Beginning of March

tumblr_mog27mqheG1riqzc3o1_500
credit picture by viitakissme on tumblr

Beginning of March

Cast : Wu Yifan / OC | Genre : Romance | Length : Ficlet (790w) | Rate : General

Note : Just a writing prompt, waktu lagi ubek-ubek tumblr aku nemu gambar editan exo yang bagus banget :” dia bikin dengan judul ‘If EXO were months’ dan Kris kedapetan bulan Maret 😀 enjoy~

____

 

Aku menyukaimu sebanyak aku menyukai udara di awal musim semi

Seperti pagi di bulan Maret, mungkin itu kesan pertama saat kau melihat lelaki jangkung bersurai emas halus di hadapanku. Ia Kris, lelaki asal Kanada dengan sifat keras kepala dan pribadinya yang sedingin cuaca di awal musim semi. Well, dia memang mempunyai aura yang sedikit berbeda dari kebanyakan pria. Mendengar ia berbicara saja mungkin kau akan merasa ada angin dingin yang bertiup di belakang telingamu.

Bahkan aku tak tahu dengan pasti mengapa aku bisa jatuh cinta pada pria balok es seperti dia― yang sangat jelas sama sekali bukan tipe lelaki idealku. Mungkin kalau bisa memilih, aku akan dengan senang hati mengarahkan jari pada Park Chanyeol atau Xi Luhan (teman sekantor Kris ), tipikal pria dengan tawa yang akan terbentuk di bibir setiap waktu. Tipikal pria yang akan membuat mulutmu kaku karena seharian tertawa. Oh, tapi kuakui, Kris memang mempunyai senyum yang menawan.

Dan senyumnya berhasil membuatku selalu mengatakan ‘iya’.

Ia masih sibuk membalik lembaran tipis Koran paginya sambil sesekali membetulkan letak kacamata yang yang agak turun. Duduk di sudut café langganan  dengan  secangkir kopi dan sepiring sandwich menjadi pilihannya untuk minggu pagi kali ini. Kris bilang sandwich di sini merupakan yang terlezat, jadi aku tak keberatan saat ia memesan satu untuk ku.

“Demi Tuhan Kris, kau menelepon ku jam 6 pagi dan mengajak ku sarapan di tengah cuaca dengan suhu 5 derajat hanya untuk melihat kopi milikmu menjadi dingin? aku lebih baik sembunyi dalam selimut tebal di kamar apartemenku.” Aku memutar bola mata kesal. Sebenarnya aku bukan tipe wanita yang suka mengoceh pada pagi hari, tapi tidak setelah telepon kilat dari Kris merubah  mood  ku 180 derajat.

Yeah, tak ada salahnya menikmati udara pagi kan ?” Ia hanya sekali mengintip dari balik lembaran koran, tersenyum jahil lalu dalam sekejap kembali kedalam dunianya. Oh, dia benar-benar pacar yang perhatian.

“Bukankan aku sudah bilang kalau kau harus menatap lawan bicaramu saat berbicara, Kris ?”

“Mana bisa aku menatap mata dengan aura ingin membunuh itu ? Lebih baik cepat habiskan sandwich mu atau aku yang akan makan.” Ia terkikik geli.

Well, you’re right. The only thing I wanna do now is took your life.” Aku meraih cangkir teh dengan agak kasar,  menyesap sedikit isinya dan tak menghiraukan asap putih yang masih mengepul di sana. Dan aku tak akan pernah mau tahu apa akibat dari ini.

Do it slowly, dear. Lidahmu bisa terbakar.”

Demi apapun saat ini aku benar-benar ingin menempelkan plester ke mulutnya, memasukannya dalam box dan membuangnya ke sungai. Sepertinya ketiga hal itu adalah penyelesaian terbaik untuk masalah ocehan paginya. Bahkan aku tak tahu mulai kapan ia lebih senang memperhatikan lonjakan kurs dollar daripada kekasihnya sendiri. Aku seratus persen yakin jika  belum pernah di ajari bagaimana memperlakukan seorang gadis yang hampir mati kebosanan.

 “Terus saja dengan koran pagi mu, Kris. Kau sudah membacanya selama berjam-jam.” Aku mendengus kesal.

“Oh, bahkan sekarang kau bisa cemburu hanya dengan beberapa lembar koran pagi ?” Ia menutup koran paginya, lalu meraih kopi yang sedari tadi hanya teronggok menganggur di hadapannya.

Skak mat.

Aku benci mengkuinya tapi ia benar. Aku pikir aku sudah gila. Bagaimana aku bisa merasa cemburu pada lembaran koran ? Tapi hei, dia yang mengajakku terlebih dahulu dan itu artinya dia yang bertanggung jawab atas semua perlakuannya padaku. Aku berdecak kesal begitu mengetahui matanya masih menatapku dengan tatapan super jahil, seolah ia telah berhasil memenangkan perdebatan kecilnya denganku.

“Kau tahu kan Kris, aku punya banyak hal yang harus di selesaikan hari ini. Setidaknya biarkan aku pulang.”

Aku menghela napas pelan, masih sibuk membetulkan lilitan syal yang agakkendur ketika ruangan yang sedari tadi hening di penuhi dengan musik lembut. Sunday Morning milik Maroon Five −salah satu favoritku− mengalun tenang di seantero ruangan. Musik paling cocok untuk minggu pagi− jika tidak dalam keadaan seperti ini tentunya. Kris tentu saja tak pernah mau tahu soal musik kesukaanku atau apapun, ia hanya tengah sibuk merogoh benda dalam sakunya.

Yeah, I do. Dan aku juga punya hal penting yang harus kuselesaikan pagi ini juga.”

Dalam hitungan detik ia menyodorkan kotak kecil berlapis beludru ke arahku, membukanya dengan tergesa dan memperlihatkan cincin perak yang cantik. Raut wajahnya sama saat pertama kali aku bertemu dengannya. Mata yang menghipnotis dan senyum yang seakan bisa membuatmu lupa akan segala hal.

“Kris ?”

 

“Would you marry me ?”

 

Kau tahu pesona awal Maret bagiku ? Aku suka saat sisa salju berubah menjadi genangan air di sepanjang jalan. Aku suka saat warna hijau pudar memenuhi seluruh sudut Seoul, saat wangi teh chamomile yang memabukkan memenuhi rongga hidung, saat suhu termometer naik dari angka minus, dan saat lelaki paling tidak romantis sedunia tengah melamarku dengan cara yang paling tidak romantis yang pernah aku tahu. Dan kau tahu kan kalau senyuman pria ini bisa membuatku tidak bisa mengatakan tidak ?

end

20 tanggapan untuk “Beginning of March”

    1. aaa as cool as you~
      sekuel ? hehe untuk ff yang ini kayanya aku nggak bikin sekuelnya, soalnya emang niatnya langsung the end gitu 😀
      thanks for reading, dear 🙂

    1. sekuel ? hehe ini kayaknya nggak bakal ada sekuelnya soalnya emang cuma mau bikin satu-satu gitu 😀 thanks for reading, dear~ 😀

    1. YES ! his smile is the reason :” /sobs
      haha I’ll keep writing 🙂 thanks for reading, dear 😀

  1. really, is simple story but gahh! It’s amazing and I donno why when I read it, my smile blooming hehe ^^
    I like the plot, simple not too much and overall I love it ^^ Keep Write

    1. hahaha you should know that i couldn’t stop smiling when i wrote this fiction, blame that guy (red : kris) for this lacking fiction 😀 thanks for reading dear~ 😀

Tinggalkan Balasan ke liya Batalkan balasan