[CHANYEOL BIRTHDAY PROJECT] My First Day

[CHANYEOL BIRTHDAY PROJECT] My First Day -Nissaa|| PCY, Kris Wu, OC|| Action, BrotherShip|| PG

Lampu mati.

Suara derap kaki semakin terdengar.

Bukan hanya satu, mungkin ada sepuluh orang.

Chanyeol yang duduk di meja yang bertuliskan ‘DIREKTUR PARK CHANYEOL’ mulai resah. Ia tak tahu apa yang harus ia lakukan ketika kakaknya yaitu Kris Wu datang bersama tukang pukulnya.
Kalian tahu dunia politik di negara ini begitu kejam. Banyak yang haus akan kekuasaan. Tapi tak sedikit pula yang hanya ingin menikmati hidupnya tanpa mengikuti pertempuran politik yang kejam.
“Dia memang datang” batin Chanyeol.

“Apa yang harus ku lakukan? Apa yang harus ku katakan? Aku sungguh tak ingin bertengkar seperti ini dengannya.”
Semua staff Chanyeol telah memprediksi hal ini. Jadi, mereka bergegas pulang ketika sirine tanda pulang dibunyikan. Chanyeol pun sebenarnya telah menduganya. Tapi kini ia sungguh tak bisa berpirkir dengan jernih.
Tok, tok, tok.
“Pak Direktur, bolehkah saya masuk?” Kata Kris dari luar ruangan Chanyeol.
“Ekhm, ma-masuklah, Kak.” Jawab Chanyeol.
Kris masuk seorang diri ke dalam ruangan Chanyeol. Ia tersenyum licik sambil melirik seluk beluk ruangan Chanyeol. Hingga tiba di depan meja Chanyeol.
“DIREKTUR PARK CHANYEOL.” Ucap Kris sambil memegang papan nama Chanyeol. “Senangkah kau? Puaskah?”
“Aku bisa membuatkan yang lebih bagus untukmu Kak.” jawab Kris.
Kris tersenyum sinis. Mendekatkan wajahnya ke wajah Chanyeol. “Lalu jika telah kau buat, kekuasaanmu akan menjadi milikku?”
“Jika itu mau mu, aku bisa membujuk ayah.” Kini Chanyeol mulai mengalah.
“Lantas ayah akan menyetuinya?” Kris lebih mendekatkan wajahnya.
“Aku bisa membujuknya.”
BRAK!
Kris memukul papan nama Chanyeol hingga terlihat darah segar keluar dari tangannya.
Chanyeol yang kaget pun mundur satu langkah kebelakang.
“Berhentilah bercanda PARK CHANYEOL!” Kris menekankan nama Chanyeol. Tanda untuk tukang pukulnya agar masuk ke ruangan Chanyeol.
Melihat ada sepuluh tukang pukul yang datang, Chanyeol pucat.

“Apa yang harus kulakukan? Seseorang tolong aku. Jawab aku, aku akan melakukan apa yang kau katakan.” Batinnya.
“Lawan mereka Pak” Chanyeol seperti mendengar seseorang berbiacara. Tapi ia tak tahu siapa yang berbicara. Mungkin ini jawaban Tuhan. Chanyeol memantapkan hatinya melawan tukang pukul Kris.
Ia mengambil tongkat golf di pinggir meja nya. Mulai menangkis, memukul, dan menghindar. Satu, dua hingga tiga pukulan ia terima.
‘Jika Aku terjatuh disaat seperti ini. Ini akan menyulitkanku.’ Batin Chanyeol.
Ia lebih mengkokohkan kuda-kuda untuk mulai melawan lagi. Kakinya yang panjang dan postur yang tinggi memudahkannya melihat sekitar. Ia bisa melihat dengan cepat kemana saja lawannya pergi.
Satu, dua hingga lima orang tukang pukul Kris telah dikalahkan Chanyeol. Tapi masih ada lima lagi, sedangkan Chanyeol sudah kehabisan tenaga.
“Hentikan. Kini biarkan aku melawannya.” Ucap Kris yang sedari tadi hanya melihat pertempuran itu.
Chanyeol menciut. Ia tak berani nelawan Kakaknya sendiri. Walaupun berbeda Ibu, mereka memiliki kenangan yang sangat banyak.
Kris melangkah mendekat, memasang kuda-kuda. Dengan sekali serangan Chanyeol langsung kalah telak.
Chanyeol jatuh dan Kris dengan sekali menekan leher Chanyeol lebih keras, Ia bisa membunuhnya.
“Apa ini sakit? Lihatlah, wajahmu sekarang lebam.” Ucap Kris dengan tampang sok kasian.
Chanyeol tak menjawab. Hingga ia melihat ada benda melayang yang membeset lengan Kris.
“Kak Kr-ris, le-lengan-mu.” Ujar Chanyeol terbata-bata karena berbagai alasan.
“Tak ada apa apa dilenganku. Banyak tukang pukul yang menyaksikan. Jangan mencoba mengalihkan perhatian PARK CHANYEOL.” Kris kembali menekan nama Chanyeol.
“Darah, Ka. I-itu da-rah.” Ucap Chanyeol lagi. Matanya mengisyaratkan apa yang dilihatnya.
“Apa-apaan ini. Siapa yang melakukan ini.” Kris kaget melihat lengannya. Sontak mundur dan menjauh dari tubuh Chanyeol.
Belum sempat Chanyeol berdiri. Ia telah dikelilingi tukang pukul Kris. Tiga orang mengerubunginya dan dua lagi membantu Kris.
Tiga benda tadi kembali membeset lengan para tukang pukul. Persis seperti yang Kris alami. Mereka kembali mundur bergantian dengan dua orang tadi.
Dua benda tadi kembali melayang dan salah seorang tukang pukul Kris bisa menghindar dan mengambil benda itu dia adalah Luhan.
“Siapa yang berani melakkukan ini padaku? Siapa?” Kris mulai marah. “Keluar kau sekarang! KELUAR! TUNJUKAN DIRIMU.”
Seseorang yang memakai topeng keluar dari bawah meja Chanyeol. Membuat kaget semua orang termasuk Chanyeol. Ia tak tahu ada orang disana.
“Ini boyguard kamu Chan? Oh jadi kau bermain sembunyi.” Kata Kris berdiri mendekati orang tersebut.
“Aku tak tahu siapa dia. Kau siapa?” jawab Chanyeol.
“Lelaki seperti apa kau? Pengecut! Bisanya bersembunyi.” Kris yang tak sabar mendekati orang itu. Dari tadi orang tersebut diam, hanya melihat Luhan yang tak terluka karena bendanya.
Puk!
Kris memukul orang itu. Sontak orang itu kaget dan mendelik ke arah Kris.
“Hentikan tuan, dia perempuan.” Ucap Luhan, membantu Kris mundur.
“Apa-apaan ini, mana ada perempuan yang bermain seperti ini. Aku harus membunuhnya!” Kris terus mengomel tapi badannya lemas.
“Cukup Tuan. Dia terlalu pintar untuk diremehkan. Dia sengaja membeset lengan karena ia tahu salah satu pembeluh arteri terbesar terdapat di lengan. Bukan begitu Sani?” Kata Luhan sambil tersenyum sinis pada Sani. Orang dibalik pembesetan lengan teman-temannya.
“Sani adalah sekretarisku. Ia sudah pulang dari tadi.” Kata Chanyeol.
“Ehm, jadi Ia konsumenmu? Sepertinya kita akan saling bertemu Luhan.” Kata Sani.
“Sani benarkah kau?” Tanya Chanyeol
Sani membuka topengnya.
“Aku akan melindungimu Pak!” Jawab Sani tegas.
“Aku pergi. Aku akan membawa si arogan ini keluar. Maafkan aku Sani.” Kata Luhan sembari memopong Kris keluar dari ruangan Chanyeol.
“Kau mengenalnya? Bagaimana kau bisa disini? Kau bisa bela diri? Apa yang kau gunakan tadi?” tanya Chanyeol pada Sani.
“Ceritanya panjang Pak. Ini sudah larut. Aku permisi dulu.” Sani keluar dari ruangan Chanyeol. Meninggalkan Chanyeol yang sangat penasaran. Itulah hari pertama Chanyeol menempati posisi Direktur di perusahaan ayahnya. Sangat menegangkan.

Satu komentar pada “[CHANYEOL BIRTHDAY PROJECT] My First Day”

Pip~ Pip~ Pip~