( FF COMPETITION ) ODD LOVE [my Love]

Tittle : ODD LOVE [my Love]

Author : -JfCreepShine

Genre : hurt, romance ^^

Rating  : PG 14

Lenght : oneshot

Cast : Shin Hye Ra ,Do KyungSoo, Oh Sehun, Kai

##This My Original Story. No bash. Jika tidak suka Don’t Read dear ^^J

Nb : sebenarnya ff ini lanjutan dari ffku dengan judul yg sama. Ff dengan mini series di pageku. Tapi waktu itu belum sempat meng-Endkan ff ini aku sudah harus keluar dari page karena alasan pribadi. Jadi yah, itung-itung mbayar utang ama readers :D. Soalnya dulu responnya bagus. Kkk~ Tapi, banyak yang dirombak kok. Lagiyan kayaknya ini datar banget. Konflikx kalok dibikin oneshot gak kelar . ehehe. Jadi ngeromance aja yah #plakk But eonjoyed =_=a.

^^Happy Reading ^^

 

          Apa yang membuatmu meragu itu sesungguhnya hanya sebuah ilusi

          Karena sesungguhnya hatimu tak sejalan dengan akal pikiranmu sendiri

~Odd Love, it’s began..~

 

          Iringan bayangan Matahari yang berputar itu terus bergerak sejurus dengan waktu yang semakin senja. Derup langkah seseorang terdengar masih setia dengan kegiatan yang bisa dikatakan menguntit itu, seolah tak pernah jengah dengan objek utamanya sendiri. KyungSoo, namja yang akhri-akhir ini beralih profesi menjadi seorang stlaker. Namja dengan setelan penampilan yang selalu menonjolkan sisi tertutup dan penuh sopan santun, dengan baju rapi dan kacamata yang bertengger manis di tulang hidungnnya yang bahkan tak mengurangi pesona seoran Do Kyungsoo, namja genius yang selalu aktif pada mata kuliahnya. Hanya satu yang tak disukai dari kebanyakan penghuni Kyunghee university ini! Yaph yeoja! Atau mungkin tak ada gadis yang suka karena kuper dan diamnya namja ini. tapi tak sedikit juga yang mengaguminya. Karna memang pria satu ini cukup ideal, hanya saja ia kurang memahami apa itu berpenampilan menarik didepan gadis. KyungSoo pria sederhana yang akhir-akhir ini pikirannya terpatri pada suatu hal yang bernama ‘cinta’. Cinta sederhana bukan? Tapi saat merasakan dan menyadarinya baru terasa bahwa itu tak sesederhana pengucapannya!

Hye Ra! Yeoja yang sedari tadi sibuk menjadi objek potret KyungSoo hari ini memang pulang agak sore, mengingat ia dipaksa untuk menemani seseorang. Sesungguhnya yeoja ini tak terlalu cantik, hanya saja saat ia pindah ke Kampus barunya ini ia sedikit risih karena banyak namja yang berusaha mendekatinya. Mungkin karena wajahnya yang menyenangkan untuk dilihat dan tentunya wajah alami tanpa pisau bedah yang memikat. Apalagi dengan seorang namja yang memaksanya menemani kegiatannya hari ini, namja yang terang-terangan mengaku bahwa ia adalah kekasih Shin Hye Ra. Menggelikan sekali karena memang mereka baru saja bertemu. Sehun!. Namja tampan nan manis ini selalu menggeret paksa Hye Ra untuk mengikutinya. Entah sekedar makan di kantin atau apapun itu. namja ini seolah berkata melalui sikapnya bahwa yeoja ini adalah miliknya. Cih, egois sekali. Dan sekali lagi, Hye Ra menanggapinya selalu dengan jengah, acuh, dan selalu berusaha menahan emosinya yang siap membludak kapan saja.

Seperti pagi tadi, saat jam Matematic dari Lee Songsae baru selesai, Sehun langsung menariknya menuju kantin. Sebenarnya ia juga lapar mengingat pelajaran yang membuatnya muak dan kehilangan separuh energinya. Hanya saja yang menjadi menyebalkan adalah tarikan paksa dan sesekali merangkul pundaknya itu membuat yeoja yang belum ada seminggu baru pindah pindah ini mendapat tatapan tajam dari siswa di sekitar lorong Kampus.

Flashback On

 

“YA! Tak usah seperti ini!” kesal Hye Ra pada Sehun karena sedari perjalanan tadi tak hentinya merangkul Hye Ra sembari menebar senyum yang errr manis.

            “pacar! Apa yang kaukatakan heh?”

            “pacar pacar! Aku bukan kekasihmu pabo!”

            “YAKK! Pacar apa yang kau katakan hehh? Aiishh pacar manis sekali” balasnya sambil mengacak pelan poni Hye Ra dengan tangan yang tentunya masih setia melilit disekitar pundak Hye Ra. Yeoja itu hanya mendengus kesal dengan sikap Sehun. Hanya saja ia sering sekali diperlakukan seperti ini olehnya. Tak jarang namja ini beraegyeo jika Hye Ra menolak ajakannya yang tentu saja membuat Hye Ra ingin muntah saat itu juga. gadis ini sempat berpikir jika saja tak ada neraka atau sangkar polisi, mungkin namja ini sudah ia bunuh. Dengan memasukkannya ke masin penggilingan padi, atau melemparkannya ke Hutan yang penuh hewan liar agar mencabik wajah rupawannya itu, atau jika tidak ia mengajaknya menaiki pesawat romantis lalu dibukanya pintu pesawat saat diketinggian kemudian dilemparkan tubuh namja itu sampai jatuh ketanah dengan tak berbentuk lagi. Waww, yeoja semanis Hye Ra benar-benar menakutkan.

_oOo_

 

            Sisi tempat yang mereka datangi ini benar-benar dipenuhi orang-orang yang nampak begitu kelaparan. Kali ini eratan pada pundak Hye Ra menurun sehingga yang menjadi objek sentuhan selanjutnya adalah pergelangan tangan yeoja ini. tak ada tempat mereka akan duduk dan makan sepertinya, mereka berjalan menuju sebuah meja makan kantin yang sudah terisi penuh oleh 6 orang yeoja dan sedang menikmati minuman mereka.

            “hey noona, bisakah aku dan yeoja ini duduk disini? Kami lapar dan tak mendapat tempat”. Seketika para yeoja-yeoja itu menghentikan aktifitas mereka dan menatap cengo kearah kami. Oh baiklah sepertinya kali ini Hye Ra percaya pada kepopuleran Sehun di kampus ini.

            “kyaaaa!. Sehun? jadi kalian sungguh berpacaran?” ungkap kagum salah satu yeoja dari mereka dengan mata yang berbinar-binar. Benar-benar menggelikan bagi Hye Ra.

            “tentu saja. Kemana saja kalian selama ini huh?”

            “kkkk~ arratci. Benar-benar serasi, apa kita perlu menjadi shipper kalian” kekeh salah satu dari mereka.; lagi

“eumm terserah saja”. Sekali lagi jawaban Sehun dan Yeoja-jeoja aneh ini membuat bola mata Hye Ra hampir keluar. Hal aneh macam apa lagi ini? shipper? Hye Ra tak pernah bepikiran sejauh itu.

“Silahkan kalian duduk disini. Kami akan pergi”

 

Beberapa saat, mereka melenggang pergi meninggalkan kami dengan meja kantin yang sudah dikosongi sebelumnya. Kejadian pemaksaan itu terus berlanjut hingga mereka pulang kuliah. Sehun mengajak Hye Ra menemaninya mencari bingkisan untuk ulang tahun hyungnya. Jika dirasa namja ini salah orang, karena bagaimana mungkin Hye Ra tau apa benda yang disukai para namja.

Flashback off

_oOo_

 

Gugusan gumpalan awan putih salju itu mencoba mengeerombol diri menyesakkan awan  kelam disekitarnya. Decitan khas suara pintu menggema seiring dengan seorang namja yang menentengkan sebuah camera yang mengait diarea lengan dan jemari tangannya. Namja yang memakai kaos cream dengan sebuah lambang yang seolah tidak asing lagi, Pola segienam dan tulisan EXO PLANET melekat dengan pas dibawahnya. Dengan sebuah Lengkungan senyuman unik yang seolah hanya namja ini yang memilikinya seakan tak pernah lepas dari paras super polosnya. KyungSoo masih setia dengan alamnya, yaitu memantau hasil bidikannya kemarin siang. Bidikan dengan potret seorang yeoja yang sudah membuat harinya sedikit kalang kabut dan terasa aneh.

Yeoja yang berhasil menjadi perhatian awalnya dalam hal asmara itu adalah Hye Ra. Shin Hye Ra! Yeoja yang bahkan ia sendiri tak berani menatap manik mata nya secara langsung karena akan berakibat membawa desiran aneh diarea jantungnya. Ia mendesah pasrah lagi, entah sampai kapan kehidupan stalker nya beakhir dengan sebuah pernyataan. Pernyataan Bahwa namja ini mencintai Hye Ra dan menginginkannya. Jika saja berbicara melalui naluri itu mudah dan bisa, mungkin sudah lama KyungSoo mengatakannya. Namun lagi-lagi itu hanya fantasinya belaka.

Hari ini setelah keluar dari jam kelasnya KyungSoo berjalan pelan dengan camera yang sudah berpindah tempat. Tepat menggelantung diarea leher. Namja ini menyusuri koridor kampus dengan santainya, dengan tangan yang menggait tali pada tas punggungnya. Ia masih berharap bahwa hari ini akan bertemu senyuman itu lagi. Senyum manis milik Shin Hye Ra.

_oOo_

 

Mata hazel itu terpaku beberapa saat, kemudian mengerjap indah ditengah hembusan angin yang melayangkan beberapa helai rambutnya. Tubuh dan matanya seolah terfokus pada satu titik terindah. Dirinya tercengang bukan main saat menelisik lebih jauh siapa yang tengah meliuk dengan lincahnya didalam sana. Di dalam ruang kesenian yang akhir-akhir ini ia ketahui sudah tidak digunakan lagi. Mulut yeoja ini menganga dengan lucunya dan tangannya bergerak-gerak seolah ingin menangkap dan menyentuh objek pandang utamanya saat ini.

“kau sedang apa?” pertanyaan yang sangat membuyarkan konsentrasi Hye Ra. Namja yang menepuk pundak yeoja ini hanya menatap dengan wajah tak berdosanya.

“YA! Oh Sehun jelek! Ada apa kau mengikutiku heh? Bukankah sudah kubilang aku akan ke kamar kecil heuh?”
“apanya? Kekamar kecil kau bilang? Apa arwahmu yang sedang kesasar disini eum? Bahkan kamar kecil masih diujung kanan sana!” umpatnya sedikit tinggi pada Hye Ra. Sedangkan yang diajak bicara malah melengos meninggalkan Sehun dengan mulut berkomat-kamit tidak jelas.

Sementara perdebatan kecil itu terus terjadi seorang namja melangkah dengan gontainya melanjutkan perjalanannya yang tertunda barusan. Ia sedikit merasa sesak sesaat setelah melirik ke arah jendela tempat Hye Ra tadi menyaksikan yang ada didalam ruang itu dengan seksama.

“dia—sudah kuduga. Yang menyentuh hati Hye Ra selama ini adalah dia.. kai!” desah KyungSoo kaku sambil menunjukkan gurat kekecewaan. Entah kenapa KyungSoo merasa dia sangat-sangat bodoh saat ini.

 

Jangan mengelabuhi hatimu.

Menurutmu? Jika saling mencintai itu tidak ada,

Kau lebih memilih mencintai, atau dicintai?

Kurasa semua orang ingin dicintai.

Lalu bagaimana dengan masa lalu?

 

_oOo_

_ all began, You and … I_

 

            Gurat kekecewaan alam nampak tengah mengadu dengan pertanda turunnya hujan. Seoul, kota yang sudah memang sangat dingin ini nampak tak terlalu senang dengan turunnya hujan hari ini. Beberapa manusianya pun yang tengah lalu lalang sibuk mencari tempat berteduh tampak menghardik rembesan air alam yang jatuh dari langit ini, membuat basah baju mereka karena memang sebelumnya cuaca sangat cerah. Tidak diduga sama sekali akan turun hujan selebat ini. Berbeda dengan Hye Ra, yeoja ini memang sangat menyukai kejadian yang baginya sangat fenomenal. Dihalte bis yang sepi ini ia duduk berdua dengan Sehun sedari tadi sambil menunggu hujannya reda. Kesunyian nampak lebih mendominasi saat ini, terbukti dengan hanya terdengarnya suara rintik hujan yang terasa semakin deras.

“apa- kau ingat dengan namja bernama Lee Jae Wong?” nampak Sehun yang membuka percakapan kali ini, Hye Ra tersentak dengan penuturan tiba-tiba Sehun. Lee Jae Wong memang bukan nama yang asing bagi Hye Ra. Terutama dalam kehidupan cintanya.

“nde? Lee Jae Wong?”

“he.eum, Jae Wong.

“nde??” Hye Ra masih terlihat bingung. Jae Wong? Bahkan setelah pulangannya dari Amerika yeoja ini sudah tak bertemu dengan namja itu lagi.

“Jae Wong! Namjamu dulu!” Tegas Sehun sekali lagi. Mencoba menelisik yeoja ini bahwa ia masih ingat, atau mungkin sudah lupa. “dia- Lee Jae Wong itu adalah aku!” sambungnya.

~DEGG

Rentetan kalimat barusan benar-benar membuat tulang penyanggah tubuh Hye Ra sontak melemas. Bagaimana mungkin namja didepannya ini adalah kekasih masa lalunya? Bagi Hye Ra ini benar-benar tak masuk akal. Mengingat tak ada kemiripan sama sekali diantara mereka.

“jangan bercanda” nampak Hye Ra ingin mengelak, beberapa rembesan air terlihat menggenang dipelupuk mata indahnya. Ia mengalihkan kepalanya ke arah lain, tak mau berinteraksi lagi dengan Sehun.

“bagaimana bisa kau tidak mengigat namjamu ini heh? 5 tahun kau pergi ke LA dan apa kau tak merindukanku? Seharusnya saat ini aku marah padamu dan kau harus memelukku!” Hye Ra sentak menoleh. Diraihnya wajah itu dan menatap jauh kedalam matanya. Mencari secuil kebohongan yang mungkin namja ini ciptakan. Tapi apa? Hye Ra tak menemukannya, ia justru mendapati sebuah mata sipit nan indah yang memang sama dengan mata Jae wong. Namja ini adalah Jae Wong!.

#GREEPP

Dengan sekali hentakan keduan insan ini sudah beradu rindu. Mereka saling memeluk satu sama lain. Apa kau masih mengharapkanku oppa? Kuharap tidak! Karena entah mengapa rasa cintaku ini pudar padamu. Kumohon maafkan aku. Batin Hye Ra menggelinjang, pantas saja namja ini selalu mengatakan bahwa Hye Ra miliknya.

“kau operasi plastik YA! Kenapa wajahmu berbeda? Dulu kau jelek dan sekarang semakin jelek!” kekeh Hye Ra bercanda sambil keadaan mereka yang tetap berpelukan ditengah suasana hujan saat ini.

“Hye Ra! Sebenarnya nama asliku itu Oh Sehun! bukan Lee Jae Wong! Aku terpaksa berbohong karena appaku.”

“aku tau”

***

Suara gemuruh hujan ini seperti tak bisa menghentikan aktivitas Sehun dan Hye Ra. Mereka masih setia dengan posisi awalnya. Ada rasa kelegaan terpancar didalam hati Sehun saat ini. Tinggal selangkah lagi membawamu kembali padaku seutuhnya Hye Ra! Batin Sehun.

 

_oOo_

 

Hari hari ini tak nampak cerah, juga tak nampak gelap. Suhu yang bisa dikatakan cukup dingin namun sejuk ini membuat siapapun seolah enggan untuk bermalasan. Mereka lebih memilih bercengkrama dengan alam dengan berjalan kaki. Hye Ra yang rumahnya memang tak terlalu jauh dari area kampus juga berjalan beriringan dengan para pejalan kaki lainnya. Sesekali ia berpikir tentang kejadian beberapa hari yang lalu saat ia tengah dijambak dan digeret dengan kasarnya oleh beberapa yeoja. Disaat bersamaan seorang yeoja siap melayangkan tendangannya dikepala Hye Ra dan seorang yeoja lagi memegang sebuah ember berisi cairan.

#BUUGH

            Suara pukulan serta air bau itu sukses mengarah pada Hye Ra. Dirinya hanya merasa basah dan seperti ada yang tengah memeluk? Hye Ra membuka matanya saat dirasa tubuhnya mulai oleng memapah sebuah beban yang tampak terkulai lemas. Terang saja seorang namja berkacamata tengah menggantikan tubuhnya untuk dijadikan pengganti sasaran tendangan amuk dari yeoja yang ternyata adalah sunbae mereka. Sunbae yang tak terima dengan kedekatan Hye Ra dengan Sehun.

            “YA! KyungSoo ssi! “ pekik Hye Ra keras karena sekarang tangannya yang memegang tengkuk belakang KyungSoo yang sudah penuh lumuran darah. Yeoja-yeoja sunbae itu kalang kabut. Mereka berlari tak tentu arah. Sungguh saat itu Hye Ra sangat ketakutan, apalagi mereka di toilet dan kampus masih sepi.

            Setelah meracau dan meminta pertolongan kesiapapun, Hye Ra terkesiap setelah seorang ahjussi mendatanginya. Ia tukang bersih  daerah kampus ini.

            “hiks.. ahjussi. Tolong— tolong namja ini” isak Hye Ra tertahan, beberapa detik kemudian ahjussi itu membopong tubuh lemah KyungSoo menuju ruang kesehatan. Hye Ra masih menangis, ia sangat takut dan sakit seperti ikut merasakan kesakitan yang dialami KyungSoo. Entah perasaan apa yang berkecamuk difikaran dan hatinya saat itu.

            “eh apa ini? kamera? Sepertinya milik Kyungsoo” raut antusias terpancar jelas di wajah Hye Ra. Gadis ini menelisik kamera yang sempat terjatuh itu, mencoba menghidupkannya. Niat awalnya yang hanya ingin mencari tau bahwa kamera ini rusak atau tidak setelah terkena air tadi terurungkan saat tampilan gambar pertama adalah foto dirinya.

            Ekspresi terkejutnya semakin bertambah saat ia mulai membuka satu persatu foto didalamnya itu berisikan seluruh tampilan gambar dirinya. Rasa apa ini? hye Ra tersenyum, kenapa dia merasa senang sekali.

***

Sekelebat ingatan ras memori itu berakhir sejurus dengan alam bawah sadar lamunannya sudah berakhir. Hye Ra kembali berjalan santai, entah kenapa saat ini ia malah ingin bertemu dan sekedar mengembalikan kamera KyungSoo yang berada padanya, tidak! Nampaknya tidak hanya berniat mengembalikan, tapi juga menanyakan kabar namja itu. namja yang sudah sangat baik padanya. Hye Ra ingin berterima kasih dan kenal lebih dekat dengannya.

“kurasa dia bisa menjadi teman baik. Sepertinya dia juga sangat pendiam. Tapi, apa maksud foto-fotoku itu? apa dia menyukaiku? Kenapa tak ada tanda-tanda seperti namja lain yang ingin lebih dekat dengan yeoja yang ia incar? Aigoo Shin Hye Ra pertanyaan bodoh macam apa itu? aishh lupakan. Mungkin dia tak sengaja memotretmu!” putus Hye Ra bertubruk dengan suasana dan keyakinan hatinya. Yeoja ini hanya tau tentang foto dirinya di kamera itu. Tapi sebenarnya banyak foto sejenis yang tertempel rapi disetiap sudut dinding kamar KyungSoo. Namja itu selalu mencetak hasil potret nya hampir setiap hari. Jika Hye Ra tau, mungkin ia akan lebih shock.

_oOo_

 

Ruang ini terpancar aroma yang kurang menyenangkan. Yah aroma kegelisahan yang seolah membekap persendian Hye Ra. Saat ini Hye Ra tengah duduk termangu menatap kearah luar jendela kamarnya. Diluar hujan, selalu seperti ini! gadis ini memang sangat mengagumi hujan. Walau ini malam namun Hye Ra seolah tak mau beranjak dari pandang hujan yang tak terlalu terlihat ini. Tapi kali ini berbeda. Ada perasaan gelisah bahagia dan sebal yang merecoki dirinya. Ia seolah tertumpu pada tiga jalur yang membuatnya sangat bingung ingin mengarah kemana.

Sudah beberapa hari ini dirinya dikagumkan oleh sosok KyungSoo yang pendiam, pintar tapi menyenangkan. Hye Ra tak pernah menyesal mengenal namja ini sebelumnya. Entah dari mana perasaan itu, ia selalu setia menunggu pesan singkat dari KyungSoo entah hanya sekedar mengucapkan selamat tidur untuknya. Tapi yang membuat dirinya benar-benar pusing adalah cinta lamanya dan sekaligus sahabatnya meminta ia kembali seperti dulu dengannya. Sehun menyatakan kembali perasaannya pada Hye Ra dan meminta ijin untuk menjaga Hye Ra lebih dari teman dan itu suskses membuat Hye Ra pening. Bagaimana tidak, ia sadar bahwa perasaannya pada Sehun sudah seperti Raga dan nyawa yang telah berpisah. Hye Ra sadar bahwa perasaannya sudah tak seperti dulu. Maka dari itu Hye Ra tak sanggup menjawab dan memilih meninggalkan Sehun saat itu. ia butuh berpikir.

Ponsel diatas nakas dekat tempat tidurnya itu bergetar.  Menandakan ada sebuah pesan masuk disana. Ia buka slide handphonenya dan tersenyum sumringah mendapat pesan dari KyungSoo.

From : Do KyungSoo

“hey nona Shin! Haha jaljayo ne J

Hye Ra nampak mengetik balasan untuk orang disebrang sana. Masih dengan senyum yang telah terukir alami dibibirnya.

To : Do KyungSoo

“kkk~ ne. Nado ^^”

Send.

Hye Ra mulai beranjak dari duduknya. Ia segera meraih guling untuk didekapnya dan mengeratkan selimut keatas. Malam ini sangat dingin, seketika kegiatan Hye Ra terusik karena ponselnya bergetar lagi. Ia kembali membaca pesan masuknya. Pesan yang ternyata dari Sehun, kenapa namja ini membuatnya susah tidur lagi. Ia terbebani dengan jawabannya, apa yang harus Hye Ra katakan?. Yah walaupun dipesan singkat itu Sehun sama sekali tak mengungkit tentang jawaban dari Hye Ra. “kau sudah tidur? Aku tidak bisa tidur.”

To : Sehun zzang

“maaf hunnie. Aku hanya ingin bersahabat denganmu. Kurasa bersahabat lebih menyenangkan. Aku tak mau lebih, aku menyayangimu. ^^ sebagai sahabat. Chaa.. ~”

Send.

***

from : Sehun zzang

“eumm. Aku mengerti J. Jaljayoo! >,<”

Sesaat setelah balasan itu Hye Ra tersenyum, ia tau bahwa Sehun akan mengerti keputusannya. Sungguh ini lebih baik menurutnya, sejenak ia berpikir lagi tentang KyungSoo. Yeoja ini masih penasaran dengan sosok KyungSoo, tapi sekejap matanya sudah bertransformasi alami. Mulai menutup rapat dan bersiap menghadapi alam mimpi yang ia tak ketahui arahnya. Entah itu indah, atau bahkan buruk.

 

Aku mencintaimu~

Bukan motomorfosis dirimu.

Sungguh, ini tak menghibur.

Tapi… kembalilah kebentuk awalmu!

-Shin Hye Ra-

_oOo_

 

Jangan rubah dirimu. Berhenti memunafikkan keadaan. Sesungguhnya manusia bijak dan apa adanya lebih berarti dan mengena dari apapun.

_all began, I love you!”

 

 

Burung gereja pagi ini sayup-sayup terdengar riang, mereka mengembara kesana kemari seolah tak mau kalah dengan sesamanya. Keberadaan ekor mata Hye Ra menghunus tajam pada sebuah objek yang sedang banyak mencuri perhatian pagi ini. Seorang namja datang dengan wajah menunduk malu, demi apapun dia sangat tampan. Tapi kenapa Hye Ra memanas? Dia seperti tak rela jika KyungSoo menjadi pusat perhatian yeoja banyak. Kenapa ia ingin sekali egois saat ini. Ia bersikap seolah hanya boleh dia yang menatap KyungSoo. Ada apa dengan Hye Ra, kenapa ia justru tak menggubris dan seolah tak suka dengan perubahan KyungSoo.

Namja ini datang mendekati Hye Ra yang sedang menyantap sarapannya dengan Sehun. namja ini mengenakan kemeja biru dan celana panjang yang sangat menunjang penampilannya. Tak ada lagi kerah tertutup, kaos tertutup bahkan kacamata khasnya. Yang ada hanya Do KyungSoo yang berani tampil mengumbar sejuta pesona.

“Shin Hye- Ra” panggilnya dengan sedikit gugup. Entahlah namja ini mau apa. Dia terlihat serius.

“nde, wae?” jawab Hye Ra pelan. Hye Ra seperti sedang malas dan marah. KyungSoo berfikir lagi untuk memberanikan diri. Ia sudah berpegang teguh bahwa kan menyatakan perasaannya. Bahkan ia meminta tolong pada adiknya untuk merombak penampilannya. Semua itu demi Hye Ra. Persetan dengan Hye Ra yang menyukai Kai.

“aku—ingin berbicara denganmu. Bisa, ikut aku?”

“eum baiklah!”

kedua insan itu menjauhi area kantin menuju taman kecil tempat dulu KyungSoo sering mencuri foto Hye Ra. Taman itu berjurus hadap langsung dengan kantin. Jadi semua orang masih bisa memperhatikan mereka. Bahkan dialog mereka dapat terdengar jelas.

***

“Hye Ra ssi! Bagai-man-na penampilanku?”

“biasa saja”

“huhh. Benarkah? Padahal aku melakukannya untukmu!”

#DEGG

Lontaran KyungSoo yang nampak polos itu membuat jantung Hye Ra seperti disengat volt volt kecil listrik. Membuatnya sedikit bergemuruh dan salah tingkah.

“aku- menyukaimu Hye Ra! Aku mencintaimu.”

“lalu? Aku harus apa?” Jawab Hye Ra enteng.

“tidak! Kau tidak harus melakukan apa-apa. Aku sudah berkata seperti inipun merasa hebat”. Jawab KyungSoo dengan tawa yang lebih terkesan memaksakan.

“apa kau tak ingin mendengar jawabanku? Pernyataan cinta macam apa ini eoh?”

“nde?” mata bulat KyungSoo sontak bertambah bulat dengan balasan kalimat dari Hye Ra. Hye Ra benar, seharusnya KyungSoo bertanya juga tenntang perasaan Hye Ra. Tapi namja ini tampak negative thinking dahulu. Ia merasa sudah gagal sejak awal.

“nado!”

~BLUUUSHH

kyungSoo gugup. Ia mencubit lengannya berharap ini bukan mimpinya. Ini nyata, bahkan sangat nyata. Ia menatap orang-orang yang tengah memperhatikan mereka dengan ekspresi yang beragam macam.

“na-nado?aigo.. pipiku memanas!  jadi..? Lalu bagaimana denganmu yang menyukai Kai?”.

“aku sadar bahwa perasaanku hanya sebuah kekaguman pada diri Kai yang mandiri. Dan itu bukan cinta”. Balas Hye Ra mantap, ia tersenyum sambil terkekeh geli menatapi wajah KyungSoo yang berubah merah bak badut kerja di pagi hari.

“jadi.. ? Shin hye Ra be mine!”

“eiittss.. aku tidak mau.”

“wae? Bukankah kau juga sama denganku?” tanya KyungSoo khawatir, ia takut bahwa Hye Ra hanya mempermainkan perasaannya.

“kau bawa kacamatamu?”

“nde??”

“keluarkan” titah Hye Ra yang sentak membuat KyungSoo merogoh sesuatu didalam tasnya. Keluar sebuah kacamata yang sedari dulu sudah biasa KyungSoo kenakan.

“cha. Kalau seperti ini, aku mau ^^!” jawab Hye Ra sumringah setelah dirinya memakaikan kacamata tipis itu lagi. Sesungguhnya dalam benak yeoja ini ia hanya ingin mengukuhkan bahwa ia jatuh cinta pada KyungSoo yang dulu. Bukan karena penampilannya yang sudah berubah 180 derajat kali ini. kyungSoo meraih pergelangan tangan Hye Ra kemudian menariknya untuk didekap. Hari ini terjadi, labuhan hati KyungSoo dibalas dengan manis oleh yeojanya. Ia tak pernah berpikir sebelumnya bahwa Hye Ra membalasnya dengan lebih dari cukup.

Sejenak mata mereka beradu, KyungSoo mengelus rambut panjang Hye Ra sayang kemudian mengecup puncak kepala gadis itu. Hye Ra mencubit ringan perut namja-nya karena ia nampak tak sadar dimana mereka saat ini. menjengkelkan!. Sedangkan orang-orang yang memperhatikan mereka sedari tadi hanya menahan haru dan beberapa bertepuk tangan pelan nan ringan tanpa diminta. Mereka seolah ikut berbahagia dengan penyatuan hubungan KyungSoo dan Hye Ra.

Sedangkan disisi lain, seorang namja tampak tersenyum getir saat menyaksikan adegan yang merusak tulang rusuknya. Ia tak bisa berbohong, ia tak mau munafik dengan mengatakan ‘aku bahagia, jika kau bahagia’. Tidak! Sehun tau betul sakit sekali menyaksikan orang yang kita inginkan menjadi milik orang lain. Namun ia tak bisa berbuat banyak pada takdir yang sudah tergaris. Gadis itu, bukan takdirnya!.

“jadi ini alasanmu menolakku? Kau mencintai KyungSoo Hye Ra.! Dia hebat bisa membuatmu mencintainya walau kalian tak lama mengenal”.

 

Merelakan masa lalu yang sangat kita inginkan berat memang.

Mencintainya dari dasar hati tak membuat kita adu kecamuk dengan akal logika.

Karena itulah cinta. Dia bisa nampak seperti oksigen, air, garam, bahkan bisa juga racun seperti amonia yang menyengat dan membuat kadar pening dikepala meningkat.

Dan itulah cinta, hal sederhana yang memikat dengan ribuan bias warna yang memang aneh unutk dijabarkan lebih.

 

END~

14 tanggapan untuk “( FF COMPETITION ) ODD LOVE [my Love]”

  1. Aaaa~~ daebak!!

    semua semuanya daebak.. alur nya.. jalan ceritanya.. quotes nya.. diksi nya.. ah pokoknya keren ^^

  2. Haha, idih makasi bxak. N tntang be yourself itu Aqku Gak taau sama sekali. Sumpaa Dee 😀 thaaank’s……… ^^a

  3. Omonaaa~ Yuhuu~ Kece BADAI Membahana Burung Camar Kkk~ Jjiah makin lama makin mahir Yeh. Udah Thor (?) jadi Penulis novel atau apaan Getto,,,,
    Soalnya Nih, FFnya pan Sumpah Dah aye kga Bo’ong Cetar Beud Eud Eud 😀 sorry sorry kate yeh RCL aye pan Lebay tukh + aga Panjang 😀 ngek~, tapi FFnya Pan emng pantes Dipuji Secara Alay + Lebay + panjang … So To Be Continued with Awesome FF … Okay ~ and Don’t Forget dengan Cast yang Membahana Pula Like Suamiku Kyungsoo D.O #Abaikan Kk~ #DigamparEarthlings
    Okay Bye

  4. halooo, demi apapun ya aku kagum sama diksi yg kamu pilih, terutama di bagian awal-awal part gitu. kamu deskripsiinnya rinci banget
    aku juga suka ceritanya, jadi kaya “be yourself” gitu ya? kyungsoo disuruh balik cupu (?) lagi sama hyera.
    aku ngakak tau baca yang “masukkin sehun ke penggilingan padi” HAHAHAHA kepikiran bangetsih lol
    nice ff ^^

Pip~ Pip~ Pip~