(FF COMPETITION) Come back Please.. (You..??!!)

ja

 

Author : Xian

 

Judul : Come back Please.. (You..??!!)

 

Gender : PG-15

 

Kategori : Romance, Sad

 

Cast : Xi Luhan

 

Zhang Li Jia

 

 

 

Ehem…ehemmm…ehemm.. tes 1, 2, 3… mic tes 1, 2, 3…

OK. Annyeonghaseo yeorobu^^

 

Xian-imnida^^

mmmm… ok Xian kurang bisa berucap-ucap ria. semoga menyukai aja OK 🙂

oh… jangan lupa jika ada yang ingin melihat Other Story dari cerita ini silahkan klik disini

sekian, Gamsahamnida *Bow

P.s : semua yang ada disini asli dan murni hasil pemikiran saya sendiri. So jangan ada yang Copy paste sebelum ijin dengan saya OK^^

 

 

____________________________________________________________________________________________

 

 

 

Hari ini tepat hari lahirnya anak perempuan dari pengusaha terkaya di Beijing,  Zhang Fu Gui, seorang pengusaha dan investor yang telah berhasil menjadi salah satu pengusaha tersukses didunia. Zhang Li Jia, adalah anak yang telah berhasil membanggakan ayah dan ibunya saat sebelum dia genap berumur 18th. Seorang investor termudah dan tersukses di Beijing, dan sekarang dia tengah mempercayakan per-Investasi-annya di salah satu Entertaiment ternama di Korea, Sm Ent.

 

“Selamat malam, kami adalah SMTown!” semua artis SM Ent. Pun diundang kepesta pribadi yang cukup meriah itu. Mulai dari Kangta sampai dengan EXO.

 

——————————————————————————————————————————————

 

Jia Pov*

 

“A pa (panggilan ayah untuk orang China^^~), apakah kau yakin dengan semua ini??” aku terus mengulum tanganku kuat sambil mondar-mandir tak jelas  -kebiasaan bila aku sedang gugup-

“Jia, dengar! Kau pasti bisa.. buktinya kau bisa memenangkan hati investor Papa satu bulan yang lalu” sosok yang selalu kucintai, membelai kepalaku halus. Dia Ayahku. Selalu memberi semangat disaat aku gugup dan tertekan

“Aish.. ini beda!! Yang kuhadapi sekarang adalah artis-arti papan atas Korea..” gerutuku kesal, lalu melepaskan tangannya dari kepalaku.

“I Know you can…” dia menepuk pundakku kemudian mencium puncak kepalaku

“hhhhh~ I’ll try it..” putusku sambil tersenyum kecil kearahnya

 

‘Kita sambut ini dia Zhang Li Jia…’

kudengar protocol yang sedari tadi memimpin acara memanggilku, untuk segera naik keatas panggung

“hhhhhh~ I Can…” desahku menyemangati

 

Aku mulai melangkah menaiki tangga yang menyambung backstage dan stage. Aku terus mengulum tanganku kuat seirama dengan jantungku yang semakin sering berdetak. Kupejamkan mataku sebentar sebelum membalikan badanku menghadap semua artis-artis SM Ent. Dan tamu undangan yang tentu saja takku kenal, karena semua itu adalah teman A pa

 

“A..Annyeong Haseyeo..” oh! Harusnya sekarang aku hilang dari tempat ini. Mereka semua tertawa saat mendengar kata-kataku yang tak ada logat  korea sama sekali

 

“hahaha… I’m not really good to Hangul language…” kataku dengan tertawa garing dan menggaruk tengkukku yang sama sekali tak terasa gatal

“Can I Speak English…?” tanyaku yang hanya berjawabkan sebuah anggukan dan senyum dari semua tamu undangan

 

“Thanks to all for come to this party. Oh…! I don’t know what I want to say now, because in front of me is very much famous artists in Korea (Terima kasih untuk semuanya karena sudah datang ke pesta ini. Oh!… aku tak tau apa yang ingin kuucapkan sekarang, karena didepanku sangat banyak sekali artis-artis yang terkenal di Korea)” ujarku malu. Semua undangan hanya terkekeh geli mendenarnya.

 

“Honestly this is the first time I was confronted with the entertainer, because usually I’m only dealing with people who faced tense like my father … (jujur ini baru pertama kalinya aku berhadapan dengan para entertainer, karena biasanya aku hanya berhadapan dengan orang-orang yang bermuka tegang seperti ayahku…)” kulirik ayahku sambil tersenyum kecil

 

“At the 18th   birthday, I will soon be working with one of Korea’s leading Entertainment …. and it was SM Entertainment (di ulang tahunku yang ke 18 ini, aku akan segera bekerja sama dengan salah satu Entertaiment ternama di Korea….dan itu adalah SM Entertaiment)” ujarku lantang sambil bertepuk tangan

 

“in this case we will cooperate in working on a new boyband care, namely … EXO (dalam hal ini kami akan bekerja sama dalam menggarap boyband baru asuhannya, yaitu… EXO)” aku mengalihkan pandanganku kearah Boyband baru yang bernama EXO itu, namun. Tiba-tiba pandanganku tertuju pada seseorang yang pernah ku kenal sebelumnya… Dia, Xi Luhan

 

——————————————————————————————————————————————

 

Author Pov

 

Jia cepat-cepat mengalihkan pandangannya saat Luhan hendak menoleh kearahnya

“eummm…I..I hope we can co…cooperate we..well (a..aku berharap kita dapat be..bekerjasama dengan ba..baik)” Jia menggenggam Microfone di tangannya kuat. Melirik kearah ayahnya dengan mata memelas seakan berkata

‘A pa aku mau turun’  dan berharap ayahnya itu memperbolehkannya turun dari Stage itu

 

“eunghh…I hope you enjoy for This party (eungh… aku harap kalian menikmati pesta ini)” Katanya terbata dan menunduk sekilas sebelum meninggalkan Stage itu. Semua orang memandang Jia dengan tanda tanya besar yang melekat kuat dibenak mereka, sementara itu….

 

@Backstage

“Ada apa Sayang?” Nyonya Zhang menghampiri anak perempuannya yang terlihat panik itu

“A bu (panggilan Ibu dalam bahasa China^^~)” Jia tampak panik dan tertekan saat setelah dia turun dari Stage tadi. Dengan cepat Jia menenggelamkan kepalanya dibahu sang ibu, kemudian memeluknya erat

“Ada apa?” sang ayah yang baru datang langsung menghujami Jia dengan pertanyaan yang sama seperti halnya sang ibu

 

“A pa, aku ingin pulang..” Jia memandang ayahnya dengan tatapan memelas

“Tidak bisa, sayang…” sang ayah hanya menjawab dengan rasa bersalah sambil membelai kepala anaknya itu lembut.

 

“Wo qiu qiu ni… (ku mohon..)”

“Baiklah tapi setelah acara tiup lilin dan ucapan selamat selesai…”

“Xie-Xie..(terima kasih…)”

 

——————————————————————————————————————————————

 

“Selamat atas ulang tahunmu nona Zhang…” Lee Sooman yang bertempat duduk paling depan segera menghampiri Jia yang sedari tadi tersenyum kaku dihadapan semua orang

“Xie-xie..” jawab Jia dengan menjabat tangan pimpinan SM Ent. itu

“Semoga kita dapat bekerjasama dengan baik…” ujar Jia dengan tersenyum simpul

“Ne..” balas Lee Sooman dengan tersenyum manis

 

“Selamat ulang tahun, nona Zhang Li Jia…” Kangta yang berada dibelakang Lee Sooman segera ambil bagian untuk menyalami Investor barunya ini

“Xie-xie…” jawab Jia, tersenyum simpul. Begitu juga dengan para artis SM Ent. yang lainnya, menyalami dan memberi selamat pada Jia

“Zhu ni shengri kuaile.. (Selamat Ulang tahun…)” Zhoumi yang berada dibarisan paling depan saat Super Junior ingin memberikan selamat, menunjukan keahliannya mengucapkan bahasa negaranya itu didepan para member lain yang tengah sibuk mencibirnya

 

“Xie-xie gege..” jawab Jia dengan tersenyum kecil. Jia menggerakan tangannya seakan menyuru Zhoumi  mendekat

“Lebih baik gege berbahasa inggris saja, jika gege tak mau teman-temanmu itu mencibirmu…” bisik Jia diselingi dengan kekehan geli

“Bu Haoyisi…(maafkan aku..  -jika merasa bersalah-)” lirih Zhoumi menjauhkan wajahnya dengan wajah dari wajah Jia dan mengusap tengkuknya

“hehehehehe…” balas Jia hanya tertawa kecil

 

“Happy Birthday…”

 

——————————————————————————————————————————————

 

Jia Pov

 

‘Adakah yang bisa membuatku hilang saat ini? Kumohon… siapa saja tolong hilangkan aku saat ini……’

“T..Thank, Y..ou” Ini Luhan seseorang yang ‘PERNAH’ ku cintai, bahkan sangat kucintai… sangking cintanya aku bahkan rela menyembunyikan & menjatuhkan jati diri dan harga diriku didepan semua orang. Aku selalu meletakkan sebuah surat cinta dan Lollipop berbentuk hati di Lokernya.

 

Terus memandanginya yang sedang bermain bola dari balik jendela saat guru tengah menjelaskan pelajaran, hal itu juga lah yang membuat aku dihukum berdiri dikoridor sekolah. Belum lagi jika aku dengan berani memandanginya yang sedang duduk dikerumuni para wanita yang notabe adalah teman sekelasnya, dia akan memandangku balik dengan tatapan datar nan dingin khasnya, kemudian meninggalkanku yang tengah merutuki kenapa aku bisa jatuh cinta padanya..

 

karena pada kenyataannya dia sama sekali tidak mencintaiku, dan satu lagi gara-gara dia jugalah aku harus menerima hujatan dan siksaan yang diberikan kakak kelasku atau lebih tepatnya para wanita yang mengincarnya juga.

 

Dan yang paling aku benci adalah saat dua dengan teganya memajang surat cintaku di MADING SEKOLAH. Bayangkan saja…. Setelah kejadian itu aku terus diolok-olok seluruh isi sekolah dan dijauhi oleh teman-teman yang ternyata hanya ingin mengincar hartaku. Tapi kenapa? Kenapa hati bodohku ini malah semakin mencintainya, sangat mencintainya..

 

“ehem~” aku tersentak dari lamunanku saat A pa dengan sengaja berdehem dan menyikut tanganku

“nona, tanganmu basah…” ku alihkan pandangan ku dari ayah dan berbalik menatap pria itu. Alisku terangkat, bingung. Tanganku? Basah?

 

“Ye?”

“Tanganmu..” tunjuk pria itu dengan dagunya

“Duibuqi..(maaf.. –karena melakukan kesalahan-)”

“No, I mean.. Sorry” ralatku, melepaskan tanganku darinya. Dia hanya tersenyum kecil -geli- kemudian berjalan menjauhiku

 

——————————————————————————————————————————————

Author Pov

 

“Sayang.. kau jadikan menghadiri rapat pemegang saham pagi ini?!” Suara seorang Pria yang berumuran kira-kira diatas 40th menggema di pagi yang cerah itu, mengusik mimpi indah yang tengah berkecimpung di alam bawah sadar seorang wanita yang tak lain-tak bukan adalah putrinya sendiri

 

“eunghh” guma wanita itu sambil mengucek matanya

“Jam berapa ini?” wanita itu kemudian menggapai jam weaker disebelahnya dan mulai memperhatikannya

“baru jam 7..” gumanya, kemudian meletakan jam itu dan kembali bersiap melanjutkan mimpinya lagi….

 

1 detik…

 

2 detik…

 

3 detik…

 

4 detik…

 

5 detik….

 

“UAAAAAAAAAAAAAHHHHHHH…… JAM 7!!!!!!’

——————————————————————————————————————————————

 

“Pelan-Pelan sayang, nanti kau tersedak…” seorang wanita paruh baya yang masih terlihat cantik, hanya menatap geli saat melihat anak semata wayangnya itu makan roti bakar yang dibuatnya dengan lahap, seperti orang yang tak makan selama 7 hari 7 malam

 

“Tak bisa A bu, nanti aku terlambat….”

“Baru jam 7:30” ujar sang ayah santai

“APPPPAAAAA????!!!!!”

“Zhang Li Jia, jika kau berteriak lagi… A pa akan pastikan kau akan menyesal..” ancam sang ayah

“ishhh… aku benar-benar tidak ada waktu lagi… A pa.. A bu, aku pergi dulu.. Wo Ai ni…”Kemudian dia pergi setelah sebelumnya mencium pipi kedua orang tuannya itu

 

“Zhang Li Jia, Fighting….” Semangat Jia sambil mengepalkan tangannya, seperti orang Korea

 

“kkkkk~ setelah ini aku pasti akan di tertawakan oleh orang korea…” kekehnya sebelum mobil ferrari putih miliknya melenggang indah  keluar halaman rumahnya

 

——————————————————————————————————————————————

 

Luhan Pov

 

“Hyung!!” Sehun menepuk pundakku pelan dan secara refleks aku menoleh kearahnya

“Ne?” jawabku kecil

“Dari kemarin kuperhatikan kau selalu melamun. Ada apa?” tanyanya. Kusuguhkan senyum kecil kearahnya, kemudian menghembuskan nafas beratku

 

“Kau tau Inverstor baru kita itu?”

“Zhang Li Jia. Mengapa?” Sehun berkata cepat dengan ditemani tanda tanya besar yang yang menghiasi wajahnya

“Aku merasa pernah mengenalnya…” semoga keputusanku untuk bercerita kepada Sehun ini benar, karena seingatku dia itu teman yang dapat dipercaya

 

“Kau yakin Hyung?” Sehun terlihat.. eunghh… ragu, sepertinya…

“Yah, wajahnya terasa familiar bagiku…” ucapku sambil menerawang, mengingat-ngingat dimana aku tepatnya pernah melihatnya sebelumnya… tapi dimana?

 

“Gege, kau lihat Xiumin Hyung dimana? Dia mengambil ayamku…” Tao berteriak tepat disebelahku. Aish.. anak ini berisik sekali. Dari tadi pagi hingga sekarang hanya ayam saja yang ada diotaknya. Tunggu! Ayam? Ji?

 

“AYAM! Kau benar Tao dia adalah ‘Ji. Si Ayam memalukan disekolah’….” Teriakku girang sambil memeluk Tao kencang

“Yah! Sekarang aku tau dia siapa.. hahahaha…Xie-Xie Tao”  tanpa sadar aku telah menjadi pusat perhatian sekarang, mulai dari Suho sampai dengan Tao memandangiku sambil mengeritkan dahinya.

 

“Mianhae~” sesalku lalu menyengir kuda kearah mereka

“Sehun-ah, kau bilang hari ini ada rapat pemegang saham, kan?” Sehun hanya menganggukan kepalanya sebagai jawabnya

“Kalau begitu temani aku bertemu dengannya. Zhang Li Jia. Si ayam memalukan disekolah… hahahaha…” mungkin Evilnya Kyuhyun Sunbae sudah tertular kepadaku sekarang…

“Kau tampak mengerikan Hyung…” Sehun merubah mimik wajahnya menjadi agak sedikit….. parno, kearahku.

 

——————————————————————————————————————————————

 

Author Pov

 

“Jadi begitu nona, apakah nona keberatan..?” Jia menatap lekat semua yang dikatakan oleh Manager SM Ent. itu

“Tidak. Aku rasa semua rencana mu itu dapat memuaskanku. Aku terima rencanamu….” Jia berdiri kemudian menjabat Manager itu, dan beralih ke Lee Sooman sang direktur utama.

 

‘Prok~Pro~Pro~’

terdengar tepuk tangan menggema di ruangan yang semula sunyi senyap ini

“Senang bisa bekerja sama dengan anda Nona Zhang…”Lee Sooman tersenyum kearah Jia yang sedang berjabatan tangan dengannya

 

“Ne..” Jawab Jia dengan tegas dan diperindah dengan senyuman khas miliknya

 

“nona Zhang, apakah anda ada jadwal malam ini??” Lee Sooman mengganti topik pembicaraan mereka saat mereka tengah berjalan menuju Lift yang berada di ujung lorong

“Tidak, memangnya ada apa?” Jawab Jia ringan

“ Kami berencana akan mengajak anda untuk berpartisipasi dalam pesta kecil-kecilan yang akan di adakan nanti malam. Kami juga mengajak seluruh member EXO dan juga staf yang bertugas…”

 

“NE..??!!” Jia tersentak saat mendengar  EXO. Namun bukan EXO lah yang menjadi kendalanya,  melainkan salah satu membernya yaitu… Luhan

“yah, pesta ini didedikasikan untuk debutnya EXO sebentar lagi.. namun jika anda berhalangan. Kami tidak akan memaksakan…”

 

‘TING~’

Lee Sooman hendak turun dari lift sebelum Jia menghentikan langkahnya

“Aku rasa, aku tak ada jadwal. Akan ku usahakan datang…” ujar Jia

“Ne? gamsahamnida…” Lee Sooman membungkuk sekilas atas jawaban yang diberikan Jia

 

——————————————————————————————————————————————

 

“Ya, aku baru selesai meating…”

“Ye? A bu ingin aku menemani kemana?”

“Ahhh.. Lotte World..”

“Baiklah, aku menuju kerumah…”

“Wo ai ni, A bu…”

 

Jia terus berjalan tanpa memperdulikan dimana sekarang dia berada. Dia terlalu asik dengan I-Phone hitamnya, hingga tiba-tiba…

 

‘BUKKK’

“Gosh…” Teriak Jia saat dirinya bertabrakan dengan bahu seseorang yang membuatnya jatuh terduduk kebelakang. I-phone hitam yang dengan setianya berada ditangannya telah tercampak entah kemana

“God~ Ponselku dimana?” Jia mengedarkan pandangannya ke sekeliling kemudian berdiri tegak sambil sesekali membersihkan bagian belakangnya yang kotor

 

“Aishh, kemana benda itu?” Jia terlalu sibuk dengan dunianya, hingga dia tak sadar bahwa orang yang menabraknya tadi masih berdiri tegak disebelahnya

“Shen…(Tuhan dlm bhs China)” gumanya masih tetap asik dengan duniannya

“ini yang kau cari..?”

“Xi-“ perkataan Jia terhenti saat mengetahui siapa yang telah mengembalikan ponselnya itu

“-Luhan”

 

‘dia bukan siapa-siapa. Kau tak mengenalinya Zhang Li Jia…’ batin Jia keras. Dengan cepat dia merebut ponselnya dan hendak mengambil langkah pergi

 

“Kau adalah ayam memalukan disekolah?” tangan Jia ditahan oleh Luhan yang mengakibatka dia terhempas melihat kebelakang, tepat menghadap Luhan. Jia menghempaskan pergelangan tangannya yang digenggam luhan, dan berkata dengan tenang, sambil mengatur detak jantungnya tiba-tiba berdedup kencang…

 

“No, I’m Not. Mungkin kau salah orang…” ujarnya datar, dan berjalan meninggalkan Luhan dan Sehun yang tengah terbelalak kaget. Namun lain dengan Sehun, Luhan kaget karena ternyata ‘Si Ayam memalukan disekolah’ telah berani menatap matanya secara langsung. Seringai kecil terbesit di bibir Luhan.

 

‘Itu benar kau…’

 

——————————————————————————————————————————————

 

Luhan Pov

 

Dia. Benar.. ternyata dia ‘Si Ayam memalukan disekolah’ itu. Benar bukan dugaanku? Aku seperti pernah mengenalinya sebelumnya… tapi kurasa dia sudah banyak berubah….

Aish… jika berkutat denganya terus mungkin aku akan dicap menjadi gila, karena sejak aku bertemunya tadi.. senyum terus mengembang diwajahku

 

“Kurasa Luhan Hyung, sedang jatuh cinta…”

“ya. Kau benar… dari tadi, dia hanya tersenyum”

“Kuharap setelah diterima, Luhan Hyung tidak menjadi gila…”

“Wae?”

“Kau lihat lah.. belum menembak saja dia sudah senyum-senyum sendiri seperti orang gila, apalagi jika sudah diterima cintanya”

“yah, aku setuju…”

 

Kudengar para member EXO yang menamai dirinya ‘Derp Squad’ itu tengah bergosip dibelakangku yang tengah duduk disofa ruang tamu. Ishhh… dasar tukang gosip baru dengar berita kecil saja sudah heboh, apalagi gosip yang cetar membahana badai *alaitingkatdewa ? gag kebayang… –“

 

“Luhan Hyung. Kau tak ikut ke pesta malam ini?” Sehun menegurku yang sedang mengutuk kelompok terkutuk ‘Derp Squad’ nya itu

“Ye? Pesta? Dimana?” tanyaku penasaran karena memang sedari tadi aku terlalu sibuk dengan duniaku

“Iya. Pesta yang di adakan SM. Di aula gedung SM Ent.  yang baru selesai dibangun itu..”

“Benarkah? Tapi kenapa aku tidak tahu yah?”

 

“itu karena saat manager Hyung datang kesini tadi, kau malah asik dengan duniamu, maka itu kau tidak tau menau tentang pesta itu. Kau lihat saja.. para member tengah asik berdandan ria, karena katanya pesta ini bukan hanya untuk menyambut debut kita, tetapi juga untuk memenangkan hati nona Zhang. Ayahnya akan mencari pendamping yang tepat untuk nona Zhang, karena setauku mulai dari sekolah menengah hingga tingkat atas dia selalu dimanfaatkan oleh pria yang mengaku mencintainya. Dan yang kudengar juga nona Zhang pernah mencintai seorang Pria, sangking cintanya dia bahkan relah menutupi semua kenyataan bahwa dia sebenarnya adalah seorang putri dari pengusaha terkaya di Beijing, pintar dalam segalahal mulai dari seni hingga teknologi. Aish… jika aku bertemu dengan pria itu pasti akan langsung kutanyakan ‘mengapa dia begitu bodoh’ tidak mau menerima nona Zhang yang manis, cantik, dan baik hati itu?” Jelas Sehun panjang lebar. Andai kau tau jika pria itu adalah aku, Sehun-ah…

 

“Hyung. Kau tak siap-siap?” dia menepuk pundakku keras, yang membuat aku meringis kesakitan

“Aishh.. bocah ini. Ya! Aku akan bersiap-siap..” kesalku sambil memegang pundakku yang ditepuknya

“hehehehe… Mian~”

 

——————————————————————————————————————————————

 

“Hyung, cepatlah nanti kita tak dapat tempat duduk…”Sehun menarikku menuju meja para member EXO yang berada tak jauh dari tempat kami berada. Mataku memandang seorang wanita yang tengah duduk di sebelah Baekhyun. Sepertinya aku mengenalnya..

 

Wanita itu duduk membelakangiku. Dengan mengenakan dress yang hanya mencapai bagian atas dadanya ditambah rambut yang digulung keatas sukses membuat seluruh permukaan tengkuk mulusnya terekspos jelas. Badanku tegang seketika manakala Baekhyun dengan santainya merangkul wanita itu dengan sebelah tangannya

‘Apakah dia?’ batinku

 

“Hyung~” Kai melambaikan tangannya kearahku dan Sehun

“Annyeong Haseyeo~”

“Annyeong~” jawab wanita itu dengan tanpa aksen korea sedikitpun. Dia tetap membuang pandangannya kearah Baekhyun. Suaranya seperti…

 

“Zhang Li Jia~” lirihku dengan suara kecil

“Ye?” Dia memalingkan wajahnya menghadapku yang tepat berada disebelahnya. Senyumku muncul disaat  dimana melihat ekspresi wajahnya yang lucu  -menurutku- saat terkejut melihatku

“Oh! Xi Luhan-sii..” senyum tipis yang kurasa paksaan itu keluar dari bibirnya

 

“Kita  bertemu lagi, Zhang Li Jia-sii”

“yah.. peruntungan yang buruk setiap bertemu denganmu..” lirihnya seperti bisikan, hingga membuatku yang jelas-jelas sudah di dekatnya pun tak mendengar lirihannya itu.

“Ne? apa yang kau katakan tadi” tanyaku, kulihat dia agak kelabakan  menjawabnya

“Tidak, tidak ada..” jawabnya kaku. Kemudian hening, semuannya terlalu sibuk dengan aktivitas masing-masing

 

“ehem~ sepertinya suasana agak cangguh ya?” Suho membuka suaranya saat merasakan atmosfir kecangguan antara kami

“Ya, Hyung benar. Bagaimana kalau kita bermain saja, lagi pula acara baru akan dimulai 40 menit lagi” Kai angkat bicara setelah kebungkaman membebaskannya

“Baiklah kita bermain turth or dare saja, bagaimana?” usul Chanyeol yang langsung disetujui semua orang

 

”Begini peratutannya, saat botol yang kuputar ini berhenti berputar. Maka yang ditunjuk itu harus memilih antara Turth atau dare. Jika dia tidak melakukannya, maka orang itu harus siap  di hukum sesuai orang yang memberi  pertanyaan atau tantangan itu. Bagaimana setuju??”

“OKE kita mulai 1…2…3” botol berputar cepat, cepat, cepat… namun kemudian menjadi lambat, lambat, lambat dan akhirnya berhenti tepat menunjukku

“Baiklah.. siapa yang memberi tantangan?” ujar Chanyeol riang

“Bagaimana kalau Jia saja yang memberinya..” ucap Lay memberi saran

 

“Anieyeo gege..” Jia sontak membelalakan matanya saat mendengar saran dari Lay itu

 

“Ayolah Jia..” Baekyeol mulai mengeluarkan Aegoo yang selalu berhasil membujuk semua orang

 

“Ba..baiklah.. eummm, Luhan-sii kau memilih turth atau dare?”

“Turth..” kataku cepat yang seketika membuatnya agak terkejut

 

“Ba..bagaimana jika suatu hari cinta yang kau punya tidak terbalaskan?” Suaranya terdengar serak. Senyum mengembang di wajahku disaat dia sedang menunduk malu atas pertanyaan konyol yang dibuatnya itu

 

“Aku akan bunuh diri…” semua sontak menatapku shok

“hahahaha… Aniyeo~ jeongmal ania..” ucapku sambil terkekeh geli dan mengibashkan tanganku cepat. Semua orang langsunng mendengus legah… tapi tidak dengan wanita ini, dia hanya menatapku bingung.  Aku hendak menjawab pertanyaanya namun tiba-tiba ponselnya berdering

 

——————————————————————————————————————————————

 

Jia Pov

 

“A pa, yang benar saja…”

 

“Ishhh…kumohon, jangan mempermalukanku didepan semua orang”

 

“tapi bagaimana jika mereka menganggapku tidak bisa mencari mendamping?”

 

“Aish.. ya, aku setuju”

 

“hmmmmmmm… Wo Ai ni”

 

Oh! Yang benar saja.. yah ku akui aku banyak mengalami kegagalan dalam menjalin hubungan, tapi Haruskah dengan cara seperti ini? Oh Shen…..

 

Aku beranjak pergi dari toilet wanita ini, namun…

“ ku dengar Xi Luhan lah yang telah mengabaikan nona Zhang Li Jia..”

“Jinjja? Ishh.. kalau aku jadi Luhan akan kupacari nona Zhang, kemudian memanfaatkan kekayaannya… hahaahahaha…”

“ya, kau benar-benar. Tapi kau ada benarnya juga… setelah kita manfaatkan dia, kemudian kita campakan dia. Woahh… aku tak terbayang  bagaimana hancurnya Nona Zhang setelah itu…”

“hahahahah~ tapi aku berharap nona Zhang tidak mengemis cinta pada Xi Luhan, karena telah di campakan…”

‘hahahaha, kau benar… pasti sangat menyedihkan melihat wajahnya pada saat itu terjadi”

 

Kudengar suara 2 wanita dari bilik toilet didepanku ‘Apakah aku sebodoh itu sehingga semua orang ingin berteman dengaku dikarenakan harta yangkumiliki?’ aku berlari menuju mejaku lagi. Kulihat semua anggota EXO tengah tertawa lepas, sambil menceritakan semua kejadian lucu saat mereka masih menjadi trainer

 

‘Kita sambut inilah  penampilan special dari nona Zhang…’  secara refleks amataku terpusat pada protokol acara ini. Aku? Apa yang harus aku tampilkan?

 

‘Drrt~Drrt~Drrt~

I-phone ku bergetar menyisahkan sebuah pesan yang terpampang jelas di layarnya

 

‘A pa, tahu kalau kamu menciptakan sebuah lagu. Angel~ judul yang bagus.. kau harus memberinya pada Boybang garapanmu itu.. tapi sebelum itu A pa mohon, tampilkan didepan semua orang bakat tersembunyimu OK^^ semoga berhasil… Love You^^~’

 

Ckkk, pesan macam apa ini? Seperti anak sekolah menengah atas saja. Tunggu! Sepertinya ada yang aneh.. kualihkan perhatianku dari ponsel kearah sekeliling, benar saja.. semua orang tengah memperhatikanku lekat

 

‘Drrt~Drrt~Drrt~’

‘Cepat kau tampil, sebelum orang-orang itu memakanmu’

aishh.. kenapa aku harus punya ayah seperti siswa menengah atas seperti ini huh?

 

Dengan perlahan aku bangkit dari dudukku kemudian berjalan perlahan menuju panggung . sebuah piano putih telah menungguku sedari tadi…

aku duduk di bangku pianis kemudian memantapkan  posisi microfoneku. Tak ada rasa gugup sedikitpun yang bersarang dalam diriku, karena memang aku selalu bermain piano didepan semua orang mulai dari guruku sampai teman-teman relasi A pa yang dengan tulus meminta agar aku memainkan piano didepan mereka

 

Machi amugeotdo moreuneun airo geureoke dasi taeeonan sungan gachiJamsi kkumilkkabwa han beon deo nun

*perlahan namun pasti aku menutup kedua mataku menghayati bait demi bai yang kucipptakan untuk seseorang yang telah membuatku gila… Xi Luhan

 

gamatda tteo boniYeoksi neomu ganjeolhaetdeon ne ape gidohadeut seo isseoDan han beonman ne yeopeseo bareul matchwo georeo bogopa han beon, ttak han beonmanyo

 

*sebuah kenangan satu-satu melewati ruang di otakku

 

neoui sesangeuro yeorin barameul tagoNe gyeoteuro eodieseo wannyagoHaemarkge mutneun nege bimirira malhaesseoManyang idaero hamkke georeumyeonEodideun cheongugilteni

*saat dimana aku mencintainya dengan tulus

 

Mikael boda neon naege nunbusin jonjaeGamhi nuga neoreul geoyeokhae naega yongseoreul an haeEden

*bahkan aku selalu memuja semua yang ada pada fisiknya yang sempurna

 

geu gose bareul deurin taechoui geu cheoreom maeilNeo hanaman hyanghamyeo maeumeuro mideumyeo

*hingga saat dimana aku terjerumus kesebuah lembah nistah yang benama RINDU

 

Aju jageun geosirado neol himdeulge haji motageHangsang jikigo sipeo i’m eternally love

*Rindu itulah yang telah membuatku lupa akan segalanya

 

neoui suhojaro jeo geosen barameul makgoNe pyeoneuro modu da deungeul dollyeodoHime gyeoun eoneu nal ne nunmureul dakka julGeureon han saram doel su itdamyeonEodideun cheongugilteni

*dan membuatku selalu terfokus untuk melihatnya

 

Neol saranghage dwaebeorin nan ije deo isangDoragal gosi eobseoyo nalgaereul geodwogasyeotjyo (oh no)Yeongwonhan sarmeul irheotdaedo haengbokhan iyuNaui yeongwon ijen geudaeinikka eternally love

*Hanya melihatnya

 

neoui sesangeuro yeorin barameul tagoNe gyeoteuro eodieseo wannyagoHaemarkge mutneun nege bimirira malhaesseoManyang idaero hamkke georeumyeonEodideun cheongugilteni

*namun karenanya pula lah hidupku menjadi sehancur sekarang

 

 

Mikael boda neon naege nunbusin jonjaeGamhi nuga neoreul geoyeokhae naega yongseoreul an haeEden

*saat aku teah lelah dengan semuannya dia pun pergi dari hidupku

 

geu gose bareul deurin taechoui geu cheoreom maeilNeo hanaman hyanghamyeo maeumeuro mideumyeo

*membuatku menjalani hidup dengan hujatan yang bahkan telah menjatuhkan seluru harga diriku

 

Aju jageun geosirado neol himdeulge haji motageHangsang jikigo sipeo i’m eternally love

*hanya satu hal yang kulakukan disaat itu. Melupakannya…

 

‘Prok~prok~prok~’

kudengar suara tepuk tangan yang membahana diruangan ini. Kubuka mataku dan mentralkan suasana hatiku yang agak terbawa kenangan masa lalu. Kemudian bangkit dari  tempat pianis menghadap seluruh tamu, kemudian membungkuk sekilas

 

“Xie-Xie” ujarku sebelum menuruni anak tangga pembatas panggung itu. Namun tiba-tiba highhells yang kugunakan oleng dan…

 

“AAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA~”

 

——————————————————————————————————————————————

 

“YA! Pelan-pelan itu menyakitkan… aaa..”

 

“Ya! Bisa tidak kau diam, huh?”

Aku mengerutkan bibirku. Kenapa harus Pria ini yang menyelamatkanku?

 

“Sudah. Apakah sudah tidak sakit lagi…?” aku hanya menggeleng untuk menjawab pertanyaannya itu

 

“Baiklah, aku kedalam dulu. Ingin mengambil air… kau tunggu disini, OK!”

“Hmmmmm…”

Dia tersenyum sekilas kemudian, pergi meninggalkanku di mobilnya

 

“Xi Luhan-sii, Xie-xie..” ucapku lirih sebelum dia benar-benar hilang dari pandangannku

 

Yah… Luhan lah yang menolongku saat aku hampir jatuh tadi. Dia terdorong kebelakang yang mengakibatkannya jatuh tertidur. Sedangkan aku… aku jatuh meneimpanya. High hells kesayangan yang kugunakan tagi patah dan membuat kakiku terkilir hingga akhirnya aku berakhir disini, di mobil Luhan….

 

——————————————————————————————————————————————

 

Author Pov

 

“Ini, minumlah…” Luhan menghampiri Jia yang sedang melamun didalam mobilnya

“Oh, Xie-xie..” Jia segera mengambil minum itu kemudian meminumnya

“Ahhhh~ legahnya…” desah legah Jia

“Xie-xie, Luhan-sii.. aku pulang dulu…” Jia hendak membuka knop pintu mobil Luhan tapi sebuah tangan menghalanginya

“Aku akan mengantarmu pulang…” ujar Luhan tegas

 

“Tidak perlu… aku takut merepotkanmu…” Jia menepis tangan Luhan. Namun belum sampai Jia membuka knop pintu itu, mobil Luhan sudah berjalan duluan

“Tadi ayahmu menelponku. Katanya kau harus kuantar pulang…” Pandangan Luhan tetap terpusat kearah Jalanan seoul yang mulai agak sepi. Jia hanya menghembuskan nafasnya gusar dan setelah itu membuang pandangannya kearah luar. Kemudian suasana didalam mobil itu hening, tak ada topic yang menarik untuk dibahas mereka

 

“Aku akan mencoba melupakan orang yang telah menyia-nyiakan cintaku itu….” Jia terperangat mendengar pernyataan Luhan tadi

“Jawaban atas pertanyaan mu tadi…” Jia hanya memangut-mangutkan kepalanya sambil menggesekan kedua telapak tangannya mencoba menghangatkan diri. Yah, kota Seoul memang tengah beriklim dingin, walaupun mobil itu tidak menghidupkan AC, namun udara dingin tetaplah terasa karena butiran salju yang sedari terus tadi turun, menghujani kota Seoul dan sekitarnya.

 

Luhan melepaskan Jas yang melekat padanya, kemudian menhentikan mobilnya yang tepat saat lampu lalu lintas tengah berwarna merah.

“Gunakan ini…” Luhan menyematkan Jas itu yada Jia. Lampu hijau mulai menyala. Luhan melajukan mobilnya lagi. Pipi memanas meninggalkan seburat ronahan Merah yang tertera jelas dipipi Jia. terlalu gugup untuk berbicara hingga memutuskan untuk memandang keluar dan merutuki jantung bodohnya yang selalu berdetak cepat jika berada dalam jarak yang dekat dengan Pria ini

 

@Home

 

“Kita sampai…” Luhan menghentikan mobilnya tepat di depan rumah Jia. Senyum terkembang dibibirnya manakala melihat Jia yang dengan polosnya tertidur dibangku sebelah.

 

‘Drrt~Drrt~Drr~’ Ponsel Luhan berkegetar didalam saku celananya, segera diambil benda itu. Terlihat sebuah pesan tertera dilayarnya

 

‘A pa dan A bu sedang ada urusan di Beijing, jadi A pa percayakan dia denganmu… A pa sarankan temani dia tidur karena dia sangat  takut yang namanya sendirian. Tapi ingat! Jangan berbuat macam-macam sebelum waktunya, OK^^’ senyum kecil menjadi balasan dari Luhan

 

——————————————————————————————————————————————

 

“eungh…” Jia berguma saat merasakan sinar matahari tengah menyerang pupil matanya. Dengan malas dia membuka matanya, namun tiba-tiba tangannya merasakan sebuah lengan yang sedang memeluknya dari belakang.

 

Segera Jia membalikan tubuhnya, dan betapa terkejutnya dia saat melihat sesosok orang yang dicintainya  -dulu-. Senyum tepat tertahan dibibir tipisnya saat dengan perlahan tengannya menyentuh bahkan mengelus wajah orang itu, lembut

 

“Jika ini mimpi, aku berharap mimpi ini tak pernah berhenti…..” lirih Jia dengan sedang membenahkan poni pirang milik orang itu

 

“hhhhh~ aku harus bangun sebelum mimpi gila ini menguasaiku….” Jia bangun lalu menggulung rambutnya keatas kemudian merentangkan tangannya keatas di tengah-tengah balkon besar yang menghubungkan kamarnya dengan taman kecil dikamarnya

 

“Kau tak bermimpi nona Zhang…” bisik seseorang tepat ditelinga Jia. Menenggelamkan wajahnya dipundak dan melingkarkan lengannya dipinggang Jia. Hal itu pula lah yang membuat seluruh badan Jia terasa kaku dan susah digerakan.

“K..kau..A..pa yang kau lakukan di..di kamarku?” Tanya Jia susah payah

“sudah kubilang bukan? Ini bukan mimpi…” Luhan malah mengeratkan tangannya saat dia merasa Jia akan melepaskan rangkulannya itu

“Maaf tapi ini salah…” Jia berusaha melepaskan rangkulan Luhan terhadap dirinya

 

“Salah?” Luhan mengeritkan dahinya

“Kau mencintaiku dan aku mencintaimu jadi apa yang salah?” inilah yang ditakutkan Jia, Kenyataan bahwa Luhan sudah mencintainya. Tidak dengan tulus melainkan karena harta yang di milikinya

 

“Salah. Ini salah…” air mata Jia mulai turun membasahi pipinya

“Kumohon.. Lepaskan aku..” pelas Jia pelan. Air matanya terus turun dan mulai mengenai lengan Luhan yang berada diperut Jia. Luhan segera melepaskan lingkaran lengannya kemudian membalikan badan Jia menghadapnya, benar saja wajah Jia telah terpenuhi airmata. Luhan mengangkat tangannya berniat menghapus jejak-jejak yang ditinggalkan oleh air mata itu

 

“kumohon.. pergilah, karena semua ini salah…”Luhan mendekap Jia yang sedang sesunggukan akibat tangisannya

“Pergi, kumohon..” Jia memukul dada Luhan Pelan untuk melampiaskan semuanya

 

“Bagaimana aku bisa pergi saat semua tempat di hati dan pikiranku sudah terpenuhi olehmu..?” Luhan tetap memeluk Jia, sesekali mencium puncak kepala wanita itu lembut

“hiks…hiks..”

“Kau tau mengapa waktu dulu aku memajang Surat Cintamu di Mading sekolah?”  Luhan melepaskan dekapannya seraya mensejajarkan wajahnya dengan wajah Jia yang telah dibanjiri air mata

 

“Itu karena aku tahu bahwa teman-teman yang selalu bersamamu itu. Berniat manfaatkan semua kekayaanmu. Aku tak tahu apa yang harus kulakukan.. dan tiba-tiba ide memajang Surat Cinta mu di Mading, muncul begitu saja. Awalnya aku senang saat melihat satu-persatu ‘PARASIT’ mu akhirnya pergi. Namun setelah melihat raut wajahmu yang begitu menyedihkan aku jadi tak tega.  Aku ingin mendekatimu, tapi aku terlalu takut . aku takut kau semakin benci melihatku. Maka dari itu aku selalu berusaha menghindarimu..” Luhan menghentikan kata-katanya seraya menghapus bekas yang terus bermunculan akibat turunnya air mata Jia. Lembut

 

“dan jika kau mau tau, kenapa aku bisa berada disini… itu karena akulah yang telah dipiilih ayahmu untuk menjadi pendamping putrinya ini. Dan asal kau tau juga, ternyata ayah dan ibu kita telah berteman sejak lama, mulai dari sekolah men-“

“AKU MENOLAK!!” Jia membalikan tubuhnya menghadap langsung kearah balkon. Luhan mengeritkan dahinya bingung ‘Bukankah Jia mencintainya?’

 

“Kumohon, Pergilah Luhan-sii..”

“Tap-“

“Aku sudah melupakan semua cinta ‘BODOHKU’ padamu…” Jia mengambil nafas panjang sebelum melanjutkan perkataan menyakitkan itu

 

“Jadi kumohon, kau juga harus melupakan semua tindakan bodohku waktu itu…” Jia menutup matanya pelan seraya merentangkan kedua tangannya

‘hhhhhhhhhhh~ rasanya sungguh melegahkan. Jika dari dulu aku mengatakannya munkin aku tidak akan menderita seperti ini…”: Jia membalikan tubuhnya. Tersenyum manias kearah Luhan yang tengah tak percaya dengan situasi membingungungkan ini

 

“Xie-Xie, Luhan-sii atas semua pengakuanmu itu, tapi kurasa semua itu tak berguna lagi.. karena aku.. Sudah melupakan mu….’

 

——————————————————————————————————————————————

 

Jia Pov

 

‘Mungkin ini jalan terbaik’ batinku.

kakiku terangkat untuk berjalan, namun sebuah lengan menghalangi langkahku

 

“Biaskah kau memberi ku kesempatan..?’ sebenarnya aku juga ingin bersamamu, namun aku terlalu takut jika kau memang menginginkanku bersamamu hanya karena hartaku

 

“Maaf…” lirihku. Kusingkirkan lengannya dari tanganku dan berjalan meninggalkannya yang masih tetap terpaku diam ditempatnya

 

‘Maafkan aku…’

 

——————————————————————————————————————————————

 

Author Pov

 

Mungkin inilah titik terendah dari seorang Xi Luhan.

Selalu melamun memandang keluar jendela tanpa melakukan aktivitas. Tubuhnya kurus seperti  tak terurus. Seluruh member EXO yang melihat itu hanya prihatin tanpa bisa melakukan apa-apa

Bujukan  dan rayuan terus dilayangkan para member agar membuat Luhan beranjak dari tempat tidurnya dan melanjutkan aktivitas seperti biasa

 

Tepat pada 08 April 2012 pukul 15:10. EXO mulai berkecimpung didunia music Korea dan music Mandarin. Atas usulan para pemegang saham akhirnya diputuskan bahwa EXO terbagi menjadi 2, yaitu  EXO-K  dan EXO-M. dengan singel andalan ‘MAMA’ mereka telah berhasil merebut Hati para K-Popers. Mereka terus menerus melakukan promosi di acara-acara musik Korea.

 

Hingga saat ini, saat dimana akhirnya mereka mendapat waktu libur yang telah di tunggu-tunggu. Sebagian dari mereka ada yang pergi jalan-jalan, dan sebagian lagi hanya bermalas-malasan di Dorm

 

“Ayolah Hyung.. Kau tak lihat? Badanmu itu sudah sangat kurus..!!” Sehun sang Magnae tengah membujuk Hyung kesayangannya ini agar dia segera makan dan mengisih energy yang telah habis saat masa-masa debut mereka kemarin

“Aku tak lapar Sehun-ah..” Luhan hanya tersenyum kecil dan mengalihkan pandangannya lagi kearah jalanan luar

“Aish.. aku bisa gila kalau begini!! SUHO HYUNG!!” Sehun melangkah keluar seraya memanggil sang Leader EXO-K

 

“Ada  apa Sehun-ah??” Suho menghampiri Sehun yang tengah menggerutu sebal didepan meja pantry

“Luhan Hyung.. tak mau makan lagi…” Sehun berkata dengan ekspresi kefrustasiannya

“Kalau begini terus, aku pastikan dia akan segera masuk rumah sakit…” Suho mengusap dagunya seperti memikirkan sesuatu

 

“Benar juga. Aku tau siapa yang bisa membuatnya makan…”

 

——————————————————————————————————————————————

 

Luhan Pov

 

‘Tok~Tok~Tok~

Ini sudak ke 10 kalinya aku mendengar ketukan pintu dalam satu hari ini

“Masuklah, Sehun-ah…”  ujarku asal. Setelah melamun tadi, badanku terasa pegal hingga akhirnya kuputuskan untuk tidur.

“Xi Luhan-sii” Bukankah aku sudah gila? Suara wanita yang membuatku seperti ini tergema di kepalaku…

 

“Hmmmm~ kurasa kau sakit…” kurasakan tangan halus, mendarat dipermukaan dahiku. Berhentilah Xi Luhan… bukankah dia bilang tak mau menemuiku lagi?

 

“Panas.. sebentar akan kubawakan kompres dulu..” kubuka mataku perlahan. Tak ada tanda-tanda wanita itu disini… kupejamkan mataku lagi, menepis pemikiran bahwa dia ada disiniki

 

“Jika kau terus seperti ini. Kau akan merepotkanku..” celoteh wanita itu terdengar lagi disaat sebuah handuk hangat tengah menempel didahiku

“Kau tahu? Saat Suho Oppa menghubungiku tadi? Dia mengatakan bahwa kau tak mau makan atau melakukan apapun. Dan dengan cepat aku langsung menuju kemari. Kau memebuatku khawatir..gege..” dia terkekeh geli akibat celotehan yang dibuatnya itu

 

“Hais.. sudah lama aku tidak memanggilmu begitu, Gege..aku geli sendiri mendengarnya… hehehehe” kekehnya sambil mengambil kompres yang ada didahiku

 

“Tapi meskipun begitu, aku harus tepat pada pendirianku bukan? melepaskanmu dari ingatanku…” helahan nafas berat  terdengar saat setelah dia menyelesaikan kalimatnya

“Kau tahu? Melupakan mu itu tak semudah yang kukira.. bahkan sangking susahnya, hal itu berhasil membuatku depresi” diletakannya kembali kompres itu didahiku

 

“Kau pasti pernah menerima surat berwarna Merah bukan? itu adalah pemberian dariku. Aku menyuruh orangku untuk memasukan surat itu ke tasmu karena pada hari itu adalah hari terakhirku untuk menghirup udara bebas… Di hari itu aku berangkat ke Islandia untuk Terapi kejiwaan..” senyum gertir terlihat dibibirnya saat aku membuka mataku kecil.

 

‘Sesulit itukah dia berusaha melupakanku..?’ tunggu! Jadi ini tidak hanya mimpi atau sekedar halusinasiku saja kan?

 

“Kau lihat.. kau telah berhasil membuatku gila Xi Luhan.. dan sekarang? saat aku telah sembuh dari depresiku, kau ingin kembali padaku? Kurasa itu hal yang mustahil…”

 

“Aku ingin mengganti airmu dulu ya… kuharap saat aku kembali kau sudah siuman, agar aku… tak harus mengungkapkan isi hatiku semuanya…”

 

Aku membuka mataku perlahan dan duduk menyender di Headboard tempat tidurku.  ‘Benarkah sesusah itu dia meupakanku?’ pertanyaan itu terus saja mengitari otakku, sampai sebuah bunyi  pintu terbuka mengejutkanku.

Segera aku berbaring dan menutup mataku. Berpura-pura belum sadar

 

“kau belum sadar, eoh?” dia menempelkan tanagannya didahiku. Mengapa setiap kali tangannya  menyentuh permukaan kulituku, jantungku selalu berdedup dengan keras?

 

“Demammu sudah agak turun. Cepatlah sembuh karena aku tak mau terikat disini lebih lama lagi…”

 

“Aku akan menikah…” Adakah 3 kata yang lebih menyakitkan dari ini? Bahkan kalimat ‘Aku ingin mati’ pun tak lebih menyakitkan dari kalimat yang diucapkannya

 

“Bukankah itu gila? Diumurku yang mudah ini aku malah ingin cepat-cepa menikah. Namun bila aku pikir-pikir lagi, mungkin ini jalan terbaik agar aku terlepas dari belengguh cinta Bodohku ini…”

“Kau tak marah kan…?” Lanjutnya yang membuat bibirku terasa kaku

 

“Aish.. dasar bodoh. Pasti kau tak akan marah, karena aku buakan siapa-siapa mu…”

 

“Hehehehe… harusnya aku tak banyak bicara ya.. Maaf kalau aku bercerita terlalu banyak, aku tau kau pasti lelah mendengarkannya…” kekehnya kecil

 

“Jika kau ingin melihatku, kumohon bangun lah..” air mata yang mengendap memenuhi pelupuk matanya akhirnya tumpah membasahi pipinya

 

“Aishhh.. bicara apa aku ini??” dia tersenyum sambil menghapus air mata yang telah turun, asal

 

“Semoga, kau cepat sembuh ya… aku pergi dulu. Bolehkah, sebelum aku pergi… melakukan ini..?” dan seketika benda lembut menimpa dahiku. Dia menciumku. Lembut… Sangat lembut, tapi… Apa ini? Basah? Jangan katakan jika  dia menangis…

 

“Maaf jika aku lancang. Terakhir. Ini terakhir kalinya aku mencintaimu… Maaf jika kehadiranku malah meyusahkanmu” dia mengusap pipiku pelan

 

“Wo Ai ni..” dia berdiri dari duduknya kemudian melangkah meninggalkan tempat ini

 

“Biaskah kau membiarkanku menjawab semua pertanyaan yang kau berikan…?” Seketika tubuhnya menegang saat dengan tiba-tiba aku memeluknya dari belakang, dan menyenderkan kepalaku dibahunya

 

“Kau harus tanggung jawab karena telah membuatku gila juga…”aku menghirup aroma tubuhnya. Vanilla. Mungkin setelah ini aku akan menambahkan daftar aroma favorite ku

 

“Ma..Maaf, aku tidak bermaksud…” Jawabnya kelabakan. Senyum tipis terbit di sela-sela bibirku

 

“Kau harus bertanggung Jawab..” lingkaran tanganku di pinggangnya, semakin ku eratkan

“A..apa yang harus ku lakukan??” dia memegang pergelangan tanganku dipinggangnya. Mencoba melepaskan kaitan tanganku padanya

 

“Kau harus menjadi wanitaku…!!”

“Maaf Xi Luhan, tapi itu tak akan pernah terjadi..” dia menghentikan rontakannya dan dengan sombongnya dia mengalihkan pandangannya kesisi lain wajahnya

 

“Aku Akan menikah!!” aku tetap meletakan kepalaku dibahunya

“Bisakah kau memberiku kesempatan…?” dia memejamkan matanya dan menhirup udarah sebanyak-banyaknya lalu membuangnya kasar

 

“Kau tau? Aku hapir saja bunuh diri karena mu. Bahkan sehari sebelum aku melakukan percobaan Bunuh diri, aku telah divonis terkena Depresi Mayor…” matanya mulai berkaca-kaca

 

“Di saat itu hanya mati yang ingin aku lakukan. Siang dan Malam, aku terus melakukannya namun selalu saja gagal. Aku muak, dan akhirnya aku membenturkan kepalaku ditembok kamar mandi, tapi sialnya A pa langsung mendobrak pintu kamarku dan menghentikan aksi gilaku. Setelah berdiskusi dengan dokter pribadiku akhirnya aku disarankan melakukan terapi di Islandia. Disana sangat nyaman, indah dan tenang. Aku ingin tinggal di sana namun A bu tidak mengijinkan, karena katanya dia sangat merindukan anak bodohnya ini”

 

“hmmmm…. Kurasa setelah ini kau akan menjahuiku dan beranggapan bahwa aku adalah wanita gila yang menyedihkan, bukan?”

 

“Tapi lihatlah aku sekarang. Aku telah tebebas dari penyakit terkutuk yang hampir saja merenggut nyawa berhargaku. Dan kau? Kau ingin memasuki kehidupan tenangku lagi sekarang? Dan setelah kau memasuki kehidupanku lalu memanfaatkanku kemudian kau akan meninggalkanku. Seperti itukah keinginanmu? Huh jangan harap.. aku tak akan masuk kedalam lubang yang sama lagi. Cukup sekali seumur hidupku. Sekarang lepaskan aku…”

 

“Aku hanya ingin hidup dengan orang-orang yang tulus mencintaiku. Jadi kuharap kai mengerti” Jadi, sesulit itukah kehidupannya? Perlahan lingkaran tanganku dipinggangnya mengendur hingga akhirnya tanganku terkulai tepat di kedua sisi tangannya

 

“Jika kau bersikeras tetap ingin bersamaku. Itu sama saja kau menghancurkan semua kebahagianku yang sekarang..”

 

“Maafkan aku jika harus seperti ini…” dia melangkah satu demi satu menjahuiku

 

“Harus dengan apa lagi aku membuktikan semua ucapanku huh?” langkahnya terhenti

“Maaf tapi aku tak-“

 

‘Bisakah kau mengerti perasaanku? Aku sangat mencintaimu terlepas dari HARTA BODOH mu itu’ ku bungkam perkataanya dengan bibirku. Tubuhnya kaku benar-benar kaku. Kulumat bibirnya pelan. Tanganku terangkat memegang tengkuknya, menekan tengkuknya untuk memperdalam ciuman ini. Kurasa ini ciuman pertamanya. Terus kulumat bibirnya hingga akhirnya dia membalas dengan perlakuan yang sama

 

“Apakah itu cukup untuk membuktikan aku mencintaimu, bukan Harta bodohmu itu…?” kataku pelan. Dia hanya terperangak bingung. Memandang mataku lekat

“A..aku tak tau…” lirihnya pelan dengan menundukan kepalanya.

 

Kutenggelamkan wajahnya didadaku, memeluknya erat. Sesekali mengecup puncak kepalanya

“Akanku buktikan bahwa aku benar-benar mencintaimu… bukan Harta bodohmu itu….” Bisikku pelan

“Hmmmmm…”

 

——————————————————————————————————————————————

 

Other Place^^

 

“hiks..hikss… Aku tak menyangka Hyung, ternyata perjalanan mereka sangat menyedihkan” tangis Sehun berhasil menghabiskan seluruh Tisue didrom saat mereka tengah mengintip pasangan  -Luhan dan Jia- di dalam kamar

 

“Ya! Sehun-ah… pelankan suaramu…” Baekhyun meletakan telunjuk di bibirnya

“Iya, nanti kita ketahuan…” timpal Chanyeol, D.O, dan Kai mengiyakan

“tapi aku salut dengan Luhan, dia sangat tegas menyatakan cintanya terhadap Jia..” Xiumin berkomentar

“Ya, dia sangat berani…” Suho yang berada disebelahnya hanya mengangguk setuju

 

“YA, kalian harus segera menyingkir dari sini sebelum kita ketahuan…” ucap Sehun was-wah

“kenapa…?” Tanya semua orang disana bingung

 

“KARENA LUHAN HYUNG SEDANG BERJALAN KEMARI!!!!!!!!!! UAAAAAAAAAAAHHHHHHHH~”

9 tanggapan untuk “(FF COMPETITION) Come back Please.. (You..??!!)”

  1. huaaaT.T ini endingnya bener” mengharukan walaupun happy ending T.T aku suka banget, apalagi ini ff ngefeel banget jadi ngerasain jadi Jia nya:’v
    Keep Writeing Author^^

Pip~ Pip~ Pip~