[VIGNETTE] Story of Cupid and Grim Reaper — IRISH

|   Story of Cupid and Grim Reaper   |

|  Baekhyun x Sehun  |

| with Kang Daniel x Red Velvet`s Irene |

|  Fantasy x Slice of Life x Slight!Myth  |  Vignette  |  Teen  |

— kata siapa Cupid itu malaikat cute yang selalu membawa panah kemanapun? —

2017 © Story of Cupid and Grim Reaper created by IRISH

██║ ♫ ♪ │█║♪ ♫ ║▌♫ ♪ │█║♪ ♫ ║▌♫ ♪ ║██

In Baekhyun`s Eyes…

Hai. Perkenalkan, aku adalah Byun Baekhyun, keturunan dari sang dewi Aprodit—dewi cinta—dan ya, kalian mungkin mengenalku sebagai seorang Cupid di kehidupan ini, bukan? tidak masalah, aku menerima semua nama yang manusia berikan kepadaku.

Tapi, biar aku luruskan lebih dulu tentang pengetahuan yang sudah kalian percayai selama ini. Kalau sebenarnya, aku adalah keturunan dari Eros—putra dari dewi Aprodit—dan jika dibandingkan dengan dewi Aprodit, atau Eros sendiri, aku sama sekali tidak sepadan.

Ah, jangan kalian pikir kalau seorang malaikat cinta—cupid—adalah sosok-sosok mungil berwajah cute dan membawa busur serta anak panahnya kemanapun. Kami tidak sekuno itu, sayang.

Manusia berevolusi, begitu juga dengan para malaikat. Kami tidak pernah berpenampilan seperti yang manusia gambarkan tentang sosok menggemaskan seorang cupid. Biar kujelaskan, kalau kami sebenarnya serupa dengan manusia. Perbedaannya, kami punya sepasang sayap yang akan muncul saat kami akan memberikan ‘bisikan’ cinta pada dua insan manusia.

Kami tidak punya busur panah serta anak panah apapun untuk mengikat dua orang insan dengan frasa cinta. Yang kami lakukan adalah memberi mereka bisikan tentang cinta itu sendiri. Hal yang kemudian akan menggerakkan perasaan dua orang insan manusia untuk saling mengasihi, dan mencintai.

Dan juga, kami sebenarnya hidup berdampingan dengan manusia, bersama para grim reaper juga. Kalau grim reaper bertugas untuk menjemput nyawa manusia-manusia yang akan mati, maka tugasku—dan cupid lainnya—adalah menyebarkan cinta di kehidupan manusia.

Grim reaper sendiri adalah julukan yang manusia berikan pada mereka—seperti bagaimana manusia menyebutku dan bangsaku sebagai Cupid—padahal mereka sebenarnya adalah keturunan dari Kharon—salah satu ciptaan Zeus yang ditugaskan bersama dewa Hermes.

“Percuma ada cinta kalau pada akhirnya semua manusia juga akan mati.” kudengar Sehun berkelakar. Well, dia salah satu grim reaper yang cukup dekat denganku. Kukatakan kami berteman, tapi menurut Sehun kami hanya sekedar saling mengenal.

Hey, kami juga punya kehidupan sosial. Tidak hanya manusia saja yang bisa hidup dan berinteraksi sosial, tapi kami juga.

“Tidak begitu, Sehun. Kau tahu sendiri manusia terdiri dari dua elemen yang saling bertolak belakang. Jika mereka hidup tanpa adanya cinta, bagaimana mereka bisa mengakhiri kehidupan mereka nanti dengan bahagia?” aku bertanya pada Sehun, berharap dia mengerti tentang bagaimana besarnya imbas dari sebuah cinta yang tak kasat mata itu.

“Hah, itu katamu. Menurutku yang berpengaruh hanya baik-buruknya perbuatan mereka semasa hidup saja. Sisanya? Tak akan berarti apa-apa saat sudah mati nanti.” Sehun berkeras, diam-diam aku merasa heran, apa semua grim reaper keras kepala dan selalu berpikir negatif seperti Sehun?

“Kau begitu sering melihat kematian, tapi tidak pernah melihat apa yang para amor—sebutan untuk pembawa cinta/kasih—lakukan di akhir kehidupan seorang manusia?” tanyaku menyudutkan Sehun.

Biasanya, aku selalu bersabar setiap kali Sehun berulah. Semua grim reaper itu menyebalkan. Well, mereka bahkan banyak tidak disukai. Ya, memangnya siapa yang akan suka pada malaikat pencabut nyawa? Aku yakin keberadaan malaikat cinta sepertiku akan lebih diterima oleh siapapun.

“Membuat manusia saling mengasihi dan menangisi kepergian jiwa yang kujemput?” Sehun menerka, dia tentu tahu bagaimana para malaikat cinta telah menyebar bisikan penuh kepedihan tiap kali seorang manusia dijemputnya pergi menuju gerbang langit, tapi tentu dia tidak tahu kalau bisikan itu terus kami berikan sepanjang waktu.

Hey, jangan kalian pikir kalau tugas kami hanyalah memberi manusia bisikan cinta itu saat seorang pria dan wanita akan dipertemukan dan lantas menjadi jodoh atau belahan jiwa di kemudian hari.

Kami bekerja sepanjang hari, sepanjang waktu, setiap detik bahkan tiap sepersekian detik yang ada di dunia. Menyebarkan cinta dan kasih pada tiap manusia yang ada di dunia, sehingga rotasi cinta di dunia ini tetap eksis menyeimbangkan kesedihan dan kematian.

“Ya, ya, aku tahu tugasmu berat. Itulah kenapa jumlah malaikat cinta sepertimu berkali-kali lipat lebih banyak dari malaikat penjemput jiwa sepertiku. Bukankah kalian dibayar di Eden atas semua kerja lembur yang kalian lakukan?” aku tidak tahu apa Sehun sekarang sedang berusaha bercanda? Karena candaannya terdengar begitu kaku dan dipaksakan.

Siapa yang bekerja lembur untuk mendapatkan tempat di Eden? Semua malaikat cinta mendapatkan tempat di Eden selama mereka tidak melanggar peraturan yang telah Zeus tetapkan bagi mereka.

Bahkan mereka, para malaikat penjemput nyawa, juga punya tempat di Eden. Karena mereka menjadi malaikat penjemput nyawa bukan karena mereka jahat, atau berperangai buruk, bukan pula karena mereka berasal dari dunia bawah yang mengerikan. Semua itu hanya tugas, yang dibayarkan dengan kebahagiaan manusia.

“Ah, aku sepertinya akan segera bertugas.” kudengar Sehun bicara,  ia tersenyum sembari menatap ke satu arah, di mana kulihat seorang manusia dengan paras rupawan tengah duduk sendirian di meja bulat café tempatku dan Sehun sedari tadi berkelakar, dia tampak murung.

‘Untuk apa hidup kalau semuanya sudah hancur…’

Kami, para malaikat, tentu bisa mendengar apa yang manusia pikirkan. Hanya saja, pendengaran itu tidak kami dapatkan setiap waktu. Kami bisa memilih pikiran siapa yang ingin kami dengar. Ah, apa manusia mengira jika kami mendengar pikiran mereka sepanjang waktu?

“Dia akan bunuh diri beberapa menit lagi,” Sehun berkelakar, mengingatkanku untuk tidak menanyakan tentang mengapa dia sedari tadi berdiam di café sampai aku menghampiri. Lagipula, Sehun tidak pernah suka tempat ramai penuh sesak dan penuh pasangan dimabuk cinta seperti ini.

Beberapa malaikat cinta ada di sini, bertugas, tentu saja, dan mereka bahkan lebih merasa aneh karena aku ada di tempat yang sama dengan mereka namun malah saling bertukar cerita dengan sang malaikat maut.

“Mengapa?” tanya itu kuberikan pada Sehun. Karena nyatanya, hanya Sehun—dan para malaikat penjemput jiwa lainnya yang bisa mengetahui rahasia di balik kematian seseorang. Seperti kami, para malaikat cinta, yang tahu tentang alasan di balik rasa cinta atau ketertarikan seorang manusia pada insan lainnya.

“Namanya Bae Joohyun, kehormatannya direnggut dua bulan yang lalu, oleh kekasihnya, dan sekarang dia mengandung. Dia terlalu malu untuk hidup dan menanggung semua akibat dari perbuatannya, jadi sejak satu minggu yang lalu dia sudah membulatkan keinginan untuk bunuh diri.

“Aku sudah berkeliaran selama beberapa waktu di dekatnya, dan sekarang aku sudah jelas bisa melihat waktu kematiannya. Dia akan mati, omong-omong, dan untuk sekedar informasi saja, dia seorang manusia yang hidup sendirian.

“Nah, bagaimana kau akan memberinya kebahagiaan berupa cinta yang kau pamerkan itu jika keadaannya sudah begini?”

Sehun memberiku sebuah tantangan, agaknya. Karena dari penjelasannya saja aku sudah bisa menangkap tentang bagaimana putus asanya manusia itu saat ini. Cinta di akhir kehidupan? Bagaimana aku bisa—

Ah, dia sangat cantik… Mengapa dia terlihat sedih seperti itu?

Aku tersadar saat mendengar pikiran seseorang. Lebih tepatnya, karena aku tengah mengawasi Bae Joohyun, secara otomatis pikiran-pikiran lain yang menyangkut Bae Joohyun akan terdengar olehku.

Sekarang, kulihat seorang pemuda di sudut café tengah mencuri-curi pandang ke arah Bae Joohyun, meski ia tengah sibuk bersama empat temannya, tapi atensinya tertuju pada Bae Joohyun.

Hey, Daniel, cepat ambil pesanan kita. Kau tidak dengar nomor meja kita sudah dipanggil sejak tadi?” salah seorang manusia di sebelah si pemuda yang memperhatikan Bae Joohyun itu berkata.

“Ah—oh, baiklah, tunggu sebentar.” si pemuda—aku tahu namanya adalah Kang Daniel—berucap.

Dia kemudian bangkit dari tempat duduknya, melangkah melewati Bae Joohyun sambil tetap memperhatikan wanita itu. Bisa kulihat, salah seorang malaikat cinta yang ada di sana ikut bergerak mengikuti Daniel.

Well, semua malaikat cinta yang ada di tempat ini pasti punya pikiran yang sama denganku, bukan?

“Kalau kau menantangku, maka aku bertaruh padamu, Sehun.”

“Bertaruh?” Sehun menatapku dengan alis terangkat.

“Ya,” aku mengangguk pasti, kuperhatikan bagaimana Daniel yang tengah melangkah dengan membawa sebuah nampan berisi enam gelas minuman. “Aku bertaruh kalau cinta yang kupercaya dan kubawa, bisa membuatmu tidak jadi bertugas hari ini.” sambungku pada Sehun yang menunggu.

Kini, Sehun menatapku dengan alis berkerut.

“Apa maksud—tidak, Baekhyun. Kau tidak boleh—” ucapan Sehun terhenti, bukan karena apapun, mungkin karena dia tahu kalau Bae Joohyun benar-benar telah keluar dari catatan penjemputannya hari ini.

Ya, aku baru saja mengirimkan sebuah bisikan kecil pada Daniel, satu cara yang akan dia lakukan dan akhirnya menggagalkan keinginan Joohyun untuk bunuh diri.

“Untukmu, tidak baik bersedih sendirian di tempat penuh kesenangan seperti ini,” Daniel berucap sembari menaruh salah satu gelas—yang pasti gelas miliknya—di meja yang ada di hadapan Joohyun.

Tindakannya membuat Joohyun mendongak, menatap pemuda itu sementara Daniel sendiri memasang senyum ramah yang—aih, aku suka bagaimana Chen, salah satu malaikat cinta lainnya, membisikkan kasih lainnya pada Joohyun sehingga jantung wanita itu kini berdegup dengan kencang.

“T-Terima kasih…” Joohyun berucap, dan sekarang, bagianku, untuk membisikkan pada Daniel tentang bagaimana cantiknya paras Joohyun ketika dia tersenyum pada Daniel, tentang bagaimana indahnya vokal wanita itu dalam pendengaran Daniel.

Ah… dia memang benar-benar cantik.’

‘Mengapa dia begitu baik padaku? Apa Tuhan masih berbelas kasih padaku sekarang?’

“Y-Ya… Sama-sama,” Daniel berucap kikuk, irama jantungnya yang sekarang bertalu saling menyahut dengan jantung Joohyun adalah nada indah yang masuk dalam pendengaranku.

Berbeda dengan Sehun yang sekarang memasang wajah dingin tanpa ekspresi.

“Mengapa kau melakukannya?” tanya Sehun setelah membiarkanku larut dalam euforia karena telah menggagalkan niatan bunuh diri seseorang.

“Mengapa? Karena dia masih pantas dicintai dan mencintai, Sehun. Kalau dia selama beberapa waktu memikirkan keinginan untuk bunuh diri, itu artinya dia telah lupa cara untuk mencintai dirinya sendiri, dan lupa juga kalau dia sebenarnya pantas untuk dicintai.

“Tidak ada yang salah dengan mengubah keinginan seseorang, selama perubahan itu bisa menjadikan manusia menjadi lebih baik. Bukankah itu tujuan Zeus menciptakan kita? Agar kehidupan manusia bisa menjadi lebih baik lagi?”

Mendengar penuturan juga pembelaanku atas kejadian yang baru saja terjadi, Sehun akhirnya mengembuskan nafas panjang. Dia tidak ingin berdebat denganku, karena tidak ada satupun malaikat penjemput jiwa yang sebenarnya menginginkan kematian manusia.

“Kau bisa menjamin kalau kehidupannya akan menjadi lebih baik?” tanya Sehun akhirnya, menuntut pertanggung jawaban atas perbuatanku.

Aku kemudian melirik ke arah rekan-rekanku yang lain, tentu sedari tadi mereka mendengar apa yang kubicarakan bersama dengan Sehun. Tidak ada rahasia di antara malaikat manapun, bukan?

Kami bisa menjamin itu, Sehun.” aku berucap dengan pasti.

Kemudian, Sehun menunggu. Kediamannya adalah sikap menunggu yang sudah sangat aku kenal. Kami telah saling mengenal selama lebih dari satu abad, tentu aku sangat tahu gelagat tidak nyamannya sekarang.

Sehun tidak suka jika aku tidak memberi lebih dari satu bukti atas ucapan dan keyakinan yang kuutarakan padanya.

“Kami duluan, Dan, kutunggu di lapangan basket, oke?” berangsur-angsur, manusia lain yang bersama dengan Daniel meninggalkan pemuda itu sendirian.

Jangan ditebak itu ulah siapa, sudah jelas malaikat cinta lainnya yang ada di sini membisikkan mereka tentang gelagat Daniel yang menaruh ketertarikan pada Joohyun, sehingga mereka pergi dengan tujuan untuk meninggalkan Daniel bersama dengan Joohyun.

Lagi-lagi, aku yang bertindak, memberikan Daniel bayangan-bayangan kecil tentang apa yang akan terjadi di kemudian hari jika dia mengambil satu langkah untuk berada lebih dekat kepada Joohyun hari ini.

Dan ya, Daniel melakukannya. Sepeninggal kawan-kawannya, pemuda itu bangkit dari kursi, dan melangkah ke arah Joohyun yang sedari tadi telah Chen buat duduk dengan tidak nyaman. Sejak tadi Joohyun sudah mencuri pandang ke arah Daniel, karena ulah pemuda itu tentu saja.

‘Dia akan mendatangiku, bukan? Ya, ya benar, dia mendekatiku! Oh Tuhan, aku harus bagaimana?’

Melihat bagaimana Daniel sekarang melangkah ke arahnya, jantung Joohyun kembali berdegup tidak karuan. Wanita itu bahkan membenahi diri, merapikan rambutnya dan bahkan merapikan lipatan di pakaian yang ia kenakan, sebelum akhirnya mendongak saat mengetahui eksistensi Daniel di sebelahnya.

Umm, hai, boleh aku duduk di sini?” tanya Daniel dijawab Joohyun dengan sebuah anggukan juga jawaban. “Tentu saja.”

‘Bagus, Daniel, kau sudah melakukan hal yang benar. Perkenalkan dirimu dengan baik padanya, lalu kau akan lakukan dengan baik sisanya.’

“Namaku Daniel, Kang Daniel. Bagaimana denganmu?” Daniel mengulurkan tangannya pada Joohyun, segera, wanita itu menyambut ulurann tangannya.

“Namaku Joohyun, Bae Joohyun.”

Malaikat cinta tak perlu membantu lebih sekarang, manusia sudah tahu benar bagaimana cara memperlakukan sesamanya dengan baik. Mungkin, aku harus memberi sedikit bantuan nanti, saat Joohyun hendak mengungkap apa yang telah terjadi pada kehidupannya, kepada Daniel.

Tapi itu nanti, akan ada waktu sendiri ketika Daniel membutuhkanku untuk menenangkan pikirannya juga menegaskan perasaannya. Sekarang, yang kami lakukan sebagai malaikat cinta sudah lebih dari cukup.

Dan akhirnya, aku bisa menatap ke arah Sehun dengan pandangan menantang.

“Kau lihat apa yang kami lakukan, bukan? Apa kau masih mempertanyakan kekuatan cinta itu, Sehun?”

Tentu saja, Sehun sudah kalah dalam perdebatan ini.

FIN

IRISH’s Fingernotes:

Niatnya, mau latihan jari di tengah malem. Efek engga ngantuk plus efek baper sama kebeningan Daniel yang engga bisa dlluapin /kemudian ditendang/ abisnya, mau spazzing Daniel di ig/twitter kok kesannya kekanak-kanakkan (PADAHAL ASLINYA KEPENGEN T.T) dan ya… akhirnya cuma bisa diluapin lewat fanfiksi, meskipun secuil doang.

Pinjem Irene juga dong buat dipasangin sama Daniel, sebentar, di sini doang, WKWK. Karena belum kepikiran sama sekali Daniel mau dijodohin sama siapa, pas tadi ngetik jadi main comot aja siapa yang geulis.

Nah, sekian dariku, ini sesungguhnya bagian random dari keinginan buat ngetik fanfiksi bergenre Myth yang belum kesampaian… soalnya genre itu syulit, dan diriku agak-agak males gitu buat belajar mitologi /eaaa.

Salam kecup, Irish. Selamat hari Senin!

hold me on: Instagram | Wattpad | WordPress

 

BONUS!

he’s just so playful, lovable, sexy, hot, cute, and perfect in the same time! ><“

and yes, he’s giving me a heart attack since the 1st episode(s) of Produce 101 Season 2, how could a person being like this??? >3<

23 tanggapan untuk “[VIGNETTE] Story of Cupid and Grim Reaper — IRISH”

  1. Entahlah aku ikut terbawa suasana di dalem critanyaa seolah2 aku yg lagi di situ wkwkwk 😂😂 keep writing yaa 💪💪💪

  2. kak.. mau tanya.. aku baru on buat baca ff lg stlh lbh dr 4bln off
    oh ya.. ff spring, gidaryeo, true lies, dan exception itu ud chapter brp ya kak Irish?
    aku Monita Sari fansmu yg dl update ngikutin trus ff mu yg Kajima hehe

    1. XD hayo udah berapa chapter hayo /diriku juga lupa/ /kemudian ditendang/ coba deh nanti aku cek lagi udah sampe di mana mereka XD

  3. god and im so in love with this little cutiepie as well [kang daniel i mean] huhuu aku rada syok bisa nemu daniel disini begitu baca langsung nangis pelangi terus kaya “ini daniel kan daniel yang itu? huhuu” daniel tuh kaya semua yang manis-manis dijadiin satu masak stanable banget palagi pas sama ong, walaupun secuil aja dan bukan maincast [yaiyalah ogeb] tapi seneng banget bisa tau ada ff yg cast nya dia [ini kenapa jadi ngomongin daniel dah].ih maaf yah aku diehard fans nya pd101 soalnya hahahahahahahahahahahaha dan ini komennya pasti bakalan unfaedah dari atas sampe bawah :”

    terus teruus tulisannya rapi banget dan enak banget dibaca :” suka banget gimana kamu [ih udah kamu kamu aja padahal belom kenal] bawain cerita myth tapi masih enak banget dibaca, ini pasti risetnya ngga main main hehe terus karakternya sehun tuh yang savage gitu yah cool badass kaya emang beneran sehun banget :”

    iih iiih gapapa kok spazzing daniel dia ada emang buat di spazzing in hahaha and the bonus tho aaak adek yatuhan liat produce tuh dosa banget kenapa ya berasa pedo :” suka pokonya sama ffnya keep writing yah :]

    1. YA AMPUN, AKU JUGA JATUH TJINTA SAMA SI DANIEL, DIA BEGITU UNYU DAN LOVABLE, BOYFRIENDABLE JUGA [] dan yes, aku setuju banget kalo kamu bilang Daniel itu semua yang manis-manis dijadiin satu XD wkwkwkwkw Ong juga sebenernya menggoda jiwa, tapi entah kenapa Daniel enggak tertahankan /apa banget/ DAN YES! DANIEL AKHIRNYA JADI 1ST RANK! BAHAGIANYA! PUJA DEWA KERANG /PLAK/

      Eh yaampun, ini serius waktu ngetik ini bener-bener ngerasa putus asa dan bolak balik Ctrl+A+Backspace sebab ngerasa engga sreg sama ceritanya :”) pada akhirnya pasrah sama yang dipublish ini dan alhamdulillah banget kalau ada yang demen sama ceritanya :”) dan risetnya juga lumayan (lumayannya itu karena aku agak-agak lemot dan akhirnya susah nangkep mythnya XD wkwk)

      AAAKKK KUKEMBALI INGET SAMA BONUS ITU DAN JEJERITAN SENDIRI JADINYA. UDAH LAMA BANGET DIRIKU ENGGA JEJERITAN GEGARA MAKHLUK FANA DI KORIYA DAN DANIEL NGEBUAT DIRIKU LUPA UMUR LAGI /EH

      Dan thanks a lot karena udah mampir di cerita astral ini :’D /peluk peluk peluk/ semoga kedepannya semakin banyak fanfiksi bercast Daniel!

Tinggalkan Balasan ke byuntianglistrik Batalkan balasan