[EXOFFI FACEBOOK] BaekHee Story – Oneshoot

Title : BaekHee Story

Author : Byun Yeeun / Yenistea Anggraini / @YenisteaAng

Main Cast : – Byun Baekhyun

–         Shin Jae Hee (OC)

Other Cast : cari sendiri -__-

Genre : Molla~ -__-

Length : Oneshoot

 

Happy Reading~

“ngggh…”

“Baekhyun-ah…” tak bergeming

“MENJAUHLAH DARI TUBUHKU!!”

 

Wanita itu sudah kehilangan kesabarannya. Ia merasa sangat tidak dihargai sbg wanita oleh namja yg berada diatas tubuhnya  ini. Apa kalian berfikir yeoja ini yeoja murahan? Lihatlah sebentar!

 

Jae Hee POV

“hiks”

Suara apa itu? Apa namja  ini…

“Baek… baek… hyun-ah? Neo gwenchana?”

 

Aku menggerakkan tangan kananku kerambutnya yg acak-acakkan utk melihat wajahnya yg sedari tadi berada di lekukkan bahu & leherku ini.

 

TES!!

 

“Uljima…” aku mengelus rambut coklat kehitamannya. Ia masih betah mendiamkan kepalanya di leherku dan sesekali mengecup, menggigit serta menjilat bekas kemerahan yg ia buat sendiri di leher putihku ini.

 

“aku akan menikah…”

 

DEG

TES!!

 

Deguman jantungku berdetak lebih cepat bersamaan air mata Baekhyun yg kembali jatuh membasahi leher dan turun ke bahuku. Tangan kananku yg ku gunakan untuk mengelus rambutnya, beralih ke seprai biru mudaku, meremasnya. Dan  tangan kiriku semakin erat memeluk pinggangnya, meremas kemeja putih bersih yg sedikit kusut itu.

 

“…akhir bulan ini” aku memejamkan mata menahan perih di dada kiriku.

 

Jae Hee POV end

 

Author POV

“Dari mana saja kau, hyun-ah?”

 

Baekhyun menghentikan langkah kakinya ketika mendengar suara yg sudah mengijinkannya melihat dunia yg indah -kelam bagi Baekhyun pribadi- ini. Baekhyun tak bergeming. Ia  melanjutkan kedua kakinya -yg tidak terlalu panjang- itu utk melangkah naik keatas kamarnya. Kepalanya terlalu berat utk memikirkan masalah yg entah kapan ujungnya akan terlihat ini.

 

Ny. Byun, eomma Baekhyun mengeraskan rahangnya atas sikap  putranya. Ia segera mengambil telepon genggam keluaran terbaru berwarna putih itu dan…

 

“yeo…”

“singkirkan gadis itu secepat mungkin” katanya penuh penekanan.

Author POV end

Jae Hee POV

Apa aku terlihat menyedihkan sekarang? Bahkan sepanjang jalan trotoar ini, ada saja yg melirikku lalu berbisik kepada teman disamping mereka. Apa mataku masih bengkak? Padahal aku sudah mengompresnya lama. Atau kissmark yg Baekhyun tinggalkan semalam? Aku sudah memakai pakaian berkerah yg menutupi leherku.

 

“Kau telat 10menit Jae Hee-ssi”  Ah, hidupku…

 

“Mianhamnida, sajangnim. Saya tidak akan mengulanginya lagi” aku membungkukkan tubuhku.

 

Lihat! Baru sampai saja sudah terkena semprot boss-ku. Ah, apa aku terlalu lamban saat berjalan?

 

Aku menuju tempatku, di bagian kasir. Ya. Aku bekerja di salah satu toko roti yg ada di Seoul ini. Aku hidup hanya sebatang kara. Ayah dan ibuku meninggal ketika menuju sekolah saat kelulusan SMA-ku. Aku anak tunggal, tentu aku tidak punya saudara. Sepupu? Paman? Atau sanak saudara? Mana ada dari mereka yg mau mengakuiku, bahkan ketika orang tuaku masih hidup. Mereka selalu memberi kata-kata kasar karena kami hidup terlalu sederhana. Catat! Terlalu sederhana. Bukan miskin.

 

“kau ada masalah apa lagi?” aku merasakan tangan kekar menyentuh bahu kananku, yg aku yakini tangan seorang namja. Aku tersadar dari lamunanku, dan menoleh. Ah, benar…

 

“Aniyo, sajangnim”

 

“Jeongmal? Tapi sedari tadi aku mengajakmu bicara, kau hanya diam dan tatapanmu itu mengerikan sekali. Kosong”

 

“eo?” dia hanya mengangguk.

 

“aku mengajakmu  makan siang bersama”

 

“makan siang?” dia mengerutkan keningnya.

 

“kau terus melamun sehingga tidak sadar jika ini sudah memasuki jam makan siang, eoh?” aku melihat jam biru di pergelangan kiriku. Aigoo… Aku hanya nyengir kuda melihatnya menggeleng-gelengkan kepala.

Jaehyun POV end

Baekhyun POV

Pintu kamarku terbuka padahal aku sudah menguncinya. Gadis itu? Ah, aku sudah tau jawabannya. Eomma memberikan kunci duplikat kamarku setelah gadis sialan itu mengetuk lumayan lama. Gadis sialan? Apa aku terlalu kasar berbicara?

 

“Oppa”

Cih. Menjijikkan!

 

“Baekhyun Oppa”

Suaranya terdengar dibuat-buat. Kau pikir aku senang?

 

“uhm.. Oppa-ya”

Merajuk? Dia sedang merajuk? Jae Hee tidak pernah seperti ini. Sekalipun iya, aku senang. Asal Jae Hee yg melakukannya. Menggelikan sekali gadis ini.

 

“Baekhyun.. baekhyun.. Baekhyun oppa. YAK!”

Urgh, aku muak.

“YA! KAU BERANI MEMBENTAKKU?” kuberikan tatapan tajamku ini. Huh, walaupun mataku kecil, banyak org takut jika aku marah apalagi sudah mengeluarkan tatapan tajamku ini.

 

Gadis itu menundukkan kepalanya dalam. Aish, panggil saja gadis ini. Lebih tepatnya gadis sialan -Hey, Aku tidak sedang berbicara kasar- ini Myu Ra. Ya. Lee Myu Ra.

 

“ada apa ini?” Aish, eomma datang. Myura berlari dan memeluk eomma.

 

“Aku ingin mengajak Baekhyun oppa makan siang bersama. Tapi oppa membentakku, eomma. hiks” cengeng!

 

“Baekhyun!” Ah, selalu seperti ini.

 

 

Aku sedang bersama gadis ini. Ya. Mau tidak mau aku tidak punya pilihan. Makan siang bersamanya? Ah, aku tiba-tiba sangat kenyang. Apalagi dia melingkarkan tangannya di lengan kiriku. Cih, seperti parasit. Kami duduk di dekat jendela cafe ini. Dia bilang agar romantic, seperti di drama-drama yg ia tonton. Cih, korban drama. Apa aku terlalu sering mendecih & mengumpat? Aigoo…

 

“oppa. Kau ingin makan apa?” oh, dia ingin menjadi pelayan ya? Bukankah itu pertanyaan pelayan? Bahkan pelayan café ini baru sampai di meja kami.

 

“aku tidak lapar”  apa suaraku sudah sangat dingin?

 

“oppa. Nanti kau bisa sakit. Kalau kau sakit, aku juga yg repot” katanya mempoutkan bibirnya. Aku mencibir. Dia pikir, bibir dia itu sexy apa? Lagi pula kalau aku sakit lalu mati, bukankah itu bagus? Dan satu lagi. Aku tidak akan buang tenaga utk merepotkanmu Lee Myu Ra-ssi !!

 

“ter-se-rah-kau” kataku penuh penekanan.

 

“nasi goreng kimchi dan jus strawberrynya 2” dia ingin menyuapku dg minuman favoriteku, begitu?

Bekhyun POV end

 

 

Author POV

Jae Hee menggembungkan pipinya karena kesal. Sajangnimnya, ah panggil saja Donghae itu yg tampan dan menyebalkan. Sepanjang perjalanan ke café utk makan siang, ia selalu melontarkan lelucon lucu yg sangat menyebalkan. Mungkin kalian berfikir, mana bisa seorang pemilik toko roti yg sukses bisa seakrab ini dg seorang ‘kasir’? Arraseo… Lee Donghae adalah sunbae Jae Hee ketika SMA. Ia adalah satu-satunya teman Jae Hee di sana. Apa terlalu berlebihan? Hey, mana ada yg ingin bergaul dg gadis miskin -terlalu sederhana, fikir Jae Hee- sepertinya. Seperti mimpi saja.

 

Donghae adalah pangeran penyelamat Jae Hee. Jae Hee termasuk tokoh pembully-an di sekolahnya. Hanya saja Donghae selalu melindunginya, karena itu mereka semua yg membully Jae Hee -kebanyakan fans Donghae juga- hanya menggerutu emosi karena Donghae memang memberi ancaman yg menurut mereka menyebalkan. Hey, Donghae memang menyebalkan!!

Author POV end

 

 

Jae Hee POV end

“Diamlah, Donghae babo” namja ini cerewet sekali.

 

“Hey, aku bisa memecatmu karena mengataiku babo” Aish, jinja. Sakit sekali jitakkannya itu.

 

Kami berdua masuk kedalam café yg aku sarankan. Dia bilang, dia akan mentarktirku sepuasnya agar aku tidak melamun terlalu sering yg menurutnya mengerikan itu. Dia itu babo sekali, kan? Dan kebetulan aku juga sudah lama tidak ke tempat ini. Tempat favoriteku dan…

 

“Baekhyun…” ucapku lirih.

 

Apa itu? Itu Baekhyun sungguhan? Kau… baekhyun… Aku rasa Donghae yg mengerti terjadi perbedaan ttg diriku segera membawaku kedalam rengkuhannya utk menutupi pemandangan yg menyakitkan itu. Donghae juga segera menuntunku -masih dg aku dipelukkannya- utk keluar dari café itu.

Jae Hee POV end

Baekhyun POV

“Kau tau besok hari apa, oppa?”

 

“Kau tidak punya tanggal?” jawabku ketus. Dia hanya terkekeh. Hey, dia pikir aku sedang bergurau?

 

“Besok adalah ulang tahunku” memangnya aku bertanya?

 

“Oh” apa jawabanku sudah sangat singkat?

 

“Maaf, permisi. Nasi goreng kimchi dan jus strawberry masing-masing dua. Silahkan di nikmati” ujar pelayan itu dating.

 

“Gamsahamnida” hey, bukankah dia itu manis dan sopan? Kenapa aku tidak bisa jatuh cinta padanya? Kami mulai memakan pesanan kami, eh maksudku pesanan gadis dihadapanku ini.

 

“em… oppa” apalagi sih? Aku hanya menjawabnya dg gumaman. Dan kemudian aku merasakan benda lembap menyentuh bibirku. Aish, babo Baekhyun. Kenapa kau membalas lumatannya itu? Hey aku lelaki normal, tentu saja.

 

“Baekhyun…” aku mendengar suara lirih itu. Kulepaskan bibir My Ra dan menengok kearah… dia…

Baekhyun POV end

Author POV end

“dan kemudian sang putri pergi jauh setelah pangeran benar-benar menikah dengan perempuan cantik itu”

 

“tapi perempuan cantik itu jahat sekali, eomma. Dia merebut pangeran dari putri” protes Hyo Hee.

 

“heish, tidurlah. Eomma mengantuk” kesal sang ibu karena mendongeng sedari tadi, tetapi gadis kecilnya selalu menanggapi cerita sang ibu seperti, siapa nama pangeran itu, eomma?, kenapa pangeran itu tidak memperjuangkan cintanya?, pangeran itu bodoh sekali membuat sang putri menangis, dsb.

 

Hyo Hee hanya mendengus kesal dan menaikkan selimut tebalnya, korea sudah mulai memasuki musim dingin. Dan sang ibu memberi kecupan manis di keningnya & keluar dari kamar sang anak. Baru menutup pintu, ia sudah dikagetkan dg kedua tangan kekar yang memeluknya dari belakang.

 

“Kenapa kau tidak menceritakan cerita kita. Kenapa harus cerita seperti itu. Aku membecinya, asal kau tau saja”

Author POV end

Jae Hee POV

“Kenapa kau tidak menceritakan cerita kita. Kenapa harus cerita seperti itu. Aku membecinya, asal kau tau saja” bisik lelaki yang dibelakangku ini. Xi Luhan. Apa banyak yg kalian lewatkan? Oke.

 

Xi Luhan adalah suamiku. Jangan kaget dulu, aku belum selesai bicara. Dan yg didalam kamar tadi itu Xi Hyo Hee. Apakah namanya aneh? Bermarga China dg nama belakang Korea? Hey, suamiku berkebangsaan China. Dan jika kami tidak memberi nama Korea dibelakang namanya, ayahku bisa mencincang kami. Ani. Hanya men-cin-cang-ku. Karena ayahku sangat menyayangi menantunya yg satu ini -_-

 

Setelah aku melihat Bae… ehm, lelaki itu berciuman dg tunangannya 7thn yg lalu. Aku mengindarinya. Dan semakin lama aku kasihan juga melihatnya mengejar-ngejarku terus. Dan pada minggu kedua aku berniat berbaikan dengannya. Tetapi apa yg kudapat? dia malah memberikan surat pernikahannya dg perempuan itu. Ck!! Aku malas menyebut namanya.

 

Aku pergi menetap di China, tempat sepupuku. Setelah 2thn menata hati, aku mulai melirik lelaki yg memelukku ini. Ya, walau bayang-bayang Baekhyun masih terlihat. Tidak butuh waktu lama. 6 bulan menjalin kasih, Luhan melamarku dg mulut manisnya yg membuat ayahku yg terkenal keras itu menganggukan kepalanya tanpa berpikir panjang.

 

“itu hanya masa lalu, bodoh” jawabku kesal.

 

“jangan panggil aku bodoh, sayang”

 

“kau menjijikkan. Argh..” Aish, sialan!! Aku kecolongan. Dia menggigit kecil kulit leherku. Ya, sedaritadi dia memang tidak bisa diam di tempat favoritnya itu.

 

“kau harus dihukum” Luhan menggendongku dg bridal style. Huh, aku tau apa yg ada di otaknya itu.

“aku lelah”

“aku sudah tidak ‘mendapatkannya’ 2 minggu ini, sayang”

“besok saja”

“benarkah?”

“ya”

“terima kasih. Tapi untuk malam ini aku benar-benar tidak bisa menunda lagi. Dan dg baik hatinya kau memberiku ‘bonus’ besok. Chu~ hahaha”

 

Jae Hee POV end

Author POV

 

BRUKKKK!!!

 

Suara pintu utama tertutup keras & mulai terdengar suara ehm… kalian bisa memikirkannya sendiri, kan?

 

END

 

[] : Annyeong~ balik lg nih. Lagi-lagi bawain ff absurd lg. ini hapEnd atau sadEnd ya? :/ -_- And Happy New Year~ telat dikit :p Aku tau ini jauh dari kata memuaskan. Tapi jangan lupaRCL… #maksa 😀

Pip~ Pip~ Pip~