[EXOFFI FREELANCE] Mr. Mafia (Chapter 7)

Mr Mafia Cover1 (1).jpg

Tittle/judul fanfic: Mr. Mafia

Author: Leehaera17

Length: Chapter

Genre: Romance, Action, School Life, Married life, kekerasan.

Rating: PG-19

Main Cast & Additional Cast:

 

Main Cast :

Oh Sehun (EXO) , Hwang Hyerin, Yugyeom (Got7), Tiffany (SNSD)

 

Supporting Cast :

EXO member, Got7 member, SNSD member, Beast member

 

Disclaimer :

FF ini hasil kerja sendiri yang sudah pernah di publish di Wattpat author, bisa baca di sana, ID : Leehaera17, semua tokoh hanya sebagai aktor protagonist dan antagonist, tidak ada maksut untuk melecehkan fandom manapun

jangan lupa Comment dan Like ya J

 

add BBM author untuk perkenalan, pertanyaan, dan password (jika di perlukan) : 5C482AF1

 

 

Trimakasih…

 

Enjoy !!

 

Chapter 7

 

Sekitar satu bulan Hyerin bekerja di rumah Sehun, ia menempati sebuah kamar kosong kecil yang di sediakan oleh Mr. Oh untuk para wanitanya,

Kamar itu hanya ada sebuah tempat tidur kayu kecil yang sangat berdebu dan meja rias yang di penuhi oleh make up dan parfume juga lemari pakaian yang di penuhi pakaian super minim dan sepatu yang berantakan,

 

Hyerin menerimanya dengan sabar dan membuat tempat itu sebersih dan serapih mungkin untuknya, bagusnya kamar itu mengarah langsung ke sebuah taman yang berada di belakang rumah Sehun, setidaknya itu membuat Hyerin sedikit senang,

 

TOK ! TOK ! TOK !

 

Kamar Hyerin di ketok dengan kencang,

Hyerin membuka pintu kamarnya dengan pelan,

 

“ ada apa ? ” kata Hyerin melihat seorang wanita pesuruh di depan kamarnya,

 

“ kau di panggil tuan muda ” kata wanita itu lagi dan berjalan pergi meninggalkan Hyerin,

 

“ ada apa lagi… ” kata Hyerin dalam hati mendengar bahwa tuan muda Oh Sehun membutuhkannya,

 

ia berjalan ke lorong perkantoran di mana ruangan Mr. Oh dan Sehun berseberangan,

 

tok tok tok..

 

Hyerin mengetok pelan pintu ruangan Sehun,

 

“ masuk ” suara Sehun terdengar,

 

Hyerin duduk di kursi yang ada di depan meja Sehun,

 

“ ada apa ? ” kata Hyerin to the point,

 

“ kau masih mau sekolah kan ? ” kata Sehun dengan matanya yang masih mengarah pada laptop yang ada di depannya,

 

“ tentu saja ” kata Hyerin lagi,

 

“ aku akan mengijinkanmu kembali ke sekolah dengan syarat kau harus tetap tinggal di sini, aku tidak bisa membebaskanmu karna utang ayahmu, setelah pulang sekolah kau harus bekerja seperti biasa untuk membayar hutang ayahmu

” Sehun berbicara serius,

 

“ baiklah.. tapi aku harus mengambil pakaianku, bagaimana aku bisa sekolah tanpa pakaian ” Hyerin memandang ujung kuku tangannya,

 

Sehun berhenti dari kegiatannya dan memandang Hyerin sebentar,

 

“ baiklah.. ” Sehun berdiri dari tempat duduknya dan menyambar tangan Hyerin dari tempat duduknya,

 

Hyerin terkejut dengan perilaku sehun yang selalu sewena –  wena,

 

Sehun menggeret tangan Hyerin menuju lantai dua dan berhenti di depan sebuah ruangan,

 

Ia membuka pintu ruangan itu pelan dan debu langsung berterbangan kala ia menyayunkan daun pintu ruangan itu,

 

Ia menggeret Hyerin untuk masuk bersamanya, ruangan itu di penuhi perabot tua yang sudah berdebu, tampaknya seorang wanita pernah tinggal di ruangan ini, ada meja rias yang di penuhi botol parfum bermerek di pojok ruangan,

 

Hyerin mengidarkan pandangannya, ia berusaha mencerna apa yang sebenarnya terjadi,

 

Tiba – tiba suara pintu kayu tua yang terbuka terdengar, Hyerin mengidarkan pandangannya mendapati Sehun sedang membuka lemari pakaian yang cukup tua,

 

Ia memandang isi dari lemari itu dengan mata tajamnya,

 

“ ini semua pakaian ibuku, kau boleh memakainya ” Suara Sehun terdengar membuat Hyerin melonjak dari tempatnya,

 

Hyerin berjalan mendekat kearah Sehun, ia melihat punggung laki – laki itu yang begitu sedih, ingin rasanya ia memeluk punggung laki – laki itu dari belakang dan menanyakan apakah ia baik – baik saja, tapi yang ada Hyerin hanya terpaku, matanya terus memandang lemari pakaian yang di penuhi oleh baju – baju berdebu yang katanya milik ibu Sehun,

 

Sehun membalikan tubuhnya, matanya bertemu dengan manik mata Hyerin yang memandangnya lekat,

 

lagi dan lagi hatinya berdegup kencang kala memandang gadis itu dari jarak sedekat ini,

 

Sehun memalingkan wajahnya, ia tak sanggup harus memandang wajah itu terus – menerus,

 

hatinya tak sanggup menahan degupan kencang yang berlebihan seperti ini terus,

 

Sehun melangkah menjauh dari tempatnya berada, ia berharap hatinya kembali normal setelah meninggalkan tempat yang menurutnya terkutuk ini,

 

Hyerin masih berdiri di depan lemari tua itu, pakaian yang terlihat sepertinya sudah cukup tua tapi masih meiliki bentuknya yang utuh, baju yang terlihat lebih banyak dalam bentuk Dress selutut dengan motif berbeda, sepertinya ukurannya pas dengan Hyerin,

 

Hyerin mulai mengumpulkan pakaian – pakaian yang menurutnya cocok untuknya, ia mulai melipat dan merapikannya di latai berdebu itu,

 

“ tidak apa – apa berdebu, aku harus mencucinya terlebih dahulu ”

 

Hyerin berbicara sendiri dalam pikirannya,

 

Secercik senyum tergambar di bibir Hyerin kala ia mengingat Oh Sehun, sebenarnya laki – laki itu mempunyai hati bagai malaikat dan mempunya wajah setampan para dewa, tapi mengapa ia selalu berlaku dingin pada semua orang,

 

Entah lah.. bukan urusanku,

 

Hati Hyerin bergeming kala otaknya mulai memutar adegan di mana Sehun memandan mata Hazel nya,

 

Tidak – tidak…

 

Hyerin menggelengkan kepalanya cepat, ia tak ingin pikiran seperti ini membuat dirinya terbuai akan kebaikan Oh Sehun,

 

Dengan sigap ia mengambil pakaian yang berserakan di lantai dan berjalan keluar dari ruangan itu dengan menenteng pakaian di tangannya,

 

Ia berusaha untuk menuruni anak tangga dengan hati – hati, matanya tak dapat melihat dengan jelas kala pakaian yang ada di atas tangannya menutupi jarak pandangnya,

 

Tiba – tiba tubuh Hyerin oleng saat tidak menemukan anak tangga berikutnya,

 

BRUG!!

 

Semua pakaian yang Hyerin bawa terpental dari tangannya dan Hyerin memejamkan matanya, ia berharap ia tidak mati terjatuh dari tangga setinggi ini,

 

“ kau tidak apa – apa ? ” suara yang rendah terdengar di telinga Hyerin,

 

Hyerin membuka matanya, ia menangkap sosok laki – laki paruh baya yang menahan tubuhnya,

 

Dengan cepat ia membenarkan posisinya dan menundukan kepala,

 

“ maafkan aku tuan Oh ” Hyerin menundukan tubuhnya,

 

“ ah.. tidak papa, kau baik – baik saja bukan ? ” suara Mr. Oh terdengan kembali,

 

“ iya.. aku baik – baik saja.. ” kata Hyerin masih dengan posisi menunduknya,

 

“ baju – baju ini akan di bawa kemana ” Mr. Oh bingun melihat pakaian istrinya yang berserakan di lantai,

 

“ i..i..ii..ini.. tuan muda yang memberikan pada saya agar bisa saya pakai ke sekolah tuan… ”

kini Hyerin memandang wajah tuan Oh yang tak kalah tampan dengan anak laki – lakinya, sayangnya kerut di wajahnya sudah terlihat jelas, dan rambutnya masih dengan model jaman dulu,

 

“ benarkah ? ” Mr. Oh menyerengit bingung,

 

“ benar tuan ” Hyerin menjawab singkat,

 

“ baiklah.. ” Mr. Oh melanjutkan perjalannya ke lantai dua dan tinggalah Hyerin yang memunguti pakaian yang berserakan di tangga, satu persatu ia mulai mengambil pakaian itu, saat merunduk belahan dada Hyerin telihat jelas kala rambutnya jatuh terurai di sebelah kanan wajahnya,

 

dari jarak 1 meter seorang laki – laki berperawakan tinggi memandang Hyerin dengan senyum di wajahnya,

 

ia berjalan mendekat dan mengambil pakaian terakhir yang berada di anak tangga terakhir,

 

“ ini.. ” suara berat laki – laki itu membuat Hyerin membalikan tubuhnya,

 

“ trimakasih ” kata Hyerin mengambil pakaian dari tangan laki – laki itu,

 

“ Hyung ! ” suara Sehun terdengar dari kejauhan,

 

laki – laki dengan telinga agak lebar itu memalingkan wajahnya menatap Sehun yang berjalan kearahnya,

 

“ Ya! Aku kira kau di lantai dua ” laki – laki itu menyambut kepalan tangan Sehun dengan kepalan tangannya,

 

“ anni.. aku baru saja dari taman belakang ” kata Sehun dan menatap Hyerin intens,

 

“ pe..pe..permisi ” hyerin berucap ngeri saat melihat tatapan Oh Sehun,

 

“ ya… wanita itu cantik juga, barang baru ? ” laki – laki tinggi itu bertanya pada Sehun,

 

“ dia tidak untuk di jual ” Sehun menatap laki – laki yang lebih tua darinya 4 tahun itu sinis,

 

“ benarkah ? sayang sekali, aku berani membayar mahal ” dengan wajah cengengesannya bibir laki – laki itu berucap secara lincah,

 

“ tidak Hyung.. aku bilang ia bukan untuk di jual, ayo kita ke lantai dua.. ada apa mencariku ? ” Sehun berbicara panjang lebar ingin mengalihkan mata laki – laki itu dari Hyerin yang sekarang sedang duduk di sebuah kursi tak jauh dari tempat mereka berada,

 

mereka berdua berjalan menuju lantai dua, tepatnya ruangan Sehun,

 

Sehun mengangkat gagang telponnya dan meminta seorang pelayan mengantarkan minuman,

 

“ jadi ada apa ? ” Sehun memulai pembicaraan saat ia berhasil mendaratkan tubuhnya di sofa panjang di tengah kantornya,

 

“ begini.. aku baru saja mendapat berita kalau Se7en baru saja melantik ketua baru ” laki – laki itu berucap,

 

“ lalu apa urusannya denganku ” kata Sehun sinis,

 

“ Aku belum selesai berbicara ” kata laki – laki yang biasa di panggil Park Chanyeol itu sedikit berteriak,

 

“ laki – laki yang menjadi pemimpin baru se7en adalah Mark, ia satu sekolah denganmu ” kini Chanyeol diam dan memandang ujung meja yang ada di depannya,

 

“ Mark ? ” Sehun bingung dengan nama yang baru saja Chanyeol sebutkan,

 

“ benar… Mark.. anak dari Mr. Tuan yang menjadi pemimpin se7en beberapa dekade ini ” Chanyeol memandang mata Sehun bingung,

 

“ aku rasa kau pasti pernah melihatnya di sekolahmu bukan ” kata Chanyeol lagi saat sebuah senyum sinis terpampang di wajah Sehun,

 

“ Mark.. jadi selama ini, ia adalah pemimpin se7en, aku kira dia hanyalah anak berandal yang tak tau aturan ” Sehun menjawab dengan suara rendahnya di ikuti dengan sedu tawa dari bibirnya,

 

“ jadi benar kau pernah melihatnya ” Chanyeol membelalakan matanya,

 

“ laki – laki itu pernah mengeroyok-ku seperti berandalan tak tau diri ” Sehun memalingkan wajahnya ke jendela besar di belakang kursi kerjanya,

 

“ apa ? kau di keroyok oleh se7en, Sehun-aa.. kau harus memberi mereka pelajaran!!! ” Chanyeol berapi – api,

 

“ tidak… aku tidak akan membiarkan ia membuka rahasiaku ” kata Sehun dan kembali memandang Chanyeol,

 

“ haiissh.. terserah kau saja, aku tidak akan melarang, kalau terjadi apa – apa telfon aku saja ” kata Chanyeol dan berdiri dari tempat duduknya,

 

“ arasseo (aku mengerti) ” Sehun melambaikan tangannya pada Chanyeol yang berjalan pergi keluar dari kantor Sehun,

 

saat membuka pintu terlihat Hyerin yang memegang sebuah nampan dengan dua gelas minuman di atasnya,

 

“pe-permisi tuan.. minumannya ” Hyerin berbicara gugup,

 

“ ah… sepertinya aku ingin minum dulu.. ” kini Chanyeol berjalan kembali kedalam kantor Sehun,

 

Hyerin memasuki kantor yang luas itu, ia mengantarkan minuman ke meja, menundukan kepala dan berjalan pergi dari tempat itu,

 

“ ya.. tunggu dulu, kenapa buru – buru ” kata Chanyeol saat melihat Hyerin beranjak pergi dari tempatnya,

 

Hyerin menolehkan kepalanya, ia menatap Chanyeol dalam diam,

 

“ kemarilah, temani aku minum ” Chanyeol menepuk – nepuk tempat duduk di sebelahnya,

 

Hyerin menatap Sehun dengan ragu, hati berkata untuk tidak melakukannya, tapi… ini adalah pekerjaan yang harus ia lakukan,

 

Dengan perlahan Hyerin duduk di sebelah Chanyeol, ia merapikan pakaiannya dan menuangkan botol minuman kedalam gelas kaca milik Chanyeol juga Sehun,

 

“ jadi kau berasal dari mana ? ” Chanyeol memandang Hyerin dengan mata besarnya,

 

“ da-da-dari Mokpo ” kata Hyerin gugup,

 

“ tidak usah gugup, aku bukan orang jahat sama seperti tuanmu ini ” kata Chanyeol sambil menyeruput sedikit minumannya,

 

“ Hyung pulang saja bila tidak ada lagi yang perlu di bicarakan ” Sehun berkata dingin,

 

“ aniaa.. aku ingin berbicara banyak dengan wanita ini.. ” kata Chanyeol sambil merangkul pudak Hyerin dengan tangan kekarnya,

 

Hyerin terdiam, ia seperti tak bisa bergerak, semua ototnya kaku, kala mata Oh Sehun bertemu dengannya,

 

“ jadi.. berapa banyak hutang yang kau punya pada Mr. Oh ” lagi – lagi Chanyeol membuat ulah,

 

“ a-a-aku tidak tau ” kata Hyerin masih menundukan kepalanya,

 

“ ya… berapapun itu aku pasti mampu membayarnya ” kata Chanyeol lagi mendekatkan wajahnya pada tengkuk Hyerin,

 

“ ya.. Jinja… aku akan membayar mahal… percayalah ” Chanyeol melingkarkan kedua tangannya di perut Hyerin sambil mencium leher jenjang milik Hyerin dalam,

 

mata Sehun memandang kedua insan itu dengan datar, ia mencoba menahan amarah yang terus terbakar di dalam dirinya,

 

Hyerin berusaha menghindar dan ingin sekali beranjak dari tempat itu, tapi tangan kekar itu membuatnya tak bisa bergerak,

 

Klek..

 

Suara pengaman senjata api yang di lepas terdengar,

 

“ lepaskan ” suara Sehun terdengar datar,

 

“ ya.. Oh sehun… apa – apaan kau ini ” kata Chanyeol saat melihat Sehun yang menodongkan pistolnya tepat di depan Chanyeol,

 

“ dia bukan untukmu, kau cari saja yang lain ” Sehun mengayunkan pistol itu kearah sebuah vas kaca yang berada tepat di sebelah kanan Chanyeol,

 

PRAANG!!

 

Vas itu kini menjadi sepihan kaca kala peluru itu berhasil mengenai titik sasaran,

 

“ wegeude ? (ada apa denganmu ?) ”

 

kini Chanyeol benar – benar menatap Sehun dengan tatapan bingungnya, tak kala kawannya menodongkan senjata di depan kepalanya untuk seorang wanita,

 

Chanyeol memegang senjata yang ada di depan kepalanya dan menjauhkannya dari hadapannya,

 

“ arraso.. aku harus pergi sekarang ” kata Chanyeol dan beranjak dari tempat duduknya,

 

Sehun meletakan senjata api yang ada di tanganya di atas meja, ia berdiri dari tempat duduknya dan menarik tangan Hyerin begitu kencang, ia membanting tubuh Hyerin kearah dinding kosong

 

BRUG!

 

“ KAU ! kenapa kau diam saja ! ” Sehun menegang, matanya menyipit,

 

Hyerin hanya bisa menangis menahan sakit,

 

“ jangan pernah kau menyentuh atau di sentuh oleh laki – laki lain, ingat itu ! ” Sehun berkata kejih,

 

“ tu-tuan muda.. saya tidak bermaksut… ” kata Hyerin mengelap air matanya,

 

“ aku sudah bingan aku tak suka wanitaku di sentuh orang lain, apa kau tidak bisa mengerti kalimat semudah itu ! ” Sehun kembali menaikan suaranya,

 

“ AKU BUKAN PUNYAMU TUAN MUDA !! KAU TIDAK BERHAK UNTUK MENGATUR HIDUPKU ! ”

 

Hyerin menjadi sangat marah, ia tak mengerti mengapa ia harus mematuhi perintah Oh Sehun begitu saja,

 

“ apa kau bilang ? kau bukan milikku ? ” Sehun kini menatap Hyerin dalam,

 

“ kalau begitu menikahlah denganku ! ”

 

TBC

 

 

 

62 tanggapan untuk “[EXOFFI FREELANCE] Mr. Mafia (Chapter 7)”

  1. Bingung sama ayah nya sehun…. sebenar nya dia itu jahat apa baik sih thor…. jika ada nama Sehun pasti gue ingat mimi peri 😀

  2. Omg , Omg . Nikah sama Sehun ?? Aku juga mau atuhh . Iyain aja hyerin toh Sehun gans . Tapi kyak nya kagak deh , soalnya Hyerin kayak agak gak suka sama Sehun .

  3. Aaaaaaaaww gue? Disuruh nikah ato kawin sma Oh Sehun???? Ngga akan gue tolakkkk, ya ampunnn aku jdi Hyerin bkalan langsung ngomong YES k Sehun detik itu jga menit itu juga jam itu juga hari itu juga bulan itu juga tahun itu juga dan yang penting pertanyaan Sehun ku langsung jawabbbbbbbbb, ngga usah kebanyakan mikirrr 😂 — Abaikan saja thorr, aku emg rada” gtu dehh
    Neexxtttt

Tinggalkan Balasan ke uliya05 Batalkan balasan