Talking to the Moon

ttto

Talking to the Moon

Wu Yin Mi (OC) and Wu YI Fan

.

SAD (GAGAL) AND OTHER!

.

Oneshoot

.

ALUR GAJE INI MILIK SAYA PEMAIN MILIK ORANGTUA DAN TUHAN OC MILIK SAYA. PLAGIATOR AND SILENT READERS GO AWAY!!!

.

©Asweety16 last edit 09.11.13

.

Credit Poster : @my_ASW16

.

.

.

.

.

.

OST. TALKING TO THE MOON (Bruno Mars)

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

Malam hari terlihat rembulan indah yang menyinari gelapnya bumi ini. Menurut ku tidak. Bulan selalu mengingatkanku bahkan yang seharusnya menyinari dunia aku anggap sebagai penyinar mataku. Banyak bintang yang menemani sang bulan. Aku suka namun tidak seperti ini. Bulanku yang selalu bersamakutelah pergi selamanya. Meninggalkanku yang selalu terdiam diri menunggu jawabannya. Aku berdiri dibalkon apartemen sambil menatapi sang rembulan besar yang bewarna putih cerah seputih salju malam.

Air mataku sudah tak bisa membendung akibat pikiranku yang selalu mengingat masa kecil kami. Memori itu ternginga-ngiang dikepalaku. Tawa canda, senyum tulus, wajah manisnya yang mirip dengan ku, sifatnya yang melatar belakangi diriku bahkan kami adalah saudara identik. Dimana kami merasakan kecewa pasti kami akan sedih. Dimana aku menangis ia juga ikut menangis.

Tetapi, rembulan manisku sudah tidak bersamaku. Ia meninggalkanku lebih cepat. Aku menangis dalam diam sambil memejamkan mataku dan melihat sang rembulan lagi. Aku yang sedang menggenggam sebuah foto lama yang cukup kotor karena foto yang kupegang adalah foto kami berdua. Aku menyesal tidak membawanya bersamaku karena saat itu orang tua kami bertengkar sekitar 3 tahun yang lalu.

 

IN CHINESE

“Ku mohon ge, tolong jangan tinggalkan mama..keadaan mama masih syok ge, jangan tinggalkan kami..” Yin Mi sedang memohon kepada Kris dikakinya sambil menangis. Saat itu Kris ingin pergi dari rumah nya sekaligus harus meninggalkan kedua orang yang ia sayangi. Ada alasan tertentu menurut dia harus pergi dari rumah itu. Ayahnya baru menceraikan ibunya. Yin Mi benar-benar berharap ia tak akan pergi.

“Maaf Yin Mi, aku harus pergi,” Jawab Yi Fan dingin yang sebenarnya juga menangis didalam hatinya.

“Apakah gege tega dengan kami? Apakah gege juga akan meninggalkan ku?” Isak Yin Mi.

“Maaf Yin Mi. Suatu saat pasti gege akan bertemu kembali dengan mu. Tolong jaga mama Yin Mi.” Kaki Yi Fan segera melangkah setelah tangan Yin MI yang sedari tadi memegang kakinya melemas. Akhirnya Yi Fan pergi dari rumah itu.

“Ge..a-aku sayang gege..” Lirih Yin Mi yang masih terisak.

 

Aku ingat betul tangisan Yin Mi yang tak membolehkanku pergi namun hatiku selalu berkata lain bahwa suatu saat kita akan bertemu kembali. Dan ternyata pertemuan kami kali ini berada  di negara Sakura sekitar 1 tahun yang lalu.

 

IN JAPAN

Yi Fan sedang memandangi gugurnya bunga sakura. Ia menghirup udara musim semi nya sambil berjalan-jalan mengingat masa indah dengan saudara kembarnya. Lalu tanpa disengaja ia menabrak seorang gadis yang sedang berjalan terburu-buru. Gadis itu terjatuh dan Yifan segera mengulurkan tangannya kepada gadis yang menggunakan kerudung ala hijab yang baru Yifan lihat pertama kali.

“Sorry miss, are you okay?” Yifan masih menunggu perempuan berjilbab itu dengan nada lembut namun khawatir. Gadis itu terdiam dengan posisi duduknya. Lalu perlahan-lahan gadis itu menampakkan wajahnya dengan wajah yang kaget—sama juga dengan Yifan.

“Y-Y-Yin Mi?” gadis berjilbab yang bernama Yin Mi itu segera berdiri tanpa bantuan Yifan meskipun tangan Yifan sudah terulur.

“Sorry i’m did not know you mr.” Langkah Yin Mi diberhentikan oleh Yifan yang memegang tangannya. Yin Mi menatap orang yang memegang tangannya itu dengan seksama. Ia tak mau mengingat orang yang telah meninggali nya sekitar 1 tahun yang lalu itu.

“I belive you remember me. Miss Yin Mi.” Tatapan Yifan sungguh membuat Yin Mi ingin memeluknya karena rasa rindu yang telah menyebar dihatinya. Namun ia menolak pemikiran hatinya itu. Ia mengandalkan keegoisan hatinya.

“But sorry im not belive why you remember me. You make me hurt!” Yin Mi berhasil melepaskan tangannya dengan sekali hentakkan keras. Saat Yin Mi ingin kembali berjalan Yifan segera memeluknya.

“I miss you my twins sister..”Yin Mi kembali terpaku. Sesungguhnya Yin Mi rindu dengan pelukan hangat saudara kembarnya ini. terlebih Yi Fan yang sekarang sudah mengeluarkan air matanya.

“I miss you too ge,” gumam Yin Mi yang tanpa ia sadari meneteskan air matanya. Lalu segera Yin Mi lepaskan pelukan Yi Fan.

“Listen. Im don’t know you. And i not want know who you are. Ohayō.” Yin Mi menundukkan kepalanya sedikit agar ia tak mau bertatapan lama dengan Yi Fan. Yi Fan hanya pasrah melihat kepergian Yin Mi. Ia semakin cantik pikir Yi Fan. Lebih cantik apa yang ia pikirkan selama ia berada di negara ini.

 

Aku mengambil  sebuah pigura foto dia yang masih bersih. Ia cantik, aku tak menyangka mempunyai saudara kembar yang menurutku cantik dengan kesabaran dan wajahnya juga. Foto ini diambil saat kami berlibur ketaman. Senyumannya seperti 180 derajat jika dibandingkan dengan diriku yang sekarang. Bulan, mengapa kau mengambil bulanku disaat kau terang dengan cahaya indah yang kami sukai? Mengapa bulan? Tuhan, tolong putarkan waktu agar aku masih memeluknya hingga sekarang.

 

Terlihat seorang gadis dengan pakaian yang belum digantinya sedari tadi pagi dengan jilbabnya yang senantiasa menemaninya setiap harinya saat ia tinggal di Indonesia saat kuliah dulu hingga sekarang di balkon apartemen. Itu YinYin Mi sedang berada di apartemennya. Ia duduk dengan kursi coklatnya. Ia seperti memandangi sebuah gambar dari buku gambarnya. Ia menatapinya lekat hingga tak terasa air matanyapun jatuh perlahan-lahan mengenai kertas hitam—yang sudah tergambar sesuatu. Yin Mi menatap sang rembulan seaakan-akan ia memang sedang berbicara dengan dirinya

“Tuhan, mengapa aku tidak bisa melepaskan rasa rinduku untuknya. Aku sungguh menyayanginya dan bahkan aku juga mencintainya. Aku akan pergi jika dia sudah memberikan pelukan terakhir darinya. Dengan rembulan indah ciptaanmu ini,” Yin Mi mengusap air matanya sehabis ia berbicara didalam hatinya sambil menatapi rembulan purnama yang indah itu.

“Yin Mi.” Yin Mi kaget karena ada sebuah pelukkan dari belakang. Ia tak mau menoleh. Ia hanya diam menangis sambil memegang tangan yang melingkari tubuhnya dengan tangan kanannya yangsedikit lemas.

“Maafkan aku…aku sungguh menyesal. I’m very sorry.” Yi Fan menangis dipundak Yin Mi. Lalu Yin Mi berusaha melepaskan pelukan Yi Fan dan berdiri. Tanpa ia sadari buku gambarnya yang sedari tadi ia pegang terjatuh. Lalu Yin Mi melangkah pergi dari posisinya namun ia berhenti. Yi Fan yang menyadari ada sesuatu yang aneh mengapa Yin Mi berhenti melihat gerak-gerik Yin Mi.

Yin Mi menyadari ada sesuatu cairan bewarna merah yang keluar dari mulutnya setelah ia berbatuk batuk. Tiba-tiba tubuh Yin Moi oleng dan Yi Fan segera menangkap tubuh lemah Yin Mi.

“Yin Mi, bangun jangan tinggalkan aku! aku minta maaf!” Yin Mi terbatuk-batuksambil mengeluarkan darah dari mulutnya. Yi Fan menangis karena saudaranya berbatuk darah. Dia tahu apa yang menyebabkan Yin Mi seperti ini karena dirinya juga sama apa yang sekarang dialami Yin Mi.

“Ge, maafin Yin Mi. Yin Mi kangen sama gege setiap perjalanan waktu yang Yin Mi tempuh selama berhari-hari sampai sekarang. Yin Mi yakin gege tau mengapa aku seperti ini?—terbatuk kembali—“

“Iya, gege tau..” Yi Fan terisak. “Maafin gege selama ini meninggalkan Yin Mi untuk menempuh hidup kamu sendiri..” Yi Fan merasakan tangannya disentuh bahkan digenggam oleh Yin Mi.

“Ge, jangan menangis. Kalau menangis nanti Yin Mi tidak mau tersenyum untuk gege kembali..” Yi Fan tersenyum getir mendengar ucapan Yin Mi tadi.

“A-a-ada satu hal lagi yang harus ku katakan untuk gege..” Penglihatan Yin Mi sudah mulai buram seiringnya kepalanya bahkan jantungnya yang sudah membuatnya ingin tertidur.

“Katakan itu Yin MI. Gege akan menjawabnya.”

“A-aku sayang gege. Bulan purnama yang akan gege lihat setiap hari, aku ingin gege mengingat diri gege dan diriku juga. D-d-dan.” Yin Mi terbatuk yang sepertinya untuk terakhir kalinya.

“A-a-aku c-c-c-inta gege,” setelah kata Yin Mi terlontar, tangan Yin Mi mulai melemas dan akhirnya Yin Mi menutup matanya dirembulan indah ciptaan sang Tuhan.

“Yin Mi? Yin Mi? Mengapa kamu tertidur? Ayo aku antarkan kekasur sekarang. Yin Mi ayo bangun..Yin Mi!!” Erang Yi Fan yang langsung memeluk tubuh tak berdaya milik Yin Mi. Yi Fan terisak sambil memandangi mata Yin Mi yang tertutup untuk selamanya.

“A-aku juga mencintaimu.”

 

Kupandangi kertas hitam yang juga tergeletak disamping foto saudaraku yang aku ambil tadi. Aku mengambil kertas hitam yang telah digambari dengan pensil warna putih. Gambarnya sangat indah karena dia menggambar bulan purnama dengan dua anak kecil sedang memandangi bulan purnama tersebut. Anak kecil itu seperti aku dan dirinya walaupun posisinya menghadap sang rembulan. Duduk ditengah padang rumput dengan cahaya bulan purnama ciptaan Tuhan. Lalu aku membalikkan kertas itu.

Dear gege.
Maaf ge, aku rindu dengan gege yang selalu kuanggap menjadi bulan penerang didalam hidupku. Lentera sebagian hidupku yang telah berjalan seirignnya malam yang terlarut sunyi seperti ini. gambar ini gambar terakhir yang mampu kubuat untuk mu. Semoga hari-hari gege bisa melihat bulan dimanapun gege berada. Maaf Yin Mi suka ngecewain gege. Dan satu hal lagi ge,
 

Wo Ai Ni I love you Aishiteru Je T’aime Aku cinta kamu

 
Dimana pun kamu berada selalu putarlah waktu dengan sebaik-baik mungkin.
You twins sister
Wu Yin Mi ^^

Kenangan terakhir ini yang hanya kupegang saat ini. lalu aku melihat bulan yang masih menerangi hidupku, rang lain bahkan dunia ini. kertas yang kupegang jatuh karena dadaku yang sangat sesak. Penyakit yang diderita oleh Yin Mi sama dengan ku namun dia telah pergi mendahuluiku. Aku memegang dadaku karena jantungku dan nafasku sudah tak teratur.

Bulan, terima kasih telah menjadi penerang hidupku selama aku bisa bernafas dengan bebas. Tolong dengarkan suaraku yang untuk terakhir kalinya. Jadilah penerang dunia yang dapat dirasakan oleh semua makhluk dimuka bumi ini. Mataku telah buram, dan sebelum aku menutupi mata ini, aku ingin melihat bulan yang terpajang dilangit malam ini.

Bulan, kau adalah ciptaan Tuhan yang indah yang pernah kulihat selain alam dunia ini. teruslah menerangi orang-orang yang berada dibawahmu agar mereka bisa melihat indahnya dirimu. Tuhan, terima kasih sudah memperlihatkan ku ciptaan indah milikmu. Aku tersenyum tipis dan seketika itu, diseklilingku menjadi gelap.

FIN

MAAF SEKALI LAGI JANGAN TIMPUK SAYA DENGAN APEL ATAU APAPUN KARENA CERITA INI BARU PERTAMA KALI SAYA BUAT SEDIH -_____-“ PLEASE MAAF KALAU ALURNYA BERANTAKKAN ATAU APALAH INI HANYA PERMULAAN PUNYA SAYA :’)

OH UNTUK MEREKA BERDUA TADI. CERITANYA YIN MI DULUAN SAKIT KANKER PARU-PARU TERUS BEBERAPA HARI KEMUDIAN YI FAN TAU KENAPA IA SAKIT KANKER SOALNYA KALAU YIN MI SAKIT PASTI YI FAN BAKAL SAKIT JUGA ._. INI NGEBUT AKU BIKINNYA -_- JANGAN TANYA SAYA KENAPA YIN MI JADI ALIM GARA-GARA KULIAH DI INDONESIA :!

HARI INI JAM INI DAN NANTI MALAM SAYA AKAN MENYIARKAN SALAH SATU BERITA YANG TELAH DIREKANI OLEH BEBERAPA PEMAIN YANG AKAN DITAYANGKAN PUKUL 22.00 MALAM . SPESIAL KALI INI AKAN ADA SEBUAH BERITA YANG TERLALU MAINSTREAM YAITU SNL!! PASTI TAU SINGKATANNYA APA ._. TUNGGU TAYANGAN INI DARI WIB—WITA (?)

RENCANANYA KEPENGEN DI PROTECT BIAR GAK ADA SILENT READERS >^< INI TERGANTUNG DARI KOMENTAR INI KARENA KALAU MISALNYA AKU JADI PROTECT HARUS KOMENTAR DISINI DULU BARU AKU KASIH LEWAT TWITTER MUNGKIN:3 #dontcomentwhyIsoevil

RCL PLEASE SAYA SUKA ORANG YANG MENANGGAPI ATAU MENGOMENTARI CERITA SAYA DAN APA KEKURANGAN DARI CERITA INI.

SEE YOU IN SNL TONIGHT^^

Follow @my_ASW16 #promosi~^^

 

2 tanggapan untuk “Talking to the Moon”

  1. Thor, ku pikir mah sepasang kekasih bukan “cinta sodara-an”
    Daebak thor~ feelnya dapet, tapi ga nangis -‘-
    Lagi hemat air mata, skrang air mahal, jadi airmata ditimbun sementara :3
    #SekianCuap” dari saya
    #AbaikanThor
    yg penting ceritanya bagus ! 🙂

Pip~ Pip~ Pip~