[EXOFFI FREELANCE] Fight With Me Forever

Fight With Me Forever .jpg

Title : Fight With Me Forever

aliensss

Genre : au, drama, romance

Length : oneshoot

Cast :

Park Chanyeol (exo) ǁ Kim Sae Jin (oc)

Summary

Kuharap kau mau bertengkar denganku,

Selamanya

Disclaimer : ide cerita dan alur asli milik saya. Cast milik Tuhan YME dan semua yang berhak atas mereka. Dibuat untuk hiburan semata. Cerita yang masih banyak kekurangan, kesalahan ejaan, dsb, jadi harap maklum. Saran dan kritik anda akan diterima dengan baik. Thank you  and Happy Reading…!!!

♣ ♣ ♣

 

Sae Jin tersenyum kala melewati rumah yang berjarak sepuluh meter dari rumahnya. Rumah itu hanya rumah sederhana. Disana tinggal sepasang suami istri yang sudah lanjut usia. Sang suami berusia delapan puluh enam tahun, sedangkan si istri delapan puluh empat. Gadis itu menghentikan langkahnya untuk mendengar suara dari dalam rumah tadi. Ia mendekatkan telinganya ke pagar kayu, agar bisa mendengar pertengkaran lucu kakek dan nenek itu.

“kau yang meletakkan gelasmu disana ! kenapa kau marah padaku?” kata sang nenek dengan suara khas lansianya. Meski sepasang suami istri ini sudah cukup renta, tapi suara teriakan mereka masih lantang.

“jika kau tak sibuk dengan semua rajutanmu itu, maka kau akan sempat bertanya dimana aku meletakkan gelasku !” balas sang kakek tak mau kalah

Sae Jin terkekeh, begitulah setiap hari pasangan suami istri renta itu mengawali pagi mereka, bertengkar. Dan pertengkaran itu selalu bisa membuat Sae Jin tersenyum senang dan juga iri. Sae Jin sudah sepuluh tahun tinggal dilingkungan ini. Sepuluh tahun pula ia selalu mendengar pertengkaran itu, tapi tak satu kalipun Sae Jin mendengar kakek dan nenek tadi mengeluarkan kalimat ingin berpisah. Jika pagi mereka bertengkar, meski sangat hebat, maka sore hari saat Sae Jin pulang ke rumah ia pasti akan mendengar suara tawa pasangan itu. Mereka tertawa layaknya pasangan paling bahagia diseluruh dunia. Seolah tadi pagi bukan mereka yang bertengkar.

Sae Jin melanjutkan langkahnya meninggalkan pagar rumah tadi, kemudian berlari. Berlari dengan perasaan senang dan juga senyum sepuluh jari bahagianya.

Hari ini Chanyeol berangkat kuliah dengan penampilan tak biasa. Setiap hari pria ini memang selalu terlilhat rapi, tapi hari ini ia lebih terlihat rapi, juga lebih tampan. Dengan kemeja biru langit, celana kain hitam, juga sneaker putih, ia berangkat dengan senyuman paling lebar yang ia bisa buat. Setibanya di kampus, pria itu lekas menuju tanah kosong di belakang kampus. Hamparan tanah yang luas dan ditumbuhi rumput menyambut pria itu. Belum, ia belum sampai. Tujuannya adalah sebuah pohon besar di ujung sana, dengan sebuah bangku taman  dibawahnya. Pria itu duduk disana, menunggu gadisnya dengan perasaan tak sabar. Ini adalah hari jadiannya yang klima tahun. Tak lama mata Chanyeol berbinar. Matanya menangkap sosok seorang gadis yang sedang berlari ke arahnya. Itu dia. Gadis yang sudah menjadi kekasihnya selama lima tahun. Gadis yang sudah menjalani banyak hal denganya selama lima tahun. Gadis yang sampai sekarang masih menjadi alasan jantungnya berdetak. Gadis yang selalu bisa membuatnya tertawa seperti orang bodoh, karena alasan yang konyol. Gadis itu, Kim Sae Jin.  Chanyeol berdiri, melebarkan senyumannya, lalu merentangkan lengannya lebar-lebar. Ia tahu gadis itu menyukai apa yang baru saja ia lakukan, bisa dilihatnya gadis itu mempercepat laju larinya dan tersenyum senang.

HAP

Gadis itu berhenti tepat didepannya. Chanyeol menghapus senyum diwajahnya. Harusnya gadis itu segera mendarat dipelukannya, tapi seperti sengaja, gadis itu malah berhenti tepat dijarak satu langkah darinya. Menyebalkan ! Chanyeol sudah sebutkan itu? gadisnya ini menyebalkan.

“kau mau apa?” tanya gadis itu pura-pura tak tahu apa yang Chanyeol inginkan. Tentu saja sebuah pelukan.

“heol, kau tak berubah sama sekali, nona  !” cibir Chanyeol sambil menurunkan kedua lengannya kecewa
“aku tak tahu kenapa masih bertahan denganmu” katanya setelah duduk. Gadis itu ikut duduk, satu jengkal disebelahnya

“lalu kau mau kita putus?” tanya gadis itu santai

“tidak bisa” jawab Chanyeol cepat. “ tak ada pria lain yang mau jadi kekasihmu, jadi aku kasihan padamu” kata pria itu sambil tersenyum

“oh, benarkah? Terima kasih atas belas kasihanmu, tuan !” Sae Jin memukul lengan Chanyeol, hingga pria itu meringis

“baiklah, bisa kita mulai acara kita?” Chanyeol memiringkan tubuhnya dan menghadap Sae Jin. Senyuman manis tadi kembali terlihat di wajah pria itu. Ia lalu mengeluarkan sebuah kotak dari saku celananya. Membukanya dan dua cincin emas terlihat. Bukan cincin bertahtakan berlian, hanya cincin emas putih dengan bentuk sederhana.
“permintaanku, kau mau memakai cincin ini di jarimu” kata Chanyeol dengan nada memohon yang bisa membuat gadis manapun yang mendengarnya meleleh. Belum lagi tatapan sayang dan tulus yang ia berikan. Oh, Sae Jin itu gadis beruntung !

“yaah…” Sae Jin menyembunyikan rasa bahagianya dengan sebuah pukulan kecil di lengan Chanyeol
“kau tahu aku tak su_”

“karena itu, ini jadi permintaan. Kumohon?”

“oh, baiklah !” Sae Jin menyerah, gadis itu mengangguk sambil menutup wajah malunya dengan kedua tangan. Chanyeol tak perduli ! ia mendekat, menghapus jarak yang Sae Jin buat, lalu memeluk gadis itu.
“Chan..” Sae Jin berusaha menarik dirinya, tapi Chanyeol malah semakin mengeratkan pelukannya

“oh, sepertinya aku punya dosa besar dikehidupan sebelumnya” pria itu mendekap Sae Jin se-erat yang ia bisa. Berharap ia bisa memeluk Sae Jin seperti ini selamanya
“kenapa aku bisa mencintaimu sebanyak ini? setelah semua perbuatan jahatmu” kata pria itu, dan Sae Jin kesal mendengarnya. Apa dia sekejam itu? gadis itu berhasil melepas pelukan Chanyeol

“mencintaiku kau anggap hukuman?” tanyanya dengan kesal

“hey, hey ! ini hari baik, jangan memulai pertengkaran ! setidaknya jangan hari ini, besok saja kita bertengkar” Chanyeol mengambil jemari Sae Jin dan menautkannya dengan miliknya. Sae Jin tak menolak, meski masih memasang wajah kesal
“aku hanya bingung kenapa aku sangat mencintaimu” katanya sambil tersenyum

“baiklah, besok saja kita bertengkar” Sae Jin memalingkan wajahnya, namun tak menarik tangannya dari tangan Chanyeol. Mereka sama-sama memandang lurus, menatap hamparan rumput hijau dan beberapa pohon dengan tenang.

~

“kau mau apa tahun ini?’ tanya Chanyeol kemudian. Ini cara Chanyeol dan Sae Jin merayakan hari jadi mereka. Bertukar permintaan

“…” Sae Jin menatap Chanyeol tapi tak menjawab pertanyaan pria itu. Chanyeol ikut-ikutan menatap Sae Jin, lalu tak lama sudut kiri bibir Sae Jin terangkat. Senyuman kecil muncul disana. Senyuman kecil yang berhasil membuat Chanyeol seperti tenggelam di dasar lautan terdalam, tak bisa naik kepermukaan, lalu mati dengan bahagia. Damn !

“hentikan, atau akan kucium kau nanti !” ancam Chanyeol dan berhasil. Sae Jin mendengus
“kau mau minta apa lagi dariku? Semuanya sudah kuberikan untukmu. Hatiku, jiwaku, hidupku, semuanya sudah jadi milikmu” Sae Jin memutar matanya malas mendengar kenyataan yang Chanyeol katakan barusan

“hartamu? Warisanmu? Kau tak berniat membaginya denganku?”

“ini uang mukanya” Chanyeol berucap lalu mencondongkan tubuhnya, pria itu berhasil menghadiahi pelipis kiri Sae Jin dengan sebuah kecupan singkat

“yaah !” Sae Jin berteriak tak terima, dan Chanyeol tertawa puas
“oh, baiklah ! bertengkarnya besok saja” Sae Jin menahan emosinya mati-matian

“kau mau apa?”

“ini akan kedengaran sangat lucu untukmu, tapi aku mohon. Kabulkan permintaanku ini” Sae Jin menatap Chanyeol penuh harap

“katakan”

“kau tahu kakek dan nenek yang tinggal dekat rumahku ‘kan?” Chanyeol mengernyit tak mengerti. Apa yang Sae Jin akan minta? Pria itu mengangguk bingung
“ayo jadi seperti mereka !” kata Sae Jin dengan senyuman khasnya

“eh? Kau mau kita jadi tua sekarang?”

“aish ! bukan itu ! kau tahu? mereka bertengkar karena hal kecil hampir setiap hari. Mereka saling meneriaki satu-sama lain seolah-olah sangat marah. Tapi saat sore harinya, mereka akan tertawa bersama seakan hidup mereka sangat bahagia. Juga_” gadis itu menggantung kalimatnya. Menatap Chanyeol lebih dalam, dan menarik jari kelingking pria itu untuk digenggam
“meski mereka berteriak satu sama lain, meski mereka sangat marah, tak pernah satu pun meminta berpisah atau mengatakan kalimat ingin berpisah” Chanyeol tertegun. Ia paham sekarang. Ia paham maksud gadis itu ! dan ia serasa berada di langit sekarang. Melayang diantara bintang dengan bahagia. Sae Jin melanjutkan kalimat permohonannya
“kau mau melakukan itu denganku? Kau mau jadi teman bertengkarku selamanya, dan tak akan pernah pergi?”

Chanyeol terdiam, wajahnya membeku, matanya merah, dan dia bahagia. Ini permintaan paling membahagiakan yang pernah ia dengar. Dan lagi-lagi itu datang Sae Jin. Pria itu berkesimpulan, semua kebahagian yang ia punya sekarang, berasal dari Sae Jin. Chanyeol bersumpah detik itu juga. Ia tak akan menyia-nyiakan Sae Jin. Ia tak akan membiarkan gadis itu pergi, meski gadis itu meminta nanti. Pria itu sudah menemukan teman hidupnya.

“apa Tuhan mengirimu langsung dari surga?”

“Chan..” rengek Sae Jin ! ia butuh jawaban dari Chanyeol. Ia sangat berharap Chanyeol mau mengiyakan  permintaannya. Meski Sae Jin tak pernah berkata ia mencintai Chanyeol, seperti yang sering pria itu katakan, tapi Sae Jin tetaplah merasakannya. Ia menyayangi Chanyeol, sangat !

Chanyeol masih diam, pria itu belum mengiyakan juga tidak menolak. Sae Jin akhirnya melepas jemari kecil Chanyeol. Gadis itu mengambil kotak cincin Chanyeol tadi, lalu bermaksud memakai miliknya

“jika tak mau, tak apa” kata gadis itu dengan senyuman sedikit kecewa
“wuah…cincin ini pas dijariku” katanya sambil melihat jemarinya yang sudah berhiaskan cincin dari Chanyeol

“lepaskan..” Chanyeol menarik cincin  itu dari Sae Jin dan memasuk-kan kembali kedalam tempat semula.

Keesokan harinya, saat sore hari. Chanyeol menghubungi Sae Jin dan menyuruh gadis itu datang ke sebuah tempat. Selain itu Chanyeol berpesan agar Sae Jin menggunakan dress putihnya.

Sae Jin mengernyit. Ia ada didepan sebuah gereja kecil. Penasaran gadis itu membawa kakinya masuk dan terkejut. Semua mata mengarah padanya. Di dalam gereja kecil itu, di deretan tempat duduk itu ada ibu Chanyeol, ayahnya, dan beberapa sanak keluarga Chanyeol yang lain. Sementara didepan sana, Chanyeol sedang berdiri dengan kemeja biru langitnya, sneaker putih yang sama dengan miliknya menghiasi kaki pria itu dan ….dan…dia terlihat sangat tampan. Sangat ! Sae Jin masih mematung ditempatnya, mencoba mencari tahu ada apa semua ini. Belum sempat Sae Jin mendapat kesimpulan, ayah Chanyeol berdiri disebelahnya dan mengamit lengannya. Pria tua itu menuntun Sae Jin berjalan dan tak butuh waktu lama gadis itu sukses berdiri disebelah Chanyeol.

Sae Jin ingin bertanya, soal apa ini? ada apa ini? tapi Chanyeol hanya memandangnya dengan teduh, lalu tersenyum.

“ada apa ini?” akirnya Sae Jin bisa mengeluarkan suaranya. Chanyeol menjawab dengan kedipan sebelah matanya, lalu mengarahkan Sae Jin kedepan hingga mereka berdua menghadap pada seorang pria lain. Seorang pendeta.

“bisakah kau lakukan dengan cepat, dan juga keren? Sae Jin-ku ini bisa saja melarikan diri” kata Chanyeol santai pada pendeta tadi. Sang pendeta hanya bisa tersenyum dan memulai ritualnya.

“kau Chanyeol,  apa kau berjanii untuk mencintai dan menghargai Sae Jin, baik dalam keadaan sakit, maupun sehat, di dalam susah maupun senang, selama-lamanya hingga akhir hidup?

“yes ! aku bersedia ! semuanya !” jawab Chanyeol bersemangat, pria itu bahkan setengah berteriak. Sae Jin paham ini acara apa? dia sering menonton adegan seperti ini di drama dan membacanya dalam novel

“dan kau Sae Jin, apa kau………”

Sae Jin diam, tentu saja. Dia tak tahu apa-apa dan tiba-tiba saja sudah berada dalam acara pernikahan. Pernikahannya ! oh, Sae Jin merasa bingung

“yaah, jawab ! kau bersedia? Kau bersedia?” Sae Jin sudah gugup dan bingung, Chanyeol menambahnya dengan pertanyaan tak sabaran dan menuntut tadi

“ap_apa?”

“jawab saja ! ikuti aku..katakan aku..”

“aku..”

“aku…bersedia…”

“bersedia “ tanpa sadar Sae Jin mengikuti apa yang Chanyeol ucapkan dan dengan cepat pendeta didepan sana meresmikan mereka berdua.

“Chanyeol !” Sae Jin berteriak
“ada apa ini?” Chanyeol tak menjawab, dia mengeluarkan kotak cincin kemarin dan mengeluarkan dua benda itu. Pria itu memakaikan cincin itu pada Sae Jin dan memakai miliknya sendiri. Pria itu lalu memegangi sisi wajah Sae Jin, menatap gadis itu dalam dan berhasil membuat aura manis menyeruak keseluruh sudut gereja. Pria itu tersenyum, sangat manis dan menakjubkan hingga membuat Sae Jin lupa caranya bernapas. Chanyeol mendekatkan dirinya, dan berucap

“permintaanmu dikabulkan ! ayo bertengkar seumur hidup !”

Fin   

4 tanggapan untuk “[EXOFFI FREELANCE] Fight With Me Forever”

Tinggalkan Balasan ke sharlome Batalkan balasan