{PROLOGUE} —Pervert Jiyeon

Pervert Jiyeon-1 copy

{PROLOGUE} —Pervert Jiyeon

By Yaumila

 

| Main cast Park Jiyeon – Oh Sehun |

| Support cast Shin Hyeri – Kim Jong In – And other’s |

| Genre School Life, Romance | Length Main Chapter |

| Rating PG-17 |

My Blog : http://yaumila.wordpress.com

 

Disclaimer :

All of story is mine. So, don’t be plagiarism!

Copy-Paste is not allowed!

.

.

.

 

Sebut saja gadis itu Park Jiyeon. Entah ia gila atau otaknya memang sudah rusak. Kalian yang melihatnya sekilas dari luar mungkin beranggapan bahwa ia adalah gadis manis seperti siswi sekolah lainnya. Namun jika kalian sudah mengenalnya, mungkin kalian akan bertanya-tanya. Park Jiyeon ini gadis sungguhan atau hanya jelmaan belaka?

Ini semua memang karena kegemarannya yang mungkin sudah keluar dari jalur kebiasaan gadis pada umumnya. Kebiasaan yang sering dilakukan oleh para pemuda, dan akan terdengar tabu jika seorang gadis melakukan hal itu. Contohnya seperti—membaca bahkan menonton apapun yang menjurus ke arah rrr porno.

Awalnya itu semua terjadi karena ketidak sengajaannya saat sedang membuka suatu situs. Jiyeon yang pada waktu itu sedang mencari bahan referensi untuk tugas sekolahnya tertarik untuk membaca suatu artikel. Dan setelah membuka situs tersebut, ternyata itu berisi artikel tentang ‘Berbagai macam gaya saat bercinta’. Demi tuhan saat itu Jiyeon bahkan masih berada ditingkat terakhir Junior High School. Jiyeon yang masih polos dengan rasa ingin tahu yang tinggi itu memutuskan untuk membaca artikel tersebut. Keingintahuannya semakin bertambah dan terus-terusan membaca artikel-artikel seperti itu.

Mungkin sejak saat itu Jiyeon tidak bisa lagi memandang seorang pemuda dengan ‘biasa’ seperti sebelumnya. Mata Jiyeon akan bergerak nakal menjelajahi tubuh para pemuda yang melintas di hadapannya.

“Tubuhnya tegap sekali, aku yakin di balik seragamnya itu pasti ia memiliki perut yang sixpack. Aku jadi ingin menyentuhnya.” Itu adalah satu dari segelintir komentar yang sering ia ucapkan. Jiyeon akan terus memandangi pemuda yang menarik perhatiannya hingga membuat Shin Hyeri—selaku sahabat Jiyeon ingin sekali membunuhnya saat itu juga. Oke, itu terdengar sangat anarkis. Namun Hyeri sangat sangat malu akan kelakuan sahabatnya itu. Dan ia tidak tahu cara untuk menyembuhkan Jiyeon dari segala pikiran kotornya mengenai tubuh seorang pemuda.

Tingkah Jiyeon semakin menjadi saat takdir membawa untuk bertemu dengan Oh Sehun. Pemuda malang itu sering kali menjadi korban imajinasi liar Jiyeon. Saat bertemu dengan Jiyeon adalah saat dimana kehidupan tenangnya lenyap. Ia selalu merasa dihantui jika sedang berada di sekolah. Dan Sehun belum sepenuhnya sadar jika Jiyeon selalu mengikuti dan memperhatikan tiap gerak-geriknya yang selalu terlihat sexy di mata gadis itu.

“Hyeri, lihatlah pemuda bernama Sehun itu. Ah, dia sexy sekali. Mulai saat ini aku akan menetapkannya sebagai tokoh di dalam imajinasiku.” Hyeri menggeleng sambil memijat pelipisnya perlahan. Ia sudah kehabisan akal untuk menghentikan Jiyeon. Ia memandang punggung Sehun yang sudah berlalu dari hadapan mereka berdua.

“Sehun, aku turut prihatin dengan apa yang akan terjadi padamu nanti.”

***

“Park Jiyeon, berhentilah mengikutiku.” Sehun mulai dilanda frustasi saat melihat gadis yang selalu mengikutinya kemanapun. Entah ini sudah yang keberapa kalinya ia memperingati gadis itu, namun ucapannya hanya dianggap angin lalu.

“Aku tidak mengikutimu, aku memang ingin pergi kesana.” Jiyeon tidak pernah kehabisan akal untuk mengelak saat Sehun mendapatinya yang sedang mengikutinya.

“Ya, terserah kau sajalah.” Sehun berjalan terlebih dahulu dan memutuskan untuk menghiraukan keberadaan Jiyeon yang sesungguhnya sangat mengganggu. Jiyeon ikut melangkahkan kakinya tepat di belakang Sehun yang sedang menuju kantin. Pemuda itu baru saja bermain sepak bola—hal yang biasa dilakukannya pada waktu istirahat. Kemejanya yang sedikit basah karena keringat membuat tubuhnya terlihat menerawang. Jiyeon susah payah menelan salivanya saat melihat itu semua. Matanya bahkan sangat sulit untuk diajak berkedip barang sedetik.

Sehun berhenti tepat di depan mesin minuman. Ia memasukan beberapa koin ke dalam mesin tersebut. Sementara Jiyeon yang sedang mengikuti Sehun secara terang-terangan hanya bisa melihatnya. Sehun mulai membuka penutup kaleng dan meminumnya dengan cepat. Jiyeon ikut menggerakan kerongkongannya seirama dengan pergerakan yang dilakukan Sehun.

“Aku ingin sekali bertukar posisi dengan kaleng itu. Nasibku ternyata tidak lebih beruntung daripada sebuah kaleng.” Jiyeon terus berbicara seorang diri, tetapi pandangan matanya tidak pernah lepas dari Sehun yang kini sudah berbalik ke arah lain. Sepertinya ia akan kembali ke kelas.

Jiyeon mengikuti langkah Sehun yang tidak jauh di depannya tanpa mengeluarkan suara. Aura Jiyeon terasa berbeda, membuat Sehun bergidik ngeri. Ia selalu merasa terancam jika Jiyeon berada di sekelilingnya. Seperti saat ini misalnya.

Jiyeon berjalan tanpa memperhatikan langkah kakinya. Gadis bodoh itu tersandung kakinya sendiri. Ia berteriak saat tubuhnya mulai limbung ke depan. Sehun yang berada di dekat Jiyeon otomatis membalikan tubuhnya untuk melihat apa yang sedang terjadi pada gadis itu. Naas bagi Sehun karena saat ia berbalik ia malah mendapati tubuh Jiyeon yang terhuyung ke arahnya. Otomatis ia terjatuh lebih dulu saat Jiyeon menabraknya. Punggungnya terasa sakit saat menumpu pada lantai yang berada di bawahnya. Tubuh Jiyeon yang menimpanya janya menambah sakit yang ia rasakan.

Jiyeon yang tidak merasakan dinginnya lantai ketika ia terjatuh mulai membuka matanya perlahan dan mendapati Sehun yang tengah berbaring di bawahnya. Wajahnya tepat berada di depan dada pemuda itu. Disaat seperti ini pun Jiyeon masih sempat mengagumi dada Sehun yang terlihat bidang.

“Apa yang kau lakukan? Cepat bangun.” Jiyeon masih bergeming diposisinya dan tidak menuruti ucapan Sehun. Gadis itu malah menggerakan tangannya menyentuh dada bidang Sehun. Membuat pemuda itu merinding dibuatnya.

“Sehun, boleh aku melihat dadamu?” Jiyeon menatap Sehun dengan penuh harap. Jari-jarinya sudah berada pada kancing kemejanya.

“Hah? Kau ingin memperkosaku?!”

 

.

.

.

 

 

Hahaha gak tau kenapa kepikiran untuk buat FF kaya gini.

Sekarang ini aku lagi banyak ide, jadi mulai buat FF baru—lagi

Aduh maaf ya, kaya yang rusak otakku, bukan Jiyeon 😀

Gimana menurut kalian? Mau tetep dilanjut?

340 tanggapan untuk “{PROLOGUE} —Pervert Jiyeon”

  1. Wkwkwkwkwkwkwkwk……………
    Kalo S.I.N?. Sehun yg mesum ini gantian cewek.a yg mesum.
    Kekekekekek………..
    Kalo gini mah lebih nyeremin….
    Wkwkwkwkwkwk…..
    Aku enggak bisa berenti ketawa, lucu banget,
    wkwkwkwkwkwk…..

Pip~ Pip~ Pip~