Difference : Perfect Melody

difference

Fydiamond

Perfect Melody

Xi Lu Han & Wu Mei Lim (OC)

Romance, fantasy, death-chara

PG17

Series

●●●

Day by day I am alone

Since this is the first time,

It could be like this

▪▪▪

Pagi itu, Lim terbangun dengan wajah sembab dan lingkaran hitam di bawah matanya. Entah sudah berapa kotak tisu yang ia habiskan hanya untuk menangisi perubahan Luhan. Sejak kejadian di kafe, Luhan menjadi lebih pendiam dan cenderung menghindari Lim. Ia dilanda rasa bingung, dan putus asa yang sangat mendadak. Kemudian Lim bangkit dari tempat tidur dan berjalan perlahan ke kamar mandi untuk membersihkan diri. Setelah itu ia akan berangkat ke sekolah untuk berlatih praktek bersama guru musiknya. Meskipun ini Hari Sabtu, tapi Lim diwajibkan ke sekolah untuk latihan gabungan sebelum praktek nanti. Dan Lim mengangkat kotak biolanya kemudian disampirkan di bahunya. Sebelum itu ia mengirimkan pesan pada Luhan untuk menemuinya karena Lim punya sesuatu yang harus dibicarakan. Lim menunggu beberapa saat, tapi tidak ada balasan dari Luhan. Dan Lim bersumpah akan meninju lelaki itu jika mereka bertemu nanti.

Sesampainya di sekolah, Lim berlari ke ruang musik yang berada di lantai tiga tanpa memerhatikan tangga. Alhasil, Lim tersandung dan terduduk di tangga yang paling lebar. Ia memegangi kakinya yang membiru dan sepertinya akan membengkak. Lim berusaha bangkit dengan berpegangan pada sisi tangga tapi kakinya terlalu sakit untuk berjalan, bahkan menaiki beberapa anak tangga lagi. Kemudian ia melihat tangan terulur di depan wajahnya. Ketika ia mendongak, ia melihat seorang anak laki-laki yang belum pernah ia lihat sebelumnya. Tapi Lim benar-benar ingin sampai ke ruang musik dan bertemu Luhan. Jadi, ia menerima uluran tangan laki-laki itu.

Laki-laki itu membantu Lim berdiri dan memapah Lim menaiki anak tangga yang sempit, “Kau tidak apa-apa?”

“Ya, kurasa. Apa kau anak baru? Aku tidak pernah melihatmu”

Si laki-laki tersenyum dan memamerkan gigi-giginya yang putih serta rapi, “Ya. Namaku Bian Bai Xian, panggil saja Bian jika kau tidak keberatan”

Lim tersenyum, “Terimakasih. Tapi kau tidak terlihat seperti orang China jika aku boleh jujur”

Bian mengangguk seolah setuju, lalu ia menghela napas dalam-dalam, kemudian menjawab, “Aku orang Korea yang baru saja pindah ke China. Nama asliku Byun Baek Hyun, tapi aku benar-benar menyarankanmu untuk memanggilku Bian saja”

Lim mengangguk mengiyakan, dan ketika ia sampai di anak tangga yang paling atas, ia melihat Luhan berdiri di sana sambil melipat kedua tangannya di depan dada. Dari wajahnya, Luhan menunjukkan ekspresi tidak bersahabat. Matanya menatap tajam ke arah Lim, dan Bian secara bergantian. Lim mulai merasa takut dan.. entahlah. Ia juga sulit menjelaskannya. Dengan sekali sentakan, Luhan menarik tangan Lim dengan paksa agar mendekat pada Luhan. Dan pada saat itu juga, Lim merasakan napas Luhan yang terengah-engah.

“Baekhyun, rupanya” ujar Luhan dengan nada ketus yang amat kentara.

Bian tersenyum dan matanya kian menyipit, “Halo, Lu Han”

●●●

Luhan menundukkan kepalanya dan menutup wajahnya dengan kedua telapak tangannya. Pertemuannya dengan Baekhyun seolah sudah direncanakan oleh Satan. Dan ia tahu, Satan bermaksud melindunginya dari Lucifer, Ayahnya sendiri. Tapi kenapa harus Baekhyun? Sewaktu di langit, Baekhyun adalah satu-satunya yang mengatakan jika ia menyukai Lim, tapi Baekhyun tidak pernah berniat untuk menjadi manusia apalagi bersanding dengan Lim. Sekarang, kenapa ia ada di sini? Rencananya untuk menjauhi Lim akan semakin sulit karena ia punya pesaing yang cukup kuat. Baekhyun adalah Iblis dengan sejuta pesona, dan Baekhyun terkenal dengan sebutan Flower Devil karena selalu menyamar menjadi manusia sebelum membunuh targetnya. Kebanyakan, target Baekhyun adalah seorang wanita.

Tidak lama kemudian Luhan merasakan sebuah tangan menyentuh punggungnya. Lim berada di sini, dan duduk di sampingnya. Luhan tahu, Lim pasti menyadari perubahan dirinya. Alasan kenapa Lim tadi terjatuh dari tangga adalah karena Lim ingin bertemu Luhan. Entah sejak kapan, dirinya bisa membaca fikiran orang lain, dan Luhan bisa mendengar fikiran Lim dengan jelas bahkan dari jarak lebih dari tiga ratus meter sekalipun. Dan sekarang Lim berada di sampingnya, membuat pertahanan Luhan runtuh dan langsung memeluk Lim.

“Aku tidak bisa menjauh darimu, menurutmu apa yang terjadi padaku sehingga aku tidak bisa menjauh darimu?” tanya Luhan sambil memeluk Lim.

●●●

Bian berjalan menuju sebuah rumah kosong yang telah ditumbuhi semak belukar. Ia tidak tahu jika Luhan mengikutinya secara mengendap-endap. Dan ketika Bian masuk, Luhan menggunakan kekuatannya agar tidak terlihat. Ia melihat Bian berlutut, di hadapan seseorang yang entah siapa karena sosok itu berada dalam gelap. Selama beberapa menit tidak ada percakapan di antara Bian dan sosok tersebut. Tapi dengan sabar, Luhan menunggu demi mengetahui apa maksud dari semua ini. Kenapa Bian berada di sini, dan mengganggunya.

“Apa tidak ada yang mengikutimu?” tanya sosok itu.

Tunggu! Luhan kenal pemilik suara ini…

“Tidak ada, Tuan Lucifer”

Pada saat itu juga Luhan membuat dirinya terlihat lagi. Luhan berlari ke arah Bian dan meninjunya dengan keras, membuat Bian jatuh tersungkur. Kemudian Lucifer keluar dari kegelapan dengan sosok yang selalu Luhan lihat, dan Luhan benci. Luhan menatap Ayahnya dengan tatapan tajam, penuh kebencian. Berharap agar Lucifer memahami dirinya. Tapi dari cara Lucifer manatapnya, sepertinya Lucifer tahu ia telah bertemu Satan. Dan satu hal yang tidak Luhan mengerti adalah, kenapa Bian memihak pada Lucifer dan bukan pada tuannya?

“Kau……”

Lucifer tersenyum, “Selamat datang anakku”

Luhan berdecak sambil menatap tajam pada Bian yang sedang memegangi pipinya, “Cih, aku tidak sudi menjadi anakmu lagi”

Kemudian sinar merah serupa laser muncul dari telapak tangan Lucifer dan mengarah tepat pada Luhan. Tapi dengan reflek yang cepat Luhan melompat dan menghindar. Belum lama kaki Luhan menyentuh tanah, sinar yang sama datang lagi dan Luhan harus membuat tameng dari kekuatannya. Lalu Luhan merasakan pukulan yang keras pada bagian pinggangnya, membuatnya terduduk lemas dan mengaduh. Bian baru saja memukul pinggang Luhan, seolah membalas perbuatan Luhan yang tadi.

Luhan tidak tahu apa yang terjadi, tapi ia melihat Bian terlempar membentur tembok. Dan Lucifer yang mengeluarkan sinar tersebut berkali-kali, mengarahkannya pada orang yang berdiri di ambang pintu. Luhan mengerjapkan matanya berusaha menajamkan penglihatannya dan ia melihat Satan serta Adramelch berdiri di sana. Satan dan Adramelch muncul dengan wujud aslinya, sedangkan Luhan adalah manusia sekarang. Ia tidak sebanding dengan Lucifer dalam keadaan seperti ini. Adramelch mengarahkan tangannya pada Luhan, pada saat itu Luhan hanya bisa memejamkan matanya. Tapi ketika ia membuka kedua matanya, ia mendapati dirinya dengan wujud aslinya. Wujud Iblisnya, yang memiliki dua tanduk di atas kepalanya. Ketika ia menatap Adramelch, yang Adramelch lakukan hanyalah menganggukkan kepalanya seolah-olah mengisyaratkan ini tidak akan lama. Satu-satunya yang harus ia kalahkan adalah Bian.

Dengan satu sentakan, Luhan memegangi kerah Bian dan mengangkatnya tinggi-tinggi. Memaksa Bian untuk kembali pada wujud Iblisnya. Pertarungan antar Iblis kelas atas itu memang tidak terelakkan lagi. Bahkan Raja Iblis, Satan pun harus memanggil jenderal tertingginya untuk melawan Lucifer yang entah mengapa memiliki kekuatan sangat besar sekarang. Keadaan ruangan itu menjadi bertambah kacau dengan noda hitam bekas terbakar dengan asap yang masih mengepul di mana-mana. Tapi ketika Satan akan membuat bola sihir, Lucifer mengangkat tangannya dan menyuruh berhenti.

“Tidakkah ini aneh? Kau menyerangku, Satan. Bahkan Adramelch pun menyerangku. Apa yang kalian rencanakan?” tanya Lucifer sambil memulihkan dirinya.

Satan berdecak, “Seharusnya aku yang bertanya seperti itu, Jenderal Iblisku. Apa yang kauinginkan dari gadis yang bahkan dicintai anakmu sendiri?”

Lucifer tersenyum meremehkan sambil memandang Luhan dan Satan secara bergantian, “Dia punya potensi untuk menjadi Ratu Iblis yang kuat, Satan. Bukankah kau menyadarinya?”

“Tidak mungkin!” Luhan mulai bersuara, “Lim hanya gadis biasa yang begitu memikat, dia gadisku, dan dia takdirku”

Mendengar Luhan mengatakan hal itu, Satan menatap Luhan dengan penuh arti, “Dia memang memiliki potensi Lu Han, tapi aku tidak akan pernah mengambilnya darimu. Lagipula aku tidak tertarik pada manusia. Dan untukmu Lucifer, kuharap kau tidak akan bertindak seperti kaulah Raja Iblis sebenarnya”

●●●

Kelas musik akan segera dimulai, Lim berharap-harap cemas Luhan akan datang padanya dengan senyuman yang biasa, yang bisa membuat jantung Lim berdebar-debar. Sudah sepuluh menit Lim menunggu sambil memeluk kotak biolanya, matanya melirik jam dinding di atas papan tulis tanpa jeda. Sesekali ia melirik pintu ruang musik yang terbuka lebar dan mendapati koridor lengang. Ia akhirnya menyerah dan memilih mendengarkan instruksi Wu Yi Fan, alias Ayahnya yang sedang menjelaskan peraturan hari ini. Setelah menjelaskan peraturan, Lim menyadari Ayahnya menatapnya dan ia hanya mengangkat bahunya. Baru beberapa detik Lim mengalihkan pandangannya ke lantai, ia mendengar suara langkah kaki yang berlari. Ia mendongak dan melihat ke arah pintu, di sana Luhan berdiri dengan napas yang terengah-engah dengan kedua tangannya memegangi sisi pintu. Sebelum Luhan berjalan masuk, Lim sempat melihat Luhan tersenyum padanya.

“Maaf aku terlambat Pak” ujar Luhan sambil membungkuk.

Wu Yi Fan hanya mengisyaratkan Luhan agar segera kembali ke tempat duduknya. Dan tanpa diperintah dua kali, Luhan berjalan melewati kursi-kursi para gadis yang menatapnya seperti tersihir. Bagaimana tidak? Luhan terlihat sangat keren pagi ini. Rambut cokelatnya sudah berantakan, Luhan berkeringat, dua kancing kemejanya yang dengan sengaja tidak ia kancingkan membuat Luhan terlihat seksi di mata para gadis. Tapi ketika Luhan duduk di samping Lim, para gadis tadi mendesah kecewa. Membuat Luhan senang bersama Lim, karena hanya Lim yang menatap Luhan dengan tatapan tulus seperti biasanya. Belum lama Luhan berbincang dengan Lim, kepala sekolah mengetuk pintu ruang musik, membuat Wu Yi Fan bangkit dari kursinya dan menghampiri atasannya tersebut. Setelah Wu Yi Fan kembali, ia masuk bersama seorang lelaki yang sangat familiar untuk Luhan.

Baekhyun, atau Bian Bai Xian.

“Mungkin ini sedikit mendadak, tapi kalian mendapat teman baru. Nah, silahkan perkenalkan dirimu” Wu Yi Fan mempersilahkan.

Bian tersenyum sambil melambaikan tangannya, “Namaku Bian Bai Xian, panggil saja aku Bian” sebelum melanjutkannya, Bian menatap Luhan dengan tatapan sinis seolah mengejek, “aku murid pindahan dari Korea Selatan, mohon bantuannya”

Setelah itu, Wu Yi Fan mempersilahkan Bian duduk di kursi kosong di sudut ruangan. Hanya beberapa meter jaraknya dari kursi Luhan. Dan hal itu membuat Luhan benar-benar tidak nyaman, belum lagi karena kejadian kemarin Luhan menjadi kesiangan. Luhan yakin, negoisasi Satan dengan Lucifer tidak akan diindahkan begitu saja oleh Lucifer. Dan Lucifer selalu melakukan apapun demi keinginannya. Tapi Luhan tidak punya waktu untuk memikirkan itu, karena ia harus memikirkan nilai pelajaran musiknya sekarang.

Fur Elise.

Lagu yang sangat indah dan begitu bermakna. Pernah, Luhan berharap jika ia terlahir sebagai manusia ia akan mengalahkan Beethoven pada jamannya. Tapi ia malah menjadi manusia pada jaman yang krusial seperti ini. Jaman di mana manusia tidak lagi menghormati sesamanya, dan jaman di mana manusia tidak lagi mempercayai Tuhan. Sungguh, Luhan sangat menyayangkan hal itu. Dan tunggu! Dari mana fikiran seperti ini berasal?

Luhan dikenal sebagai Iblis terkejam yang telah menaklukkan orang-orang penting di dunia. Pernah, Luhan merasuki raga Diarmuid O’ Dyna agar Diarmuid melakukan hal-hal tidak senonoh pada wanita yang dicintainya, istri dari raja yang selalu ia layani. Karena hal itu, Diarmuid dianggap pengkhianat, diasingkan, dan dihukum mati. Pada saat itu Luhan hanya menjalani tugasnya, karena ia harus membunuh orang-orang yang ada dalam buku yang selalu ia bawa. Buku yang berisi nama-nama manusia yang harus ia bunuh. Dan pada halaman terakhir ditulis Wu Mei Lim, saat itulah pertahanan Luhan runtuh. Akhirnya ia jatuh cinta pada gadis biasa yang kastanya berada jauh di bawah Luhan.

“Lim dan Luhan, silahkan demonstrasikan lagu kalian” ujar Wu Yi Fan, dan membuat lamunan Luhan buyar seketika ketika Lim menarik lengan kemejanya.

Ketika mereka berada di depan kelas, Lim dan Luhan saling bertatapan seolah menyemangati satu sama lain. Mereka duduk, dan membuka resleting kotak biola mereka. Awalnya Lim ragu, tapi Luhan sempat menggenggam tangan Lim dan memberinya semangat. Seolah-olah latihan mereka akan berhasil, tidak ada hal buruk yang akan terjadi, dan melodi mereka akan sempurna.

Gesekan pertama Luhan membuat Lim yakin dan mulai menutup matanya. Mengharmonisasikan dirinya dengan alat musik dalam genggamannya. Lim mulai mengikuti alunan melodi yang Luhan buat. Seolah membuat koneksi antara Luhan dengan dirinya melalui nada-nada yang tidak hampa. Lim ingin bercerita melalui lagunya. Menumpahkan semua emosinya ke dalam lagu agar kisahnya dapat dimengerti. Dan di akhir lagu, ketika Lim membuka matanya, ia melihat Luhan yang tersenyum padanya. Luhan mendekat, dan kemudian berbisik.

“Kau tahu apa yang lebih sempurna dari melodi tadi?”

Lim menggeleng.

“Kau. Karena kau adalah melodiku yang paling sempurna”

TBC

Oh God, tadinya aku mau banyakin fantasynya tapi ternyata tidak jadi! Dan apa ini? Aku menyesal dengan tulisanku sendiri astaga!!! Aku yakin ini kependekan, yakin banget. Jadi, aku minta maaf sama kalian semuaT__T next chapter akan mulai konflik antara Luhan dan Baekhyun. Dan sebuah rahasia lama yang terungkap(?) Perbedaan mereka mulai terlihat, dan Baekhyun yang mulai kurang ajar. Tunggu ya! Aku janji ga akan terlalu lama updatenya. See you! Jangan lupa komentar dan likenya>__<

63 tanggapan untuk “Difference : Perfect Melody”

  1. oke baekhyun keluarrr… ^^
    tapi bukannya waktu itu mau ngeluarin anggiota exo m… (?)
    semangat thor ..
    next chapter

    1. Kan udah semua(?) kalo kamu baca yang The Difference hehehehe. Dan kenapa Baekhyun… karena nama chinese dia yang paling mudah kuhafal *curhat*

  2. Yg g disangka” muncul disini #lirikbaekhyun, udah gitu jadi antagonis lg dia, hahaha gapapa deh..
    heemp tp aku msh g ngerti kenapa Lucifer Satan sama Adramelch bertentangan gitu, bukannya mereka sejenis (?)

    1. yah ga ada yang sangka memang wkwk, kan jarang nemu ff Baekhyun antagonis, iya kan?? Memang sejenis, tapi ada konfliknya di chapter nanti (masih lama), sabar ya^___^

  3. authorrrrr!!!!! ceritanya bikin greget banget sumpahhh!!! tapi kependekan thor 😐 next chapter must have more romance, and lebih panjang dari ini ya thor~

    keep writing and fighting thor!!^^

    next chapter nya jangan lama2 thor :p ㅋㅋㅋㅋㅋ~

  4. Hahahaha daebak.. Hahaha gatau malah ktawa ngeliat akhirnyaa hahaha bisa aje luhaniieee… Dan knapa harus baekkiiiiii….. Huahuaaa ga nahan liat baekhyun solo my turn to cry.. Hoho *ngaco* aku kelewatan yg ill tell u something. So, rapel komennya hehe ditunggu selanjutnya 😀

  5. Suka ceritanya >< … iblisnya imut masa
    di tunggu kelanjutannya min
    jngn lama2 ntar readers ny pada lumutan kkkkk

  6. Authoooorr knapa iblisnya pada imut semua??? Yang aku bayangin mereka jd brantem2 imut ala anak perempuan yg maen teddy bear..haha

    Trus perkataan luhan yg ini..

    “Aku tidak bisa menjauh darimu, menurutmu apa yang terjadi padaku sehingga aku tidak bisa menjauh darimu?”

    Ya ampun author demi apa romantis banget #lebay banget aku

    Mau juga dipeluk luhan..haha
    Ditunggu kelanjutannya author..

    1. Hahaha aku ingin menunjukkan sisi manlynya aja nih-_-

      Karena aku ngebayanginnya Luhan lagi ngomong sama aku(?) jadi harus seromantis mungkin wkwk>_<

      Sabar ya, terimakasih<3

  7. Huaaaa…. sukaaaa…
    Luhan sweet bangettt….
    Luhan vs Baekhyun ???
    Tunggu… Baekhyun jadi kurang ajar ??? Huaaa… di tunggu banget tuh… soalnya law aku baca ff pasti karekter nya manis sama kaya dia
    Next chapter jangan lama lama yaa di tunggu thor…
    Fighting thor …!!!

  8. Thor, boleh gak
    Nama orang kayak “Satan” itu di perjelas? Aku rada gak ngerti thor. Trus di dalam buku yang Luhan bawa disitu “Wu Mei Lim” kenapa kok harus di bunuh?
    Keep writing thor;)

    1. I hope you read since the first of Difference series, dear. Coba kamu baca series sebelum ini, judulnya Difference, He caught my eyes, I’ll tell you something, so, you’ll find the answer! Thank you<3

  9. Yg diakhir itu lho, kata”x Luhan so sweet. You’re my perfect melody..:-D
    Jdi ngebayangin sndiri klu ak yg d posisix Lim psti klepek”..#gubrak
    Tp Baekki disitu koq ngebela Lucifer? :-/
    Next chap ditunggu thor, fighting!!

  10. Yg d akir itu lho, kata”x Luhan so sweet. You’re my perfect melody..:-D
    Jdi ngebayangin sndiri klu ak yg d posisix Lim psti klepek”..#gubrak
    Tp Baekki disitu koq ngebela Lucifer? :-/
    Next chap ditunggu thor, fighting!!

  11. Luhan so sweet!!!!
    Next chapnya jangan lama2 yah thor, aku penasaran nih sama lanjutannya 😉
    Keep writing thor! Fighting! ^_^)9

Pip~ Pip~ Pip~