Kebodohan
Chanyeol
Drama, hurt, angst, sad.
“Kebodohanku yang masih tidak bisa merelakanmu.”
General.
I own the plot.
sorry for typo(s)
***
Seandainya saja waktu dapat diputar kembali, mungkin Chanyeol akan melakukannya sekarang juga. Chanyeol masih saja terduduk di kasurnya dan berdiam diri. Sadar akan dirinya yang sudah dua hari ini tidak keluar kamar, bahkan untuk makan.
Chanyeol tahu ia salah karena menyakiti dirinya sendiri. Tapi, Chanyeol juga tahu, sakit perasaannya lebih sakit.
Tok. Tok.
“Aku mohon buka pintunya. Kita bicarakan hal ini.”
Terdengar ucapan dari seorang perempuan di depan pintu kamarnya. Chanyeol berdecak pelan lalu berjalan ke arah pintu kamarnya. Dalam beberapa detik, Chanyeol membuka pintu kamarnya.
“Tidak ada yang perlu dibicarakan lagi. Kau tahu itu,” jawab Chanyeol lalu menutup kembali pintu kamarnya. Sebelum hal itu terjadi, perempuan di depannya menahan pintu itu untuk tetap terbuka.
“Ada, kebodohanmu.”
Chanyeol tertawa mendengar jawaban dari perempuan di hadapannya. “Kebodohanku yang masih tidak bisa merelakanmu untuk menikah dengan orang lain, aku tahu, Nara,” jawab Chanyeol setelah menghentikan tawanya.
“Kau tahu tapi tetap mengurung diri? Kau bahkan tahu jika aku tidak bisa menolak perjodohan ini,” ucap Nara dengan datar. “Aku memberikanmu undangan ini, datanglah bulan depan. Saat itu tiba, aku harap kau sudah merelakanku. Orangtuamu mengkhawatirkanmu. Aku pamit,” lanjut Nara lagi dan segera beranjak pergi meninggalkan Chanyeol yang masih terdiam.
“Padahal aku akan melamarmu di hari ulang tahunmu. Sayangnya, kau akan menikah di hari ulang tahunmu. Sayangnya lagi, itu bukan aku,” ucap Chanyeol dengan pelan dan lirih.
Reblogged this on Selviakim.