I LOVE YOU

I LOVE YOU

DALANG : ZULAIPATNAM

JUDUL : I LOVE YOU

GENDRE : ROMANCE | SAD | ABSURD (dikit)

LEGHT : FICLET

RATED : PG 15 | Parents Strongly Cautioned

CAST :

KIM JONG DAE | Chen EXO M

OFC | Original Female Character

INSPIRASI : ATM ERROR | wawancara Chen di majalah CECI

ALAMAT RUMAH : ZULABIGBANGFANFIC

DISCLAIMERE : NGALAGA ING ZULAIPATNAM (Atas Segala Zulaipatnam)

NB: satu lagi ff  tentang CHEN yang saya post di WP ini.

 

RESAPI, HARGAI, dan KENANGLAH FF SAYA.

 

>>> STORY START HERE <<<

 

Masih dia ingat kertas kecil berwarna kuning yang tertempel di cermin kamar bocah berusia 15 thn itu dulu, dia juga masih ingat mengenai tulisan kecil dalam bahasa inggris yang berarti PENYANYI, dia masih ingat betul impian paling besar seorang bernama KIM JONG DAE itu. Bahkan dia pernah membuat mimpi untuk menjadi seorang composer music agar dapat bersama terus dengan pria bernama panggung Chen itu. Seorang personil boyband bernama EXO.

Sejak keberangkatakan Jong Dae untuk trainee di SM. Dia mengemas kopernya, pergi ke tempat asing untuk memulai impiannya sendiri. Bukan sebagai composer music atau hal yang berhubungan dengan dunia hiburan, melainkan sebagai seorang guru. Guru SD dengan gaji tidak seberapa yang mengabdi di daerah terpencil untuk mencerdaskan kehidupan bangsanya. Sebuah keinginan mulia yang harus dibayar mahal. Yaitu melepaskan satu-satunya pusat kehidupan yang ia miliki. Mereka berkorban bersama, saling melepaskan demi mimpi masing-masing.

Sampai pada suatu ketika dia merasakan kerinduan teramat dalam di hatinya pada sosok bersuara emas dengan wajah penuh senyum itu. Dia merindukan pusat kehidupannya kala itu, membuatnya tergeletak diatas ranjang reot dengan selimut seadanya, menatap pasrah pada asbes kamar. Yang bisa ia lakukan hanya menarik nafas dalam, mencoba menenangkan gemuruh berat dalam dadanya. Ia tidak bisa bertemu lagi dengan Jong Dae, salah satu alasannya adalah keekstriman pada fangirl. Dia sadar hal sekecil sapaan saja dapat membuat karir pria itu hancur. Ia mendekap guling disamping kiri tubuhnya, berharap ada waktu dimana dia dapat mencurahkan rasa rindu dihati meski sebatas sapaan Hai tanpa harus disaksikan orang lain. Hanya mereka berdua.

 

+++++++

 

“Aku tidak membutuhkan apapun, hanya kalimat AKU MENCINTAIMU sudah cukup bagiku.”

Nafasnya menghela terlalu panjang, menjadikan seorang disampingnya menatap cepat. Ia tengah menenteng majalah Ceci dengan EXO sebagai bintangnya. Seseorang harus menolongnya saat ini!. Terlihat wajah pucatnya, ditambah tarikan nafas yang tak beraturan, Seolah ada gumpalan debu di rongga dada yang menghambat jalannya udara. Ia sadar betul akan kalimat pendek dalam wawancara majalah tersebut. Benarkah pria itu hanya membutuhkan kalimat Aku Mencintaimu saja.

Ia semakin frustasi, kerinduannya beberapa hari lalu seolah memudar tergantikan kecemasan. Kalimat bermakna romantis tersebut memiliki arti lain baginya, sambil berjalan lesu dari pertokoan setelah membeli kebutuhan mingguan, ia bersandar di pintu, tidak langsung masuk kedalam rumah sewanya yang kecil, dia mengatur nafas, keringat bercucuran di kening dan sekujur tubuhnya. Keringat dingin akibat kecemasan dalam hatinya. Saat yang ia tunggu telah tiba.

 

++++++

 

Tepat tengah malam, Jong Dae sadar pada pernyataan di majalah beberapa hari yang lalu. Jawaban simple itu sengaja ia tunjukkan pada seseorang yang dulu pernah bermimpi menjadi composer music agar bisa terus bersamanya. Seorang yang pernah membangun mimpi bersama namun terhenti di tengah jalan karena mimpi yang berubah.

Ia berjalan mendekati computer di dorm, memasang kabel power dan mulai mengoperasikan benda elektronik tersebut. Membuka aplikasi email, entah sekedar iseng atau karena sebuah firasat yang memaksanya bangun di tengah malam dan memikirkan mengenai jawaban simplenya pada majalan Ceci beberapa hari lalu.

200 pesan masuk. Keningnya berkerut senang, tidak pernah pesannya menumpuk seperti ini, setidaknya sampai para fans tahu jika Kim Jong Dae memiliki akun email. Ia cek satu persatu email yang masuk, didominasi pesan dari tim google. Dia jengah, hal itu menurunkan rasa bahagianya pada 200 pesan masuk.

“Tidak adakah pesan darinya?”

Gerutu Jong Dae, sudah lama, bahkan sejak dia masuk trainee perempuan itu tak pernah menyapanya di dunia maya atau bahkan pergi ke tempat dimana dia manggung. Hal yang membuatnya sedikit kecewa akan impian yang telah ia raih saat ini.

Namun jemarinya terhenti ketika menggeser scroll pada mouse, ia mendapati nama akun asing.

 

+++++++

 

Hai…

Aneh rasanya mengirimi seorang bintang idola pesan melalui email seperti ini. Masing ingat padaku?

Aku gadis yang dulu pernah memiliki mimpi besar bersamamu. Kau sudah ingat?

Jika tak bisa mengingatnya maka berusahalah lebih keras!

Sudah kubaca majalah sialan itu, kau seorang penutur yang baik. Pesan tulismu begitu dapat dimengerti olehku meski berarti ambigu. Aku mengambil maksa satunya, makna dimana kau meminta kita secara tidak langsung untuk menghapus perasaan yang sejak dulu kupupuk meski kita tak bersama lagi. Tidak kusangka saat seperti ini akan tiba, saat dimana kita berjalan di simpang berbeda.

Semoga kau bahagia dengan impianmu.

Seperti yang kau katakan.

“Aku tidak membutuhkan apapun, hanya kalimat AKU MENCINTAIMU sudah cukup bagiku.”

Oleh karena itu, ini yang terakhir kali KIM JONG DAE.

I LOVE YOU

 

+++++++

 

Dia tak mampu menggeser scrollnya, ia terhenti pada 3 kata di akhir pesan dari perempuan yang ia damba.

I LOVE YOU

Tidak ia sangka secepat ini perempuan itu mendapati pesan kiasannya.

Sebuah kelegaan menyerbu dada Jong Dae, beban beratnya selama ini berkurang sudah. Ia merasa bersalah namun disisi lain ia sadar, impian mereka terlalu besar. Sekarang atau nanti, salah satu dari mereka harus melakukan hal ini, menyudahi hubungan tak berbenang yang selama bertahun-tahun mengikat keduanya untuk saling bersama.

 

++++++

 

Tak ada pesan balasan, yah memang dari awal ia tidak mengharapkan seorang KIM JONG DAE memiliki waktu untuk membuka dan membaca pesannya. Dia hanya mencurahkan perasaannya pada pesan elektronik tersebut.

Ia berada di kantor kerjanya, mengecek nilai hasil ulangan para siswanya sambil menyalakan mp3 saat seorang tukang kurir datang membawa amplop kecil berwarna coklat.

“Terimakasih.”

Ucapnya pada si tukang kurir. Bergegas ia letakkan pena alat mengoreksinya, membuka segel di aplop dan mendapati secarik hvs dengan note kecil berwarna kuning.

Bukalah di depan cermin.

Ia beranjak menuju kamar mandi, merasa penasaran pada si pengirim yang hanya mencantumkan alamat tak jelas. Sampai di depan cermin, ia menarik kertas hvs tadi, membukanya sambil berkaca. Nampak sebuah tulisan capital yang ditulis ekstra besar di biasan dirinya.

I LOVE YOU”

Sekaranga!, saat itu benar-benar tiba. Inilah jawaban pada rasa rindu yang telah ia rasa.

 

>>> TAMAT <<< 

31 tanggapan untuk “I LOVE YOU”

  1. wah daebak thor ^^)b
    sequel thor! ‘-‘)9
    Fighting n keep writing thor! ‘-‘)9 🙂

  2. weleh, nyesek lah..
    Si jongdae duluan lg. Ckck
    good lah good, untung bkn meninggal ato macem itu, klo iyaa udh saya close sblm ending.. Hehe
    ya, apapun dr author ini mah aku bca2 aja, hampir gaperna terlewat..^^
    ditunggu another chen fictionnyaa^^a

    1. makasih udah mau setia ma aku /co cweet

      saya akan tetap setia sama si jong dae. jadi jangan bosen yaaaa

Pip~ Pip~ Pip~