Illusion

coverillusion

.Illusion. 

Story by : SleepingPanda

Genre : Angst | Lenght : 704w | Rating : General | Cast : Wu Yifan/Kris-Hana (OC)

 

 

Ia hanya tak mengerti, seberapa tebal batas antara kenyataan dan ilusi

 

Wanita itu masih tertidur di atas belaian rumput swiss hijau yang sengaja ia tanam di pekarangan kecil di atam rumahnya. Ia Masih bertahan dalam posisi yang sama sejak beberapa jam lalu. Matanya mengerling kecil saat sinar matahari yang bermain di balik gumpalan awan sedikit mengenai matanya−tampak lalu sembunyi.

Udara awal musim semi menyentuh wajahnya pelan, meninggalkan senyuman manis di bibir merah muda yang sedari tadi terkatup rapat. Rambut panjang kecoklatan yang terlihat kontras dengan rumput hijau pudar di bawahnya tergerai begitu saja. Kaki tanpa alas itu bergerak pelan, menanti angin musim semi untuk menggelitik.

Wanita itu sedikit menggeliat saat sepasang tangan merengkuh pinggangnya, menguncinya dengan erat dan membuat sensasi aneh itu kembali terasa di perutnya. Mengalirkan kehangatan khas yang selalu ia rasakan setiap ia terbangun di pagi hari.

 

“Kris ?”

 

Sang pemilik nama mengeratkan pelukannya, membuat hembusan napas terasa di tengkuk Hana. Sedikit aroma mint menguar lembut dan mematikan saraf-saraf tubuh wanita itu dalam hitungan detik. Membuatnya kesusahan untuk sekedar mengambil oksigen.

 

‘’Merindukanku ?”

 

Untuk sejenak wanita itu ingin mengangguk, tapi otaknya dengan cepat memerintahkannya untuk menggeleng. Ia sedikit menggertakkan gigi, sekuat tenaga menahan mulutnya untuk tidak mengeluarkan kata-kata rindu.

 

 “No, I’m not.”

 

Pria itu sedikit terkekeh mendengar jawaban konyol Hana. Ia mendekatkan bibirnya ketelinga Hana dan berbisik pelan.

 

Lying.

 

Hana menyikut pelan perut Kris dan membuat pria itu sedikit meringis kesakitan. Bohong memang jika Hana tidak merindukan lelaki yang sekarang tengah mendekapnya. Bohong jika ia tidak merindukan tangan lelaki itu melingkar di perutnya saat ia hampir terlelap. Dan kenyataan bahwa ia begitu merindukan lelaki ini membuatnya kesal, ia hanya tak ingin kelihatan lemah di hadapan Kris.

Hana tahu kalau ia tak bisa membohongi Kris. Pria itu sudah bersamanya selama beberapa tahun dan ia terlalu pintar untuk dibohongi dengan kata-kata ‘aku tidak merindukanmu’ atau ‘aku tidak ingin bertemu denganmu’. Kris lebih mengenalnya dibanding siapapun.

Hana tak bergeming, ia berusaha menikmati setiap detik bersama lelaki beraroma mint itu. Napasnya teratur dan perutnya naik turun secara perlahan. Detak jantungnya yang tadi menggila mulai berkerja secara normal.

Mereka melakukan semua hal yang biasa mereka lakukan. Terpingkal karena lelucon-lelucon yang dibuat Kris, saling meledek dengan kata-kata manis dan terkadang Kris mencuri ciuman.

Waktu berjalan begitu cepat dan tanpa Hana sadari, matahari yang bergelayut di langit hampir menghilang. Membuat warna oranye memenuhi langit bulan maret. Bersama pria ini, membuat Hana melupakan segala hal.

 

“Kris―Kris ?”

 

“Hmm ?”

 

“Kau tak akan pergi, kan ?” Suara Hana berubah pelan, menyisakan sedikit bisikan kecil yang terbawa angin hangat. Jemarinya bergerak gelisah mencoba menahan tangan yang melingkar di perutnya untuk tidak berpindah kemanapun. “Kau telah bersumpah, Kris.”

“Kalau kau tahu, aku tak pernah meninggalkanmu. Kau hidup dengan persepsi bahwa aku meninggalkanmu, Hana.” Bibir pria itu tertarik membentuk lengkungan manis.

 

Oh, masa bodoh dengan persepsi.

 

“Jangan katakan apapun dan tetaplah di sana.”

 

“I can’t. Not now, dear.”

 

Hana merasakan rengkuhan tangan Kris sedikit mengendur. Hembusan napas itu semakin tidak terasa di tengkuknya. Ia bergerak gelisah, dentuman jantungnya kembali menggila.

 

“Kris ?”

 

Dekapan hangat itu perlahan lepas dari pinggangnya dan Hana tahu bahwa pria itu sudah tak disana. Napasnya tersendat. Air matanya perlahan merembes, membuat manik coklat itu berkilat bening. Isakan-isakan pelan lolos begitu saja dari mulutnya.

Ia tak begitu tahu sebenarnya apa yang baru saja terjadi. Kecupan di pipinya, hembusan napas hangat yang terasa di tengkuknya dan tangan yang memeluk pinggangnya erat− semua lenyap dalam hitungan detik. Ia pikir ia sudah gila. Kenyataan dan ilusi hanya terpisah oleh benang tipis di matanya.

 

Kenyataan ? Ilusi ?

 

Dua hal tersebut berhasil membuatnya lemah. Otaknya hanya tidak bisa menerima kalau Kris−prianya, telah meninggal dalam kecelakaan satu tahun lalu. Tepat saat kelopak bunga cherry berguguran dan jatuh di atas aspal yang berwarna kemerahan―ia bahkan masih ingat. Jika harus memilih, ia dengan senang hati akan memilih terjebak dalam ilusi selamanya daripada harus hidup dalam kenyataan dimana tidak ada Kris di dekatnya.

Hana memejamkan mata, berusaha merasakan kembali sisa-sisa kehangatan yang masih tertempel di punggungnya. Aroma mint yang sedikit bercampur dengan harum bunga iris, masih terasa di ujung hidung Hana. Membuat kantuk menyerangnya tanpa ampun. Sore itu, ia tertidur dalam balutan angin musim semi. Ia masih berharap bahwa saat ia terbangun nanti, Kris akan ada untuk memeluk tubuhnya.

 

Kkeut 

Note : Really, I have a hard time when I wrote this fiction. Still stuck with that writer block virus. Jadi tolong banget kalo ada yang tau cara cepet ngilangin writer block, plis kasi tau T^T so sooory for this lacking fiction. silahkan muntah kalau mau muntah hehehe~ mind to visit my blog ? here 🙂

29 tanggapan untuk “Illusion”

  1. cra cepet ngilangin writer block ?
    hehe mian, krna aq cm reader, jd aq g tau… 😦
    mngkin dgn beralih k ff lain dlu, bru blik lg k ff yg kna virus WB…?
    ilusi c yeoja bner2 nyata…
    tulisan mu rapi…

  2. aiguuu, sedihnyaaa T.T
    kayaknya kris ge ini dapet crita gini mulu, ato yg agak2 action, kk~
    nice ff yooow ^^

  3. Ff-nya ngena(?) di hati, menuntun pembaca merasakan perasaan si tokoh wanitanya, trmsuk aku hehe.
    Btw, bhasanya ringan dan manis, mskpun crtanya sdih dan ningglin jejak bnget di hati.
    Huhu^^
    Btw, i’ll check your blog for another ff.
    Keep writing!^^

    1. baru pertama kali baca komen kamu langsung bahagia bangeet :’D
      thanks for reading and commenting 😀

    1. aku juga ga tau harus bales apa soalnya aku seneng banget kamu mau baca ff ku, komen lagi XD #joget
      2 thumbs for you too 🙂

  4. Oh eonni FFmu keren dan meninggalkan jejak luka di hatiku, uhuk. Bikin FF romancenya KaiSoo please, kalo eon yg bikin pasti sweet ;—–; /maksa/

    1. wiih, ff ku nggak sejahat itu kok sampe bikin hatimu luka XD
      KaiSoo ? itu dia, aku pingiin banget bikin tapi otak lagi mampet nih T^T aku coba bikin dulu yah 🙂
      kamu juga ada utang bromance loh ama aku, bakal aku tungguin terus loh kekeke~ #apaan sih lu sa
      thanks for reading and commenting XD

    2. wkwkw maklum eon kadar kesedihan aku lagi meningkat/? Ayo bikin ayo bikin biar kita sama-sama berhutang *nahloh
      hahaa urwelcome eonni x3

    3. ayo deh, sama-sama bikin lo yaa~
      aku panggil kamu enaknya apa nih ? ga enak panggil kamu kamu mulu 🙂

    1. makasih udah baca, komen lagi XD
      aigo, itu judul sebenernya baru kepikiran di akhir-akhir loh dan keliatan banget gak kreatifnya haha~
      big thanks for tyana 🙂

    1. iya nih, aku juga gak tau kenapa bikinnya angst mulu T^T #mood jelek gara-gara exo ga comeback comeback haha~
      thanks for reading and commenting XD

Pip~ Pip~ Pip~