi kea rah belakang kursi ku. Kai melewati ku tanpa memandang sedikitpun ke arahku. Eh? Kenapa? Tumben dia tidak menggoda ku maksudku bahkan dia tidak memandang ke arahku. Berbeda dengan Sehun yang sedari tadi awal masuk kelas sampai melewati ku dia masih senan tiasa menatap ke arah ku. Tunggu? Apakah tubuh mereka tertukar atau bagaimana? Kenapa pagi ini mereka aneh sekali? Haduh terlalu banyak pertanyaan di dalam kepalaku ini.

 

–o0o—

 

Sampai jam istirahat pun Kai tetap belum bicara padaku. Padahal dia biasanya mengoceh terus saat pelajaran dan suka bertanya pertanyaan yang aneh2 saat pelajaran berlangsung. Apakah Kai marah padaku. Tapi marah kenapa? Aku rasa aku tidak punya salah padanya. Ah sudahlah kenapa aku pusing? Bukankah ini ynag aku inginkan. Hidup dalam kedamain. Tanpa gangguan Kai. Yap sekarang pikirkan bagaimana cara berterima kasih pada Sehun. Kalau bicara langsung nanti yeoja2 centil itu pada melihatnya aku malah bisa di kira mendekati Sehun. Sekarang saja mata mereka seakan mengintai gerak gerikku seakan kalau aku salah bertindak mereka akan langsung menerkamku. Hiihhhhh mengerikan.

Memang aku salah apa? Apa salahku? Bukan salahku kan kalau aku terpeleset terus di selamatkan Sehun?  Kalau bisa memilih mending aku langsung jatuh ke lantai daripada jadi mangsa yeoja2 centil itu. bukannya aku takut atau bagaimana. Aku hanya ingin hidup dalam kedamaian. Peace gitu ceritanya. Nah loh? Tapi aku harus segera berterima kasih pada Sehun. Rasanya otakku akan meledak saat ini.

“Nea yeon ah.. ayo pergi ke kantin..” hyejin mengajakku dengan sopan.

“ah tidak nanti Yonna yang akan membelikanku makanan. Hehe”

“ya sudah aku ke kantin dulu ya..”

“ne”

Sebenarnya Hyejin sering mengajakku ke kantin bersama namun aku sering juga menolaknya. Padahal Hyejin terkenal kaya dan tidak pelit. Jadi dia sering mentraktir temannya di kantin. Namun entah karena aku terbiasa dengan Yonna jadi ya begitulah aku tidak pernah ke kantin dengan Hyejin. Setelah beberapa menit Yonna datang dengan sekantong makanan.

“Yonna ah bagaimana ini. Kenapa kau tidak memberitahuku kalau kejadian kemarin bisa menjadi trending topic di sekolah. Huaaaaa”

“yakkkk aku juga baru tahu tadi pagi waktu masuk kelas. Kamu juga sih kenapa pakai acara terpeleset ria segala.”

“memang aku mau terpeleset huh? Aku saja sampai pingsan kemarin. Kau tidak tahu eoh sahabatmu yang paling kyowo kemarin sedang terluka parah.”

“araaaaa kau hanya pingsan bukan terkena ranjau bom tentara korea utara. Jangan melebih2 kan. Lihat sekarang saja kau sudah tidak seperti orang sakit”

“yonna kejam kejam kejam kejam. Memang kau tidak lihat mukaku yang berantakan ini eoh?”

“bukankah kau memang selalu berantakan yeonnie? Haha :D”

Lansung ku sambar kepala Yonna dengan jitakan secepat kilat bertenaga matahari yang cetar membahana.

“yakkk appo!!! Yeonnie!!!”

“salah sendiri kenapa kau meledek sahabat terbaikmu ini. Sahabat sedang dalam masalah seperti ini malah kau bully. Huaaa huaaaa”

“arraeso. Mianne. Ya sudah tinggal bilang terima kasih apa susahnya sih?”

“apa kau tidak tahu itu sangat sulit Yonna ah. aku bisa saja jadi santapan singa2 betina itu kalau aku salah melangkah.”

“ya sudah tulis saja pesan untuknya. Gampang kan.”

Hmmm saran yang satu ini mungkin aku bisa lakukan. Tapi tunggu aku kan tidak tahu nomor telfonnya? Atau aku kirim surat saja? Aishhh apa harus ku tulis surat terus di kirimkan ke rumahnya. Itu terlalu lama. Matta ! akan ku tulis pesan di kertas lalu menyelipkan di bukunya saja. Ku rasa itu ide yang terbaik.

Beberapa menit sebelum bel masuk semua murid sudah berada di kelas masing2. Dan tentunya Yonna juga sudah kembali ke habitat asalnya. Kai, sehun dan gank EXO masih bergerombol di belakang kelas. Mereka terlihat sangat bercanda satu sama lain. Dan kurasa Kai sudah kembali seperti semula. Namun tetap saja belum bicara padaku sedikitpun. Sampai jam pelajaran berakhirpun Kai tetap belum bicara padaku. Kenapa malah terasa aneh dan hampa ya? Seharusnya kan aku merasa senang tidak ada yang mengganggu ku.

 

–skip—

 

Sehun POV

Rumah ini terasa sangat sepi. Walau sebenarnya aku adalah anak terakhir dari 4 bersaudara namun di rumah ini hanya ada aku orang tua ku dan kakak pertama ku ku saja. Sedangkan kakak ke 2 dan ke 3 mereka sibuk kuliah di luar negeri. Dan pada siang hari seperti sekarang ini semua penghuni akan sibuk bekerja hanya ada aku yang di rumah sendirian. Rasanya bosan sekali di rumah kosong seperti ini. Namun aku juga tidak begitu suka bermain di luar. Paling kadang2 aku akan pergi bermain bola jika sedang benar2 bosan. Tapi selebihnya aku akan tetap berada di rumah. Main game atau membaca buku dengan tenang.

Mungkin teman2 yang lain mengganggap ku pendiam. Ya karena aku juga tidak begitu suka berbicara banyak. Jadi aku akan berbicara seperlunya saja.  Apakah itu bisa di sebut pendiam? Aku sering bicara namun pada orang2 yang memang benar2 dekat dengan ku saja.

Hari ini aku akan melakukan apa ya? Aku duduk di kursi meja belajar dn memandang ke seluruh ruangan. Seketika mataku tertuju pada gitar yang tergeletak di depan rak buku. Yap mungkin aku akan bermain gitar saja. Sudah lama aku tidak bermain gitar.

Kuambil gitar dan buku note lagu kubawa semuanya ke teras kamarku di lantai 2. Sebelum memulai permainan ku chek dulu nada2 pada gitar kesayangan ku ini. Setelah semua bagus akupun memainkan gitar dengan lagu2 sederhana. Akupun terlena dengan permainan gitarku sendiri.

Di saat aku sedang menikmati permainan gitarku tiba2 mataku tertuju pada jalan di depan rumahku. Terlihat dua orang yeoja sedang berjalan di depan rumahku sambil bercanda. Mereka tidak asing bagiku. Ya karena mereka memang kadang aku lihat melewati rumahku. Karena aku memang sering duduk di sini sepulang sekolah. Sehingga aku dapat dengan mudah melihat mereka melewati rumahku.

Sebenernya aku sudah tahu mereka sering lewat rumahku sejak pertama masuk sekolah. Terkadang suara mereka juga agak berisik jadi aku hafal jika mereka sedang melewati rumahku. Apalagi Nea yeon dia itu yeoja yang menurutku unik dengan tampilan tomboy nya. Dia berbeda.di saat para yeoja bersaing menjadi cantik. Dia malah tomboy dan terkesan cuek dengan penampilannya. Lihat sekarang saja dia mengenakan jaket hitam khas anak rapper. Benar2 yeoja unik.

Eh? Tunggu kenapa sampai sekarang dia belum berterima kasih padaku eoh? Badanku saja masih terasa pegal2 karena membentur lantai. Kalau tahu begitu aku tidak akan menolong yeoja yang tidak mau berterima kasih.

Ringgg ringgg ringggg

Sayup2 ku dengar ponsel ku berbunyi. Segera aku beranjak untuk mengambil ponsel yang berada dalam tas ku. Ketika aku buka2 tas untuk mencari ponsel mataku menangkap sebuah benda asing yang sebelumnya tidak pernah ada did lam ponselku. Segera ku ambil benda itu kemudian aku ambil juga ponsel ku.

“yeobboseo”

“……”

“jam berapa?”

“……..”

“baiklah aku akan kesana”

Bip

Selesai dari ponselku aku beralih ke benda asing tadi. Yang ternyata adalah sebuah surat dengan warna hijau. Biasanya memang aku sering mendapat surat cinta. Namun tidak di taruh di tasku tapi di loker sekolah. Siapa kira2 yang berani membuka tasku dan menaruh surat ini?

Segera aku baca surat ini.

 

Oh Sehun, gomawo sudah menolongku. Maaf aku hanya bisa menulis surat untukmu dan tidak bisa berbicara langsung.walaupun aku tidak tahu apa alasnmu mau menolongku. tapi bagaimanapun kau sudah menolongku. Aku benar2 berterima kasih.^^

-Park Nea yeon-

 

Seketika tanpa di sadari senyumku muncul begitu saja. Entah kenapa namun aku merasa bahagia menerima surat ini. Dari sekian banyak surat yang kuterima kurasa baru kali ini aku menemukan surat yang sangat berbeda. Dan memang karena ini surat dari orang yang sangat berbeda.

 

èauthor

Yuhuuuuu akhirnya chapter 5 selesai. Woaaaa baru kali ini author bikin chapter sepanjang ini. Gimana readers? Masih kurang panjang kah? Hoho klo masih kurang panjang mianne. Author sudah berusaha sekuat tenaga ngelanjutin ff ini. Jadi hargain author ya.. dengan kasih support terus R+C+L.. support kalian selalu bikin author tambah seterong ngelanjutin ff ini. Gomawo buat para readers yang setia nunggu dan kasih support author. Sampai jumpa di chapter 6 ^^

 

 

 

 

 

5 tanggapan untuk “[EXOFFI FREELANCE] Cool Prince (Chapter 5)”

  1. Ciee sehun mulai ada rasa tuh sama nea yeon.. kai kayaknya cemburu tuh makanya diemin nea yeon muluk.. kekeke ceritanya makin seru n lucu.. ditunggu banget next chapnya kekeke ^^

  2. uwaaaa…..udh lama bgt nungguin ff ini, akhirnya muncul jg 😀
    eh sehun udh mulai tertarik ya ma nea yeon?
    tp nea yeon ada rasa gk sih ma sehun????
    moga aja lama” dia bisa suka deh ma sehun…
    dtunggu chaptr 6 nya kak…
    Semangat ^_^

Pip~ Pip~ Pip~