P.

image

                         
                           Oneshot
              
                 [Park Chanyeol-Xifei]
                        Marriage life
                                 
            Please play Growing by K-will

                                 By vixo



Jendela besar disisi ruangan membiarkan udara luar masuk tanpa izin pemilik rumah. Xifei yang geram hasil bersih bersihnya dari pagi ini tampak sia sia bukan? Udara tadi membawa temannya yang bernama angin, dan angin si anak nakal membawa lebih banyak debu dan mengembalikan debu debu yang tadi xifei bersihkan. Chanyeol terkekeh melihat istrinya yang tengah berteriak tak jelas.

Xifei benar benar suka semua setelah menikah. Makan bersama, menonton film bersama ,semua nya memang sempurna. Kecuali ini. Xifei amat membenci membersihkan rumah. gadis yang dulunya hanya menatap layar berkilau yang menampilkan gambar gambar bergerak sekarang harus membersihkan rumah? Bukan levelnya.

  Langkah chanyeol bergerak mendekati istrinya yang tengah berteriak tak jelas. Tangannya bergerak merangkul bahu istrinya yang lelah.

“Istirahatlah jika lelah sayang”

” ADUH BODOHNYA AKUU! PEKERJAAN MUDAH SAJA AKU TIDAK BISA”

“Istirahatlah. Jangan memaksa”

” baiklah xifei. Ayo mulai dari awal! Jangan biarkan debu2 itu menurunkan semangatmu!”

Sepertinya mood xifei membaik. Tangannya kembali mengerak gerakan  kemoceng ke tempat tempat berdebu tadi. Tangannya gesit menyalakan televisi di tengah ruangan, membiarkan volume 88nya memenuhi ruangan.
Langkah tuan park mengikuti istrinya di belakang. Jika dilihat lihat xifei mulai lelah dengan jiwa semangat yang terpaksa itu . dia memilih memasak mie instan dengan Telor setengah matang kesukaanya. Tangan xifei bergerak menyalakan kompor dengan sebuah wajan berisi air dan mi , dan jangan lupa sebutir telor di akhir. Setelah melihat mie nya mulai melunak, xifei berjalan ke kamar mandi, membasuh wajah kotornya.

“Kau harus mulai terbiasa xifei!”

Jari telunjuk xifei bergerak keujung mata, sungguh air mata sialan ini turun tanpa izin.
“Ayolah. Jangan menangis, lemah!”

Ujung bibir tuan park tertarik sedikit, air matanya yang sialan itu juga turun perlahan tanpa izin. Tuan park berjalan mendekati istrinya yang sedang melayani turunnya air mata miliknya, tubuh xifei bergetar cepat.
“Berhentilah menangis, sayang”

“Baiklah. Cukup menangisnya. Mie  itu sudah menungguku.lalalala! “

Xifei berlari kedapur, Meletakan mie beserta telur kesayangannya itu diatas mangkuk. Melahapnya perlahan.

“Sayang. Kau lupa mematikan kompornya”

Mata xifei tak berkedip dari santapan lezat dihadapannya. Park chanyeol bergerak cepat sebelum terjadi kebakaran besar dirumahnya.

Haha. Bahkan mematikan kompor saja aku tidak bisa. Ayolah park chanyeol.

“Sayang. Ka-u lupa mema-tikan kom-por”

“Ayolah xifei. Aku tidak bisa melakukannya.”

“Xifei. Kom-pornya”

“Ah! KOMPORNYA! BODOH.BODOH . BEGINI SAJA LUPA”

Matanya bagai air hujan yang paling deras saat musim hujan. Park chanyeol tak bisa seperti ini.

****
Jangan dipikir membersihkan rumah sebesar ini mudah, harusnya sejak awal mereka menyewa pembantu. Ini sungguh bukan levelnya.
Tapi, xifei sungguh tidak keberatan jika melakukan semua ini dengannya.
Xifei amat merindukannya. Itu yang terlihat dari wajah dan air Diujung matanya.

******

Tengah malam ini tepat  hari ulangtahun tuan park. Mana mungkin istri cantiknya lupa akan hari terpenting suaminya. Xifei sudah menyiapkan nya dengan matang, jangan remehkan dia.

“Aku harap dia seneng”

Jangan terlalu mengharapkan otak pintarnya xifei, tuan park jelas tau semua rencananya.
Baiklah, anggap saja dia tidak tau.
Xifei menyiapkan semua persiapannya. Park chanyeol tidak suka kue ulang tahun, tenang, xifei sudah menyiapkan satu baskom besar berisi ayam dan satu botol soju. Sudah cukup. Tuan park tidak Mungkin tidak seneng apalagi menolak
Jarum panjang dan pendek bersamaan tepat diangka dua belas.

“Baiklah, selamat ulang tahun park chanyeol”
Tuan park mengangguk sambil merangkul istri disampingnya. Air matanya turun seperti ah entah, lebih deras dari hujan.

“Aku amat sangat mencintaimu”

“Aku lebih dari itu xifei. Jangan menangis karena ku”

“Aku amat merindukkanmu”

“Haha. Aku selalu saja tidak memiliki waktu untuk mengatakannya”

“Sudahlah. Sudah berlalu. Gengsiku amat sangat menjijikan kan?. Haha.”

Tuan park memeluk erat tubuh istrinya, bahu xifei bergetar tak karuan. Air matanya sungguh deras. Ayolah. Adaapa mata? Apa yang kau lakukan?

“Selamat ulang tahun”

“Semoga kau berada disamping tuhan”

Tuan park mencium kening istrinya.

“Aku amat merindukanmu, park chanyeol”

“Tidak ada waktu yang tidak kuhabiskan untuk mendoakanmu”

“Kau sangat kejam meninggalkanku sendiri”

“Aku amat mencintaimu”

“Aku tidak akan lagi malu malu seperti dulu”

“Aku akan mengatakannya setiap detik”

“Kau bisa mendengarnya? Apa kau tidak berniat kembali?”

“Aku mencintaimu”

“Aku mencintaimu”

“Amat sangat mencintaimu”

Air mata xifei sukses membasahi pipi merahnya, Pelukan park chanyeol tak pernah merenggang. Dia tak akan melepaskan pelukan ini.

“Aku selalu mendengarnya”

“Maafkan aku jika meninggalkannu sendiri”

“Jangan lagi menangis karena aku”

“Selamat ulang tahun, Park Chanyeol”

-fin

Thanks chinguu. Sudah mau membaca fanfic ini.
Dont be siders!
Terimakasih sudah mengunjungi EXOFFI.
KECUP BASAH.

Vixo

8 tanggapan untuk “P.”

Tinggalkan Balasan ke Vidy Zu Batalkan balasan