[EXOFFI FREELANCE] Hold Me Tight (Chapter 3)

HOLD ME TIGHT 2

Hold Me Tight – 3

Rahay™Kim –

Byun Baekhyun|Park  Ae Ri| Song Yun Hyeong-

Chapter-

Jackson Wang|Kim Da Hyun

PG-15

AU-Dark|Married-Life|Romance|Sad|Slice of Life

The Inspiration from one track from BTS -In The Mood of Love pt.1 (Hold me Tight). All storyline and the plot just my own.

No-Copas – No- reblog – No Plagiarism!! -Not For who siders – RCL Juseyoo~^^

 

                          |In the Summary|

 

 “Maaf, belum bisa menjadi  Ayah yang baik untuk Joo Eun.Dan untukmu juga.”

 

*H o l d Me T i g h t*

 

Yun Hyeong bersandar pada dinding kedap suara didepan Club tempat Jackson bekerja.Beberapa orang memandangnya aneh, karena ia hanya menunggu diluar seperti anak kecil yang tersesat atau anak dibawah umur yang tak bisa masuk kedalam.

 

Begitu Jackson keluar dari Club, Yun Hyeong langsung menghadangnya seperti gangster. “Wang, bisa kita bicara?”

Tanpa mendengar jawaban Jackson lebih dulu, Yun Hyeong sudah mengajaknya untuk bicara kesuatu kedai Soju terdekat.

Mereka mengambil tempat yang kosong disudut warung itu. Nafas kedua lelaki itu mulai berasap karena langit  memang sudah gelap dan suhu bertambah rendah seiring  salju yang turun terus menerus.

“Mau soju, Yun Hyeong Hyung?”

Kini, giliran Jackson yang membalas dendam pada Yun Hyeong. “Ahjumma, 2botol Soju dan Ususnya.”

Ahjumma menyahut “Nde~…” Taklama, Ahjumma sudah menaruh menu seperti pesanan Jackson tadi dimeja mereka. “Ini mengenai Ae Ri.” Jackson langsung mengalihkan pandangannya ke Yun Hyeong sedikit terlukis  rasa penasaran ketika melihat wajah Yun Hyeong yang begitu lesu.

“A-ada apa dengan Ae Ri?” Jackson menanggapi  Yun Hyeong gelagapan, karena ia hanya takut mengganggu  rumah tangga orang jika Yun Hyeong menanyakan hal yang tidak-tidak padanya.

“Berikan aku nomor ponselnya,Ini penting.”lanjut Yun Hyeong masih dengan wajah yang serius. Jackson yang biasa diajak bicara santai  sedikit kikuk ketika ia berhadapan dengan tipikal serius Yun Hyeong.

Jackson menggaruk lehernya dan mengeluarkan ponsel dari kantung mantelnya. Ia mentouch beberapa kali hingga tertera nomor Ae Ri dilayar ponselnya. Ia menyerahkan ponselnya kepada Yun Hyeong.

Dalam hitungan detik  lelaki itu langsung melakukan panggilan. “Apa Ae Ri dalam bahaya,Hyeong?”

Yun Hyeong menjauhkan ponselnya dari telinganya dan menaruhnya dimeja. “Tidak ada. Terimakasih atas waktumu.”

Yun Hyeong segera pergi begitu ia selesai mendapatkan kontak Ae Ri dari Jackson. Jackson hanya kebingungan dan segera mengambil ponselnya mengirim sebuah pesan untuk Ae Ri, kemudian pergi dari  kedai itu. Tentu saja, sebelumnya ia sudah membayar makanan yang sudah dipesannya dan membawanya pulang.

 

#H o l d me t i g h t#

Ae Ri menghapus air matanya dan menghela nafasnya berat. Ia menggeser layar hijau dan mulai perbincangan.

“Yeoboseyeo?”

“Ae Ri -ah.. jjaljinaesseo?”

“N-nugu..seyo? Aku baik.”

“Aah, matta. Ini aku Seung Wan teman kuliahmu. Sejak kau cuti melahirkan, kau belum kembali kekampus, banyak sekali yang ingin kutanyakan padamu.”

 

Wajahnya Ae Ri yang tadinya penuh dengan kesedihan begitu menerima panggilan dari temannya yang berwarna Seung Wan berubah menjadi sedikit ceria.

“Eoh, mianhe.. habis nomormu ganti ya?”

Ae Ri mencoba ceria seperti biasa, ia hanya tak ingin jika temannya menganggap bahwa pernikahannya dengan Baekhyun tak berakhir bahagia. Hanya terdengar kekehan diseberang telpon lalu ia melanjutkan “Hahaha iya, nomorku yang lama diblokir karena aku terlalu sibuk sehingga aku lupa dengan kredit pulsanya. Cham! Kepala Dosen memintamu datang jika waktumu senggang.”

Ae Ri tampak berpikir sejenak, ia menatap pintu kamarnya dan sudah tak terdengar apapun lagi diluar sana. “Ae Ri -ah?Yeobseyeo?”

Lamunan Ae Ri buyar seketika  begitu mendengar suara Seung Wan kembali ke telinganya lagi.

“Eoh.. Sejujurnya, aku tak tahu kapan waktu senggangku akan tiba… Tapi, aku akan datang besok. Aku akan usahakan.”

“Aku tahu, pasti  memang sulit memiliki waktu senggang di tambah kau mempunyai Joo Eun sekarang.Ini masalah kuliahmu, minta ijinlah pada Baekhyun untuk kekampus sebentar, dia pasti akan mengijinkannya.”

Seung Wan memberi  masukkan pada Ae Ri membuat gadis itu tampak berpikir. “Sudah dulu ya, nikmati waktumu dengan Baekhyun.Knock~”

Ae Ri  tersenyum getir ia terdiam dan sambungan panggilan terputus.

Ae Ri memandang ponselnya yang masih menyala, ada sebuah pesan chat dari seseorang.

Ternyata itu Jackson.

 

From: Jackson

“Noona, kau baik-baik saja?” (20 mins a go)

Ae Ri membalas chat itu

From: Ae Ri

“Eoh.. Wae? pikiranku sedikit buyar karena Joo Eun sedikit sakit. Tapi, jangan khawatir.. ada Baekhyun disisiku, Geokjeongma!”

 

Kemudian ia menaruh ponselnya dinakas dekat cermin rias dikamarnya dan berjalan kepintu keluar kamar mereka.

Ia memegang engsel pintu, dan memutar kenop kunci sehingga pintu kamar menjadi tak terkunci sekarang. Ae Ri membuka pintunya sedikit, hanya untuk melihat apa yang dilakukan suaminya, karena tak ada suara sedikitpun.

Kriet..

Baekhyun sedang merapihkan ruang tengah dan dapur apartemen mereka yang tadi masih berantakkan karena pertikaian mereka  sendiri.

 

Ae Ri membuka lebih lebar pintunya dan keluar dari kamarnya. Baekhyun segera menghampiri  Ae Ri  yang baru saja melangkahkan kakinya semeter dari pintu kamarnya.

“Mianhe.. Ae Ri -ah, benar. Ini salahku.”

Baekhyun menatap Ae Ri penuh permohonan. Ae Ri mengernyit, karena ia juga merasa bersalah pada suaminya itu, disaat seperti ini bukannya memotivasi suaminya seperti tugas seorang istri  seharusnya, malah ia marah -marah pada suaminya.

Benar. Ia hanya terlalu emosi dan terbawa keadaan sehingga ia lepas kendali pada suaminya.

“Seharusnya aku langsung membawa Joo Eun kedokter malam itu, bukannya hanya menunggumu hingga kau pulang kerumah. Nado, mianhe..” lirih Ae Ri. Lalu, ia menunduk.

 

Seperti dugaan Suaminya, jika Ae Ri menunduk maka ia sedang menahan tangisnya. Baekhyun mendekat  dan mengangkat dagu Ae Ri agar menatapnya. Namun, Ae ri menolaknya dan masih menunduk.

Baekhyun mengelus kepala Ae Ri lembut, dan membawa Ae Ri jatuh kedalam dekapannya. Barulah, saat itu Ae Ri menangis  dengan suara.

“Maaf, belum bisa menjadi suami dan Ayah yang baik untuk  Joo Eun. Untukmu juga.” Baekhyun mengelus punggung istrinya itu. Ae Ri masih sengungukkan dipelukkan Baekhyun. “Joo Eun akan baik -baik saja. Dan, pasti aku akan mendapat pekerjaan secepatnya. Aku janji.”

Ae Ri berhenti terisak dan menengadahkan kepalanya kearah Baekhyun. “Sungguh?” tanya Ae Ri dengan mata sedikit berbinar. Meski begitu, masih terlukis kesedihan dimatanya.

Baekhyun mengangguk dan tersenyum. “Tentu saja. Bersabarlah sebentar lagi.”

Setelah itu, Baekhyun mencium kening Ae Ri, hidung, lalu ke bibir. “Hold me Tight, Park Ae Ri.”

“Always, Oppa.”

#H o l d Me T i g h t#

Fajar kembali menyapa, matahari bersinar tertutupi oleh salju yang turun tadi malam sehingga udara masih terasa dingin.

 

Ae Ri masih tertidur pulas, dan Baekhyun sudah bangun karena alarm yang dipasang oleh istrinya itu sangat berisik sehingga ia terganggu dan akhirnya memilih bangun.

 

Baekhyun mentouch kasar layar ponsel Ae Ri untuk mematikan alarmnya yang kembali berdering. Dan ada pesan yang belum dibaca diakun sns nya. Karena itu dari Jackson, ia membukanya. Toh, tak ada salahnya juga, buka-buka apa yang ada diponsel Ae Ri, Baekhyun suaminya jadi bukan masalah besarkan?

 

From: Jackson

“Noona.. sejujurnya, Yun Hyeong meminta nomor ponselmu kemarin karena ia bilang ada yang penting. Aku tahu kau tidak suka jika menyebarkan privasi  apalagi nomormu keorang yang tak kau kenal. Tapi, aku mohon jangan marah kali ini. Nde?”

 

Baekhyun hanya memandang layar ponsel Ae Ri hingga mati. Tatapan matanya menjadi kesal dan sedikit marah, tapi.. Ayolah, jangan perbesar masalah dengan hal sepele seperti ini. Pikir Baekhyun. Ia ingin membalas pesan itu

“Baek? Ireonnasseo?” suara Ae Ri  membuat Baekhyun mengurungkan niatnya. Ae Ri mulai duduk dan menguncir rambutnya menjadi cepol.

Dan, beberapa helai rambutnya tak terbawa membuat Ae Ri sangat terlihat menawan dipagi hari yang dingin begini.

Baekhyun menelan ludahnya. Tiba-tiba saja, tenggorokkannya terasa kering. Ia segera mengembalikan chat yang ia buka tadi kelayar ‘Home’.

“Wae? ada yang penting?” tanya Ae Ri seraya melirik ponselnya yang masih ditangan suaminya itu.

Baekhyun beranjak bangun dan menaruh ponsel Ae Ri dinakas semula ia menemukannya.

“Tidak ada, cuman spam.”

Singkat Baekhyun dan segera menuju toilet. Ae Ri hanya menggeleng dan merapihkan tempat tidurnya. Tanpa mementingkan ponsel miliknya yang membuat suaminya itu badmood pagi-pagi.

 

Ae Ri mencuci wajahnya diwastafel dapur. Karena, suaminya jika sudah dikamar mandi bisa hampir sejam, bahkan lebih. Entah, apa yang dilakukannya didalam toilet selama itu.

Kadang, tingkahnya seperti anak perempuan yang beranjak dewasa.Namun tetap, Ae Ri mencintai suaminya tak peduli apapun.

*Cintaitubuta,chingu-deul

 

Ae Ri sudah rapih dengan balutan mantel tebal dan slayer yang meliliti lehernya.Tangannya sudah mengepal, ia ingin menggedor pintu Baekhyun. baru aba-aba, Baekhyun membuja pintunya dengan menggosok rambutnya dengan handuk kecil.

“Ada apa sudah rapih? Mau kemana pagi begini?”

Ae Ri dicecar pertanyaan oleh Baekhyun, membuat Ae Ri menarik bibirnya

“Um..Seung Wan menghubungiku tadi malam, dan katanya Kepala Dosen memintaku untuk datang kekampus.Bolehkan?Setelah itu aku mau kerumah sakit melihat Joo Eun.”

Baekhyun tak menjawab dan membuka lemarinya. Mengambil kemeja dan celana panjang.

“Boleh, kapan aku pernah melarangmu sih?Asal kau tak melirik junior -junior tampanmu itu dikampus.”

 

Ae Ri hanya tertawa  mendengar ocehan Baekhyun. Ia mengambil ponsel miliknya dinakas dan menaruhnya dalam kantung mantel.

Ae Ri  hanya tersenyum melihat Baekhyun yang sedang kesulitan memasang dasi. Ia mendekat, dan mengambil alih dasi yang hampir kusut itu.

Ia memasangkannya hingga rapih. “Jangan bicara begitu, juniorku menawan, tampan tapi aku tetap memilihmu sebagai suamiku. Itu cukupkan?”

Ae Ri masih merapihkan posisi dasi Baekhyun agar terlihat lebih rapih dan leher Baekhyun tak terlalu tercekik.

Baekhyun menyengir lebar dan mengelus rambut Ae Ri lembut. “Aah, itu cukup.Aku akan mencoba mendatangi beberapa lowongan perkerjaan yang aku cari secara online kemarin.”

 

Ae Ri menaikkan alisnya heran.”Kemarin?” Baekhyun mengangguk dan segera menuju pintu keluar kamar mereka, mengambil sepatu miliknya dan milik Ae Ri.

Baekhyun bersuara seraya memakai sepatunya. “Saat kau-. Tidak usah dibahas.”

Ae ri hanya mengerucutkan bibirnya dan segera berdiri usai ia memakai kedua sepatunya.

“Hati-hati dijalan.” Baekhyun mengacak rambut Ae Ri dan meninggalkan apartemen begitu saja.

“Ya~Byun Baekhyun!Kkachiga!” teriak Ae Ri gemas.

 

#H o l d Me T i g h t#

Ae Ri memilih turun dengan lift, sedangkan Baekhyun phobia dengan lift.Jadi, ia lebih memilih menuruni  tangga dari lantai 6 hingga dasar.

 

Semenit sebelumnya..

Ae Ri sudah berdiri didepan lift. Baekhyun berjalan kearah tangga berada. “Baek?kamu benaran gak mau pake lift buat kebawah?”

Baekhyun menghela nafasnya dan memutar matanya. “Tidak. kecuali tangganya rusak.”

Baekhyun meninggalkan Ae Ri dan mulai menuruni tangga. Ia sudah menuruni satu lantai. Sedangkan Ae Ri masih didepan pintu lift. Ae Ri mendecak kesal begitu pintu lift terbuka.

Sudah ada seseorang pria didalam lift. Ae Ri hanya menaikkan alisnya dan masuk kedalam lift tanpa berpikiran macam-macam.

“Ae Ri -ssi?”

Ae Ri menoleh begitu namanya merasa dipanggil. Sedangkan ia masih berada dilantai 4. Seorang kurir pengirim paket masuk kedalam lift yang sama, menuju kelantai dasar juga.

“Kau Park Ae Ri ‘kan?”

 

To Be Continued__

 

 

5 tanggapan untuk “[EXOFFI FREELANCE] Hold Me Tight (Chapter 3)”

Pip~ Pip~ Pip~