Pimple

[Ini masalah besar, Kyungsoo. Aku tidak mau Chanyeol sampai melihatnya…]

pimple-genies1

[Length: Ficlet ] [Rating: G ] [Cast: Chanyeol & Baekhyun ] [Genre: Fluff ]

[Author: Genie]

Poster: Cocolollipop

Pagi ini Chanyeol merasa ada yang beda, sejak dari dia membuka mata dia sudah tau itu. orang pertama yang selalu dia liat setiap pagi terus menghindarinya dan Park Chanyeol benar-benar tidak tahu di mana letak kesalahannya.

 

“Baekhyun kenapa sih?” Kris yang sedang asik membaca koran menoleh. Ada Chanyeol duduk di sisinya sambil melipat kedua tangan di depan dada dengan ekspresi kesal memenuhi wajah tampannya.

 

“Kenapa?”

 

“Dia menghindariku hyung” suara Chanyeol kali ini seperti anak kecil yang permennya habis di rampas.

 

“Kau berlebihan” Kris menanggapinya dingin. Membuat rasa kesal Chanyeol menumpuk semakin banyak.

 

“Berlebihan? Kau tidak lihat dia terus menghindariku sejak bangun pagi ini sampai sekarang? Dia selalu dekat-dekat Kyungsoo dan Suho hyung. Dan model baju apa yang dia kenakkan sekarang? Uh sangat aneh, dia seperti tokoh-tokoh penjahat dalam film saja.”

 

Kris masih bertahan dalam diam. Percuma saja menanggapi Chanyeol, tidak akan ada akhirnya. Dia akan terus mengeluh seakan-akan semua memang salah Baekhyun. Jadi, dia memilih untuk memasang headset, berusaha meredam suara bass Chanyeol.

 

Tapi sepertinya kali ini Chanyeol tidak mau berhenti walau sadar Kris enggan mendengarkan, dia terus saja berbicara, merengek, mencurahkan kekesalannya sambil sesekali mengguncang tubuh Kris. Lalu ketika Chanyeol mulai meloncat-loncat di kursi Kris membuka headset.

 

Dia tidak tahan lagi. Bagaimana bisa Chanyel bersikap layaknya anak usia lima tahun padahal jelas-jelas usianya sudah lebih dari angka dua puluh?!!!

 

“Kenapa tidak langsung kau tanyakan saja padanya, Chanyeol” Kris menahan emosi yang sudah seperti gunung mau meledak.

 

“Dia menghindariku hyung!!! Astaga, kau sih tidak mendengarkanku. Dia menghindariku” kata Chanyeol memberi penekanan di akhir kalimat.

 

“Kau saja bisa memaksaku untuk mendengarkan keluhan tidak pentingmu, kenapa kau tidak bisa memaksanya untuk memberitahumu kenapa?” suara Kris naik satu oktaf. Dia harap Chanyeol mengerti dan berhenti mengganggunya.

 

Dan ketika Chanyeol melangkah pergi dengan langkah lebar-lebar Kris menghembuskan nafas lega. Kris baru mau memasang headset lagi waktu Tao memanggilnya.

 

“Kris ge….” suara Tao terdengar manja.

 

Ya Tuhan…… apalagi sekarang?

***

“Dia terus memperhatiakanmu hyung, dia terlihat sangat kesal”

 

“Biarkan saja” Baekhyun menjawab Kyungsoo sambil memainkan ujung  kerah baju  yang menutupi leher putihnya hingga ujung dagu. Ada ekspresi sedih di wajah malaikat kecil itu.

 

“Sampai kapan kau mau menghindarinya?”

 

“Sampai bintik menyebalkan ini hilang dari leherku” kali ini bibir mungilnya melengkung ke bawah melihat sebuah bintik kecil merah menempel di lehernya.

 

“Tapi itu hanya sebuah jerawat hyung, masa kau tega menghindari Chanyeol hyung gara-gara itu?” suara Kyungsoo terdengar frustasi. Dia tidak mengerti dengan jalan pikiran hyungnya ini.

 

“Ini masalah besar, Kyungsoo. Aku tidak mau Chanyeol sampai melihatnya…” Baekhyun keras kepala dengan pendiriannya.

 

“Jerawat? Kau menghindariku karena jerawat, Baekhyun?”  punggung Baekhyun langsung membentur sandaran bangku yang tengah dia duduki ketika tau-tau wajah Chanyeol memenuhi pandangan di depannya.

 

YA! Ka-u mengangetkanku!” dia terbata-bata. Mencoba menyingkirkan wajah Chanyeol tapi gagal. Chanyeol semakin dekat, memperkecil jarak di antara keduanya.

 

“Karena jerawat, Byun Baekhyun?” Chanyeol mengulangi pertanyaannya sambil sebelah lengan menarik baju Baekhyun yang menutupi leher. Manik mata Chanyeol bisa melihat sebuah bintik kecil merah di sana.

 

Astaga! Itu hanya sebuah jerawat kecil dan Baekhyun menghindarinya sepanjang hari  karena ini? Bocah itu sudah gila!

 

Baekhyun mengangguk lemah, kepalanya tertunduk, membentur kepala Chanyeol di depannya.

 

“Memangnya kenapa kalo ada jerawat di leher Baekhyun? Baekhyun tetap manis kok”

 

Mendengar itu, Baekhyun mengangkat kepala. Ada binar bahagia di manik hitamnya. Persis seperti anak anjing. Kalo saja mereka sedang tidak di bandara dengan banyak mata menjadikan mereka objek tontonan sudah jelas Chanyeol akan mencubiti pipi mulus Baekhyun karena terlalu gemas.

 

“Benar?” tanyanya yang segera di jawab Chanyeol dengan sebuah anggukan mantap.

 

“Karena itu, jangan menghindar dariku lagi” Dia mengacak lembut rambut Baekhyun, membuat lelaki mungil itu terkekeh geli.

 

Mungkin alasan Baekhyun menghindari Chanyeol karena setitik jerawat terdengar bodoh tapi percayalah Baekhyun benar-benar takut Chanyeol menjauh karena hal itu.

 

Maka, ketika Chanyeol bilang kalo dirinya tetap terlihat manis dan Chanyeol tidak akan pernah menjauh karena hal itu, maka bagi Baekhyun itu sudah lebih dari cukup.

 

Dia tidak perduli kata orang lain kecuali Chanyeol.

 

“Oh ya Baek, jangan pernah pakai baju model ini lagi. Kau terlihat seperti perampok  murahan dalam film yang pernah kita tonton”

—END—

19 tanggapan untuk “Pimple”

  1. Wkwkwk APA APAAN in? Jd inti crta in cma JERAWAT???

    Tp emg sh! Jerawt ntU bkin stres *apaini?*
    keren thor!

    Kpn2 bwt epep absurb chanbaek lgy yh ? PlissS

    1. iya Baekhyun emang lebay *kayak gak pernah lebay gegara jerawat*
      kebetulan mereka emang otp aku jadi di setiap fic yg aku buat pasti di selipin merekanya hehehe

      thanks by the way!

  2. kyaaaa author muncul lagi!!! yaampun aku udah kangen banget sama brothership nya~~
    always daebak!!
    keep writing ne~! hwaiting^^

  3. aissshhh baekhyun >w< kyeoptta~ haha bagus baengeeeet. ide ceritanya ngena 😀 apalagi aku baekyeol shipper wehehehe *gakpenting*
    chanyeol rempong yaa dihindari baekhyun sehari aja ckckck

  4. GYAAAAA KOMEN PERTAMA DI SINI (…ndak usah caps oi)
    Aduh, Author. Adoooh, BaekYeol’s feel… /guling-guling di padang rumput/
    Suka. Sama. Fanfict. Atau. Ficlet. Ini. Terserah. Adoooh /gapai-gapai Authornya/
    Makasih sudah bikin ficlet ini karena seharian ini saya bosen dijejelin genre Angst ; ;

    #samvah

    1. waaah makasih udah komen pertama! ^-^

      hmmm…. ini aku sedikit bingung ya mau bales gimana tapi sini aku pegang kayaknya kamu udah jatuh terlalu dalem akibat pesona ficlet ini *apaandeh*

      hihihi my pleasure thanks for dropping words juga loh!

    2. Sa-saya sih emang bakalan gulung-gulung kalau dikasih genre fluff atau yang unyu-unyu macam brothership gitu, jadi jangan heran (…)

      Oh iya, salam kenal juga ya :’D
      Ditunggu tulisan yang lainnya :’D/

Pip~ Pip~ Pip~