Finally, Iam Yours

Author : Intaaany

Tittle : Finally, Iam Yours.

Genre : Friendship, shounen ai / boy x boy.

Pairing : KaiLu

Rating : PG

Length : Drabble (764 words include author’s note)

Main Casts :

–          Kim Jong In

–          Xi Lu Han

∞∞∞

Luhan menatap lelaki di hadapannya penuh arti. Ia menatap lelaki itu dengan tatapan memelasnya. Lelaki di hadapannya pun melipat tangannya di dada. “Apa kau yakin?” tanya lelaki berkulit tan di hadapan Luhan. Luhan hanya tersenyum lebar. Membuat lelaki di hadapannya bergidik. “Aku sangat yakin, Jongin” jawab Luhan mantap sambil mengangguk-anggukkan kepalanya. Lelaki bernama Jongin itu berfikir sejenak. Kemudian ia mengiyakan saran Luhan.

Langit yang semula berwarna biru terang, kini telah ditutupi oleh awan-awan yang berwarna abu-abu gelap. Luhan berdecak kesal. Bagaimana ia bisa begitu bodoh sehingga melupakan payungnya? Kemudian, ia melirik Jongin yang berdiri di sampingnya. Luhan menyikut lengan Jongin. “Antarkan aku pulang, kumohon” ujar Luhan sambil berekspresi innocent. Jongin memutar bola matanya. Ia tahu sahabat satu-satunya ini adalah orang yang ceroboh. “Baiklah, ayo ke parkiran, kebetulan sekali aku membawa mobil hari ini” ucap Jongin kemudian. Luhan pun menurut. Rumah mereka memang searah, hanya berbeda komplek.

•••

Hujan turun dengan lebatnya. Membuat seorang lelaki berwajah cantik itu tertidur makin lelap. Namun, ketika guntur bergemuruh. Lelaki itu terbangun dari tidurnya. Tangan kanannya memegangi dadanya yang berdetak sangat cepat. Nafasnya memburu. Seolah ia habis berlari marathon. Tangan kirinya memegangi kepalanya. Ia menangis. Satu nama yang tertera di benaknya kini. Ia melirik ponselnya, dan mengetikkan beberapa nomor dengan cepat.

“Yoboseyo” sapa seseorang di seberang telepon.

“Yoboseyo, bisakah kau datang ke rumahku sekarang?” ujar Luhan. Suara di seberang telepon nampak memprotesnya. Luhan kembali berujar. “Kumohon, aku membutuhkanmu”

Luhan memutuskan panggilannya. Nafasnya masih terengah. Nampaknya ia mimpi buruk. Luhan kembali merebahkan tubuhnya di ranjang kesayangannya. Ia terisak. Merasakan sakit.

Tak lama kemudian, sesosok lelaki masuk ke kamar Luhan dengan pakaian basah kuyup. Luhan terlonjak kaget. “Maaf merepotkanmu” lirih Luhan sambil menundukkan kepalanya. Lelaki itu tersenyum dan menghampiri Luhan. “Tidak apa-apa, sungguh” ujar lelaki itu. Kemudian lelaki itu menggigil. “Kau kedinginan? Aku yakin aku punya pakaian yang pas untukmu” Luhan bangkit dari tempatnya semula, menghampiri lemari pakaiannya.

“Pakai ini” ujar Luhan sambil memberikan sebuah kaus tanpa lengan berwarna biru tua, serta celana boxer selutut pada lelaki itu. “Jika kau masih kedinginan, kau bisa memakai jaketku” wajah Luhan bersemu merah.

“Terimakasih” jawab lelaki itu. Kemudian ia melenggang ke kamar mandi.

Beberapa menit kemudian, lelaki itu keluar dengan mengenakan pakaian yang Luhan berikan tadi. Luhan meneguk kembali air liurnya. Ia memandangi lelaki itu tak berkedip. Sedangkan lelaki yang sedarti tadi dipandangi Luhan, merasa risih. “Luhan, apa kau sakit?” tanya lelaki itu. Luhan hanya menggeleng kaku. Entah mengapa, ia menjadi salah tingkah.

“Jongin, kita batalkan saja ideku yang tadi siang” ujar Luhan yang memecah keheningan di antara mereka.

Jongin mengernyitkan dahinya, bingung. “Kenapa? Bukankah kau yang tadi siang memelas padaku untuk melakukannya?” Jongin mulai bersuara. “Bagaimana denganmu? Kau selalu menyuruhku mendekati wanita-wanita itu, sedangkan kau? Aku tidak pernah melihatmu mendekati satu wanita pun”

Luhan membeku di tempat. “Emm, itu, emm aku sudah menyukai orang lain” jawab Luhan.

Senyum jahil terukir di wajah tampan Jongin. “Siapa?”

Luhan berfikir sejenak. Wajahnya merona. “Bolehkah jika kujawab, Kim Jong In?”

Jongin membelalakkan matanya. Ia menatap Luhan tak percaya. Mulutnya menganga sempurna. Jongin pun mengorek-ngorek telinganya. “Apa aku tidak salah dengar?”

Luhan mengerucutkan bibir pinknya. “Tentu saja tidak, bodoh!”

Kini, giliran Luhan yang membelalakkan matanya. Jongin, tengah memerangkap tubuh kecilnya ke dalam pelukan hangat Jongin. “Aku mencintaimu, Luhan, mulai sekarang, jangan pernah paksa aku untuk mendekati wanita-wanita itu, karena aku tidak tertarik pada mereka”

Luhan mengangguk dalam pelukan Jongin. “Kau tahu alasanku meneleponmu ke mari?” tanya Luhan. Jongin menggeleng. “Tadi, aku bermimpi bahwa kau berpacaran dengan Yoona” ujar Luhan sambil menyembunyikan wajahnya pada dada bidang Jongin.

Seulas senyuman terukir di wajah Jongin. “Jadilah kekasihku”

Luhan menatap mata Jongin. “Baiklah, tapi aku adalah sememu” ujar Luhan sambil tersenyum memamerkan deretan-deretan gigi putihnya.

“Andwae! Kau berwajah imut! Kau lebih cocok jadi uke, lagipula mana ada uke tampan sepertiku, kau takkan pernah menemukannya di mana pun Luhan”

“AKU SEMEMU JONGIN! TITIK!”

Pada akhirnya, mereka bersatu. Bersatu dalam ikatan hubungan yang tidak biasa. Biarlah orang-orang memandang mereka aneh. Inilah cinta. Tak memandang kepada siapa kau akan jatuh nantinya.

-END-

•••

Author’s Note : HUAHAHAHA /elap keringet/ FF apa iniiii;—–; ini adalah FF boy x boy pertamaku.  Maaf kalo jelek gini. Ini feelnya gak dapet banget-_- Awalnya mau bikin sad romance, tapi gak jadi. Lain kali aja mungkin:”3 Ini FF karena badmood sama couple RP yaoiku /curhat/ jadinya macem gini—Maaf, tapi aku KaiLu shipper<3 last, comment juseyo :”3