Last Generation [ Chapter 2 ] – by Christy Wu

Author             : Christy wu

Length            : Chaptered

Genre              : Romance, fantasy, School-life

Rating             : G

Cast                : krystal jung, Oh Sehun, Kim jongin

Disclaimer      : ff ini murni buatan saya sendiri dan belum pernah dipublikasikan dimanapun . jika ada kesamaan dengan alur cerita ff lain itu bukan suatu kesengajaan . ff ini juga terinspirasi dari berbagai novel fantasy yang pernah author baca. Untuk cast akan bermunculan seiring dengan cerita.

Baca NOTE’s

DON’T PLAGIAT AND SILENCE READERS

***

Review  Chapter 1

“ Anda tertidur lagi dikelas saya Pangeran Rouler “ Tuan Wily menatapku masih dengan tatapan murkanya.

“ Maaf, tidak akan kuulangi lagi, anda bisa melanjutkan pelajarannya lagi “

“ Apakah anda pikir semudah itu pangeran, baginda sudah menurunkan perintah jika anda melanggar peraturan lagi-“

“ peraturan seperti apa lagi yang dibuat daddy, aku tidak menyelinap pergi dan duduk mengikuti pelajaran anda Tuan Will” aku menyelanya. Sungguh aku bosan mendengar peraturan – peratuiran yang daddy buat.

“ Anda tertidur Pangeran “

“ Tapi jika dad tidak tahu tidak masalah kan, jadi cepat lanjutkan pelajarannya saja”

“ Siapa bilang Dad tidak tahu Sehun Rouler”

Chapter 2

“Dari tadi Dad memperhatikanmu yang tertidur “ pria bersetelan baju zirah memasuki ruangan, Tuan wily menundukkan kepalanya hormat. Lain dengan sehun yang malah memutar bola matanya malas.

“ baiklah apa hukumanku saat ini Dad, aku sedang tidak ingin mendengar ocehan panjangmu yang akan membuatku tertidur lagi“

Pria yang berpredikat sebagai raja dinegeri inipun terkekeh, matanya membentuk kerutan yang semakin membuatnya tampan. Ia tidak menua dan tidak akan pernah menua dalam waktu yang cepat.

“ sepertinya memutari halaman belakang istanah 500 kali lebih dari cukup, silahkan jalankan hukumanmu sekarang anakku” Aku bangkit sambil menatap Dad kesal “ Dad kau sungguh jahat “ aku mengirimkan balasan dari telepatinya.

“ salahmu sendiri yang suka tidur sembarang tempat, dasar anak nakal “ dad hanya menaikkan alisnya sambil melotot lucu. Andai kalian tahu sedari tadi kami hanya berkomuni kasi lewat pikiran. Aku mewarisi kekuatan telekinetis Daddy. Jadi kami sering bertengkar lewat fikiran tapi tidak ada seorangpun yang tahu walau kami saling mengumpat dan menjelek – jelekkan. Sungguh jangan pernah melihat Dad dari penampilan luarnya yang terlihat berwibawah tapi jika sudah berkumpul dengan Mom dan aku. Dad tak ubahnya seperti pemuda belasan tahun yang sangat manja, kami sering berebut perhatian Mom.

“ baiklah saya permisi Baginda Luhan yang terhormat “ setelah itu aku benar – benar pergi sebelum Dad menendang bokongku dengan kekuatannya.

Sepanjang perjalanan aku tak henti – hentinya menggerutu dan menyumpahi Dad dengan berbagai sumpah serapah yang berasal dari manapun, wajah dingin dan tak bersahabat membuat beberapa pelayan takut untuk sekedar berpapasan, mereka memilih menunduk tanpa menghalangi jalanku. Aku terus seperti itu sampai dihalaman belakang tempat hukumanku. Aku semakin jengkel.

“ berhenti memasang wajah seperti itu sehun, kau membuat para pelayan takut dan anginmu itu membuat kelopak bunga Mom berjatuhan”

Aku memejamkan mata , berharap bisa lepas dari hukuman yang menyebalkan ini. Namun saat kubuka mata tiupan hangat angin musim panas benar – benar lenyap, yah aku tidak mau diomeli juga oleh Mom. Aku berjalan mendekati Mom yang sedang asik menyirami mawar biru kesayangannya. Seperti warna mata Mom yang biru, aku senang karena bola mata indah itu bisa diturunkan padaku. Yah jika dipikir pada siapa lagi, jika keturunan mereka berasal dari perpaduan suku terang dan suku gelap kelak anak mereka akan mempunyai kekuatan yang lebih dari satu karena keturunan gen dari kedua suku. Sepertiku yang mewarisi kekuatan telekinetis Dad yang asli suku gelap, kekuatan membekukan dari Mom yang asli suku terang dan menciptakan angin adalah berkah yang kudapat sendiri. Lain halnya jika mereka dari suku yang sama, keturunan mereka hanya akan mendapat satu kemampuan yang kadang sama dengan salah satu kekuatan orang tuanya atau membawa kekuatan jenis baru, yang paling buruk ada yang tidak mempunyai kemampuan.

Aku memeluk Mom dari belakang “ Dad sangat menyebalkan “ gerutuku, Mom malah terkekeh wajah dinginnya berubah menjadi hangat saat sudah bersama ku dan Dad. Mom sangat cantik pantas saja Dad sampai tergila – gila. Mom adalah putri dari kerajaan sanders yang mempunyai nama Cheon Sera Sanders

“ itu karena kau yang nakal Pangeran Rouler. Sebenarnya apa yang membuatmu selalu tidur sembarangan “ aku hanya terdiam, bayangan pertemuanku dengan gadis bermata merah membuat senyumku lepas begitu saja.

“ Mom apakah dinegeri ini yang mempunyai warna mata berbeda hanya Mom “ tanyaku, mom menghentikan aktifitasnya dan menatapku bingung.

“ apa maksudmu Sehun, apa kau merasa aneh dengan warna matamu “ merasa Momnya salah mengartikan pertanyaan sehun segera menggeleng. “ bukan Mom hanya saja, apa ada keturunan yang mempunyai warna mata selain biru yah selain kita “

“ Sehun kau tahu sendiri Mom adalah generasi terakhir dari suku terang dengan bola mata biru dari kerajaan Sanders kakekmu”

“ Bukan Mom maksudku, apakah ada dari suku terang ataupun gelap yang memiliki warna mata lain misalnya merah, yang pekat seperti darah dan berkilau seperti batu ruby “

DEG

Tiba – tiba tubuh Nyonya Rouler itu menegang, ia segera berbalik dan semakin menatap bingung dan heran pada anaknya.” Apa maksud pertanyaanmu itu sehun , bagaimanakau-“

“ ah Mom tidak usah kau pikirkan, anggap saja aku hanya melantur. Aku akan melaksanakan hukuman dari Dad dulu “ tanpa menunggu Momnya menyelesaikan pertanyaan sehun segera pergi.

Disana Sera masih membeku menatap punggung putranya yang mulai berlari menyusuri halaman yang luasnya berhektar – hektar. Ia masih bingung dari mana sehun punya pemikiran ah tidak dari cara sehun menggambarkan warna matanya ia seakan sudah sering bertemu dengan seseorang dengan mata berwarna pekat seperti darah dan berkilau seperti batu ruby. Yah Sera jelas tahu pemilik mata merah itu ada, atau pernah ada tepatnya sebelum sebuah kejadian membuat pemilik mata merah itu menghilang bersamaan dengan pemilik warna mata hijau zambrud yang keberadaannya tidak diketahui dan semua orang mengatakan kalau suku terang terakhir hanyalah Sera. Sejak saat itu pula mereka dinyatakan meninggal dengan beberapa versi cerita yang beredar tentang mereka yang dibunuh ksatria malam yang membelot atau berkhianat. Cerita sebenarnya hanya Sera yang tahu, yang membuatnya saat ini memendam sebuah kebencian. Tanpa terasa tangannya terkepal dan membekukan sederet bunga yang ada didekatnya.

***

Matahari mulai tergelincir ke barat, malam segera menyapa. Para binatang sudah kembali keperaduannya tinggal sehun yang masih menjalani hukuman konyol dari Daddy-nya. Tinggal setengah putaran lagi dan Sehun menyelesaikan hukuman ini. Sehun terengah – engah dan tubuhnya jatyh begitu saja direrumputan, sehun melayangka pandangannya kearah hutan, melihat tapi tidak terlihat kareba kegelapan. Pikiran Sehun tertuju pada gadis dalam mimpunya. Wajah pucat. Rambut panjang kecoklatan. Gaun putih. Aroma mawar. Hutan angker yang selalu menjadi latar pertemuan mereka. Hawa dingin mulai menyapu lengan kekarnya. Memang hanya sebuah kesan , yang datang dan pergi tanpa bisa Sehun tangkap. Namun, kerinduan yang aneh menelusup. Selama dua minggu ini ia memimpikan gadis bermata merah itu dan setiap malamnya mimpi itu semakin kuat dari pada sebelumnya, merasa lelah perlahan sehun menutup matanya dan tertidur, membiarkan alam menjaganya dari bahaya dengan karunia yang ia miliki.

***

Udara pagi, matahari pagi, wajah bangun tidur disaat pagi. Sehun berhasil melewati malamnya dengan tidur diluar istanah ya walaupun itu karena sebuah hukuman. Ia segera berdiri dan merapikan bajunya yang sedikit kotor. Menatap sekeliling terlihat beberapa pelayan sudah mondar – mandir menyelesaikan tuganya. Ada yang menyiram tanaman, memotong rumput, mengantar makanan, memberi makan ternak, berbelanja kepasar. Ah tunggu apakah baru saja otak pintar sehun berkata berbelanja kepasar. Ia tersenyum dan segera berlari menghampiri seorang pemuda yang sepertinya seumuran dengannya.

“ hai kau akan pergi kemana ? “ tanya sehun yang sudah disamping pemuda itu.

“ aku disruh bibi gendut yang didapur itu kepasar apa kau tidak lihat aku sedang membawa gerobak belanja” pemuda itu berkata santai dengan menampakkan raut wajah kesalnya mungkin pada juru masak yang menyuruhnya belanja, dan yang membuat sehun senang pemuda itu sepertinya tidak mengenalnya sama sekali. Apa mungkin dia pelayan baru ?.

“ kenapa kau diam disini, apa pekerjaanmu sudah selesai. Jika belum kembalilah sebelum kau kena marah “ benarkan sepertinya pemuda ini pelayan baru diistanah karena tidak mengenal Sehun sama sekali.

“ pekerjaanku sudah selesai, kalu boleh bisakah kau mengajakku kepasar. Munhkin aku bisa membantu “ pemuda itu tampak berfikir dan menganggukan kepalanya.

“ boleh saja aku sangat senang jika kau mau membantu “ kemudian pemuda itu mengeluarkan sesuatu dari dalam gerobaknya. Sebuah jubah berwarna hitam disertai dengan tudung kepala. “ binggo ini akan semakin mudah keluar dari istanah “ batin Sehun.

“ pakailah cuaca sedang tidak baik, matahari bersinar hangat tapi entah mengapa aku merasa angin berhembus semakin dingin “ sehun menggaruk belakang kepalanya karena yang membuat angin menjadi semakin dingin adalah suasana hatinya yang sedang buruk, ia segera memakai jubah yang diberikan pemuda itu. Mereka keluar dari istanah tanpa kecurigaan dari penjaga sama sekali. Mereka berjalan kearah timur, bukit – bukit pencakar naik kederetan pegunungan. Mereka berjalan bersama diiringi perbincangan ringan tentang juru masak yang galak diistanah dan lain sebagainya. Hingga tiba disebuah jalan yang terbagi menjadi dua mereka baru sadar kalau belum berkenalan sama sekali. Mereka kembali tertawa.

Sehun mengulurkan tangannya terlebih dahulu “ namaku Sehun senang bertemu denganmu “Pemuda berkulit coklat eksotik itu membalas uluran tangan sehun dengan senyum manis yang menampilkan deretan gigi putihnya.

“ Namaku Kai, senang bisa mengenalmu sehun”

***

NOTE’S

Anyeong readers semua maaf baru ngepost jam segini. . . . apakah ada yang nungguin ff ini dilanjut *eeennggaaaakkk*

Christy baru aja pulang dari wisuda nih, jadi baru bisa post jam segini. di chapter kemaren banyak banget yang masih belum ngerti dan bingung sama jalan cerita ff ini. jadi, chapter ini Christy gag ngepost panjang – panjang biar para readers semua bisa faham.

jangan takut ff ini gag akan berenti ditengah jalan karena Christy selalu konsisten untuk nenyelesaikan setiap ff yang Christy buat.

bagi yang ingin ngobrol  atau tanya – tanya bisa mention di twitter Christy@nuna_angelina

see you

love Christy Wu

XOXO