[EXO-FANFICTION] TAC TIC – CHAPTER 1

capture-20130625-101105-1

 

JUDUL: TAC TIC

AUTHOR: 절로피 a.k.a ZELOVIE

CAST: EXO

GENRE: SHOUNEN BOY, ACTION, ADVENTURE, ROMANCE,

LENGTH: CHAPTERED [ TERGANTUNG READERS ]

RATING: NC-17, T, PG

WARNING: TYPO, OUT OF CHARACTER [OOC], BOY X BOY=LOVE

NOTE: INI FANFICTION BOY X BOY, KALAU GA SUKA JANGAN BACA. NTAR NGEBASH LAGI DAN AUTHOR GA SUKA NGEBASH. JANGAN TURUT APA YANG ADA DI FANFICTION INI. NTAR SESAT LAGI, AUTHOR GA NANGGUNG LHO. MOHON KOMENTAR, SARAN, ADA DI BAWAH SETELAH BACA FF INI. DAN JUGA BERI SATU PENDAPAT YAITU NEXT ATAU STOP ?

 

CHAPTER 1

 

AUTHOR POV

Hari ini mereka sampai di Indonesia. Mereka sampai di bandara Soekarno-Hatta malam hari. Jadi tidak ada fans yang mengerumuni mereka. Mereka berjalan cepat pergi dari bandara. Mobil sudah menjemput. Mereka berlari menuju mobil.

“Hey, bukannya itu.. Chanyeol !” terdengar seorang fans dari arah kejauhan. Mendengar fans berteriak, mereka langsung bergegas masuk ke mobil.

“Bagaimana bisa mereka melihat kita, sedangkan kita sudah memakai pakaian serba hitam dan tertutup” kata chanyeol ketika sudah masuk dalam mobil.

“Sudahlah, lebih baik kita cepat pergi dari sini” tanggap Baekhyun.

Semua sudah di dalam mobil. Terdiam dalam mobil. Mereka tidak tau siapa yang mengendarai mobil.

“Annyeong Haseyo” sapa Dio pada sopir mobil. Sopir itu tidak menjawab sapaan dari Dio.

“What do you want ?” tiba-tiba terdengar suara berat mungkin dari sopir itu.

“Can you take us to a hotel ?” kata Luhan cukup takut kepada sopir itu.

Yes, i can. I’ll take you to a hotel” balas sopir tak dikenal itu.

Mendengar itu mereka cukup tenang. Mereka yang terdiri dari Luhan, Sehun, Baekhyun, Chanyeol, Kai dan Dio datang ke Indonesia untuk berlibur. Mereka sebenarnya tidak ada niat untuk berlibur. Tapi mereka berlibur hanya gara-gara ada sebuah surat dari staff. Tapi yang mereka bingung kenapa hanya ada Luhan yang dari anggota M. Mereka menebak mungkin Sehun tidak akan pergi kalau tidak ada Luhan. Dalam surat itu mereka mendapat sebuah tiket pergi ke Indonesia. Mereka menerimanya karena mereka ingin istirahat. Selama setahun lebih yang mereka gunakan untuk berlatih persiapan comeback mereka tidak mendapatkan kesempatan untuk istirahat.

Mobil berhenti di depan gedung besar. Mereka keluar dari mobil. Baekhyun sudah tertidur di pundak Chanyeol jadi chanyeol harus mengiringi Baekhyun sedangkan Sehun dan Luhan memimpin jalan menuju kamar yang tadi mereka pesan dan Kai dengan Dio sedang berbicara tetapi kai sesekali mengaum karena mengantuk. Sampai di kamar mereka yang luas dan terdiri dari tiga tempat tidur. Mereka langsung melepas tas yang mereka bawa. Chanyeol menidurkan baekhyun di tempat tidur yang di kanan tepi. Sedangkan Kai sudah tidur di tempat tidur kiri tepi tanpa melepas bajunya yang dipakai. Dan sehun luhan sedangkan mengemaskan baju-bajunya yang tadinya mereka bongkar untuk mencari suatu barang yang berupa boneka. Chanyeol menghempaskan tubuhnya dekat baekhyun yang sedang tidur. Chanyeol tersenyum melihat wajah baekhyun tertidur yang menurutnya manis. Chanyeol lalu tertidur di samping Baekhyun. Sehun dan luhan masih sibuk berbicara mengenai handphonenya. Dio sudah tertidur bersama Kai.

“Thehun ! satu tambah satu ?” kata luhan pada sehun yang di sampingnya. Thehun menjawabnya dengan dua jari telunjuk tangannya ada pada kedua pipinya.

“Kau imut” ucap luhan.

“Hyung juga imut tidak kalah denganku !” ucap sehun. Mendengar itu luhan tersenyum dan mengelus pipi sehun.

“Ayo tidur” kata Luhan lalu mendapat anggukan dari Sehun.

“Jaljayo, hun” ucap luhan lagi.

Semua sudah tertidur dan berlayar di alam mimpi. Melewati malam dengan mimpi. Tapi itu tidak lama, waktu sudah berjalan cepat dan tanpa henti. Kicauan burung  sudah mulai terdengar. Suara ayam berkokok juga sudah mulai terdengar. Suara itu adalah tanda bahwa pagi sudah datang dan malam sudah pulang. Matahari masih belum sepenuhnya keluar. Cuaca juga masih cukup dingin.

Dio terbangun setelah mendengar suara kokok ayam. Dia mengucek matanya dan melihat jam dinding yang menunjukkan pukul 05.00. Dio mengambil handphonenya yang di samping bantalnya. Dilihatnya layar walpapernya terdapat suatu pesan. Dio lalu membukanya.

“Aku tau kau pasti bangun awal. Bagaimana dengan liburannya ? Hey, aku mempunyai satu tiket. Itu mungkin tempat yang menarik. Tiketnya ada di dekat pintu. Jadi, semoga menikmati !” itu pesan singkat dari staffnya. Selesai dio membaca itu dia langsung melihat ke arah pintu dan ternyata benar ada surat. Dio sudah tau apa isinya. Dio berdiri dari tempat tidurnya lalu berjalan ke pintu dan mengambil surat yang di lantai. Dio membuka surat itu.

“Ini tiketnya. Nanti ada penjaga yang akan menuntun kalian ke tempatnya” secuil kertas yang berisi sedikit kalimat ada dalam surat itu. Dio menyimpan tiket itu di atas meja dekat tempat tidur baekhyun. Dio membangunkan sehun, luhan, baekhyun, chanyeol dan kai. Tapi yang berhasil bangun hanya sehun dan luhan. Untuk membangunkan temannya yang lain, dio meminta bantuan dari sehun dan luhan. Dio pergi mandi untuk berkemas. Sehun dan luhan berusaha membangunkan kai terlebih dahulu. Karena kai adalah orang yang selalu mengeluh jika dibangunkan setelah itu pasti tidur lagi. Luhan menyuruh sehun membangunkan duo peribut. Sehun membangunkan baekhyun hyungnya terlebih dahulu karena menurutnya baekhyunlah paling enak untuk di bangunkan. Sehun membangunkan baekhyun dengan mencubit pipi baekhyun.

“Hentikan yeol.. aku masih ngantuk” tiba-tiba perkataan itu keluar dari bibir mungil baekhyun. Sehun menahan tawanya.

“Hyung ! bangun !” seru sehun pada baekhyun dan juga chanyeol. Keduanya serentak mengucek matanya. Sehun sudah berhasil membangunkan kedua hyungnya sedangkan luhan masih mencoba membangunkan kai. Terdengar decakan luhan oleh sehun, sehun menghampiri hyungnya. Seolah tau apa yang harus dilakukannya sehun mengguncang kuat untuk membangunkan kai dari tidurnya.

“Ada apa ? Ini masih pagi !” ucapan pertama kai ketika bangun.

“Dio hyung menyuruh kita bangun” jawab sehun untuk pertanyaan kai. Kai akhirnya mau juga bangun.

“Kita mendapat tiket dan akan berangkat sebentar lagi. Jadi, cepatlah bersiap-siap” ucap Dio yang baru keluar dari kamar mandi dan sudah berpakaian rapi.

“Kita akan pergi kemana lagi ?” tanya kai yang masih setengah bangun.

“Entahlah, aku tidak tau. Tapi kata staff tempatnya mungkin menyenangkan” jawab Dio.

Sehun pergi ke kamar mandi dahulu dan Luhan menunggunya. Sedangkan baekhyun dan chanyeol membuka tasnya, mungkin untuk mencari handuk, sikat gigi dan pasta gigi. Beberapa kemudian, sehun keluar dan sudah berpenampilan rapi. Luhan terkejut kenapa begitu cepat. Alasannya adalah ia ingin cepat. Setelah itu, Luhan lalu masuk ke kamar mandi. Luhan juga cepat sama dengan sehun hanya dalam satu menit. Kini giliran baekhyun dan chanyeol, keduanya ingin masuk duluan dan hanya karena itu mereka menjadi bertengkar. Untuk menghentikan pertengkaran itu luhan lalu menyuruh mereka berdua masuk bersamaan. Keduanya menggaruk kepala kesal tapi ada juga rona merah yang ada di pipi keduanya karena malu.

“Mereka berdua pagi-pagi sudah bertengkar” ucap Dio yang sedang memasukkan handuknya ke dalam tas. Luhan menjawabnya dengan mengangguk membenarkan. Sehun dan luhan sudah siap untuk pergi. Dio juga sudah siap. Tak lama dua orang keluar dari kamar mandi dan juga sudah rapi. Kai yang terakhir masuk ke kamar mandi. Sambil menunggu kai keluar mereka mengemaskan barang-barang yang sempat terbongkar karena semalam. Terdengar derap langkah dari kamar mandi ternyata kai sudah selesai.

“Kenapa sangat cepat ?” tanya Dio saat mendapati kai yang baru keluar dari kamar mandi.

“Aku hanya membasuh muka lalu sikat gigi dan mengganti bajuku. Lagipula, aku ini orangnya wangi” ucap Kai sembari memasukkan handuk, sikat gigi dan juga pasta giginya.

“Apa sudah siapa ?” seru dio semangat.

“Siap !” seru teman-temannya. Semuanya sudah memakai kacamata hitam mungkin untuk menutupi identitas mereka. Dio membuka pintunya, tiba-tiba di hadapannya ada dua orang lelaki yang berjas hitam dan juga memakai kacamata hitam.

“Ayo, pergi. Kami akan menuntun kalian” ucap salah seorang dari mereka yang memakai jas hitam itu. Dio mengangguk. Semuanya berjalan keluar dari kamar dengan wajah yang menunduk.

Dengan wajah yang menunduk, menggunakan pakaian yang cukup tertutup dan juga memakai kacamat hitam mereka bisa melewati kerumunan orang. Mereka bergegas ke mobil.

“Ehem, kira-kira ini tiket apa ?” tanya Dio dalam berbahasa korea kepada seorang penjaga yang bersama mereka.

“Ini tiket kapal” jawab penjaga itu dalam berbahasa korea.

“Kira-kira menuju ke mana ?” tanya Sehun dalam berbahasa koreanya.

“Kalian tidak perlu tau yang penting nikmati saja” ucap penjaga itu. Semua terdiam dan menudukkan wajahnya.

“Kalian sudah sampai” terdengar suara sopir. Mereka tau apa yang dibicarakan sopir itu. Karena mereka pernah mempelajari sedikit bahasa Indonesia.

Kedua penjaga itu menuntun mereka masuk ke kapal. Baekhyun bersama chanyeol berjalan masuk duluan setelah itu dio dan kai. Sehun dan luhan yang terakhir masuk. Sampai di dalam kapal mereka tampak ketakutan karena melihat wajah yang menurut mereka menakutkan. Baekhyun mencengkeram tangan chanyeol, dio dan kai saling berpegangan tangan dan sehun luhan seperti tidak menghiraukan orang-orang yang ada di sekelilingnya masih saja berbicara dan bercanda tawa.

Melihat kursi tidak ada mereka semua jadi duduk di lantai.

CHANYEOL POV

Aku membuka mataku perlahan. Terasa berat di pundak kananku ternyata itu kepala baekhyun. Baekhyun masih tertidur begitu juga dengan kai, sehun, luhan dan dio. Kami semua duduk di lantai. Tempat macam apa ini ? Kursi juga tidak ada. Aku mendengar desahan dio yang baru bangun dia juga tertidur di pundak kai. Aku melihat baekhyun dan mengelus kepalanya. Aku memegang tangannya. Aku merasa sangat nyaman jika bersama baekhyun biarpun kami sering bertengkar.

“Hoy ! Cepat keluar !” terdengar teriakan dari pintu kapal. Aku tidak tau apa yang ia bicarakan yang jelas semua orang keluar dari kapal. Aku membangunkan sehun,luhan, dan baekhyun sedangkan dio membangunkan kai. Untung mereka tidak secerewet yang biasanya jadi gampang. Tanpa membangunkan berkali-kali dan cukup satu kali panggilan mereka akhirnya bangun. Aku berdiri bersamaan dengan baekhyun dan berjalan keluar duluan.

Sesampai di luar aku di terpa angin damai yang menenangkan. Baekhyun terus menghirup udaranya, karena angin ini tidak sama seperti yang di seoul. Aku tidak sadar bahwa kami di tinggalkan oleh hunhan dan kaisoo. Mereka ternyata sudah sedikit jauh dari kami. Aku dan baekhyun berlari untuk menghampiri mereka.

“Hey, pelan-pelan” teriakku pada mereka yang di depan. Saat aku berlari aku merasa sedikit goresan pada tanganku tapi tidak kuperdulikan.

“Kalian lama sekali. Kami kan ingin cepat” ucap kai. Nafasku masih belum teratur begitu juga baekhyun jadi kami tidak bisa menjawab.

Kai dan dio pergi ke jalan yang berbeda sedangkan sehun luhan masih bersama kami. Kami membiarkan kai dan dio pergi tapi sebelumnya kami ingatkan untuk berjumpa di sini lagi pukul 17.00. Di samping jalan terdapat hutan. Aku merasa sedikit tidak enak tentang daerah di sini. Aku mengelus belakang kepalaku.

“Ada apa ?” tanya baekhyun.

“Entahlah, aku merasa tidak nyaman” jawabku dan masih mengelus belakang kepalaku.

“Mungkin kau masih canggung” ucap Baekhyun, aku mengangguk membenarkan.

“Chanyeol, kenapa pada tanganmu ? Kenapa berdarah ?” ucap baekhyun lagi sambil melihat ke arah tanganku. Aku langsung mengangkat tanganku ternyata benar tadi dugaanku yang goresan. Ya, ada goresan kecil tapi mengeluarkan darah. Aku tidak tau maksudnya apa ini. Dari tadi perasaanku tidak enak dan juga punya goresan.

“Biarlah, ini tidak sakit. Pukul berapa sekarang ?” ucapku untuk mengalihkan pembicaraan. Aku tidak mau melihat baekhyun cemas.

“Sekarang pukul 16.35” ucap baekhyun sambil melihat jam tangan yang kubelikan dua hari yang lalu saat kami jalan-jalan.

Saat aku melihat ke arah tempat yang sepi dan sedikit gelap. Terasa sedikit aneh pada tempat itu. Aku sedikit mendekat ke tempat yang gelap itu. Saat mataku menangkap adegan itu, mataku membulat, mereka orang yang ku kenal.

“Hah, ternyata sehun dan luhan yang berciuman” bicaraku dalam hati. Mereka berdua memang begitu. Kalau ada tempat yang sepi pasti akan berbuat yang begitu. Tapi, aku sedikit iri pada mereka. Mereka bisa berciuman sedangkan aku dengan baekhyun tidak bisa berciuman.

“Chanyeol, kita ternyata sedang di daerah kalimantan barat” ucap baekhyun yang mengejutkanku. Dia menunjukkan hanphonenya kepadaku. Untung ada peta di handphone baekhyun. Peta itu memang menunjukkan kalau kami sedang berada di kalimantan barat, Indonesia.

“Wow, staff memang mempunyai nyali yang besar” ucapku dan baekhyun mengangguk.

Kurasakan semua orang sedang melihat aku dan baekhyun dengan tatapan aneh. Sedikit menyeramkan karena ini adalah pertama kalinya aku ke sini.

Dari kejauhan kulihat kai dan dio berlari ke arah kami dan begitu juga sehun dan luhan. Aku dan baekhyun menunggunya dengan berdiam diri di tempat.

“Hei, aku ada bawa makanan. Ayo kita cari tempat untuk beristirahat !” ucap dio pada kami semua. Kami mengangguk lalu pergi ke suatu tempat.

Disini banyak hutan, apa mungkin ini tempat terpencil ? Rasanya aku pernah melihat daerah sini. Aku pernah menonton di film. Entah apa judulnya tapi aku merasa sudah melihatnya. Semoga kami tidak apa-apa.

“Ni hao” kata Luhan menyapa orang wajahnya mirip dengan luhan maksudku seperti orang cina.

“Ni hao a” balas sapanya. Aku tidak mengerti apa yang mereka bicarakan begitu juga dengan dio dan baekhyun. Kai tampaknya mengerti karena dia pernah sekolah di cina. Tampaknya mereka sudah selesai berbicara. Mereka lalu menghampiri kami.

“Katanya di sini tidak ada villa ataupun hotel” kata kai.

“Jadi, bagaimana kita akan menginap ?” tanya baekhyun yang tampak sudah putus asa.

“Dan katanya lagi rumah orang-orang yang ada di sini jauh dari tempat ini” kata luhan dan menghembuskan nafas.

“Hah, terpaksa kita harus berjalan mencari rumah” ucap sehun lalu duduk di tanah. Aku mencoba berpikir. Aku melihat ke kanan ke kiri. Jalanan sudah mulai sepi. Hanya ada beberapa orang di sini.

“Hei, di sana sepertinya ada rumah” seru dio dan menunjuk arah hutan. Terlihat dekat dari sini.

“Apa lebih baik kita kesana ?” tanya sehun.

“Boleh juga, daripada kita harus jalan jauh, kan ?” jawab kai. Aku berpikir sejenak apa yang dikatakan kai benar juga.

“Yeol, lebih baik kita ke sana” kata baekhyun padaku. Aku menoleh ke arahnya dia tersenyum seperti malaikat. Aku membalas senyumannya lalu memeluknya.

“Ayo kita ke sana” ucapku untuk memimpin jalan. Semuanya mengangguk dan mengikuti aku dengan baekhyun.

AUTHOR POV

Kaidio, chanbaek dan hunhan berjalan menyelusuri hutan. Yang namanya hutan pasti banyak rerumputan dan pepohonan. Mereka sesekali menampar tangan-tangannya karena banyak nyamuk menghinggapi tubuh mereka. Selama satu jam berjalan akhirnya mereka sampai juga di rumah kecil itu. Karena kelelahan mereka langsung duduk di bagian depan rumah kecil itu.

“Bagaimana mau tidur ? Rumahnya sangat kecil sedangkan kita berenam” keluh luhan.

Benar kata luhan, rumah kecil itu berbentuk persegi yang berukuran 90 cm x 90 cm.

“Sudahlah, lebih baik ada rumah dan kita menginap bersama” ucap dio dengan bijak. Chanyeol dan kai mengangguk-ngangguk.

“Kenapa staff tidak bilang kalau kita mau camping ? Huh, kalau staff bilang begitu kan pasti aku membawa perlengkapannya” keluh sehun. Mereka diam tidak membalas. Mereka masuk ke dalam rumah yang kecil itu.

Mereka semua masuk di dalam rumah kecil itu. Ternyata ada tiga lilin yang hidup. Mereka terkejut saat melihatnya. Mereka tidak tau siapa yang menghidupkan lilinnya. Tapi mereka cukup bersyukur karena ada lilin biarpun mereka juga takut. Mereka duduk dengan berpasangan. Baekhyun dengan chanyeol, kai dengan dio dan sehun bersama luhan. Chanyeol memperhatikan semua temannya yang sedang bersamaan. Kai yang berbaring di pangkuan dio sambil menyentil-nyentil  hidung dio dan sehun dengan luhan dari tadi melakukan ciuman.

“Kenapa kau melihat sehun luhan terus-terusan ?” tanya baekhyun dan membuat chanyeol terkejut dari lamunannya.

“Ani, aku hanya bingung. Karena dari tadi mereka melakukan adegan itu” jawab chanyeol sambil berhadapan dengan baekhyun. Baekhyun tersenyum melihat chanyeol. Ya, mereka saat ini sedang berhadapan. Chanyeol memegang kedua pipi baekhyun yang sedari tadi semakin ke dekat ke wajahnya.

“Chanyeol” panggil Baekhyun.

“Ne ?” jawab chanyeol.

“Saranghae” kata baekhyun yang semakin mendekatkan wajahnya dan wajah chanyeol.

“Nado saranghae baekhyun” kata chanyeol dan satu centimeter lagi bibir mereka bertemu.

CUP~

Yah, mereka saat ini berciuman.

SEHUN POV

Luhan sudah membuatku gila. Aku merasa kehilangan akal. Sedari tadi aku dengannya berciuman terus-terusan. Tapi, ini adalah kesempatan untuk bermesraan. Bagus juga staff bawa kami liburan seperti ini. Aku sangat berterimakasih padamu staff. Tapi bukan hanya aku dengan luhan yang bermesraan, chanbaek hyung dan kaidio hyung juga begitu.

“Hyung, bibirmu memang manis” ucapku pada luhan di sela kami berciuman yang sudah menjadi namjachinguku. Setelah itu, aku melanjutkan adegan ciumanku. Ya, aku terus melumat bibir manis luhan hyung. Dia memegang tengkukku untuk memperdalam ciuman.

“Hah.. hah..” nafas luhan hyung tidak teratur “Hyung tidak bisa bernapas. Hyung ingin menghirup oksigen dulu” ucapnya. Aku tertawa melihat wajahnya yang terhengas-hengas. Aku melihat baekhyun dan chanyeol sedang berciuman. Wow, mereka sangat sangat hmm.. apa ya? Aku tidak bisa mengekspresikannya. Kulihat chanyeol sangat lihai dalam berciuman. Kurasa dia belajar dari video yang kai berikan. Hahaha. Memang parah. Aku melihat ke arah kaidio hyung. Mereka juga tidak kalah romantis. Dio hyung mencium kai yang sedang berbaring di pahanya. Wahahaha, aku juga ingin seperti itu. Tapi luhan hyung mungkin lelah untuk kali ini. Tapi akan kuusahan aku juga harus seperti mereka.

“Hyung aku ingin berbaring” ucapku kepada luhan hyung yang tampaknya nafasnya sudah mulai teratur. Dia mengangguk, aku langsung berbaring di pahanya.

“Hyung, aku ada sebuah permintaan. Dan kau harus mengabulkannya” tanyaku. Dia mengangkat alisnya.

“Apa itu ?” balas tanyanya. Aku tersenyum evil.

“Lakukan adegan seperti yang kaidio hyung lakukan” ucapku. Dia melihat ke arah kaidio hyung. Dia tampak berpikir. Ayolah terima saja.

CUP~

Dia menciumku tiba-tiba. Yah, kurasakan bibir manisnya menyentuh bibirku lembut. Aku sangat menyukai ini.

*PAGI HARI*

CHANYEOL POV

Kurasakan sedikit panas ada di pipiku. Saat kubuka mataku ternyata sinar pagi sudah menyambut. Aku bangun, baekhyun masih tertidur di pangkuanku. Aku melihat lilin yang masih hidup. Ada dua yang masih utuh, dan satunya sudah setengah. Hah, aneh bukan ?

“Huah..” terdengar suara baekhyun di telingaku. Aku melihatnya sekilas.

“Hyung ! Ayo lihat kebalakang ! SIAPA YANG MEMBUNUHNYA ?!” terdengarteriakan dari belakang. Aku bergegas ke belakang untuk mencari tau.

Kulihat sudah darah yang mengalir seperti anak sungai. Perutnya ada goresang sedikit. Kulihat ada surat di bawah kakiku. Aku langsung mengambilnya dan membacanya.

“WELCOME TO TAC TIC VILLAGE”

THANK’S FOR READING THIS.

NEXT OR STOP ?

IF YOU CHOOSE NEXT, I’LL BE BACK NEXT MONTH. 

29 tanggapan untuk “[EXO-FANFICTION] TAC TIC – CHAPTER 1”

  1. NEXT!! Chap.2 nya di tunggu-tunggu loh~ :3 Eh authornya dari kalbar? Wihiii kalo aku dari kalsel loh:D #authornyagaknanya -_-v

  2. Bntar ya para reader.. thor lgi masa buat -__- ini tugas rl thor bnyak loh.. kadang thor ga sempet hiks.. pengen bnget ngepost yg chapter 2 cpat2 tpi belum slesai, sabar yaaa moah

  3. Ceritanya seruuu… tapi sayang, kependekan thor #halah=..=’ Next thor… kelanjutannya jngan lama” yaah huehehehe ^O^ . Author Daebak!!! ^^ #angkat jempol Kai

Tinggalkan Balasan ke Oh Haemi Batalkan balasan