Nado Saranghaeyo

Title            : Nado Saranghaeyo

Author             : @durrotunna

Main Cast        : Jung Ah Rin (OC) , Kim Jongin /Kai  (EXO K)

Xi Luhan (EXO M)

Length             : Oneshoot

Genre              : Romance, Friendship

Rating             : G

Disclaimer    : Cerita ini  hanya fiktif belaka. Maaf jika absurd -__-

 Cerita ini juga saya post di blog                              http://kimjongin96.wordpress.com/

Silahkan berimajinasi 😀

Nado Saranghaeyo

*Nado Saranghaeyo*

My mind keeps wandering thinking of you..

Ya… Kai.. cepat lah kemari..” teriakku kepada Kai yang sedang susah payah membawa ransel kami.
“ Rin-ah.. apakah kau tau, ini sangat berat. Apa sih yang kau bawa ?” keluh Kai kepadaku.
Namja ini benar-benar cerewet.
ppali… Kim Jongin!” teriakku lagi kepadanya. Namja bernama asli Kim Jongin ini mendengus kesal. Aku hanya tersenyum kecut melihatnya.
Saat ini kami berdua sedang ada di atap sekolah. Ada yang ingin kurencanakan memang. Kami berdua memang baru saja pulang sekolah. Dan aku mengajak Kai kesini karena tempat ini memang membuat siapapun yang berada disini akan takjub akan keindahan kota dari atas.
“ kenapa kau mengajakku kesini “ ucap Kai datar sambil meletakkan ransel kami.
“ Lihat saja..” Aku segera membuka ranselku, kukeluarkan barang-barang yang ada didalamnya. Kai hanya menatapku heran.
“ Apa maksudnya ini Rin-ah?”
“ Aku ingin melihatmu menari disini. “ ucapku sambil tersenyum. Kunyalakan musik kesukaan Kai. Dia masih bingung, apakah dia belum mengerti juga.
Ya!.. cepatlah menari.. kita sekarang berada ditempat tertinggi di sekolah. Kau bisa melihat langit dan sebentar lagi kau akan melihat bintang-bintang. Sama seperti kau akan meraih mimpimu kan. Mimpimu sudah sangat dekat Kai. Kau akan menjadi dancer yang hebat. “
Kai hanya tersenyum. Sepertinya sekarang dia mengerti. Tiba-tiba saja dia duduk disampingku.
“ Kalau begitu aku akan menunggu malam dulu Rin-ah .., “
Mwo..? Sekarang saja Kai.. kemarin aku melihatmu berlatih koreo baru, tapi kau tidak memberitauku “ ucapku kesal. Kumanyunkan bibirku dengan sebal.
“ Benarkah ? Apa kau benar-benar ingin melihatnya lagi ? “
Aku tersenyum bahagia saat itu, kuberikan senyuman manisku kepada Kai.
Aku mengangguk, dia malah mengacak-acak rambutku.
“ Kau selalu merusak rambutku Kai ssi ..”
“ Rambutmu sangat jelek sekali Ah Rin…. tidak menarik, ..” Kai mengatakan hal itu sambil tertawa kecil.
“ Dasar…!!! “

Kami berdua bersahabat sejak kecil. Dari SD sampai sekarang SMA ,kami berdua selalu berada disekolah yang sama. Impian Kai adalah menjadi penari profesional. Dia sangat hebat dalam menari. Sejak kecil dia berlatih dengan tekun. Walau kutahu Appanya tidak pernah mengijinkannya menari. Tapi Kai tetap berlatih sevcara diam-diam. Minggu depan dia akan mengikuti sebuah kompetisi. Dan penampilan minggu depan nanti adalah pintu awal karirnya. Makanya beberapa hari ini dia berlatih koreo baru. Yang akan ditampilkan dalam kompetisi nanti.
“ Ah Rin..”
“Ne..”
“Ah Rin..”
“ Ne..”
“Ah Rin..”
“ Ya!! Ada apa Kai ssi ?.. “
Kulihat Kai yang sedang menatap langit dengan tatapan kosong.
Ada apa dengannya, sepertinya dia sedang memikirkan sesuatu.
“ Aku takut “
Wae?? Mengapa kau takut ?”
Aku menatap Kai yang masih memandangi langit. Dari samping sini Kai terlihat sangat tampan. Garis rahang yang jelas membuat dia semakin sempurna. Kuakui aku memang mnyukainya. Tapi tidak tahu, apakah Kai juga merasakan hal yang sama.
Kai merebahkan tubuhnya dan menopang kepalanya dengan kedua tangannya. Dia masih memandang keatas.
Aniyo.. tidak apa-apa “ ucapnya singkat.
Jawaban itu membuatku bingung. Dasar , menyebalkan. Ku rebahkan tubuhku juga disampingnya. Aku memandang keatas. Tak terasa sekarang sudah sore. Langit berubah warna menjadi oranye. Sangat indah.. semilir angin yang tak begitu kencang membuatku mengantuk. Rasanya lelah sekali setelah menerima pelajaran dari Lee Sonsaengnim.
Kurasakan hawa dingin mulai menyelimutiku.
Aigo.. aku tertidur ternyata. Sekarang sudah malam.
Pemandangan didepanku membuatku terpana. Kai sedang menari.
Sungguh indah., dia seperti malaikat saat menari. Setiap gerakannya sangat mengesankan. Aku suka Kai saat menari. Dia seperti berada didunianya sendiri. Wajahnya begitu damai. (Bayangin Kai dance Baby Don’t Cry)

Na anin dareun namjayeotdamyeon
huigeuk anui han gujeorieotdeoramyeon
Neoui geu saranggwa bakkun sangcheo modu taewobeoryeo
Baby don’t cry tonight
eodumi geochigo namyeon
Baby don’t cry tonight
eobseotdeon iri doel geoya
Mulgeopumi doeneun geoseun nega aniya kkeutnae mollaya haetdeon
So baby don’t cry cry nae sarangi neol jikil teni

“ Perfect.” Ucapku sambil bertepuk tangan.
“ Ah Rin?.. kau sudah bangun,..? “
Aku berjalan kearah Kai. Kutepuk kedua bahunya.
“ Sangat indah.. Aku yakin mereka akan terhipnotis melihat tarianmu. “
“ Gomawo Jung Ah Rin.. “

**

“Silahkan kumpulkan catatan kalian dulu. “
Kata-kata Lee Seosaengnim tadi membuatku takut. Eotokhe ? aku belum mengerjakannya.
Aigoo.. semalam aku tidur nyenyak sekali.
“ Kai.. apakah kau sudah mengerjakannya?” bisikku pelan kepada Kai yang duduk dibelakangku.
“ Sudah.. “ ucapnya singkat.
Mwo? Kapan dia mengerjakan.. Kemarin kami berdua pulang larut sekali. Aku belum sempat mengerjakannya.

“ Sebelumnya ,saya akan memperkenalkan teman baru kalian.. Luhan silahkan masuk. “
Ada siswa baru ?
“ Annyonghaseyo , Jonen Luhan imnida. Bangabsemnida
Dia lucu sekali, wajahnya seperti bayi. Tampan .
“ Ne ,Luhan silahkan kau bergabung dengan teman-temanmu. Ah .. kau bisa duduk disebelah Ah Rin , hanya disitu bangkunya yang kosong. “
Perkataan Lee Sosaengnim membuatku terkejut. Mwo?? Duduk disampingku..?
Luhan berjalan kearahku.
Annyonghaseyo Ah Rin ssi, “ ucap Luhan sambil tersenyum kepadaku. Aigo.. senyumnya sangat menawan.
“ Ah.. ne.. annyeong.. Luhan ssi “ jawabku sedikit ragu.
Aku menoleh kebelakang. Kulihat Kai menatapku dingin. Aku bingung, ada apa ?

“ Ah Rin.. apakah aku boleh meminjam catatanmu?”
“ Ne., ini..” kataku sambil memberikan buku catatanku kepada Luhan.
“ Kai, apakah kau akan latihan lagi hari ini ?” tanya ku kepada Kai yang kini sedang membereskan buku-bukunya.
“ Ne..” jawabnya singkat.
“ Aku ikut ya,..”
“ Latihan apa? Apakah aku boleh tahu ? “ tanya Luhan tiba-tiba. Sepertinya dia penasaran.
“ Dance.. Kau tahu Kai akan mengikuti kompetisi dance minggu depan. Kau harus melihatnya Luhan ssi..tariannya sangat sempurna.. ” jelasku bersemangat.
“ Jinca? Aku jadi ingin melihatnya ?, “
“ Ah Rin.. aku hanya ingin latihan sendiri “ ucap Kai tiba-tiba. Ia berjalan keluar dengan cepat meninggalkanku dan Luhan.
Sepertinya dia sedang ada masalah. Sejak tadi pagi kuamati dia terlihat tak bersemangat. Apakah yang kau pikirkan Kai? .
“ Ya! Kai.. “ teriakku. Tapi itu tak dihiraukannya.
“ Ah.. Luhan ssi, maafkan aku ya, sepertinya kau tidak bisa ikut sekarang , mianhae “
Aku berlari keluar kelas meninggalkan Luhan yang masih bingung.

“ Kai!! Kenapa kau meninggalkanku.. “ teriakku kepada Kai.
“ Kenapa kau mengikutiku, “

**

Author’s POV

Suasana dikelas sangat ramai. Wajar , sekarang sedang jam kosong.
Murid-murid sibuk dengan kegiatannya masing-masing. Sedangkan Kai , dia memilih untuk tidur. Dia terlihat begitu lelah.

“ Kenapa baru pulang jam segini ? Apakah kau menari lagi? “ tanya Appa Kai.
Kai hanya diam saja , dia tetap berjalan menuju kamarnya.
Ya!! Apakah kau pura-pura tidak mendengar , Kai!!”
Setelah sampai dikamarnya , mata Kai terlihat memerah. Dengan segera ia berbalik menuju ruang tamu untuk menemui appanya.
“ Appa!.. kenapa kau merusak semua vcdku ? Aku belum sempat mengirimkan kepada mereka ..!!” teriak Kai penuh emosi.
“ berhentilah menari.. kau tidak perlu bersusah payah seperti ini. Appa sudah mengatakan kepadamu berapa kali, setelah lulus ambil alih perusahaan appa . Hentikan kegiatan yang tidak penting itu !” ucap Tuan Kim tak kalah emosi.
“ aku suka menari appa! Kenapa kau tidak bisa mengerti ! “
“ kau membantahku ? dasar anak kurang ajar !”
Plakk.. satu tamparan mendarat di pipi kanan Kai.
“ Sekali lagi aku melihatmu menari, aku akan mengirimu untuk sekolah keluar negeri “
Perkataan Tuan Kim membuat Kai geram. Rasanya dia ingin menangis. Setelah itu Tuan Kim kembali kekamarnya. Sedangkan Kai hanya terdiam disitu. Dia menangis. Hasil rekaman video nya telah rusak semua. Dia harus merekam ulang. Padahal waktu pengiriman terakhir adalah besok.
“ sial.. aku gagal lagi “ ucap Kai sambil tersenyum sedih.
Sebelumnya Kai telah mendaftarkan diri di salah satu kompetisi dance beberapa hari yang lalu. Yang mengharuskannya mengirimikan video dancenya untuk babak pertama. Tapi kesempatan itu gagal. Semua rekamannya telah rusak. Dan itu semua gara-gara Appanya.

“ eumm,.. Luhan , apakah kau tahu penyelesaian soal ini ?” tanya Ah Rin kepada Luhan yang juga sibuk mengerjakan soal. Berbeda dengan yang lain, kedua orang ini malah sibuk mengerjakan soal-soal matematika yang baru dibahas tadi. Luhan dan Ah Rin sekarang begitu dekat. Tak jarang mereka belajar bersama setelah pulang sekolah. Kini Ah Rin jarang menemani Kai latihan dance. Bahkan hubungan mereka terlihat semakin menjauh.
“ aaa.. seperti itukah ? ternyata mudah sekali .. kenapa saat aku mengerjakan susah sekali “
“ benarkah,?? Kau mungkin hanya kurang teliti Ah Rin.. “

**

Suasana sekolah kembali sepi . Terlihat Kai sedang melamun sendiri. Dia sekarang berada di atap sekolah. Beberapa hari lalu setelah Ah Rin mengajaknya latihan disini dia memutuskan untuk selalu berlatih disini.
“ Apakah mimpiku sudah sangat dekat Ah Rin..? “
“Tapi kenapa rasanya bintang itu makin jauh untuk kugapai ?.. Kai berbicara pelan.
“ Kenapa kau juga semakin menjauh dariku ?”

Ah Rin’s POV
Sore ini aku akan mengerjakan tugas bersama Luhan. Entah kenapa aku merasa kalau aku mulai menyukainya. Dia sangat baik. Ternyata dia bukan asli Korea, tapi kenapa bahasa Koreanya sangat lancar sekali. Kepribadiannya juga unik. Tak kusangka dia juga pandai menari seperti Kai.
“Jung Ah Rin, kau sudah datang? Ja! Masuklah ..” Luhan menyuruhku untuk masuk.
Rumah Luhan memang sepi. Kedua orangtuanya sangat sibuk. Begitulah dia menceritakannya kepadaku.

“ Apakah aku perlu mengantarmu Ah Rin? “ tanya Luhan kepadaku.
Kami baru saja selesai mengerjakan tugas. Sekarang sudah pukul 9 malam ternyata.
“ tidak usah Luhanie.. aku tidak apa-apa pulang sendiri. “
“ Bukankah aku seperti namja jahat jika membiarkan yeoja pulang malam-malam sendirian seperti ini “
Aku tersenyum mendengarnya.
“ Aku sudah biasa pulang jam segini, aku pulang dulu ya.. annyeong.”
“ Hati-hati Ah Rin.. aku akan merindukanmu “
Apakah aku tidak salah dengar ? Merindukanku ? Untung dia tidak melihatku. Aku yakin saat ini wajahku merah. Aigo… apakah aku benar-benar mulai menyukainya.

**

Sepanjang perjalanan pulang tiba-tiba aku teringat Kai.
Apakah dia masih berlatih. Akhir-akhir ini aku tidak pernah menemaninya latihan.
Aku takut dia akan marah. Dia bilang dia ingin latihan sendiri. Bukankah 5 hari lagi dia akan tampil. Aku harus bertemu dengannya , entah kenapa aku merindukannya.
Apakah dia masih berlatih di atap sekolah..? Aku memutuskan untuk pergi kesekolah. Aku yakin Kai berlatih disana.
Sepi sekali..
Apakah masih ada orang disini. Aku berjalan menuju tangga darurat disebelah lapangan basket. Tangga itu adalah jalan pintas untuk naik sampai ke atap. Daripada harus masuk gedung melewati kelas-kelas. Ah.. itu membuang-buang waktu saja.
Tak terasa aku sudah sampai atas. Sepertinya sepi, mungkin Kai sudah pulang. Ataukah dia berlatih dirumah. Tapi tidak mungkin jika dirumah. Appa Kai kan tidak suka Kai menari.
“ Ah Rin.. apa yang kau lakukan disini? “
Suara bass yang terdengar sedikit serak mengagetkanku. Itu suara Kai.
Dia benar-benar disini.
Aku melihat sosoknya dikegelapan malam ini. Disini memang gelap. Tak ada lampu yang menerangi. Tapi sinar dari bintang dan bulan membuat tempat ini sedikit terang.
“Kai.. aku sangat merindukanmu “ kupeluk tubuh Kai , dia sepertinya sangat kaget.
“ Apa yang kau lakukan Jung Ah Rin..” Kai mendorongku pelan, melepaskan pelukan kami.
“ Mianhae.. aku tak pernah menemanimu latihan. “
Kai hanya tersenyum simpul. Dia mengacak-acak rambutku. Inilah kebiasaannya.

“ Ah Rin..”
“ Ne..”
“ Apakah kau akan merindukanku jika kita berpisah?”
Pertanyaan Kai membuat berpikir dua kali. Apa maksudnya ?
“ Mwo..? Apa yang kau tanyakan Kai? Aku tidak mengerti..”
“ Aniyo.. , Ah Rin :
“ Ne..”
“ Apakah mimpiku salah ? Apakah aku tidak boleh menjadi penari ? Kenapa semua yang kuinginkan tidak diperbolehkan ? “ Kai duduk bersandar pembatas gedung.
“Kai..” Aku duduk disebelahnya. Dia bersandar dibahuku. Dia terlihat sangat rapuh. Mianhae Kai.. aku tidak tahu apa yang harus kulakukan. Kurapikan rambutnya yang berantakan. Dia menangis ternyata
“Kai..”.

“ Aku rindu eomma . . Ah Rin..” ucap Kai pelan.
“ Dia pasti juga merindukanmu Kai ..”
Sejak kecil Kai sudah dipisahkan dengan eommanya. Aku masih ingat saat itu. Dia menangis didepanku. Appanya menyuruhku untuk menenangkannya. Sudah sejak kecil Kai diperlakukan keras oleh appanya. Jadi wajar jika sampai saat ini sikap Kai dingin.
Aku saja takut dengan Kim ahjussi.. Pernah aku menemani Kai yang sedang berlatih menari dikamarnya. Appanya yang baru pulang dari kerja mengetahui hal ini langsung memukul Kai. Aku melihat dengan mataku sendiri kemarahan Appa Kai.

“ Ah Rin..”
“ Ne..”
“ Saranghaeyo..”

**

2 hari sebelum audisi

“ Ah Rin.. apakah kau mau menjadi yeojachinguku..?”
Pernyataan Luhan barusan membuatku bingung. Mwo ? apakah dia serius..
“ Luhannie.. aku.. “ aku bingung harus mengatakan apa. Aku masih bingung dengan perasaanku.
“ Aku perlu jawabanmu sekarang Ah Rin.. , tolonglah.. apakah kau menerimaku..?”
“ Ah.. Ne.. Luhannie , tapi..” sebelum aku melanjutkan kata-kataku perhatianku tertuju pada Kai yang kini sudah ada di belakangku.
“ Kai.. “ ucapku pelan.
Sedetik kemudian dia sudah pergi meninggalkanku dan Luhan.
“ Kai.. , tungguu !” teriakku. Aku berlari mengejarnya. Cepat sekali dia meninggalkan kami. Tak kupedulikan teriakkan Luhan yang memanggilku. Aku bingung saat ini. Sebenarnya bagaimana perasaanku.

“ Ah Rin..”
“ Ne..”
“ Saranghaeyo..”
“ Mwo?”
“Aku menyukaimu Ah Rin.., apakah kau tak tahu ? Sekarang aku sedang menyatakan cinta..”
“Mianhae.. Kai.. aku belum bisa menjawabnya.. aku..”
“Apakah berarti sekarang kau sedang menolakku??”
“ Kai.. mianhae..”

Kai sudah berada di seberang jalan sana, kupercepat langkahku sampai aku tidak menghiraukan ada kendaraan dari arah barat sedang melaju dengan kecepatan tinggi.
“ Kai.. dengarkan aku dulu!” teriakku lagi.
“ Nona.. Awas..!” teriak sesorang kepadaku. Aku bisa mendengarnya, tak kusangka ada sebuah mobil. Eotokhe ? apa yang harus kulakukan.
“ Ah Rin awas..!!!!!!”
Aku bisa mendengar suara Kai. Ya .. dia memanggilku. Beberapa saat kemudian kurasakan seseorang mendorong tubuhku.
Saat aku bangun beberapa orang mengerumuniku. Ada apa ini.
Disebelah sana juga ada kerumunan orang. Mereka terlihat panik.
Ada apa ini ? bukankah tadi aku hampir saja tertabrak.
Aku mencoba untuk berdiri. Orang-orang yang ada disekitarku membantuku. Beberapa diantara mereka meyuruhku untuk istirahat tapi aku tetap bersikeras untuk melihat kerumunan yang ada disana. Perasaanku tidak enak.
Kulihat ambulance datang.
“ Kai..?”
Aku tak begitu yakin. Apakah yang mereka bawa itu Kai ?
Ya , itu Kai..
“ Kai..!!!” teriakku sambil menangis , aku berlari kearah ambulance itu.
Dari sini aku dapat melihat Kai yang sedang terbaring lemas. Aku takut dia kenapa-kenapa. Sebelum aku sampai kesana. Tiba-tiba semua gelap. Aku tak tahu apa yang terjadi selanjutnya.

**
“ Luhan..? “ ucapku pelan. Kepalaku terasa sakit. Dimana aku sekarang ini.
Kulihat jarum infus yang berada ditanganku. Kenapa aku bisa berada disini.
“ Istirahat lah.. “ Luhan menjawab dengan pelan.
“ Kai.. dimana Kai .. apakah terjadi sesuatu dengannya.. Luhan apakah Kai tidak apa-apa? “ semua pertanyaan itu kulontarkan kepadanya. Aku sangat panik saat ini. Aku mengingatnya sekarang. Kai pingsan, darah.. terakhir yang aku ingat seperti itu.
“Luhannie.. dimana Kai.. apakah dia baik-baik saja? “
“ Tenanglah Ah Rin.. Kai .. emm dia baik-baik saja. Kau istirahat saja “
Aku tidak puas dengan jawaban Luhan. Bagaimana mungkin Kai baik-baik saja. Aku ingat dengan jelas. Dia menyelamatkanku tadi. Aku hampir saja tertabrak. Aku ingat semua.
Aku berusaha melepas jarum infus yang ada di tanganku. Tapi itu semua gagal, Luhan mencegahku.
“ Apa yang kau lakukan Ah Rin.. hentikan “
“ aku ingi bertemu dengannya Luhan..”
“ Kau istirahat dulu, nanti aku janji akan mengantarmu keruangan Kai. Dia baik-baik saja. Saat ini dia pasti juga sedang istirahat. “
Jawaban Luhan membuatku sedikit lega.
Aku merasa mengantuk sekali, dan akhirnya aku tertidur lagi.

**
“ Apakah kau masih ingin melanjutkannya dengan keadaanmu saat ini ?” tanya Tuan Kim kepada putranya.
Kai hanya diam saja. Dia masih tidak percaya. Mimpinya hilang dalam sekejab. Kesempatan besar hilang begitu saja. Seharusnya hari ini adalah hari yang sangat ditunggu-tunggunya.
Tapi mustahil bagi Kai saat ini untuk bisa menari. Cedera kaki kirinya membuat dia tidak bisa beraktifitas seperti biasa. Apalagi untuk menari. Butuh waktu yang lama untuk pemulihannya.
“ Lusa kau harus segera ke Amerika , aku sudah mengurus semuanya.” Ucap Appa Kai tegas meninggalkan ruangan serba putih ini.
“Kenapa semuanya jadi seperti ini ?” batin Kai sambil melihat kearah luar jendela.


6 tahun kemudian..

Ne , arraseo..
Ucapku kepada atasanku. Saat ini aku bekerja disalah satu perusahaan besar.
Setelah lulus aku melanjutkan studiku di Universitas Seoul. Aku juga mulai hidup mandiri. Orangtuaku pindah ke Tokyo untuk urusan bisnis. Jadi aku tiggal sendiri di Seoul.
Luhan.. , sekarang dia kembali ke Beijing. Hubungan kami sudah jauh sekali. Terakhir bertemu hanya setelah upacara kelulusan. Setelah itu aku tak tahu kabarnya lagi. Yang jelas dia kembali ke kampung halamannya. Sedangkan Kai, entahlah…
Aku tidak tahu.., setelah kecelakaan itu aku tidak melihatnya lagi. Aku merasa bersalah kepadanya. Saat hari dimana audisi dia tidak datang. Saat itu aku datang ke acara itu. Mereka bilang bahwa Kai telah membatalkannya. Kemudian aku mendengar kabar bahwa dia pindah sekolah. Aku tidak tahu kemana dia pindah. Ponselnya tidak bisa kuhubungi. Rumahnya sepi, mereka mengatakan bahwa pemiliknya sudah pindah. Kai seperti lenyap ditelan bumi.
Rasanya seperti persahabatan kami hilang begitu saja. Aku merindukanmu Kai..
Bahkan saat berpisah kau belum berpamitan denganku. Bagaimana keaadanmu sekarang ?
Apakah kau masih menari ataukah kau sudah menjadi penari prosfessional?. Apakah mimpimu sudah tercapai.?

Aku berjalan menuju ruang rapat. Hari ini aku ditugaskan untuk mewakili divisiku. Kabarnya perusahaan lain akan mengadakan kerjasama. Aku sangat gugup sekali. Apalagi aku saat nanti presentasi. Semoga semua berjalan lancar.
Rapat segera dimulai. Beberapa petinggi perusahaan mulai berdatangan. Pandanganku tertuju dengan seseorang yang bisa dibilang berbeda dari yang lain. Kelihatannya dia masih sangat muda. . Sepertinya aku mengenalnya ? Bukankah dia..
Kai ?…

**

“Tak kusangka kau masih mengingatku “ ucapku pelan.
“Apakah aku akan lupa dengan seseorang yang kucintai?”
Jawaban Kai barusan membuatku terkejut.
“Mwo..? “
“ Aku merindukanmu Jung Ah Rin “ dia mengacak-acak rambutku. Dia masih saja seperti dulu. Dia tidak berubah.
“ Saat ini jika aku mengatakannya lagi apakah kau akan menjawabnya? “ tanya Kai kepadaku.
Aku terdiam beberapa saat.
“ Aku mengingat semuanya Kai.. Nado.. nado saranghaeyo “
Kai tersenyum manis , ditariknya tubuhku kedalam pelukannya.
“Mianhae.. mianhae “ ucapku sambil menangis.
“ Kenapa kau meminta maaf ?”
“ Mianhae… “ Kueratkan pelukanku , aku sangat merindukanmu Kai. Aku sadar jika selama ini kaulah yang kupikirkan. Kaulah yang selama ini kucintai. Kenapa aku baru sadar saat kau meninggalkanku.

END

Gimana readers? hehe mian kalau jelek 😀

Silahkan tinggalkan jejak kalian 😀

Annyeong ……………..

22 tanggapan untuk “Nado Saranghaeyo”

  1. waaa….so sweeeeet min….happy ending…ceritanya seru…tapi lebih seru lagi ditambah chapternya min…hehehe
    ceritanya keren min…semangat….keep writing…annyeong *dari reader sejati* kahkahkahkah ~love jongin~

  2. Aaaaahhh daebak deh nih.. yang shiperin Kai bakalan jatuh cinta ama ffmu xD
    siipp jempol 2 buat ff oneshotmu 😀

Pip~ Pip~ Pip~