Difference

Fydiamond

Difference

EXO Luhan & (OC) Lim

Fantasy, romance

Drabble

General

●●●

Love is blind,

But the difference between us

Means nothing and turned into something.

●●●

Sayap merah itu terus bertahan di udara entah sampai kapan. Si pemilik sayap pun tidak merasa lelah, dan tidak akan pernah lelah. Lalu ia terbang rendah dan menapakkan kakinya di tanah−meskipun sebenarnya tidak benar-benar menapak−dan berjalan ke sisi ranjang tempat seorang gadis sedang tertidur. Wajahnya begitu damai, dan mengagumkan. Kemudian Luhan−si pria bersayap−mengulurkan tangannya untuk menyentuh wajah gadis yang sedang tertidur itu. Entah sejak kapan ini menjadi rutinitasnya. Mereka berbeda. Mereka tidak diciptakan dari sari yang sama, mereka bukan makhluk yang sama karena perbedaan di antara mereka begitu kentara. Bila ditinjau dari segi fisik, mungkin Luhan memiliki kemiripan dengan manusia. Ia memiliki wajah tampan, memiliki dua mata, dua telinga, satu hidung, satu mulut, memiliki rambut, dua tangan, dan dua kaki sedangkan yang menjadi perbedaan adalah Luhan memiliki dua tanduk berwarna merah di atas kepalanya dan juga ia memiliki sayap. Selain itu, Luhan kasat mata. Luhan tidak dapat menginjakkan kakinya di tanah, dan ia tidak bisa menyentuh apapun.

Sekali lagi, mereka berbeda.

“Kupikir aku sudah membicarakan mengenai hal ini denganmu, Luhan”

Luhan hanya diam dan menundukkan kepalanya dalam-dalam, ia tahu ini melanggar kodrat. Tidak seharusnya iblis sepertinya mencintai manusia. Ia juga melakukan ini secara sadar, ia sangat sadar bahwa ini menyalahi aturan.

“Bukankah sudah kubilang waktunya hanya dua hari? Kenapa kau menambah masa itu?”

Tidak ada yang bisa Luhan lakukan saat ini selain diam. Saat ini, ia sedang disidang oleh Lucifer di hadapan para petinggi-petinggi iblis lainnya. Menyalahi aturan sama dengan mati. Karena Luhan pernah menyaksikan salah seorang temannya yang bernama Kai dilempar ke lautan hingga Kai hangus. Membayangkannya saja tentu membuat Luhan merasa ngeri, tetapi sekali lagi ia tekankan. Ia mencintai gadis itu. Luhan cinta pada Lim, gadis yang seharusnya ia cabut nyawanya kemarin.

“Ini menyalahi aturan, Luhan”

Kali ini Luhan mengangkat kepalanya dan balas menatap Lucifer.

“Aku sadar betul ini salah, Ayah. Oh maaf, maksudku Tuan Lucifer. Beri aku waktu untuk berpikir, atau setidaknya menyegarkan diri. Setidaknya jangan pernah menyentuh gadis itu dengan kukumu yang hina itu”

Lucifer tersenyum licik, “Baiklah aku tidak akan menyentuh gadis itu. Waktumu untuk berpikir selama satu minggu”

Setelah itu Luhan pergi dari tempat itu dan kembali berdiri di sudut ruangan kamar Lim. Luhan mengamati gadis itu yang sedang belajar di bawah penerangan lampu yang minim. Tidak ada kegiatan lain bagi Luhan selain mengamati Lim. Ia sudah mengamati segala kebiasaan gadis ini sejak setahun yang lalu. Dan hal yang wajar jika Luhan sangat hafal apa yang dilakukannya setiap hari. Satu lagi, Luhan juga tahu gadis itu menyukai orang lain. Sesama manusia, tentu saja.

Keesokan harinya Lim pergi ke sekolah diantar oleh Ayahnya, dan Luhan senantiasa mengekor seperti seorang bayi kucing yang selalu mengikuti ibunya menuntut makanan.

“Selamat pagi, Lim”

“Oh, selamat pagi Chin. Kenapa wajahmu terlihat senang begitu? Tumben sekali” ujar Lim sambil melepas tas punggungnya dan menaruhnya di sandaran kursi.

“Kau tahu? Ternyata ada juga iblis yang memiliki rupa tampan” ujar Chin seperti seorang melankolis.

“Benarkah?” tanya Lim yang mulai antusias pada pembicaraan dengan topik “tampan” sekarang ini.

Chin tersenyum lebar, “Ya, namanya Luhan”

“Luhan?”

“Mm”

“Bukankah itu iblis pencabut nyawa yang legendaris? Konon, Luhanlah yang berhasil mencabut nyawa dari Raja Arthur, dan Raja Iskandar yang terkenal itu”

“Jangan lupa, dia juga yang menghancurkan Excalibur”

Lim setuju dengan Chin dan mengangguk. Ia masih berpikir, bagaimana bisa salah satu iblis terkejam memiliki rupa tampan?

Tanpa mereka berdua sadari, Luhan ada di sana dan mendengar dengan sangat jelas percakapan pagi hari mereka. Luhan memaklumi julukannya sebagai ‘iblis terkejam’ memang tidak salah. Ia berhasil mencabut nyawa beberapa orang terkenal dan cukup penting.

▪▪▪

Satu minggu telah berlalu, dan Luhan harus dihadapkan kembali ke ruang persidangan iblis di mana ia disaksikan oleh leluhur dan petinggi iblis lainnya yang hanya beberapa orang dari mereka yang Luhan ketahui namanya dan selebihnya Luhan tidak peduli.

“Apa kau sudah mendapat jawabanmu?” tanya sang pemilik tahta tertinggi di kehidupan iblis.

Luhan mengangguk.

“Lantas, beritahu kami sekarang juga”

“Aku telah hidup selama lebih dari seribu tahun, dan baru kali ini aku memiliki keinginan yang begitu kuat dalam diriku. Ini bukan sesuatu yang disesali, melainkan disyukuri. Aku ingin-“

∞∞∞

Chin memerhatikan Lim yang sedang merangkai berbagai bunga agar menjadi karangan seperti mahkota. Beberapa minggu belakangan, flower crown adalah salah satu hal yang sedang digandrungi para remaja wanita di China. Saat ini, mereka sedang berada di belakang sekolah mereka dan merangkai bunga-bunga yang berwarna-warni itu. Sekolah telah usai sejak satu jam yang lalu, tapi mereka belum berniat meninggalkan sekolah mereka saat ini.

Samar-samar, Lim mendengar suara langkah kaki dari balik gedung olah raga. Memangnya masih ada orang di sekolah selain dirinya dan Chin?

“Kau…..”

“Hai, namaku Luhan. Xi Luhan”

END

Satu lagi karya aku yang aneh dan gak masuk akal. Menurut kalian gimana? Ide ini muncul tiba-tiba ketika aku lagi jamkos di kelas. Sebenernya tanganku udah gatel banget pengen megang keyboard dan baru kesampean hehehehe. Kasih kritik dan saran ya, aku kangen sama kritik dan saran kalian. With love, fydiamond.