Title: Is This Love? (Chapter 3)
Written by: Cecilia Gunadi
Length: Chaptered
Genre: Romance, School Life
Rating: PG-13
Main cast:
− Kim Do Yeon
− Xi Luhan
− Yoo Ji Ae
− Oh Sehun
Support cast: Find it by yourself ^^
Disclaimer: Cerita ini murni dari pikiran saya sendiri, jadi tolong jangan diplagiatin ya ^^
AN: Semua cast milik Tuhan dan orangtua mereka masing-masing. Ini ff pertama saya ‘-‘) hmm, sebenarnya sebelumnya sudah pernah buat ff juga, tapi ternyata ceritanya putus ditengah jalan /? maaf kalau posternya menyedihkan alias tidak bagus ._. saya tidak pandai membuat poster. Langsung aja deh ^^ komentar readers sangat dibutuhkan ‘-‘)b
Previous Chapter
Jiae’s POV
Mengapa?
Mengapa Luhan tidak memandangku?
Mengapa Luhan mencintai Doyeon yang sikapnya terbilang cuek?
Mengapa Luhan tidak pernah menyadari perasaanku?
Begitu banyak pertanyaan ‘Mengapa’ dalam pikiranku sekarang. Melihatmu memberikan perhatian yang begitu besar pada Doyeon dan mengabaikan aku yang mati-matian menahan sakit hati karenamu dan Doyeon. Ini benar-benar menyakitkan tapi aku selalu menahan rasa sakit ini. Tidak kah kamu tau itu, Xi Luhan?
“Kamu kenapa?” kudengar suara seorang namja. Tidak mungkin! Aku hanya sendirian disini.
−
HAPPY READING! ^^
Jiae’s POV
“Kamu kenapa?” kudengar suara seorang namja. Tidak mungkin! Aku hanya sendirian disini. Aku mendongakkan kepalaku dan mendapati ada seorang namja berdiri tepat didepanku.
“Kamu baik-baik saja kan?” tanyanya kemudian menunduk mensejajarkan tubuhnya denganku. Aku mengangguk dan menghapus sisa-sisa air mata dipipiku.
“Kenapa kamu bisa ada disini?” tanyaku.
“Tadi aku tidur. Hanya saja, aku terbangun karena mendengar suara tangisanmu,” jawabnya sambil menunjuk meja panjang dipojok ruang musik. Pantas saja tadi aku tidak melihatnya. Aku mengernyitkan dahiku. Tidur?
“Biasanya kalau sedang bosan atau malas mengikuti pelajaran dikelas, aku akan kesini untuk tidur,” jelasnya yang sepertinya menyadari ketidakmengertianku tadi.
“Na…” belum sempat aku berbicara, ia membekap mulutku dengan tangannya dan menarikku ke belakang piano diruangan itu. Aku meronta, memintanya untuk melepaskanku. Tapi, tenagaku tidak cukup kuat untuk melawan. Namja ini mau apa? Tidak mungkin ia macam-macam padaku kan?
“Ssstt…” perintahnya padaku setelah melepas bekapan tangannya dari mulutku. Jantungku seperti berhenti berdetak. Telunjuknya tepat berada dibibirku sekarang. Apa yang sedang kurasakan? Aku menggeleng yang ternyata membuat namja itu menoleh padaku.
“Mianhae,” katanya buru-buru menjauhkan telunjuknya dari mulutku.
“Ada guru piket yang menuju kesini,” lanjutnya dengan berbisik. Guru piket? Untuk apa ada guru piket kesini? Aku melirik jam tanganku. Aku terbelalak. Seharusnya aku masuk kelas dari 15 menit yang lalu.
“Sudah aman,” katanya menyadarkanku dari keterkejutanku barusan.
“Gomawo. Aku ke kelas dulu,” ucapku padanya.
Aku beranjak keluar dari ruangan itu. Saat akan membuka pintu, aku menoleh untuk melihat namja itu.
“Kamu tidak masuk kelas?” tanyaku saat mendapati namja itu tiduran diatas meja panjang yang dulunya digunakan sebagai tempat untuk meletakkan alat musik.
Lanjutkan membaca Is This Love? (Chapter 3) →
Menyukai ini:
Suka Memuat...