The Position

The Position

 istock-dark-and-light-books

Asweety16

.

Do Kyungsoo

/Other Cast you can find in story\

.

Horor , Mystery , School-life

.

PG 13 #AMANUNTUKSEMUAUMUR

.

Terinspirasi dari sebuah komik hantu Jepang, alur punya saya. Cast milik Tuhan dan keluarganya

.

DONT PLAGIATOR AND SILENT READERS GO AWAY!

____$____ 

©Asweety16

.

.

.

.

.

.

.

.

.

Im not lose from you because..

.

.

.

.

.

.

.

You position is my position

.

.

.

.

.

.

Semua anak kelas 12(3 SMA) langsung mengerumuni mading sekolah yang menempelkan sebuah karton putih—sekitar 4 karton putih– yang berisi tentang daftar ujian sekolah seminggu yang lalu. Diantara anak-anak tersebut ada yang bersorak gembira, walaupun ada yang paling urutan terakhir namun hasil yang memuaskan. Beberapa murid yang lainnya berdecak kagum dengan nama yang tertera pada urutan pertama. Oh, masih ada lagi yang membuat murid-murid itu terkagum pada daftar nama yang masuk 10 besar diantara mereka bahkan seluruh anak kelas 12.

  1. 변백현                         (Byun Baekhyun)
  2. 도경수                         (Do Kyung Soo)
  3. 박지민                         (Park Ji Min)
  4. 최승현                         (Choi Seunghyun)
  5. 이해인                         (Lee Hae In)
  6. 이성민                         (Lee Sungmin)
  7. 한채영                         (Han Chaeyong)
  8. 공효진                         (Gong Hyo Jin)
  9. 조권                             (Jo Kwon)
  10. 박정수                         (Park Jung Soo)

Dan masih banyak lagi. Nama anak sekolah yang pertama itu membuat seseorang yang sudah melihat dari kejauhan—tepat berada dibelakang anak-anak yang sedang melihat hasil ujian—itu membuat hati dirinya menjadi dengki, iri, dan benci terhadap nama pertama sekaligus orang yang sedang dipuji oleh teman-teman yang lainnya itu.

“Wah Baekhyun..selamat ya! Kau keren!! Aku tak menyangka kau masih bisa mengalahkanku,” Baekhyun—anak yang sedang dipuji oleh teman-temannya—tersenyum malu dan menggaruk kepalanya yang tak gatal itu setelah mendapatkan ucapan dari Sungmin.

“Kau masih bisa menyaingi Kyungsoo..itu keren!”

“Hahah.. terima kasih. Tapi Kyungsoo lebih hebat dari ku..” Baekhyun terkekeh pelan dan malu karena Jimin yang mengucapkan selamat kepadanya.

“Rahasia apa kau selalu mengalahkanku Baekhyun-ah? kau curang!!”  Seunghyun memukul pelan lengan Baekhyun. Baekhyun hanya bisa terkekeh karena banyak teman-temannya yang mengucapkan selamat kepadanya.

“Kyungsoo? Kau hebat, sama seperti Baekhyun..” Orang yang sedari tadi menatap sinis terhadap Baekhyun itu segera menoleh kebelakang saat seseorang yang lebih tepat gurunya menepuk pundaknya. Kyungsoo. Namanya Kyungsoo. Kyungsoo segera tersenyum tipis mendengar ucapan gurunya itu.

“Terima kasih,”

“Tingkatkan lagi kemampuan mu, jangan mudah menyerah hanya beda 1 peringkat dengannya..” gurunya tersenyum dan segera berlalu dari tatapan Kyungsoo. Kyungsoo tersenyum paksa. Mengapa? Saat dikelas menengah tepat kelas 2 SMP, Kyungsoo selalu kalah dari Baekhyun. 1:2 . Kyungsoo muak karena hanya Baekhyun yang dapat menggapai peringkat itu. Sekitar 5 mereka sekelas.

Kyungsoo yang segera menatap sinis dengan perasaan benci kepada Baekhyun yang sedang terkekeh dan malu karena pujian teman-temannya itu.

Aku tidak akan menyerah begitu saja tuan Byun, lihat! Aku akan mencapai peringkatmu nanti! Tidak ada yang bisa menggusur tempatku!

 

Kyungsoo, anak itu bertekad agar menggapai peringkat yang ia idamkan selalu semenjak kelas 8 SMP—Karena Baekhyun menggusur posisinya yang seharusnya ia menjadi peringkat 1 menjadi peringkat  2. Jam demi jam, detik demi detik bahkan menit demi menit sudah berlalu. Kyungsoo menjalankan misinya ; Belajar—tanpa istirahat.

Gila kah? Ya, Kyungsoo terobsesi dengan peringkat pertama. Ia selalu membaca buku pelajaran dan beberapa buku yang memilik unsur keilmuwan tanpa memikirkan fisik dan kondisinya.  2 minggu terakhir ini ia habiskan—waktu istirahat sekolahnya—untuk belajar tanpa memikirkan perut dan emosional otaknya .

“Ya..kali ini yang mendapatkan peringkat pertama pelajaran Geografi kali ini dengan nilai 92 adalah Byun Baekhyun!” Baekhyun tersenyum senang karena menadapat peringkat satu lagi untuk pelajaran geografi lalu segera mengambil kertas ulangannya dari guru pelajarannya. “Dan untuk peringkat kedua dengan nilai 89 adalah Do Kyung Soo. Selamat nak, “ Lagi? Kyungsoo segera mengambil hasil ulangan harian geografinya itu dan segera duduk sambil melihat nilainya. Ia melirik sebal kepada Baekhyun yang mendapat pujian lagi oleh teman-temannya.

“Selamat ya! Aku tak menyangka kau masih di atas nilai 85,sama seperti Baekhyun.” Kyungsoo tersenyum tipis kepada teman sebangkunya yang bernama Jongin karena telah mengucapkan selamat kepadanya. “Ya, sama-sama.”

Byun Baekhyun aku tidak akan mudah menyerah seperti ini!

 

3 Minggu Kemudian..

 

Bayangkan kalian belajar 3 minggu berturut-turut tanpa makan dan minum. Apa yang kalian pikirkan? Kelaparan? Tentu. Kehausan dan dehidrasi? Tentu. Tapi tak menurut Kyungsoo. Ia masih bertekad belajar berhari-hari demi mengejar peringkatnya yang tergusur oleh Baekhyun. Fisiknya sudah lemah namun ia masih kuatkan untuk menggapai keinginannya itu.

Wajahnya sangat pucat seperti mayat hidup. Bahkan dia sering membawa sapu tangan dimana pun ia berada karena semenjak ia melakukan ‘aktifitas rutinnya’ hidungnya sering mengeluarkan darah bahkan sesaat ia juga batuk ia mengeluarkan darah—orang tuanya tidak tahu tentang penyakitnya.

 

IN CLASS..

 

Hari ini anak-anak mendapatkan pelajaran kosong dari guru Kang yang sedang sakit. Hari ini juga tepat pelajaran B.Inggris. terlihat anak-anak sedang beraktifitas seperti anak perempuan yang sedang bercerita  tentang Urban legend, Bermain bola bekel, dll. Kyungsoo? Ia lebih memilih melakukan aktifitas rutinnya dibangkunya tanpa teman disampingnya. Baekhyun yang sedang berbincang-bincang dengan Hana—teman sebangkunya dan Leeteuk yang duduk diatas meja—secara tak sengaja melihat wajah serius Kyungsoo. Baekhyun bingung akhir-akhir ini Kyungsoo menjadi anak yang suka belajar.

Terlihat Kyungsoo sedang membaca buku bahasa Inggris dan membacanya dengan teliti. Jongin? Ia sedang bermain dengan Jimin—bermain bola bekel. Baekhyun yang sedari tadi memperhatikan wajah Kyungsoo yang serius dan pucat—sesaat Kyungsoo juga terbatuk dengan sapu tangannya—langsung menhampiri Kyungsoo.

“Kyungsoo? Kau kenapa? Wajah mu pucat sek-“

“DIAM KAU TUAN BYUN!” Kyungsoo benci saat Baekhyun membaiki dirinya. Baekhyun kaget, lebih tepatnya baru pertama kali ia melihat Kyungsoo se-murka ini kepadanya.

“Kau kenapa? Akhir-akhir ini kau  sakit. Aku sungguh tak tega melihatmu seperti-“

“YA! INI SEMUA KARENA MU BYUN BAEKHYUN!!” Semua anak sedari tadi dengan aktifitasnya masing-masing kaget dan memberhentikan aktifitas mereka sejenak untuk melihat orang yang telah membentak Baekhyun.

“Ta-tapi apa-“

“KAU TELAH MEREBUT APA YANG KUMILIKI TUAN BYUN!” Kyungsoo segera beranjak dari kursinya dan segera keluar dari kelasnya. Baekhyun menatap punggung Kyungsoo dengan sedih.

 

“Kyungsoo..ayo istirahat dulu! Ibu sangat tak tega melihatmu seperti ini!” Kyungsoo sedang membaca buku pelajarannya. Ibunya yang bisa dibilang ibu paruh baya namun terlihat cantik memperingati Kyungsoo. Ibunya tahu Kyungsoo minggu-minggu ini tak makan sama sekali, minum saja hanya satu teguk itu pun saat ia mau tidur.

“Tidak. Aku masih ingin diet.”

“DIET ? OH TUHAN!! ADA APA DENGAN DIRIMU?! KAU SAMA SEKALI TAK MAKAN NASI APALAGI BUAH SELAMA TIGA MINGGU!”

UHUK!UHUK!

Kyungsoo menutup mulutnya yang terbatuk itu dengan sapu tangannya. Ibunya sangat terlihat khawatir sehingga ia mendekati dirinya kepada Kyungsoo dan memegang pundaknya.

“Kyungsoo..ayo makan, ibu tak mau kau sakit hanya karena aktifitasmu. Satu apel saja tidak apa-apa nak,ayo kita makan…” Kyungsoo memegang dadanya yang terasa seperti tertekan. Lalu Kyungsoo terbatuk lagi dengan menegeluarkan darah yang segar dan mengenai bukunya dan mengalir disudut bibirnya.

“Kyungsoo! Kau-“

“Tidak apa-apa bu, Maaf bu, aku seperti i-in kar-rena i-ingin menjadi per-per-“

BRUK!

Tubuh Kyungsoo langsung limbung kesamping dan akhirnya terjatuh. Ibunya kaget sekaligus panik dan menangis saat tubuhnya sudah ambruk. Wajah Kyungsoo seperti mayat. Dingin, dan pucat. Bibirnya juga sedikit membiru. Ibunya segera menghampiri tubuh Kyungsoo yang sudah dingin itu dan menyentuh sisa

“YATUHAN KYUNGSOO!!”

Terlihat seorang satpam penjaga sekolah ini tengah berjalan melewati koridor-koridor sekolah. Ya, hari ini sudah malam. Teringat sang satpam juga mendapat menjaga sekolah akhirnya ia menyempatkan diri untuk berjalan-jalan sambil mengawasi disekelilingnya. Senternya ia tujukan kearah jalan agar penerangan masih terlihat.

Sekolah ini hanya gelap beberapa lampu untuk koridor sementar untuk kelas akan dipasangkan satu lampu yang berwatt rendah yang terkesan agak menyeramkan karena setiap pintu tertutup rapat—bahkan bisa dibilang setiap ruangan kelas seperti ruangan tak berpenghuni.

“Wah, mengapa sekolah ini cukup sepi? Tidak biasanya ada kecoa atau kunang-kunang?” Sang satpam melihat samping kiri-kananya yang ternyata adalah ruangan kelas.

“Kalau begini..mengapa aku jadi teringat Kyungsoo ya? Suasananya dingin, sepi, gelapnya terasa dan errr..” Sang satpam menggidikkan bahunya karena ia tak mau mengucapkan kata-katanya itu.

Beberapa hari yang lalu, sekolah Yonsha memang digegerkan oleh murid berprestasi yang meninggal akibat janungnya yang lemah serta Aveolusnya yang kering sehingga terluka. Berita anak yang bernama Kyungsoo. Secara tak sengaja, sang satpam melihat salah satu jendela ruangan gelap lewat kaca pembatas yang cukup lebar dan dapat melihat salah satu jendela ruangan yang gelap itu.

“Gelap? Perasaan lampunya sudah dinyalakan?” Akhirnya sang satpam segera menuju ruangan tersebut dengan berjalan terus menuju ruangan yang baru dilihat. Ia segera menaiki tangga untuk menuju ruangan tersebut. Dan akhirnya ia sampai kedalam ruangan yang gelap terang itu. Ia segera merogoh kantung celananya yang bisa disimpan untuk menaruh apapun termasuk kunci ruangan.

KRIEK

Decitan dikit bunyi pintu tersebut membuat sang satpam segera memasuki perlahan-lahan ruangan tersebut.. Sambil melihat ruangan gelap itu dengan senter nya, Sang satpam akhirnya mencari saklar lampu ruangan ini. Akhirnya ruangan ini menyala. Ini tempat dimana penyimpanan ruangan sekolah seperti penyimpanan beberapa perlatan olahraga yang sudah dikelompokan dan barang-barang yang selalu digunakan untuk kepentingan sekolah.

“Halo? Siapa disana?” Sang satpam melihat disekeliling ruangan tersebut. Ia sempat melihat mading pengumuman yang beberapa minggu telah dipajang—tentang peringkat ujian sekolah. Saat sang satpam ingin berbalik untuk melaksanakan tugasnya lagi dan meninggalkan ruangan tersebut ia berhenti mendengar suara bisikan halus.

Aku…

Sang satpam akhirnya berbalik dan terkejut.

“H-HAH?!”

Apa yang baru dilihat sang satpam tadi membuat sang satpam terpaku diposisinya karena karton yang sudah tercetak oleh tinta nama itu dialiri darah.

Darah yang mencoret satu orang nama yang menempati posisi pertama dan mengenai tulisan nama yang berada dibawahnya. Nama itu…

BYUN BAEKHYUN..

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

“Sudah bapak bilang jangan suka mencoret nama yang tidak kau sukai itu Kyungsoo.. apalagi kau disekolah arwah seperti ini.. mengapa kau berani sekali mencoret nama manusia?”

Chanyeol—Sang kepala sekolah disekolah arwah—sedang mengintrogasikan Kyungsoo yang duduk dihadapannya. Ruangan KEPSEK ini banyak buku-buku layaknya perpustakaan. Kyungsoo dengan malasnya memutar kedua bola matanya itu.

“Sungguh pak, aku tidak melakukan itu, bahkan tentang cerita yang menyangkut pautnya diriku itu tidak benar..”

“Lalu? Siapa yang berani menggangu seorang manusia sembarangan?”

“Maaf pak,saya sedikit ceritakan tentang cerita yang sebenarnya. Sebenarnya cerita yang dibuat oleh orang-orang itu memang benar aku kesal dengan seorang anak yang bernama Baekhyun. Tapi sebenarnya Baekhyun sudah meminta maaf kepada saya. Apalagi bagian akhir cerita itu sangat horor sekali. Baekhyun meminta maaf saat pemakaman saya langsung dan sebenarnya ini memang salah saya. Dan pastinya tentang saya yang mencoret namanya itu hanya cerita tambahan saja…”

“Ya,ya.. saya mengerti, lalu siapa yang telah mencoret nama anak yang bernama Oh Sehun itu? Bukankah kasus itu seperti cerita yang telah dipercaya oleh orang-orang tentang mu?” Chanyeol masih saja betah dengan posisinya yang sedang bersender dibangku privasinya.

“Haish-_-. Itu ulah teman-temannya pak. Mereka ingin menakut-nakut temannya itu karena besok ia akan ber-ulang tahun. Namanya juga manusia, tak luput dari kejahilan.” Kyungsoo mendesah dikit karena mengingat teman-temannya dari anak yang bernama Oh Sehun mengerjainya.

“Tahu dari mana kau?”

“Mari ikut saya pak.” Kyungsoo mengajak Chanyeol untuk menunjukkan kesaksiannya itu. Memang mereka juga bisa bersebelahan dengan sekolah SMA yang bernama JongHya School. Sekolah arwah tak terlihat bahkan bisa terhubung dengan sekolah ini. akhirnya Chanyeol mengikuti langkah Kyungsoo. Saat Kyungsoo membuka pintu untuk keluar, jalan keluar dari ruangan itu sudah terhubung oleh sekolah itu. Lalu mereka berdua segera menyusuri koridor-koridor yang cukup sepi.

“Nah itu mereka..” Chaenyeol menggeleng-gelengkan kepalanya ketika tiga orang mahasiswa sedang tertawa cekikikna sekaligus tersenang jahil. Mereka bertiga tak sadar bahwa ada Kyungsoo dan Chanyeol dibelakang mereka—memang mereka berdua arwah ‘kan?.

“Nah Tao! Kuyakin dengan tulisan darah ayam ini Sehun akan memotong jari kukunya..haha!” Ucap anak diantara ketiga anak itu yang mempunyai wajah yang sedikit troll face—yang diduga bernama Jongdae. Mereka bertiga sedang berada dikoridor yang sepi namun tak dapat dilihat oleh beberapa siswa maupun siswi lainpun.

“Benar! Apalagi Hyori yang sangat jijik dengan darah—padahal tanpa darah ia tak akan bisa hidup-_-.” Teman satunya lagi segera mengkompori(?) percakapan mereka—yang diduga bernama Minseok. Sang anak yang sedang menulis sesuatu diatas kertas dengan bau amis segar—yang ternyata darah ayam—masih sibuk dengan tulisannya.

“Hyori sangat ember. Terpaksa sekali kita harus ikut mengerjainya..” ujar anak yang bernama Tao yang masih sibuk dengan acara tulis-menulisnya.

“Kau yakin dengan rencana ini arwah ‘pencoret darah’ itu tak akan marah dengan kita?” Jongdae bertanya kepada Minseok.

“Tentu  saja tidak., itukan hanya cerita mitos. Bahkan sebenarnya yang menocet namanya tadi bukannya kita?”

“Aku yakin jika hantu itu mendengar percakapan kita dan melihat aktifitas kita, sudah habilah kita! Bahkan mungkin saja akan menghajar kita sampai K.O hanya untuk mengambil darah kita sebagai tinta pulpennya.”

Kyungsoo menutup satu tangannya dan segera menggeleng-gelengkan kepalanya saat Tao berbicara seperti itu. Ia sungguh tak percaya manusia sekarang suka mengerjai temannya dengan cara seperti ini. lalu Chanyeol mendesah berat melihat tingkah laku ketiga anak itu.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

Mereka ini sungguh lucu, bahkan mereka tak tahu bahwa kami mendengarnya -_-

.

.

.

.

.

 

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

AAHHHH!!! AKU KEMBALI DARI PETUALANGAN DORA!! ADA YANG KANGEN DENGAN SAYA? /jangkrik berbunyi/ oke saya tahu tidak ada yang kangen dengan saya-_-. Gak tau kenapa saya kepengen nulis ff ini dari komik hantu jepang yang pernah saya pinjem dari temen :D. Ini memang terinspirasi dari komik jepang hehehe .^.

Maaf ya saya belum melanjutkan ff 407 sama LR nya/yang mungkin sudah menjadi sarang nyamuk/ karena mood saya yang tak terkendali,_, ,

Ini emang ffnya gak terlalu horor banget apalagi saya baru sekitar 2 atau 3 bikin ff horor. Maafkan saya jika horornya tak memuaskan -_-. Yah ini bisa dibilang cerita ini itu terobsesi dengan posisi pertama. Dan lain lah heheh ._. terserah kalian semua.

RCL PLEASE.. SAYA SUKA ORANG YANG SUKA MEMBEERI TANGGAPAN KEPADA SAYA KARENA ITU MEMBUAT SAYA AKAN BERUSAHA SEMAKSIMAL LAGI UNTUK MEMBUAT FF BERGENRE SEPERTI INI ^^

Bacotannya udah dulu yo~/emang lu dari tadi banyak bacotkan?._./

See you in next ff~ :*

32 tanggapan untuk “The Position”

  1. Aku agak ga ngerti sama endingnya. ‘-‘ Itu kan Kyungsoo udah mati, yang coret nama Baekhyun siapa? Kyungsoo kah? Hihihi

  2. keren thor, wlaupun alur ny kcepetan haha tp crtany ak suka 😀 eh my bebeb akhir ny mati 😦 knpa sifat my bebeb disini jahat amat,
    keep writing thor 😀

  3. bwahahaha tao,jongdae,minseok konyol sekali XD tao sebagai org penakut tdk merasakan kehadiran kyungsoo dan chanyeol,kah??? Hahaha

  4. alurnya kecepetan,kok tiba2 kyungsoo meninggal. Trus juga agak ngga nyambung, awalnya tentang kyungsoo yang pengin nyaingi baekhyun, lha kok di akhir tentang ulang taunnya sehun????????????? tapi ga papa thor,awal yang baik, semangat ya…

  5. Yaaaah,,, aku kira setelah kyungsoo meninggal trus arwahnya bakal bales dendam gitu deh dengan ngerjain baekhyun kek… 😦 tapi gapapa kok,, agak konyol juga sih dengan sekolah arwah .. 😀

    1. sebenernya bukannya mau ngelawak tapi yah sekali-kali nyoba kayak bukan realitit sebenernya buat si Kyungsoo itu -_- . terima kasih sudah berkunjung dan komen ^^

  6. tao nya ngelawakk hahaha
    jadi kurang dapet feelnya
    tapi aku suka, ceritanya menegangkan di awal 🙂
    keep write

    1. udah di publish kok tapi baru chapter pertama ._.
      nanti aku usahain lagi biar dapet feel horornya ._.b
      terima kasih sudah berkunjung dan komentar^^

Pip~ Pip~ Pip~