EXOFFI FREELANCE] The One Person Is You (Re : Turn On) – Chapter 27

The One Person Is You [Re : Turn On]

Tittle            : The One Person Is You [Re : Turn On] – Chapter 27

Author        : Dancinglee_710117

Main Cast        :

  • Park Chanyeol (EXO)
  • Lee Hyojin (OC)

Other Cast        :

  • Kang Rae Mi (OC)
  • Park Jiyeon (T-Ara)
  • Kim Myungsoo (Infinite)
  • Jung Yong Hwa (C.N.BLUE)
  • Bang Yongguk (B.A.P)
  • Choi Jun Hong / Zelo (B.A.P)
  • Kim Himchan (B.A.P)
  • Oh Sehun (EXO)
  • Kim Jong In / Kai (EXO)
  • Park Yoora (Chanyeol Sister)
  • Kim Hyoyeon (SNSD)
  • Lee Young Nae (OC)
  • Jang/Choi Mira (OC)
  • Kimberly Hyun (OC)
  • And other you can find in the story

Genre        : Romance, Friendship, Comedy (a little bit), and other

Rating        : T

Length        : Chapter

~Happy Reading~

*Hyojin POV*

Dimana ini? apa-apaan dengan padang rumput luas ini? dan kenapa pula aku mengenakan gaun putih seperti ini? memangnya aku sudah mati huh?!. Tunggu, tunggu!. Jangan-jangan aku memang sudah dapat gelar ‘mendiang’ karena minuman-beracun-sialan-dari-Jang-Mira-menyebalkan-yang-minat-dihajar-dengan-kekuatan-penuh itu!.

Wah!, kalau benar aku ada di alam baka sekarang karena kelakuan bodoh bocah itu, dijamin, meskipun malaikat maut datang menjemput atau apalah, kupastikan pria (atau wanita?) yang didalam drama biasanya berpakaian serba hitam tersebut tak akan menghalangiku menyebrangi alam manusia dan menghantui Jang Mira sampai dia mati dan akhirnya kami pergi ke neraka bersama-sama!.

“Kau yakin bicara begitu?”

Ah sial! Kaget aku!. Siapa?! Siapa itu yang -Kang Rae Mi?. eoh? Hei! Aku membuka mulutku tapi kenapa tak ada suara yang keluar?. Lebih-lebih, bagaimana Rae Mi bisa ada disini?! Apakah dia… melakukan pelepasan ruh dari tubuh hanya untuk menemuiku? Seperti yang ada di film horror… apa itu judulnya? Insinus?.

“Insidious bodoh!”

Dia juga bisa membaca pikiranku?!.

“Memangnya aku sudi?, ini juga karena didalam mimpi!”

Tidak adil! Setidaknya berikan aku kekuatan telepati seperti itu!.

“Kau dengar apa yang aku bilang atau tidak sih?”

Dia merengut, oh, mencoba terlihat seram. Untung ini bukan pertama kali aku melihat sifatnya yang lain dari ‘si gadis polos nan dungu’ biasanya, jadi tak perlu begitu terkejut akan perubahan Rae Mi. Toh ini alam mimpi seperti yang dia bilang barusan.

JADI INI CUMA MIMPI?!.

“Ugh, aku tidak tahu setengah gelas bir akan membuatmu mabuk sampai di dalam mimpi juga. Pantas kau selalu menolak kalau diajak minum dengan senior lainnya, rupanya kau selemah ini!”

Heh! Daripada kau yang menghabiskan berbotol-botol soju lalu mabuk dan bicara sembarangan?!. Seharusnya kau tahu betapa banyak uang yang kukeluarkan untuk membayar semua minuman yang kau telan!.

“Kenapa juga kau harus marah padaku yang cuma ‘sosok’ di dalam mimpimu?”

Iya juga. Sial!. Jadi, kau mau apa datang kemari? dan apa pula background padang rumput semacam ini?.

“Bukan aku yang membuat. Tapi, yah, sudahlah, bukan itu yang ingin kubahas denganmu… apa kau benar-benar yakin untuk memutuskan hubungan dengan Kang Rae Mi?”

Bicara apa dia?. Kan kau yang Kang Rae Mi!, em maksudku sekarang Lee Rae Mi, jangan bicara seolah kau membicarakan orang lain, rasanya aneh!.

“Bukan aku, aku hanya sosok yang menyerupai dia dalam mimpimu. Jangan mengalihkan pembicaraan, cukup jawab saja apa keputusanmu untuk menghindari teman wanita pertamamu itu sudah tepat?”

Tentu saja, dengan begitu tak ada siapapun yang akan terluka. Rae Mi tak perlu melanggar perintah ayahnya dan aku maupun mereka yang ada disekitarku tak akan disakiti oleh Lee Dae Ryeong keparat itu lagi.

“Dan apa Rae Mi bukan orang yang ada disekitarmu? Apa dia tidak berharga?”

Ah kaget!. Siapa lagi ini? Bang Yongguk?. Bagus, kenapa tidak sekalian saja kalian menikah di dalam mimpiku?.

“Memang sudah kok.”

Aku membelalakan mata ketika dua orang itu sudah berada dihadapanku, saling bergandengan tangan dibalut gaun serta setelan jas seperti SongSong couple yang membuat hati tiap penggemar jatuh kedalam jurang yang paling dalam. Hehe, untunglah aku fans dari Tablo-nim hehe.

“Dia juga sudah menikah bahkan punya anak cantik yang melebihi dirimu. Tolong, setidaknya bila di alam mimpi kau bisa menjadi sedikit lebih cerdas Hyojin-ah!”

Geeez, menghajar Bang Yongguk di dalam mimpi tidak melanggar hukum kan?, tidak… sakit kan?.

“Kau menghabiskan banyak waktu untuk berpikir sesuatu yang tidak penting.” Ujar Yongguk, dengan SANGAT menyebalkan. Terima kasih karena bahkan disini pun dia tak memiliki sikap kebalikan yang akan membuatku memujinya.

“Hyojin-ah, apa yang menurutmu adalah yang terbaik, belum tentu terbaik juga untuk orang lain.” Ucapan sosok Rae Mi membuatku mengalihkan pandangan dari Yongguk kepadanya, “Bisa saja kau melukai perasaan orang lain lebih dari Lee Dae Ryeong yang paling kau benci.”

Tapi itu sudah pemikiran terbaik yang dapat kulakukan, untuk melindungi kita semua.

“Bahkan dirimu?”

Aku berbalik, ada sosok Park Chanyeol berdiri beberapa meter dariku. Anehnya, aku bisa mendengar suaranya dengan jelas, aku bisa melihat setiap lekukan wajahnya meski dari jarak yang cukup jauh.

“Apa kau berniat melindungi kami, atau melarikan diri?”

Keduanya?. Tidak, kau benar, aku hanya mencoba menghindarkan diriku dari Lee Dae Ryeong, dari dirimu dan kakakmu yang membenciku. Kau puas?.

“Dan kau bahagia dengan menanggung segalanya sendirian?. Apa ini yang diinginkan semua orang yang hendak kau lindungi itu?”

Sehun?.

“Aku tidak butuh perlindungan apapun. Cukup melihatmu bahagia dan terus berteman adalah yang paling kuinginkan saat ini. Kita bisa terus bersama, dan bersama kita pecahkan segala masalah yang membuat rambutmu memutih diusia muda itu.”

Jong In dan senyuman konyolnya. Seandainya bisa melakukannya semudah mengatakannya.

“Jadi kenapa kau tidak mencobanya?”

Aku baru saja hendak menikmati mimpi aneh ini, tiba-tiba saja wajah menyebalkan pria tua itu muncul dan membuat fantasiku kelam begitu saja. Aku tak akan lupa bagaimana ia memandangku remeh dan bertindak seolah segalanya bisa dia lakukan. Termasuk melenyapkanku.

Sesuatu menyentuh pundakku, tangan hangat Chanyeol yang kini turut menatap Lee Dae Ryeong penuh murka. Tidak, tidak, bahkan di alam mimpi pun aku tak ingin dia berurusan dengan tua bangka itu. Aku tidak mau dia celaka dua kali hanya untuk membelaku dihadapan pria sialan bermarga sama denganku tersebut.

“Gadis lemah yang bertingkah seperti pahlawan!”

Sosok Lee Dae Ryeong tiba-tiba muncul dihadapanku dan mendorongku dalam sekejap mata. Aku jatuh tersungkur dan Chanyeol maupun yang lainnya tak ada lagi di tanah lapang berilalang ini. Hanya ada aku yang kesakitan dan pria tua yang menatapku penuh kemenangan itu. Ini akhirnya? Bahkan dalam mimpi milikku sendiri pun aku tak dapat mengalahkannya?!.

“Noona!, kau tidak mau bangun?”

Aku mendongak. Kali ini Lee Dae Ryeong berubah menjadi adikku sendiri?, pun dia memanggilku kakak sekarang?. Coba saja ini dunia nyata, betapa momen langka yang bisa kurekam dan kutunjukkan pada keturunanku kelak, bagaimana seorang Lee Jinhyo bersikap hormat pada saudara tertuanya. Haha!.

“Yak Lee Hyojin! Kau tidak berangkat ke kampus huh?!”

Ughh, apa ini?. Sekarang aku ada dikasur apartemen milik Sehun? Dengan Jinhyo yang berkacak pinggang didepan pintu masuk?. Berarti mimpinya sudah berakhir? Syukurlah, aku tak perlu melihat wajah menyebalkan tua bangka itu maupun bicara hal-hal aneh dengan sosok-sosok Rae Mi, Yongguk, Sehun, Jong In pun… Chanyeol.

“Jam berapa ini?” gumamku sambil melihat jam digital yang terletak diatas nakas. Angka 09.00 terpampang disana dan membuatku kesal pada Jinhyo. “Masih terlalu pagi untuk membangunkanku dihari minggu!”

“Minggu?!. Heh pemalas! Sekarang masih hari Kamis!. Kau bilang ada kuis apalah itu hari ini! pada pukul sepuluh pagi!”

Omong kosong macam apa itu?. Lee Jinhyo mau menipu kakaknya huh?. Jelas-jelas aku baru latihan kemarin dengan Mira serta anggota geng-nya, lalu ke restoran dengan Jun Hong, mabuk dan-

Aku mengambil ponsel disamping jam digital milik Sehun secepat kilat, dan benar, hari ini masih hari keempat, pukul sembilan lebih lima belas menit. Kuis dosen Go dimulai pukul sepuluh tepat, lalu perjalanan ke kampus butuh waktu satu jam bahkan lebih bila bis tidak datang tepat waktu.

“Sial!, sial!, SIAAAAAAL!”

“Daripada berteriak seperti orang gila… LEBIH BAIK KAU CEPAT MANDI DAN SARAPAN!”

***

“Kau… bisa memasak?” tanyaku penuh heran pada hamparan makanan set lengkap diatas meja makan. “Kau… tidak berniat meracuni kakakmu kan?”

Jinhyo mendengus sebal sambil duduk dan makan mendahuluiku, “Aku hanya membuat bibimbab sedangkan yang lain kiriman dari pelayan rumah Oh Sehun, tuan kaya raya itu. Kalau aku bisa masak pun aku tak bakal membuatkan sepotong kimbab pun untukmu.”

Selamat datang di realita, dimana aku punya adik super menyebalkan. Buat apa juga aku bermimpi baik tentangnya?, dia bahkan tak bicara dengan sopan padaku!.

Kuambil dua buah kimbab yang belum dipotong, menyuapkan sedikit bulgogi, kimchi, dan sesendok bibimbab yang hendak dimakan oleh Jinhyo. Persetan dia mau marah, mengamuk, atau sampai memecahkan jendela. Aku tak punya banyak waktu untuk meladeninya, kimbab ini pun akan kumakan diperjalanan, kalau bisa sih lari.

“Yak!, pelan-pelan!, tidak ada yang akan mencuri makananmu!”

Bukan begitu, kataku dalam hati, siapa tahu kau akan menyerangku dengan sendok karena menghabiskan setengah mangkuk bibimbab buatanmu, lanjutku kemudian, tetap, membatin.

“Oh, yak!, nanti kau harus mengembalikan jaket milik temanmu yang mengantarmu pulang saat mabuk kemarin!. Aku menitipkannya pada tukang cuci baju didepan gedung!” teriak Jinhyo ketika aku memakai sepatu didepan pintu masuk.

“Siapa?” tanyaku tanpa menoleh, fokus mengikat tali sepatu yang apabila lepas ketika aku berlari nanti dapat menimbulkan kecelakaan luar biasa yang akan menyita waktuku lebih banyak lagi.

“Aku tidak tahu namanya, tapi dia tinggi dan kami pernah bertemu sebelumnya di-”

“Oke!”

Sahutku tanpa mendengarkan lebih lanjut, toh sepertinya aku tahu siapa yang Jinhyo maksud. Siapa lagi kalau bukan Jun Hong yang kemarin mentraktirku?. Atau Kimberly yang juga cukup tinggi, ah sudahlah, jaket itu kuambil nanti saja setelah kuis dosen Go selesai. Aku bergegas keluar apartemen sambil samar-samar mendengar ocehan si adik menyebalkan itu.

“Aneh sekali dia bisa begitu bersemangat setelah mabuk seperti itu, dia tidak butuh obat pengar eoh?”

*Author POV*

“Sedang apa kau?”

Jun Hong mengacak rambutnya ketika Himchan muncul dan bertanya apa yang dia lakukan padahal pria yang menjadi temannya selama beberapa tahun itu bisa menebak kalau dia tengah menunggu kedatangan seseorang. Bukannya merasa kesal pada Himchan, ia lebih kesal lagi pada gadis yang sudah membuat jaket miliknya kotor oleh muntahannya. Tentu saja Lee Hyojin, siapa lagi yang mabuk berat tadi malam lalu berbuat onar di restoran sampai mempermalukan Jun Hong serta Lee Young dan teman-temannya dihadapan pelanggan yang lain. Sampai-sampai diusir oleh pemilik resto karena terlalu mengganggu.

“Ini pertama kalinya aku dipermalukan tanpa diriku perlu melakukan sesuatu yang memalukan.” Gumam Jun Hong seraya menatap luar gerbang kampus dengan kesal.

“Bicara apa anak ini…” Himchan berdecak sambil menggelengkan kepalanya. Meski tak tahu apapun, dia memutuskan untuk menemani Jun Hong sampai urusannya selesai. Toh, Himchan sedang tak ada kelas dan lebih baik bersama Jun Hong daripada mengganggu Yongguk yang masih dalam keadaan yang mengerikan sejak kejadian bersama Hyojin waktu itu.

“Kudoakan semoga gadis itu sadar akan kelakuannya semalam, bertemu Park Chanyeol dan kembali malu setengah mati sampai mau mengubur kepalanya diatas tanah DASAR SI BEDEBAH LEE HYOJIN!”

Himchan menatap Jun Hong penuh rasa terkejut, berpikir bahwa sepertinya juga bukan ide yang bagus untuk berada disekitar Jun Hong apabila dia tidak ingin dikira teman orang gila yang berteriak dikerumunan mahasiswa yang hendak pergi ke fakultas masing-masing itu.

“Kenapa sih dengan mereka?”

*Hyojin POV*

Ya ampun!, aku lupa dimana halte terdekat!. Akh, kenapa tiba-tiba kepalaku harus pusing coba setelah sejak bangun, mandi dan makan tadi baik-baik saja?!. Tubuhku sendiri mau berkelahi denganku eoh?!.

“Yak Lee Hyojin!”

Dan ‘brak’! aku menabrak tiang listrik karena panggilan dari empu-nya tiang listrik. Mau apa sih Park Chanyeol ada disekitar apartemen Sehun dan menyapa seseorang yang sedang kebingungan mencari halte bis seenaknya?!.

“Apa? Apa? APAAA?!” seruku kesal sembari memijit dahi yang terasa sakit. Bagus, lengkap sudah penderitaanku.

“Sedang apa sih kau disini? Ini kan bukan daerah rumahmu atau bahkan jalanan yang biasa kau lewati untuk ke kampus!”

Dia menunjukkan jaket coklat bergaris putih yang pernah aku lihat, kalau tidak salah, itu milik Jun Hong kan?. Kenapa dia bisa membawanya? Dari arah kedatangannya pun, sepertinya Chanyeol baru keluar dari tempat laundry disebrang sana. Ada yang aneh, tapi aku tidak ingat apa itu.

“Hei, apa kau bersamaku di restoran kemarin?”

Dia tiba-tiba gugup dan itu membuatku semakin tak nyaman. Apa? Apa sebenarnya ingatan semalam yang kulewatkan.

“B-b-bangaimana bisa kau lupa!” ia tergagap, nampakanya ini kali pertama aku melihat sisi Chanyeol yang seperti itu. “Euh, tapi baguslah kalau kau lupa. Aku banyak berpikir bagaimana cara yang tepat untuk minta maaf padamu -oops!”

Apa? Kenapa dia harus menutup mulut setelah bicara seperti itu?. Keceplosan?.

“Memangnya kenapa?, kau benar ada disana malam tadi?, atau kau menciumku saat mabuk huh?” tanyaku sambil bercanda, haha, seperti drama saja ciuman saat mabuk. Aku bukan orang yang seperti itu hehe.

“B-b-bagaimana kau tahu?”

Aku mendelik, menegak ludah susah payah, seolah ada batu besar yang menyangkut di tenggorokanku. Aku berjalan melewatinya, persetan dimana halte terdekat yang jelas aku tidak mau Chanyeol melihat pipiku yang memerah karena malu.

Sial! Sial! Siaaaal!. Otak udah Lee Hyojin apa sebenarnya yang kau lakukan sampai menegak minuman setan itu?!. tidak, tidak, ini salah Jang Mira!, lihat saja, sesi kedua latihan kita kau akan mati ditanganku JANG MIRA!!!.

“Hyojin-ah, tunggu!”

Gawat!, Chanyeol berhasil menarik tanganku dan kini membuatku berhadapan dengannya. Aku tak sanggup mendongak, terus menunduk menatap kakiku sendiri seolah punya salah pada Chanyeol. entah siapa yang salah tapi benar kalau aku juga membuat kesalahan dengan menciumnya walau aku tak ingat apapun soal itu!. aaakkhh memalukan sekali!.

“Kenapa kau malah lari sih?”

Tentu saja karena aku tak mau kau melihat wajah malu bodohku!.

“Aku minta maaf sudah membuatmu merasa tak nyaman, seharusnya aku mencegahmu kemarin walau aku sangat senang.”

Hah? Kenapa dia kedengaran seperti om-om mesum ya?. ugh, aku tak fokus karena pusing kembali menyerangku lagi.

“Tetap saja, aku bersalah, kau bisa memakiku sesukamu…”

Dia ingat aku ini gadis menyebalkan yang selalu memaki, berkata sial, sial, sial setiap saat ya?.

“…dan aku akan memulainya dari awal.”

Tanpa sadar aku mendongak, menatap Chanyeol sepenuhnya ketika nada bicaranya mulai serius. Ada sesuatu yang membuatku melakukan itu, walau aku masih tidak dapat mengendalikan perasaan canggung yang muncul karena mengetahui fakta bahwa kami berciuman ketika aku dalam keadaan mabuk semalam.

“Aku tidak akan memaksamu, atau memaksakan perasaanku padamu. Tapi aku akan berusaha memulainya dari awal, kau dan aku, hubungan kita berdua.”

Aku yakin sudah memutuskan untuk menyerah pada pria ini sejak lama, walau tak begitu yakin. Namun, hanya dengan senyuman yang kurindukan bahkan hampir kulupakan bagaimana  indahnya, Chanyeol berhasil menarikku lagi. Bahkan mungkin, dalam sekejap, dia berhasil masuk kembali dalam relung hatiku.

~To Be Continue~

Ugh, lama banget rasanya sampe berasa kaya hiatus T.T

Maapkeun readersdeul, untuk epilog Three Baby Three Storynya juga baru bisa dikirim minggu depan, bayangin aja ketika tangan kram lama sekali dan tiba-tiba ide muncul lancar tapi saya cuman punya waktu tiga jam untuk nyelesain satu chapter -_- ya mangkel, ya sedih, pun seneng bisa kembali menghibur pembaca setia FF TOPIY ini T.T

Mohon kemaklumannya soal typo atau salah kata bagaimana gitu, namanya juga ngebut T.T

Yaudah deh, RCL Juseyoooooo~~~

5 tanggapan untuk “EXOFFI FREELANCE] The One Person Is You (Re : Turn On) – Chapter 27”

  1. Semangat thor, semoga cepet sembuh.. 😊 moment ChanJin ny luar biasa, semoga mreka bisa baikan terus smpai ending.. Udh g sabar baca sampai tamat..
    Di tunggu next chaptnya ya thor.. Fighting.. 👊👊😊

  2. stay with me… falling’ you.. wkwkwk… pas chanyeol ngomong serius gitu, berasa ada backsound lagunya dia… wkwk..
    oh ya ampun imajinasiku… padahal suaraku sendiri yg jadi backsound…
    aku ngerti gimana keselnya junhong.. wkwkwk kaku ati pasti
    hyojin luar byasaahhhhh

Pip~ Pip~ Pip~