Too Late

Cast:

  • Choi Sulli
  • Oh Sehun

Other Cast: 

  • Jung Hara (OC)

Genre: Angst, sad, romance

Lenght: Oneshoot

Annyeong chingu! Pacar Sehun balik lagi *digampar exost*. Kali ini aku bakal bawa ff HunSull muehehe. FF ini udah pernah di post di website lain, cuma castnya diganti. KALO FFNYA GAJE MOHON DIMAAFKAN. 

WARNING! TYPO BERTEBARAN!

.

.

.

Seorang gadis bernama Choi Sulli bersandar pada dinding sekolah SMP Kirin. Ia menunggu seseorang di depan pintu gerbang sekolah itu. Ia tetap menunggu di luar dan tidak masuk ke sekolah, menunggu di dalam sekolah yang hangat meskipun ia tau udara di luar begitu dingin. Tapi dingin ini tidak seberapa dengan dingin hatinya sekarang. Dingin ini mulai ia rasakan mulai tadi siang. Saat Hara, sahabat barunya di sebuah universitas memperkenalkan kekasihnya yang ternyata adalah orang yang sangat ia kenal. Orang yang akhir-akhir ini menghindarinya dan orang yang dulu menjadi tempatnya bersandar.

Bunyi bising motor datang ke arah kanan gadis itu dan motor itu berhenti tepat dihadapanya. Si pemilik motor memarkirkan motornya di pinggir jalan dan melepas helmnya lalu berjalan menuju ke arahnya. 

“Sehun-ah, kau datang…” gumam gadis itu lirih sambil menatap Sehun dengan tatapan sendu.

“Kenapa kau memanggilku Sulli-ah?” Sehun menatapnya tanpa ekspresi dan dingin.

“Aku hanya ingin berbicara denganmu dan memperjelas semuanya” balas Sulli lirih. Ia pun menundukkan kepalanya.

“Arraseo. Masuklah ke dalam sekolah. Di sini dingin dan nanti kau akan masuk angin” Sehun menghela nafas dan berjalan masuk ke sekolah mereka dulu. Sulli menatap punggung Sehun dengan tatapan sendu dan berjalan mengikutinya.

Kelas 3-4. Ya, kelas mereka dulu. Begitu banyak kenangan mereka di sini. Saat-saat Sulli dijahili teman sekelasnya karena ia penakut dan ia yang seperti itu ditolong oleh Sehun. Saat-saat dimana Sehun menyatakan cintanya dulu dan kejadian itu pernah menjadi “Harta Berharga” baginya. Sekarang pun seperti itu.

“”Sehun-ah, benarkah sekarang kau berpacaran dengan Hara?” tanyanya lirih.

“Ya” jawab lelaki itu singkat. Sulli memandang sendu punggung Sehun yang sekarang menatap hujan salju dari jendela kelas.

“Apakah kau mencintainya?” tanyanya lagi. 

Sehun terdiam sesaat.

“Sehun-ah?” panggilnya sambil menatap Sehun dalam tatapan sendu bercampur harap.

Ia sangat berharap Sehun tidak mencintai Hara seperti Sehun pernah mencintainya dulu. Walaupun ia tau pemikiran seperti itu termasuk pemikiran jahat.

“Ya, aku mencintainya. Walaupun cinta ini tidak sebesar cintaku padamu dulu, tapi aku sedang belajar untuk lebih mencintainya lagi, Sulli-ah” Sehun mengatakan itu sambil membalikkan badannya dan menatap tajam ke arah Sulli.

“Tidak adakah lagi perasaan cintamu padaku, Oh Sehun?” Sulli merubah ekspresi mukanya menjadi ekspresi datar. Ia mengeraskan rahangnya dan berusaha keras menahan airmatanya untuk keluar. 

Sehun terdiam lama sebelum menjawab pertanyaan Sulli.

“Jujur, perasaan itu masih ada, waktu 4 tahun bukanlah waktu yang sebentar Choi Sulli. Kau tau itu. Perasaan cintaku padamu selama 4 tahun itu tidak bisa hilang begitu saja. Tapi aku mulai merasa bahwa cinta yang selama ini kupercayai akan bertahan seumur hidupku. Ternyata bisa terkikis juga oleh perasaan sayangku pada Hara. Ialah yang telah menghibur dan menyemangatiku yang dicampakkan begitu saja oleh kekasihnya demi lelaki lain” Sehun menjawabnya dengan nada sedih bercampur kemarah serta sindiran yang selama ini tak pernah bisa ia ungkapkan.

“Bukan seperti itu Sehun-ah. Kau salah paham” Sulli berusaha mengelak dari tuduhan Sehun padanya.

“Salah pahamkah aku ketika melihatmu bercanda ria dan berpelukan mesra dengan lelaki itu di Taman Bermain? Salah pahamkah aku ketika melihatmu dicium olehnya di depan rumahmu? Salah pahamkah aku ketika aku menanyakan itu semua padamu dulu dan akhirnya kau memilih lelaki brengsek itu?” Sehun menjawab elakannya dengan kebengisan yang sarat akan kemarahan dan keputusasaan.

“Tidak, bukan seperti itu. Aku hanya tidak sengaja melakukan itu” jawab Sulli lemah. Sulli mulai menangis pelan akibat kemarahan Sehun yang selama ini telah ia pendam.

“Tidak sengaja?” Sehun menyebut kata itu disela dengusannya. “Itu alasan kuno Sulli-ah. Kau tau itu. Aku juga tau bahwa kau benar-benar sengaja ketika kau memilih dirinya. Akulah yang bodoh karena selama ini aku terus mempercayai cintamu padaku” sambungnya.

“Tidak. Itu benar-benar ketidaksengajaanku Sehun-ah. Ia… Ia merayuku dan aku… aku..”

“Sudahlah. Tak ada lagi yang perlu dijelaskan. Kau sudah memilihnya dan aku juga sudah bersama Hara. Aku tau Hara mencintaiku dengan tulus, dan aku juga akan belajar mencintainya dengan tulus” Sehun menyambar kata-kata Sulli yang lemah itu. Sehun kembali membuang mukanya dari hadapan Sulli.

“Aku juga mencintaimu dengan tulus Sehun-ah! Tak bisakah kau lihat itu? Aku tau aku tidak sengaja saat itu dan aku minta maaf padamu! Tak dapatkah kau memaafkanku dan kembali padaku?” Sulli berusaha keras mempertahankan lelaki yang sangat ia cintai itu. Ia rela melakukan apapun bahkan jika ia harus mengkhianati sahabat barunya, Hara.

“Terlambar Sulli-ah… Semua sudah terlambat” ucap Sehun lemah. Ia menatap mata Sulli dalam.

:Tidak! Semuanya belum terlambat! Kita bisa memperbaiki kembali hubungan kita. Kau tau itu kan, Sehun-ah?” Sulli masih terus mendesak Sehun. Ia benar-benar takut sekarang. Apakah Sehun akan benar-benar terlepas dari genggamannya?

“Tidak Sulli-ah, tidak. Aku takkan pernah membiarkan Hara terluka apalagi jika aku yang melukainya. Aku tidak akan pernah membiarkannya merasakan perasaan yang dulu pernah ku rasakan” balas Sehun lirih. Matanya menatap Sulli sendu.

“Tidak! Kau mencintaiku kan Sehun-ah? Sangat mencintaiku kan? Dulu kau pernah mengatakan padaku bahwa kau akan selalu mencintaiku dan berada di sisiku selamanya. Kau takkan meninggalkanku kan?” Sulli menangis. Menangis karena takut kehilangan tempat yang selama ini selalu menjadi tumpuan hidupnya dan menangis karena Sehun tidak menghiraukannya karena wanita lain.

“Itu dulu Choi Sulli… Dulu sebelum kau mengecewakanku dan menyakitiku sampai aku tidak sanggup lagi berdiri bahkan untuk hidup pun aku tidak sanggup. Saat itulah Hara datang dan merubah hidupku. Ia penyelamatku dan sekarang aku yang akan menjadi penyelamatnya. Mian” Sehun membalikkan badannya dan berjalan menuju pintu kelas, bermaksud untuk meninggalkan Sulli di situ karena ia taksanggup melihat Sulli menangis lebih dari ini. Ia tau rasa istimewanya pada Sulli masih ada dan memberontak menyuruhnya menghiburnya. Tapi, rasa istimewanya satu lagi menyuruhnya untuk membiarkannya agar ia tak menyakiti Hara.

Ketika batinnya tengah berkecamuk memikirkan kedua wanita istimewanya itu, Sulli berlari dan memeluknya dari belakang.

“Sehun-ah, gajima… Jeongmal jebal Oh Sehun, kembali padaku” Sulli menangis lirih mencoba mempertahankan Sehun tetap di sisinya.

“Mianhae…” Sehun melepaskan tangan Sulli dari tubuhnya dan mengusap airmata yang mengalir di kedua pipi gadis itu.

“Sulli-ah, kau tau? Kau adalah wanita tercantik yang pernah ku kenal. Kau akan dengan mudah mendapatkan penggantiku. Uljima” Sehun tau jika ia berlama-lama di situ, seluruh perasaannya pada Sulli akan tumpah dan ia tak mengharapkan itu terjadi karena seketika itu juga ia teringat wajah Hara.

“Baik-baiklah dan saat kita bertemu nanti, kita akan bersikap layaknya teman biasa. Karena aku tidak mau Hara akan salah paham, aku pergi dulu” Sehun melepaskan dirinya dari Sulli dan berjalan keluar. Deru mesin motor terdengar tak lama kemudian dan Sehun pergi. Sehun benar-benar pergi meninggalkan Sulli sendiri di sekolah itu.

“Sehun-ah….” hanya kata itu yang sedari tadi diucapkan bibir Sulli yang sudah pucat membeku

***

Sulli tidak tau bagaimana ia bisa sampai di rumah. Tetapi ketika besoknya ia terbangun, ia telah berada dalam kamar apartemennya dan matanya sembab karena menangis semalaman. Ia berjalan gontai menuju kamar mandi dan mencuci mukanya agar segar. Ia tak tahan berlama-lama di kamar apartemennya yang terlalu sempit dan sunyi itu. Ia butuh udara segar dan dingin untuk menjernihkan pikirannya yang rumit itu. Ia memakai jaket panjang dan tebal dan menimpa baju yang ia pakai kemaren lalu bergegas pergi.

Ternyata hari sudah siang dan orang-orang sudah banyak berlalu lalang di hadapannya. Sulli berusaha menghirup udara dngin yang berhasil membuatnya kedinginan dan hidungnya memerah. Ia melihat ternyata telah turun hujan salju yang tidak begitu lebat tapi membuat suasana hatinya tenang dan damai. Sulli merasa tenang dalam kebekuan yang ia rasakan saat ini.

Ia berjalan-jalan tanpa tujuan dengan raut wajah kosong mengingat kejadian kemarin. Mengingat wajah Sehun kemarin saja sudah membuatnya ingin menangis dan saat itulah Sulli melihat mereka. Ia melihat Sehun dan Hara berada di Cafe dan Sehun menyeka buih Cappucino yang ada di sudut bibir Hara, dan Hara yang menerima perlakuan manis itu tersipu malu.

Mereka keluar dari Cafe dan berjalan di seberangnya. Sulli kembali melihat sikap Sehun yang “manis” itu lagi. Sehun mengusap wajah Hara yang memerah karena diterpa angin dingin dan mencubit pipi serta hidungnya jahil. Semua sikap “manis”nya itu sama seperti yang ia lakukan pada Sulli. Tapi itu DULU Saat itulah air matanya mengalir dan kebekuan di hatinya berubah menjadi badai salju yang menyakitkan. Sulli melihat mereka saling bergandengan tangan dan merasakan kehangatan satu sama lain, sedangkan ia di sini sendiri membeku akibat kebodohannya dan cintanya yang datang terlambat.

“Benarkah apa yang kau katakan pada malam bersalju itu di sekolah, Oh Sehun? Benarkah ini semua sudah terlambat? Tidak bisakah aku mencintaimu sekarang? Tidak bisakah kau menerima cintaku lagi? Tidak bisakah kita kembali seperti dulu?”

-THE END-

Gimana ceritanya? Bagus gak? Gaje ya? HEHE TOLONG KOMENNYA CHINGU. DON’T BE A SILENT READERS! 🙂 

18 tanggapan untuk “Too Late”

  1. HunLli!
    Is it really too late?
    Apa yang sebenarnya terjadi?
    Sulli selingkuh?
    Suka banget sama pairing Sehun Sulli… Keep it up, Authornim! ^^

  2. Annyeon, saya reader baru..
    Ff nya bagus thor.. Apalagi kalau happy ending #maksa
    ini couple kesukaanku ,, fighting thor.. Buat ff HunLli lagi yaa, jebal ^^

  3. dikit .. Banget!! Tp aku suka bangeeet thor .. Feelx dapt bngt,,, gmn sulli unnie nangis,kekecewaan hatinya, dan perasaan syang yg mash membekas di hati sehun oppa padany.. Siip dech!!

Pip~ Pip~ Pip~