HELP! I NEED YOUR VOTE [3] — IRISH

HELP! I NEED YOUR VOTE!

irish-vote-part-3

Hello again (and again), fellas!

Sebelumnya biarlah aku berterima kasih pada kalian semua yang sudah menyempatkan diri untuk memberikan voting pada dua posting di bawah:

HELP! I NEED YOUR VOTE! dan HELP! I NEED YOUR VOTE! (2)

Lagi-lagi (dan enggak ada bosennya) aku harus meminta kalian untuk memberi suara. Alasannya sebenernya emang karena aku sampai saat ini masih galau tentang siapa yang akan menjadi pemain utama, juga cerita siapa yang akan duluan aku publish di tahun depan.

Gak berlama-lama, yuk tinggalkan voting setelah bermain teka-teki denganku di dalam posting di bawah ini!

Hasil voting di bulan September sesungguhnya mengejutkanku. Pft. Serius. Ini serius. Setelah kembali dari fraktur bahu juga beberapa patah tulang rusuk akibat kecelakaan mengenaskan di bulan Agustus silam, aku ini masih agak sedikit susah buat mengetik dengan cepat atau menggunakan tangan kiri terlalu banyak.

capture-20160930-183009

Gak ada hubungan sama hasil voting sih, tapi ada hubungannya juga karena aku berusaha keras buat mengingat-ingat lagi siapa yang ada di warna apa, jadi tangan aku sibuk main scroll-up dan scroll-down buat menemukannya.

DAN YA, kalian mengejutkanku. Hasil voting emang enggak pernah bisa diprediksi. Dari si anu jadi si anu. Untungnya masih ada beberapa bulan lagi buat voting.

Fyi, aku enggak khawatir kalau yang voting cuma sepuluh orang, aku sudah bilang aku akan fair menjumlahkan hasil akhirnya kan?

Jadi, setelah bulan lalu bermain dengan warna, bulan ini kita main kata-kata aja ya. Tenang aja, kali ini ada spoiler tersirat (enggak perlu dijelaskan dengan nyata, tapi bisa kalian ketahui) kalau aja kalian cukup peka memperhatikan tiap kata yang aku gunakan dalam voting ini.

Dan juga, kali ini enggak akan ada pamer konversasi kayak di voting bulan September. Sudah aku bilang kita bermain kata-kata kan?

Sekian dariku, sepertinya efek kecelakaan itu berpengaruh juga sama semangat aku buat mengetik dan akhirnya aku enggak kuat buat banyak bercuap-cuap. LOL.

CASE

Menjalin hubungan itu memang tidak mudah, terutama bersama manusia. Ingin, ya, aku ingin sekali ‘sedikit’ saja lebih dekat dengan wanita itu, tapi tidak bisa. Nyatanya, dia hanya menatapku sebagai seorang suspek dari kasus kriminal yang harus dicurigai dan ia ikuti kemana pun. Seolah aku adalah buronan—ia benar juga, aku memang buronan—yang harus ditangkapnya untuk ia interogasi. Entah mengapa, aku membenci fakta bahwa ia hanya menganggapku seperti itu. Orang-orang terdekatnya bahkan tidak mencurigaiku. Kenapa dengannya, mengapa ia mencurigaiku?

DISEASE

Ya, dia wanita yang memabukkan, dan berbahaya, rekanku sudah mengingatkanku berulang kali tentang fakta itu. Ingatanku tentang nasehat—yang tersirat dalam umpatan—mereka malam itu masih begitu jelas. X, Y, dan Z, ada faktor-faktor seperti itu yang mempengaruhiku untuk terus berada di sisinya, ingin memilikinya, seolah aku menderita obsesif-komplusif yang membuatku tak ingin melepaskannya. Itu juga yang jadi alasanku terus mengejarnya meski ia tak ingin, meski ia menolak eksistensiku. Namun, ada sebuah harga yang harus aku bayar untuk keinginan egoisku. Gagal, ya, sebuah kegagalan, adalah akhir yang menantiku, jika aku terus memperjuangkan cinta yang perlahan tumbuh untuknya.

LIPSTICK

Jangan mudah percaya pada orang lain, pesan itu adalah sebuah kalimat sakral yang menjadi sebuah keharusan untuk dilakukan. Orang-orang mungkin seringkali meremehkannya, lalu kemudian berujung pada penyesalan. Nyatanya, aku—yang selalu menghindari sebuah kepercayaan—juga terjebak dalam situasi yang sama. Gadis itu sudah membutakanku, dengan kehangatan dan lengan terbuka yang menerima aku apa adanya. Dan ia juga yang sudah membuatku secara tak langsung menaruh kepercayaan. Akhirnya, aku terpuruk jua, dalam kehancuran, akibat pengkhianatannya. Egoku terus menolak fakta ini, ya, Tuan Ego dalam diriku agaknya sudah jatuh dalam dekapan dan kebohongan yang dipamerkan bibirnya.

MARKSMAN

Banyak hal di dunia ini yang tidak bisa dimiliki, salah satunya, dia. Adalah wanita itu, yang sudah menaruh perasaan padaku, dan tak juga kuberi balasan sepadan, karena aku tak ingin—tidak, aku enggan. Entahlah, aku hanya merasa bahwa ia akan terjebak dalam masalah jika ia terus berada di dekatku. Karena aku adalah sumber masalah mematikan, yang ia percaya. Harusnya aku tidak menyelamatkannya malam itu, harusnya kubiarkan ia kehilangan nyawanya di tengah jalanan. Ya, bodoh sekali karena aku baru menyadari bahwa ia akan mengubahku sebanyak ini. Umpama ia adalah sasaran tembak, harusnya aku sudah menembaknya tepat sasaran. Nyatanya, ia sudah mengubah banyak hal, hidupku, pandanganku, dan perasaanku.

WOUND

Jeda yang diberikan oleh mereka tidaklah cukup, untuk sekedar membalas semua terapi yang ia berikan untuk luka-luka pada diriku. Untuk sekedar berterima kasih dan memberinya kenangan tersendiri agar ia bisa tersenyum saja aku tak mampu. Naif, aku begitu naif karena tak pernah mengakui bagaimana besarnya perasaanku padanya. Mana mungkin aku membayangkan ia bisa bahagia saat bersamaku? Yang ada, aku hanya akan membawanya ke dalam kehancuran, dan menciptakan luka pada dirinya. Emosiku yang seringkali meledak di saat tidak tepat memang seringkali melukainya tanpa sengaja, tapi mengapa ia masih bisa tersenyum padaku? Ocehannya pun tak pernah terkesan mengguruiku meski ia beberapa tahun lebih tua dariku, ya, mungkin aku menerima semua yang ia lakukan padaku, terhadapku. Neraka sudah aku ciptakan, pada wanita yang mengobati lukaku, itulah fakta yang sebenarnya.

SIGNAL

Kadangkala, aku ingin menghentikan waktu, dimana hanya ada aku dan dia. Ya, membayangkan hal seperti itu terjadi memang menyenangkan. Untuk menghabiskan waktu dengannya saja—berdua—adalah sebuah asa yang sulit untuk kubayangkan, apalagi untuk direalisasikan. Nyatanya, banyak perbedaan yang memisahkan kami, dunia yang keji, kehidupan yang tidak setara, semuanya berbeda. Gambaran masa depan yang terpampang untuk masing-masing dari kami pun bertolak belakang. Sayang, memang disayangkan, aku harus mundur di awal, tak perlu mengharapkan sinyal untuk kemungkinan kami bisa bersama. Orang-orang juga berkata begitu, tentang hubungan yang ingin kami jalani. Oh, tentu hanya dia dan aku yang tidak menerima hal ini.

PERFECTION

Cantik, ia selalu seperti itu di saat apapun, dan di mataku, ia memang selalu terlihat sempurna. Hanya saja, darah sudah menodai kecantikannya, yang kemudian membuatku berusaha menariknya menjauh dari diriku yang kotor ini. Andai saja pertemuan kami tidak terjadi, ia tidak harus melibatkan diri dalam kehidupan mengerikanku. Namun pohon sudah terlanjur berbuah, dan ya, inilah buah yang aku dapat dari bibit yang kutanam. Ya, jangan ditebak, bagaimana hancurnya aku karena melihatnya berubah menjadi seperti ini. Egois memang, karena aku hanya ingin melihat sisi baiknya tanpa ingin menerima sisi buruk. Oh, memangnya ada yang ingin melihat wanita-nya berubah menjadi pembunuh? Lantas, haruskah aku berubah menjadi pembunuh-nya untuk melihat ia yang ‘dulu’ kembali?

BLOOD

Sebuah keputusan tentu harus diambil, untuk menyambut sebuah akhir. Eliminasi juga harus aku lakukan, untuk memberi seseorang sebuah akhir dari kehidupan. Hanya saja, saat keputusan untuk mengeliminasi wanita yang kucintai jadi jawaban dari pertanyaan yang kusimpan selama bertahun-tahun, mengapa aku tidak bisa menerimanya? Untuk apa aku mengorbankan ia jika akhir yang kutunggu hanya kebahagiaan dan kepuasan karena sebuah dendam sudah terbalaskan? Namun aku harus memilih, kebahagiaan saudara sedarahku, atau kebahagiaanku, dengan jelasnya memori tentang bagaimana penderitaan sudah saudaraku terima selama bertahun-tahun, haruskah aku mengalah hanya karena sebuah cinta yang tak kasat mata?

NOTES

Jarum sudah mengoyak catatannya, kenangannya, hal terakhir yang ditinggalkannya sebagai bukti eksistensi bahwa kami ada, juga perjuangan terakhir yang ia lakukan untuk mengembalikan nama baiknya. Ornamen yang selalu ada di dalam tasnya juga jadi saksi, bagaimana ia malam itu merintih kesakitan akibat ulah jemariku. Nyawanya seolah tak lagi berharga jika aku sudah dihadapkan pada sebuah tuntutan akan kesetiaan. Gila, ya kalian mungkin berpikir aku gila, tapi aku sudah memikirkannya dengan baik. Ia mungkin lebih baik mati sebagai manusia, daripada harus menguak siapa aku sebenarnya. Namun, hatiku tak bisa menyakitinya seperti itu, aku nyatanya masih berusaha mengobati luka yang kuciptakan di tubuhnya.

Gimana? Gimana?

Sudah ada sedikit ‘gambaran’ tentang bagaimana mereka masing-masing nantinya? Berhubung ada genre melodrama yang aku angkat dalam fanfiksi ini nantinya, jadi… anggep aja bagian ini sebagai melodrama yang kubagi-bagi.

Bisa juga membayangkan siapa akan jadi siapa? Ah, jangan bilang kalau setelah warna-warna, sekarang kata-kata juga sudah memabukkan dan mengubah pilihan kalian. LOLOL.

Berhubung aku masih dalam masa penghematan kinerja jemari, jadi kusudahi saja cuap-cuapnya. Jangan lupa! Silahkan tinggalkan maksimal 3 (tiga) voting di tempat yang sudah tersedia di bawah, ya!

Karena makin ke sini aku semakin bersemangat menyelesaikan series ini. Wkwk.

See you on the next month, fellas!

VOTE!

[P.s: Kalian boleh memilik maksimal 3 (tiga) kata yang kalian sukai]

57 tanggapan untuk “HELP! I NEED YOUR VOTE [3] — IRISH”

  1. Telat bgt yak aku votenya x_x mian aku baru banget bacanya yg ini eonn rish X3
    Btw spoilernya bikin puyeng hahaha so i choose 5-7-9
    Honestly. Aku lebih ngena spoiler yg color eonn XD

  2. baru buka blog kakak lagi setelah sekian lama langsung ketemu ini…gg taunya udah ada dari bulan agust, aku gg tau kak jadi aku vote semuanya dari bulan agust gg, tau masih kehitung apa gg hehehehhe dan semua yang aku vote no sama gg ada yang beda…

    gg sabar liat karya kakak selanjutnya….

  3. Confusing krn bgs smw, tp.. done jg, I chose 3 in d’middle; Marksman, Wound & Signal. /pengen Lipstick jg tp cm boleh pilih 3/ trnyt Marksman yg leading & d’rest 2 yg saya plh ada di bottom, gpp lah.

  4. Asal ngevote ae aku mah. Ini aku ngevote sambil nutup mata loh serius, abis ngebingungin sih cerita nya rame semua jadi bingung mau ngevote yg mana

  5. Setelah membaca2 dengan teaser ceritanya
    Akhirnya aq kembali kepada salah satu pilihan pertamaq di vote 1 yaitu nomer 6
    Signal
    Dan kali ini aq cuman ngevote 1 pilihan aja, jangan tanya kenapa krna aq jg gatau kenapa cuman milih 1 *gubrak

    Seperrinya aq ngevotenya yg mana aq suka aja deh ato ada suspek itu kayak tanda2 bias,hahahaha
    Tp krna vote 3 ga ada suspek tanda2 bias ygq dapat
    Jdnya aq milih sesuai dgn ygq suka aja,hahaha

  6. membingungkan sihh… maapkan otakku yg terlalu cetek untuk mencerna kata”nya.. dibanding irish yg otaknya memang sakral dari dulu..hahaha..
    yg jadi fokusku bukan cuap” irish..tapi kondisi irish..sedih …tapi aku bingung mengekspresikanya… cepet sembuh ya rish… aku ngerasain dari tiap ketikan kata” diatas kaya kurang semangatnya..
    get well soon ya rish.. udah deh..gk usah dipaksain napa //muali naik hitam.. ehh pitam///
    masih lama ini.. kita sbg felas mu yg setia dan cantik (aku doang yg cantik) (yah, sombong! baru cantik doang) gk bakal ninggalin cerita” astral made in irish.. percaya deh…

    aku rasa kata”ku udah keluar dari jalur aspal… maapkan aku sekali lagi ya rish..
    capet sembuh okee!!???
    chuu~~~

    1. gapapa santai aja XD ane juga bingung pas bikinnya, apalagi yang ane suruh vote tambah bingung lagi kali yak XD wkwkwkwkwkwkwwk kondisi ane udah baikan juga kok jangan kuatir XD wkwkwkwkwkwk

  7. dasar otak kapasitas rendah! aku kudu bacanya berulang kali. haha ini bukan salahmu kak, ini salahku yang kobam ama semua kalimatnya. bener bener berasa baca 9 ff dalam waktu bersamaan. wkwkwkw

  8. membingungkan sih. jadinya aku sekali baca doang takutnya kalo ngulang-ngulang bacanya malah makin bingung mau yang mana😂

  9. semuanyaaaaaa baguuuuusssss. . . ak bingung mau pilih yg mana jadi ak pilih angka ganjil aja deeeh ahahaha. . .
    tapi kenapa ak mencium bau2 angst yaaaaa… .
    semoga kamu cepat pulih seratus persen yaa dear ^^
    ak juga semangat nungguin ceritanya wkwkwk

  10. halaah iki opo meneh to mba??alaah makin pusing cyiin ih sumpah ya spoilerny bikin greget semua:O pasti jawabanku berubah dr yg 2 vote kemarin daho_O tp y semoga aja nantiny epep yg publish sesuai harapanku..thanks for kailish yg sukses membuat diriku terombang ambing bak ombak yg dilautan#plaak big hug for kaka:-*

  11. ANE LAGI MABOK JADI JURI KEKNYA MASA GAK ALAY BACA SPOILER YANG KECE2 TDI BIASANYA PAN ANE OVERACT KALO NEMU JALAN CERITA YANG BIKIN DIRI INI SUKA SEKALI /ELS NGOMONG OPO SIH/

    MAMPUS KAK RIS KARENA ANE BINGUNG JD ANE PILIH YANG MENCONDONG KE BUNUH-BUNUHAN AHAHAH XD

    SEMANGAT YO KAK BTW BUAT FFNYA TAR DIKASIH YANGYANG

    1. XD ENTE KENAPA KEPSLOK JUGA ELS? MINTA DITABOK INI ANAK YA XD WKWKWKWKWKWKWKWKWKWKWK DASAR KAU JIWA THRILLER, TERNYATA SAMA AJA SAMA AING KELAKUAN ENTE XD

    2. TABOK ANE PAKE BIBIR WANGSO KAK. IKHLAS DUNIA AKHERAATTTT.

      ASIK SAMA LAGI KITA XD BENERAN SODARA KEPISAH WAKAKAKAK. ABIS SENENG KAN YANG BUNUH2AN /GELINDINGAN

  12. DAKU TAK DAPAT BERKATA-KATA LAGI KAK RISH,
    KENAPA KAKAK NGASIH SPOILERNYA ABSURD TAPI GREGET KAK? EKI JADI SUSAH MIKIR SEKARANG, ITU TOKOHNYA BUKAN MANUSIA KAH/PLAKK/😂
    OKELAH, POKOKNYA DITUNGGU NIH EPEP DEBUT DEH KAK, GWS BUAT TANGAN KAK IRISH..😆
    HWAITING!!😊

  13. Annyeong kak irishh…..lama tak bertemu~
    Aku baru tahu kak irish hbs ngalamin musibah. Maaf lho kak….makanya~ wkt itu ko kak irish…lama banget engga muncul-muncul….moga cepet sembuh dan pulih deh kak….
    Aku dah vote ya….aku lagi sibuk tugas akhir” ini. Ditambah mood membaca menurun….lagi sibuk di novel karena tugas baca 4 novel😭
    Pokoknya cepet pulih….ppai ppai kak~

    1. Tapi aku baru bisa menyapa kak irish skrng…maklumi kak. Jadi anak sibuk skrng. Gila rasanya otak kena bigbang. Kebanyakan tugas. Sebenernya jarang tak terkerjain. Tapi kerjaanku tidur mulu hehe…
      Plus butuh penyembuh baper dari Scarlet Heart Ryeo😀

Tinggalkan Balasan ke fidella moningka Batalkan balasan