[VIGNETTE] HIGH HEELS VER. 3 — IRISH`s Story

irish-high-heels

Sehun’s Story

High Heels Ver. 3

With EXO’s Oh Sehun and CLC’s Oh Seunghee

Slight appearance EXO’s Kim Minseok

A family, psychology, slight!tragedy, slight!thriller story rated by R in vignette length

DISCLAIMER

This is a work of fiction. I don’t own the cast. Every real ones belong to their real life. And every fake ones belong to their fake appearance. The incidents, and locations portrayed herein are fictitious, and any similarity to or identification with the location, name, character or history of any person, product or entity is entirely coincidental and unintentional. Any unauthorized duplication and/or distribution of this art without permission are totally restricted.

©2016 IRISH Art&Story All Rights Reserved


So what you wanna do?”


██║ ♫ ♪ │█║♪ ♫ ║▌♫ ♪ │█║♪ ♫ ║▌♫ ♪ ║██

Previous Birthday Series

Lay’s Project – Dumb Dumb Ver.1 // Ver. 2 // Ver. 3 // Ver. 4 || Wu Yifan’s Project – Like A Fool Ver. 1 // Ver. 2 // Ver. 3 || Chanyeol’s Project – Dream Candy Ver. 1 // Ver. 2 // Ver. 3 || D.O.’s Project – Sing For You Ver. 1 // Ver. 2 // Ver. 3 || Kai’s Project – For You Ver. 1 // Ver. 2 // Ver. 3 || Xiumin’s Project – One of These Nights Ver. 1 // Ver. 2 // Ver. 3 || Sehun’s Project – High Heels Ver. 1 || Ver. 2

.

.

.

EXO Birhtday Project

Sehun’s Story

High heels Ver. 3

With EXO’s Oh Sehun and CLC`s Oh Seunghee

Supported by EXO`s Kim Minseok

A psychology, family, slight!tragedy, slight!thriller story rated by R in vignette length

DISCLAIMER

This is a work of fiction. I don’t own the cast. Every real ones belong to their real life. And every fake ones belong to their fake appearance. The incidents, and locations portrayed herein are fictitious, and any similarity to or identification with the location, name, character or history of any person, product or entity is entirely coincidental and unintentional. Any unauthorized duplication and/or distribution of this art without permission are totally restricted.

©2016 IRISH Art&Story All Rights Reserved

So what you wanna do?”

██║ ♫ ♪ │█║♪ ♫ ║▌♫ ♪ │█║♪ ♫ ║▌♫ ♪ ║██

.

.

.

PROLOGUE

“Kau tidak bisa membantu kali ini.”

Seorang gadis menatap pemuda di hadapannya. Perdebatan mereka beberapa menit lalu di pinggir jalan agaknya tak lagi jadi hal mengganggu yang lantas bisa menghilangkan keakraban yang biasanya selalu ada.

“Lelaki itu, apa yang sebenarnya dia lakukan? Kenapa kelihatannya begitu mengganggu pikiranmu?” tanya sang pemuda.

Gadis di hadapannya lantas menghembuskan nafas panjang.

“Dia memintaku untuk menyembunyikan mayat.” gadis tersebut memulai, “kau tahu sendiri bagaimana ketatnya penjagaan kamar mayat akhir-akhir ini bukan?” ia melanjutkan, menatap pemuda di hadapannya sejenak sebelum ia merebahkan kepalanya di meja.

“Pantas saja beberapa hari terakhir kau tidak menghabiskan waktu lama di cafetaria.” ujar sang pemuda menyahuti.

Sang gadis, Oh Seunghee, tertawa pelan.

Aish, aku kan selalu berada di sana selama sepuluh menit lebih, memangnya waktu itu tidak cukup untukmu?” tanyanya, menatap pemuda di hadapannya, Oh Sehun yang lantas menggeleng.

“Tidak, Seunghee-ah. Memangnya kau pikir aku bisa melakukan semuanya dalam waktu singkat?”

Seunghee akhirnya terdiam.

“Lelaki itu—Minseok—ingin menutupi kejahatannya dengan sempurna, sekarang aku tidak tahu harus membuang mayat itu di mana. Baunya bahkan mulai tercium dari bagasi mobilku.” gerutunya.

Sehun menatap Seunghee dalam diam.

“Haruskah aku membantu?” tanyanya membuat Seunghee membulatkan mata, terkejut.

“Kau gila? Mayat itu sudah hancur. Dia pasti sudah berbuat salah pada seseorang, atau bahkan Minseok sendiri, sampai-sampai tubuhnya tak lagi berbentuk.”

Kini giliran Sehun yang tertawa mendengar penuturan gadis di depannya.

“Kau tahu hal semacam itu tak pernah jadi masalah buatku. Jadi, kau mau kubantu atau tidak, Seunghee-ah?”

Seunghee menyerah, di lihatnya ekspresi Sehun yang benar-benar serius sebelum ia akhirnya mengulas sebuah senyum pasrah.

“Sebenarnya… kalau kau tidak keberatan, Oppa.”

██║ ♫ ♪ │█║♪ ♫ ║▌♫ ♪ │█║♪ ♫ ║▌♫ ♪ ║██

OH SEUNGHEE VER.

Tak ada yang salah dengan jadi berbeda. Tidak juga salah jika sesekali berpura-pura.

Itulah yang aku lakukan selama beberapa tahun ini bersama Sehun, Oppaku.

Sejak aku masuk di sekolah kedokteran—dimana universitasnya berada di lingkungan yang sama dengan rumah sakit tempat aku sekarang menjadi dokter residen—Oppa memang menjadi pekerja paruh waktu di cafetaria.

Kami juga sudah sepakat bahwa kami tidak akan bersikap saling mengenal. Oppa tidak keberatan, begitu juga denganku.

Oppaku berbeda, dia juga aneh. Tapi dia Oppa yang sangat sempurna bagiku hingga aku tidak sanggup untuk mengakui bahwa ia berbeda.

Sudahkah aku mengatakan tentang smile-mask syndrome? Oppaku, adalah alasan yang membuatku mengidap syndrome ini. Tapi aku tidak menyalahkannya.

Sebagai seorang dokter residen—dan berprestasi—aku tak mungkin memasang wajah khawatirku setiap saat karena apa yang Oppa lakukan. Aku harus terus tersenyum, memberitahu semua orang bahwa semuanya baik-baik saja dengan ekspresiku.

Setidaknya, hanya ini yang bisa membuatku terus bersama dengan Oppa.

Aku tidak butuh kemewahan yang dokter-dokter residen lainnya inginkan. Aku hanya ingin bisa membalas budi pada Oppa.

Karena ia sudah rela berubah jadi seseorang yang berbeda demi diriku, bukanlah hal yang sulit bagiku untuk terus tersenyum dan menyembunyikan semuanya dibalik senyuman.

Aku hanya seorang adik pengecut yang hanya bisa berlindung pada saudaranya. Dulu, aku mungkin terlalu kecil untuk tahu betapa besarnya pengorbanan yang sudah Oppa lakukan untukku.

Tapi sekarang—

“Mengapa kau tidak cari sesuatu untuk di makan juga?”

██║ ♫ ♪ │█║♪ ♫ ║▌♫ ♪ │█║♪ ♫ ║▌♫ ♪ ║██

OH SEHUN VER.

Seunghee lagi-lagi mendengarkan lagu sedih. Heran sekali bagaimana ia bisa memasang wajah cantiknya tersenyum seperti itu padahal ia tengah mendengarkan lagu sedih.

Ia memang tidak tersenyum pada lelaki tempo hari—yang kuketahui namanya adalah Kim Minseok, dan malah, ia tersenyum padaku sekarang.

Sedikit mengganggu memang, ketika melihat ekspresi cerah Seunghee dengan sayup-sayup nada ballad terdengar dari headset yang ia kenakan, sementara ia hanya duduk diam menontonku makan malam.

“Kenapa kau tidak mencari sesuatu untuk di makan juga?” tanyaku segera dijawab Seunghee dengan gelengan pelan.

“Aku tidak lapar, Oppa. Cepatlah makan sebelum Minseok datang. Dia mungkin mengira aku tidak berusaha membuang mayat yang ia titipkan beberapa hari lalu.” tutur Seunghee, mengerucutkan bibirnya sementara ekspresinya masih tampak begitu jenaka.

Aigoo, adik kecilku, kau harusnya senang karena hari ini tidak harus berada di cafetaria semalaman.” ujarku, mengacak-acak rambut panjang Seunghee yang malah membuatnya semakin merengut.

“Ah Oppa!” sungutnya, lekas merapikan rambutnya sementara ia sibuk menatap ke kaca, “Aish, bagaimana kalau rambutku kotor?” gerutunya, cepat-cepat Seunghee mengambil hair spray dari dalam tasnya, menyemprotkan benda tersebut di rambut panjangnya.

“He-Hey,” kudorong pelan lengan Seunghee, “nanti makan malam Oppa terkena hair spray itu, kau mau aku keracunan huh?” tanyaku membuat Seunghee terkekeh pelan.

Baru saja ia akan membuka mulut untuk menyahuti, sebuah ketukan di jendela mobil mengalihkan perhatian kami berdua.

Lelaki itu ada di sana.

Seunghee lantas menjulurkan tangan meraih knop kunci kemudi.

“Masuklah, Minseok-ah.” ujarnya, kuperhatikan ia lagi-lagi tersenyum pada lelaki itu meski aku tahu ia sebenarnya tidak begitu mengharapkan kedatangannya.

“Oh, arraseo.” lelaki itu—Kim Minseok—lantas masuk ke dalam mobil.

Ugh—apa i—” ucapan Minseok terhenti kala ia sadar tak hanya ada Seunghee di dalam mobil.

Gelap netranya segera berpaling padaku, dengan mata membulat ia menatapku sementara Seunghee berdeham pelan.

Umm, ini Sehun, Oppaku. Seperti yang kau lihat, Minseok-ah, dia membantuku untuk…” Seunghee menggantungkan kalimatnya, menggaruk tengkuknya sebentar sebelum ia menghembuskan nafas panjang dan kembali menatap pemuda itu, “menghilangkan bukti, seperti keinginanmu.”

██║ ♫ ♪ │█║♪ ♫ ║▌♫ ♪ │█║♪ ♫ ║▌♫ ♪ ║██

KIM MINSEOK VER.

Aku kenal pemuda di hadapanku. Sangat mengenalinya karena ingatanku tentang kejadian beberapa minggu lalu sungguh jelas.

Tapi, bertemu lagi dalam keadaan sama persis seperti beberapa minggu lalu lah yang membuatku begitu terkejut.

Tidak, kurasa bukan aku saja yang terkejut. Siapapun pasti akan terkejut.

Memangnya kalian pikir masuk ke dalam mobil dimana seseorang di dalamnya tengah sibuk menyantap usus manusia bukanlah hal mengejutkan?

Aku ingat meminta Seunghee untuk membuang tubuh Kyungsoo bersama mayat-mayat lain di rumah sakit sebagai mayat tak dikenal. Seunghee juga bilang bahwa akhir-akhir ini karena banyak mayat menghilang ia jadi sulit mendapatkan celah untuk menyelipkan mayat lain.

Tapi membiarkan mayat Kyungsoo menjadi santapan saudaranya, apakah tidak terlalu berlebihan?

“Kenapa kau diam saja, Minseok-ah?” Seunghee berucap, ia masih memasang senyum yang seolah mengatakan ‘semuanya akan baik-baik saja’ padaku padahal sekarang aku menahan mual.

Mayat Kyungsoo mungkin sudah berbau tidak menyenangkan saat Seulgi ‘bermain’ dengannya, tapi sudah berapa hari mayat Kyungsoo ada pada Seunghee? Tidakkah bau busuk ini mengganggu mereka?

“Seunghee-ah, tabungnya,” pemuda—yang hanya kuketahui sebagai saudara Seunghee—itu berucap, menunjuk ke arah tabung kecil yang ada di pangkuan Seunghee sementara ia sibuk mengunyah. Di hadapannya—celah kecil antara dirinya dan Seunghee di kursi belakang mobil—bungkusan besar hitam yang berisi mayat Kyungsoo, kini sudah hampir kosong, agaknya.

Aku hanya bisa melihat genangan cairan gelap saja, dan beberapa bentuk asing yang kuyakini berisi sisa tubuh Kyungsoo.

“Apa dia—”

“Aku hampir menghabiskan seluruhnya, Minseok-ssi. Jadi jangan khawatir dan jangan membuat adikku tertekan lagi.” ujarnya, sementara Seunghee hanya menyunggingkan senyum kecil, menatap saudaranya seolah ia sudah menjadi malaikat penolong Seunghee sementara tangannya—yang dilapisi sarung tangan plastik—kini memasukkan benda bulat ke dalam tabung.

“Itu apa?” tanyaku tanpa bisa menahan rasa ingin tahu.

“Ah, Oppaku senang mengoleksi bola mata. Kau tahu sendiri, seperti beberapa minggu lalu saat kau memergoki kami, Oppaku tidak pernah tega melukai bola mata seseorang, apalagi harus menghabiskannya.”

Pemuda di hadapan Seunghee tersenyum—meski terlihat sepergi sebuah seringai untukku—dan lantas memandangku.

“Kudengar kau seorang polisi, bukankah kepolisianmu juga yang bertanggung jawab pada kasus kehilangan mayat di rumah sakit? Aku tahu mungkin tidak layak untukku meminta bantuan seperti ini, tapi, aku yakin kau punya kuasa untuk membuat kasusnya hilang bukan?”

Pertanyaannya mengejutkanku. Jelas sudah, kemana perginya semua mayat yang hilang di rumah sakit. Termasuk alasan Seunghee selama beberapa kali selalu meminta bertemu denganku di cafetaria rumah sakit saat larut malam.

Mayat-mayat tersebut, mereka berdua lah pelakunya. Seorang residen seperti Seunghee pasti punya akses ke kamar mayat, dan saudaranya adalah seorang kanibal. Melihat Seunghee berpenampilan sempurna, tak akan ada yang mencurigainya.

“Aku bisa melakukannya, tapi—” ucapanku terhenti, benakku segera memberi begitu banyak spekulasi yang selama ini selalu kupertanyakan.

Bagaimana bisa mereka membawa keluar mayat-mayat tersebut?

“Bagaimana kalian melakukannya?” tanyaku tak percaya.

Seunghee tersenyum, disenggolnya lengan pemuda di sebelahnya sementara ia sibuk menutup tabung—berisi sepasang bola mata milik Kyungsoo—dan sekarang tangannya sibuk meraih gulungan tissue di bawahnya.

“Mudah saja, apa kalian para polisi tidak menebak caranya? Seunghee selalu ada di cafetaria saat tengah malam, ia juga tahu jadwal pertukaran shift malam di kamar mayat. Setiap malam, Seunghee selalu mengetuk-ngetukkan heels-nya di lantai, memberi tanda agar aku segera pergi ke kamar mayat untuk makan malam.”

“Ia kemudian mengawasi setelahnya. Kau tahu penjaga butuh sekitar tiga puluh menit untuk bertukar shift dan Seunghee bisa mengawasi selama sisa waktu itu. Ketukan heels-nya juga adalah alarm yang nanti memperingatiku jika petugas jaga sudah datang.”

Penuturannya terdengar tidak masuk akal. Tentu saja tidak masuk akal. Memangnya rumah sakit adalah tempat bodoh dimana CCTV tidak—tunggu. Dia benar. Tak pernah ada CCTV di koridor kamar mayat. Tidak pernah ada.

“Dan bagaimana kau keluar setelahnya?”

Seunghee kali ini berdeham, mengulum sebuah senyum kecil sementara ia menatapku dengan pandangan jenaka miliknya.

“Penyamaran.” tutur Seunghee.

“Selama lima menit setiap harinya, tidak akan ada penjaga di depan kamar mayat. Jadi, aku bisa menyelinap untuk menaruh satu setel pakaian dokter di dalam, dan malamnya, Oppa akan keluar menggunakan pakaian itu.”

“Tidak akan ada penjaga yang bertanya, mereka hanya akan berpapasan dengan Oppaku di koridor, dan mungkin tidak menganggap Oppa ada. Tapi dua minggu lalu penjaga yang baru membuat masalah, dia ternyata mengecek sampai ke dalam dan akhirnya, rumah sakit menghubungi polisi.”

Aku terperangah. Bagaimana bisa? Tidak, maksudku, bagaimana beraninya mereka?

Aku tahu ada banyak orang gila di dunia ini, tapi kanibalisme?

“Seunghee apa kau juga—”

“Tidak. Aku seorang vegetarian, bukankah begitu, Oppa?” ia melirik saudaranya, yang sekarang mengelap tangan juga wajahnya karena kotoran yang tersisa.

“Ya, Seunghee jadi vegetarian sejak ia tahu aku sudah menjadikan mayat kedua orang tua kami sebagai makan malamku.”

Seunghee tertunduk sejenak, sebelum ia kembali menatapku dengan pandang penuh harap dan juga sebuah senyuman.

“Kau bisa membantuku lagi kali ini kan? Minseok-ah?”

██║ ♫ ♪ │█║♪ ♫ ║▌♫ ♪ │█║♪ ♫ ║▌♫ ♪ ║██

EPILOGUE.

TUK! TUK!

Aku mendongak, terkejut saat mendengar ketukan heels milik Seunghee begitu dekat, tidak seperti biasanya saat seharusnya aku hanya bisa mendengar sayup-sayup ketukan heels miliknya.

Oppa?” panggilnya lagi-lagi membuatku terkejut.

“Seunghee-ah.” panggilku pelan.

Kupejamkan mata saat ketukan heelsnya mendekat, tak lama, kepala Seunghee melongok dari ujung koridor, menatapku dengan senyuman di wajahnya sementara aku masih sibuk menghabiskan makan malamku.

“Kenapa kau di sini?” tanyaku.

Seunghee mengangkat bahunya, ia lantas melangkah mendekatiku.

“Begitu membosankan di luar. Penjaga juga sibuk di depan, ada mayat baru dari kepolisian, dan ada beberapa tim forensik di luar. Apa kau sudah selesai?” tanyanya, melirikku sekilas.

“Belum, kau tahu sendiri aku baru mulai.” gerutuku membuat Seunghee melirik arloji miliknya dan lantas mengerucutkan bibirnya, berpura-pura memasang raut kesal.

“Apa enak?” tanyanya padaku.

“Sudah jelas kau tahu apa jawabannya.”

Seunghee tersenyum miris.

“Jika saja Oppa dulu tidak menghabiskan mayat Eomma dan Appa, mungkin sekarang kita tidak akan bertemu karena diasingkan ke panti asuhan.” ujar Seunghee membuatku terdiam.

KRIEETTTT!

Baik aku maupun Seunghee sama-sama terkesiap saat pintu besi berat yang jadi satu-satunya jalan keluar-masuk ruangan ini terbuka.

“Pastikan hasil visumnya keluar dalam satu hari. Aku tidak mau mendengar kebocoran apapun di hasil visumnya. Dan oh, jangan lupa cari semua hal yang berhubungan dengan kematian Kim Jongin. Aku yakin masih ada bukti yang tertinggal di tempat kejadian.” terdengar suara berat seorang lelaki, dari caranya bicara, kurasa ia seorang polisi.

“Tunggu di sini, Oppa.” ujar Seunghee berbisik padaku.

Refleks kutahan lengan Seunghee, sementara ia menatapku penuh tanya.

“Kau bisa membohongi penjaga bodoh di luar sana, Seunghee-ah, tapi polisi?” ujarku membuat Seunghee terdiam sejenak.

“Tidak apa-apa. Oppa sembunyilah, aku akan—”

TAP! TAP!

Seunghee melemparkan pandangan terkejut saat suara langkah terdengar. Nafasku tercekat saat seorang lelaki berpakaian polisi lengkap berdiri di ujung koridor, menatap kami berdua dengan tatapan tak percaya tapi tak berucap apapun.

“Tunggu di sini.” ucapan Seunghee terdengar begitu tegas. Ia lantas mengambil langkah meninggalkanku, mendekati polisi yang masih berdiri mematung di sana.

“Sepertinya… kita perlu bicara, tuan.”

Ia lantas menarik pelan lengan polisi tersebut—yang masih tampak begitu terkejut—menjauh dari tempatku berada.

Seunghee melindungiku. Jelas sekali ia sekarang berusaha melindungiku, dengan mempertaruhkan titel dokter yang dimilikinya.

Meskipun Seunghee bersikap tidak mengenalku saat kami di luar, tapi ia selalu memperhatikanku, begitu juga denganku. Aku selalu mengawasinya. Mengikutinya kemanapun diam-diam.

Terdengar begitu klasik mungkin, dan terdengar seolah aku adalah seorang stalker. Tapi tidak, yang kulakukan, tidak lebih dari sekedar usaha kecil untuk melindunginya, melindungi adikku.

Masih begitu jelas dalam ingatanku bagaimana kedua orang tua kami begitu sering bertengkar di rumah, beberapa tahun lalu, saat Seunghee masih duduk di bangku sekolah menengah.

Keadaan keluarga kami memang menyedihkan. Aku yang putus sekolah, Seunghee yang mati-matian berusaha sekolah meskipun harus mendapatkan pukulan dari Appa kami. Sementara orang tua kami… Satu menjadi wanita penghibur, satu lagi sibuk menghamburkan uang dengan berjudi dan minum alkohol.

Pekerjaan menyedihkan mereka juga berujung pada puluhan pertengkaran, yang selalu berujung kekerasan, hingga satu malam pertengkaran itu akhirnya membuat Eomma meregang nyawa. Sementara Appa… lelaki tua itu tidak ingin membayangkan hidup mendekam di penjara dan akhirnya mengakhiri hidupnya.

Aku dan Seunghee berada di rumah yang sama dengan dua mayat selama beberapa hari. Sampai aku tahu Seunghee begitu takut untuk pergi ke sekolah karena tak ingin tetangga bertanya kemana kedua orang tua kami.

Apa lagi yang bisa kulakukan untuk melindungi adikku? Tentu saja melenyapkan dua mayat tersebut.

Awalnya aku begitu takut Seunghee akan menganggapku monster karena ia menyaksikan saudaranya menyantap mayat kedua orang tuanya sendiri. Tapi tidak, Seunghee tidak begitu.

Ia tersenyum.

Ia memelukku begitu erat dan berterima kasih padaku karena selama berhari-hari ia terganggu melihat mayat kedua orang tua kami. Seunghee bahkan membantuku membersihkan diri.

Kami tak harus bingung menjawab kemana kedua orang tua kami. Cukup mengatakan mereka meninggalkan kami berdua di rumah, dan tak akan ada pertanyaan lain. Apa mereka akan melapor pada polis? Jangan berpikir bodoh, siapa yang akan peduli pada keluarga miskin seperti kami?

Aku tahu, sejak saat itu Seunghee menyembunyikan semua emosinya dibalik senyuman. Meski kepergian orang tua kami berarti kami berdua harus bekerja siang-malam untuk bertahan hidup.

Aku juga tahu sejak saat itu aku jadi berbeda. Makanan kami sehari-hari tak lagi memiliki rasa yang sama. Bagaimana mungkin membandingkan lezatnya daging manusia dengan daging ayam?

Seunghee terlalu takut untuk ikut ke pemakaman dan menemaniku makan, tapi ia juga begitu merasa takut mengecewakanku. Itulah alasannya berkeras menjadi seorang dokter. Menggunakan cara apapun untuk mendapatkan beasiswa agar ia tak harus didepak dari universitas karena keterbatasan uang.

Ia jadi seorang dokter, untuk memudahkanku. Untuk membuktikan padaku bahwa ia seorang adik yang baik. Ia juga melakukannya untuk melindungiku, untuk terus menuruti keinginanku yang selalu ingin menyantap tubuh tak bernyawa manusia lainnya.

Aku tahu Seunghee melakukannya untukku, karena aku adalah kakaknya.

Oppa!” Seunghee berlari kecil menghampiriku, diambilnya sapu tangan dari dalam jas putih dokter yang dibanggakannya, untuk kemudian digunakannya membersihkan sisa darah mengering di wajahku.

“Jangan khawatir, dia tidak akan memberitahu siapapun.” ujar Seunghee.

“Apa yang kau katkaan padanya?” tanyaku tak percaya.

“Tidak ada, aku hanya bilang aku akan membayar budi padanya nanti, karena aku harus melindungi Oppaku.” ujar Seunghee, terkekeh geli sementara aku masih menatapnya dengan tatapan tak mengerti.

“Bagaimana kalau dia berbohong?”

Ekspresi Seunghee berubah kosong.

“Aku akan menggunakan mess-ku untuk membunuhnya. Oppa tahu aku tidak akan membiarkan siapapun tahu tentang Oppa, bahkan seorang polisi sekalipun.”

“Seunghee-ah…”

Gwenchana, kenapa Oppa mengkhawatirkanku? Oppa pernah bilang bukan? Di dunia ini, aku hanya punya Oppa, dan Oppa hanya punya aku. Kita harus bertahan di dunia yang kejam ini dengan cara apapun.” Seunghee mengulang ucapanku dengan ekspresi cerianya.

Seunghee tak mungkin main-main dengan ucapannya tadi. Aku pun tidak main-main dengan ucapanku yang Seunghee gaungkan barusan.

Walaupun kami terlihat begitu mengerikan, dan menyedihkan, tidakkah orang-orang mengerti tentang keadaan kami?

Kami tidak jadi seperti ini karena keinginan, tapi karena keadaan. Siapapun, pasti bisa mengerti keadaan kami. Kami harus saling melindungi, meski itu artinya harus membunuh. Kami harus melindungi satu sama lain.

Tidakkah kalian tahu, bahwa semenyedihkan apapun keadaanmu, bukan seorang yang dikatakan cinta padamu lah yang akan melindungi. Bukan juga seorang yang mengumbar cinta juga hasrat yang akan melindungi.

Seorang saudara, adalah malaikat pelindung bagi seseorang. Terlahir dari rahim yang sama dan juga berasal dari darah yang sama, saudara adalah satu-satunya yang akan menerima keadaan kalian seburuk apapun.

Jadi apa yang ingin kau lakukan, Oh Sehun? Tentu saja, melindungi saudaraku, Oh Seunghee, apapun yang terjadi.

FIN.

.

.

.

Cuap-cuap by IRISH:

Truthfully, aku ini meneteskan air mata ketika mengetik versi ini. Ada beberapa alasan. Satu, karena ini sepertinya plot twist kedua (sejak Dumb Dumb Ver 1 dan 3 untuk kemudian di twist di Ver. 4) di series EXO Birthday Project ini. Kedua, aku meneteskan air mata karena aku tau kalian sudah membayangkan adegan bunuh-membunuh dan malah kusuguhi cerita unyu persaudaraan (UNYU RISH?) yang bahkan gabisa ditebak kalian di versi sebelumnya. Ketiga, aku meneteskan air mata karena ini cerita bukan thriller dan akhirnya jadi cerita menyedihkan persaudaraan. ADA PESAN MORAL DI DALAM CERITA INI MESKIPUN THRILLER, CAMKAN ITU GUYS. Coba aja cari tau anak-anak fakultas kedokteran siapa tau ada yang kisahnya sama (ENTE GILA RISH).

Aku juga meneteskan air mata ketika ngepost versi ini. Pertama, karena saat aku mau ngepost itu cobaannya banyak sekali. Harusnya aku post part ini tanggal 14 dan di tanggal 14 something bad happened here in my real life so I can’t post it yesterday. Kedua, aku meneteskan air mata karena akhirnya setelah melawan banjir setinggi lutut yang melanda kota Surabaya dan memaksaku buat nunggu banjir surut (you know what happened lah…) hingga jam segini baru bisa buka wordpress untuk sekedar ngepost.

Menyedihkan sekali tragedi ulang tahun Sehun ini.

Anyway, maaf maaf saja aku ga ngebunuh siapapun di sini ya, aku masih ingin menampangkan Kyungsoo walau cuma sekedar dalam wujud mayat aja, LOLOL. Lagipula kalau ceritanya muter-muter di bunuh-membunuh, it’s not my style guys. Nanti aja bunuh-bunuhan lagi kalau aku mood mencari pengganti Kyungsoo ya.

Intinya kan semua member EXO bakal jadi gangguan jiwa, Minseok aja yang belum keliatan gangguan jiwanya apa. TROLOLOL. Ready for Luhan’s story, guys? /nari swag sambil pamer poster pake iringan Bad Blood-nya Swift/

100 tanggapan untuk “[VIGNETTE] HIGH HEELS VER. 3 — IRISH`s Story”

  1. Irish sangat tdk terduga..
    Trnyt mrk Oh bersaudara ya, bukan couple, malah bitterpast childhood mrk so tragic pula.. kasihan.. 😥
    *kbayang di MV Monster pas Sehun lg dinner dg menu d.o tu, da noda drh di bi2r & muka’ny. Sehun my dear, ga sehat dek makan bangkai jenazah gt 😥 mending jd vegan ky Seunghee aja dr pd jd jelmaan burung nazar gt, blm lg klo jenazah dr RS tu da pnykt2 aneh, cancer, tumor, dsb ><

    Saya blm runut nih bc besdey seriesnya, jd kepo & binun pas bc review2 di previous comments.

    1. buakakakakakak XD iya mereka saudara loh ini XD kurang greget apa lagi coba XD wkwkwkwkwk

      EH YA ALLAH IYA GREGET YA DI MV MONSTER ADA VISUALISASINYA XD XD

  2. Dari semua cerita, yg aku baca sampe sini, aku paling suka bagian Sehun walaupun dia bukan biasku, karena biasku di EXO hanyalah Byun Baek seorang, tapi karena ceritanya Kanibal gitu dan kalo bayangin ada beneran kan serem, sebenernya aku suka genre cerita yg thriller, mistery, fantasy, romance gitu. Tapi kalo dari awal aku bacanya yg thriller, ntar aku jadi keterusan (malah curhat 😂😂😂)
    Baguslah pokoknya, bener2 Jjang 👍👍👍

  3. Gilaaaaaaa gilaaaaa rish ini gila, bener bener genre yg out of the box bgt sumpah keren,meski bacanya kaua jijik” gimana gt tp kerem kok, eh iya td bahas banjir sby kan,lah yg jd pertanyaan irish org sby? Ealah dkt lah sm gue,yaaa dkt bgt cm emg ekye anaknya suka bgt nongkrong ke sby *nongkrong wkwkwk tau gt ktmu yaa kita rish kemaren 😂😂😂

    1. XD buahahahahhahahahahahahahahhaha ini kenapaaahh wkwkwkwkkw itu kan keren kak ujung-ujungnya sehunnya jadi kanibal XD wkwkwkwk

  4. OMG irishh yaampun sumpah ga kepikiran sama sekali ih gila parah
    jujur aku syok bacanya pas tau sehun kanibal omg sumpah ga kepikiran loh
    keren banget dan itu juga kenapa mayat adiknya baekhyun ilang
    oke sekarang aku tau alasannya
    ditunggu cerita hebatnya rish
    hwaiting !! ^^

  5. kak rishhhh… dan aku sedih karena sehun kek gini… huaaaaa bebeb aku yang unyu2 kanibal… beneran ini nggak nyangka banget… huaaaa sedihhh.. sedihh pokoknya aku sedihh.. udah ahh intinya aku sedih sehun kanibal… wkwkwk

  6. Yeoksi… gak rugi meskipun nunggu karya kakak….
    Aku bukannya netesin air mata, aku mual karena aku ngebayangin semuanya dengan jelas dalam otakku yg kyknya jdi miring sekarang.
    Kanibal seganteng sehun oppa,,,^^
    Disini ceritanya menghrukan dengan bunga” cinta persaudaraan bertebaran. Best Irish.
    Ditunggu krya selanjutnya …

    1. XD buakakakakaka aku netesin air mata karena perjuangan dua saudara ini loh xD wkwkwkwkwk
      ada ya kanibal model osehun gini XD wkwkwkwk thanks yaa

  7. Twist!
    Suka banget sama Twist!
    Akhir-akhir ini memang lagi sering baca yang twist, berakhir jadi suka haha
    Jadi, mereka tuh kakak-beradik, Seunghee punya sindrom kaya gitu karena sang kakak yang…
    Errr, kanibal
    Berawal dari ‘menyelamatkan’ keadaan dia dan adiknya, jadi kebiasaan gitu
    Aku bacanya agak gimana gitu, syeram sekali:’)
    Mayat Kyungsoo yang dimakan pula XD

    Xiumin punya gangguan apakah itu??’-‘

    1. XD aku ga berniat buat bikin twist tapi apa daya jiwaku membawa aku buat ngetik semacem ini huhu XD wkwkwkwkwkwkk
      loh itu kisah persaudaraan mengharukan tau XD wkwkwkwkwkwkwk kasian Kyungsoo masih nampang aja XD

  8. Minseok mah bukan gangguan jiwa..
    ia hanya tidak tahu bagaimana caranya untuk berhenti mencintai Anne. /dibunuh Seunghee terus dimakan Sehun wkwkwkw/

    Aku nungguin yang Luhaaaannn..
    itu polisi siapa kah yang terakhir disamperin Seunghee?
    Pasti bukan Minseok kan..
    Luhan kah? Atau yg bulan Mei?
    tao bekyun suho?
    Kita tunggu sajalah wkwkwkw..

    kamu kebanjiran?
    omayaaaaaa..
    Seumur idup aku gakperna tau apa rasanya kebanjiran..
    Dan gakpengen juga siiihh..
    yang sabar yah dopplegangerkuuuuu…

    1. KA NE PLIS XD kembalilah ke jalan yang benar, Umin udah sama Reen, Shi direbutin sama Chen sama Suho (lah) XD wkwkwkwkwkw
      itu minseok XD minseok itu minseok XD lah katanya si Tao jadi tukang sapu jalan yang ngeliat pembunuhannya Momo? gajadi nih ka ne? XD wkwkwkwkwkwkwk

    2. Iyah bener atuh. Kan umin sama reen. Shi sama suho ajalah. Kan chen sama arin. Wkwk. Minseok sama anne. Fix. /dibunuh lagi sama seunghee, dimakan lagi sama sehun.

      Ohiya aku lupa part itu!
      Jangan sampe engga. Tao jdi tukang sapu!

    3. XD kok ngakak ya sekarang bayangin nasib shi dan reen yang bertolak belakang meski satu produksi XD salahin chen! dia yang bikin reen!

  9. Luarrr biasaaaaaaaa …
    kagak tau harus seneng atau sedih Atau malah tertawaaa.
    jni bener2 kamprettt emang kak irish kagak ada kebuhun taoi nih si jongin kenapa udah mati aja ya?
    Entah eke yang kagak ngeh ama cerita atau bagaimana wkwkkwkw
    Dan ohmigotttt
    Itu seyun ngapain makan daginnya kita2 hihi
    Kak rish emang paling jago kalok bikin sedenggg
    Makasih ya postnyaaa
    Mantatss moga kagak banjir lagi ♥♥♥

    1. AKu udah bahagia karena di kalimat petama ga ada typo dan ternyata di tengah typonya berbanjir ria XD wkwkwkwkwk
      aduh kenapa ane yang dikampretin? XD wkwkwkwkwkwk
      wkwkwkwkwk ceritanya lah ane ini jadi tersangka yang ngebuat sehun jadi kanibal XD

    2. Gimana kagak dikampretin coba wkwkwkwk
      sehun yang gantengnya gak ketulungan bisa jadi kanibal begitu wkwkwkwk
      Ganteng2 kanibal gila kampret lucu banget entah bisa jadi judul ftv deh kyknya wkwkwkw

      Maap udh brusaha biar kagak ada typonyaa
      Yg ini gimana gak ada kan kan kan?

    3. XD BUAHAHAHAAHHA ngakak sekali aku, banyak yang udah mikir siapa yang dibunuh dan ternyata ga ada yang dibunuh kan aku ngakak XD wkwkwkwkwkwkwkwk sepertinya sehun ini cocok buat di jadiin mas mas ftv ya

  10. Ya ampun kakaak.. Ini bang oh masa jadi gini? Kanibal? Serem bayanginnya.
    Dibalik muka cute ma coolnya bang oh, dijadiin aneh ama kak irish. Tapi keren kok, terharu juga sayanya.
    Penasaran ama member lain jadi apakah mereka?
    Jadi semua member gila gegara kak irish? Ah kakak irish tah. Terbaiiik..

    1. XD heeh dia jadi begindang XD mau gimana dong aku gatega ngebunuh Sehun dan mukanya yang udah bertambah tua XD wkwkwkwkwk thanks yaaa

    2. Mukanya bertambah tua tapi kelakuanya masih kek kaya bocah mba. Enaknya di apain nih mba. /hahahketawajahatbareng.d.o./

  11. Kak, curhat. Ane udh nangkring dmari dri kmren sore, malem, menanti last ver ini. Mlem jumat nangkring2an /NAD MALEM JUMAT ALKAHPI WOY/ /ALAH/~ Dan trnyata ada side story mngharukan dblkgnya.. worth it lah kak. Syg kak RISH{} 😀

    Ane terharu si squishy msh nangkring dsno mskipun tnggal matanya doang yg dslepetin Sehun. Blm nemu pngganti ya kak? Aduh, kirain nad doang yg gagal mupon dri doi smp skrg. hiks /apaan/ lol

    dri pas Sehun mkan mlm itu udh suudzon aja dn trnyata emg bener! Hun, abis jdi kucing2 lu brubah kanibal? Oke(?)~
    Smpt ngeri2 dkit sih, tp smua trkaper dgn indahnya dgn kisah mngharukan Oh brsaudara ini. Pesan moralnya ngena kak; ) keadaan brbeda ya~,wkwk

    p.s: komentar ini harusnya sdh dpost tdi malem tpi jrngan ane lelet parah~~

    1. XD masya allah maafkan daku yang gabisa ngepost sesuai jadwal akibat banyaknya bencana yang terjadi XD wkwkwkkwkwk
      IYA LOH, KYUNGSOO INI MASIH NAMPANG, DALAM WUJUD MAYAT WKWKWKKWKWKWK XD ane ini susah buat move on dari Kyungsoo karena Cuma Kyungsoo seorang yang cucok jadi psikopat berpakaian dokter huhu~
      OKESIP, ABIS SEHUN ANE REBUS DI FF LAIN, SEKARANG DIA YANG MAKAN-MAKAN ORANG XD WKWKWKWKWK
      Aku sampe ngakak sendiri karena ngerasa menyempilkan pesan moral di tengah-tengah cerita tidak bermoral XD wkwkwkwkwkwkwk thanks yaa udah nyempetin bacaaaa XD

  12. aaaaaa sehun oppa sweet banget sih :3 kirain sehun satu2 nya cast yg normal di sini, ternyata dia… ah syudah aku kira dia semacam pengagum rahasia gitu tp janggal juga kok marganya sama nah loh, aku mikir lagi apa mereka sodara yg kepisah tp gk bisa secara angsung berkomunikasi? *read ending capter sebelumnya
    dan aku gk pernah nyangka klo dia kanibal :3 gk kepikiran sedikitpun, kirain mereka lg di resto, kedai atau sejenisnya eh taunya di mobil :v duh kyungsoo oppa, ususnya enak apa yak kayaknya sehun oppa doyan banget/? bagi dong/? :v
    dan xiumin oppa mungkin sebentar lagi bakal depresi, secara orang di sekitarnya kagak ada yg waras/? meskipun udah koid/? tp jongin sama kyungsoo kan pernah jadi temennya :3 yg aku masih gk ngeh, kok kyungsoo nganggep adeknya xiumin adeknya dia *mikir keras
    kai masih wajar aja klo dia udah ngaku dari awal klo adeknya xiumin tuh cinta nya/? (*efek lupa nama)
    dari versi lay sampe sehun selalu ada clue buat versi selanjutnya, nah yg ini kagak ada, aku juga yakin klo polisi yg di maksud di epilogue tuh xiumin, jadi berasa udah end beneran, padahal personil lain belom nongol/? :3
    gk tau lah, pokoknya keren, aku gk ngerti gimana bisa IRISH punya imajinasi sekeren ini :3 alurnya dibolak balik/? tapi tetep nyambung, dan IRISH berhasil ngebuat aku jadi suka baca fanfic yg main castnya semua anggota EXO, biasanya cuma tertentu aja (*sehun baekhyun chanyeol luhan)
    maap aku cuma komen di chapter yg ini, *jahat
    soalnya main cast nya kesayangan aku/? *plakkkk *gk kok
    cuma berasa semua misteri nya udah keungkap, seperti komen ku yg di atas soal clue *efek males ketik ulang :v
    fighting IRISH, moga versi selanjutnya makin kece/? haha muaaachh *kiss

    1. Buakakakakaka ada juga yang bilang si sehun sweet padahal dia kanibal XD wkwkwk kan keren ya sodaranya kanibal, adenya jadi dokter demi kakaknya yang kanibal XD wkwkwkwkwk
      YA ALLAH, bayangin adegan Sehun makan kyungsoo ini bikin mual sekarang……XD wkwkwkwwk
      Sepertinya nanti Umin bakal jadi ga waras juga XD tunggu aja ketidakwarasan semacem apa yang akan menyambut Umin nanti XD wkwkwkwkwkwk
      Kyungsoo ini juga tjinta sama adeknya Umin, saking tjintanya sampe dia lakuin apapun termasuk diakuin sebagai adek, demi tjinta mati nya si Kyungsoo XD wkwkwkwkwk
      HUAHAHAHHA XD iya aku lagi memikirkan alur buat Luhan ini, dia harus spesial pake kuah, kalo semua saling berkesinambungan kok aku merasa diri ini sadis sekali jadi mendingan aku buat storyline baru yang ‘masih’ ada hubungannya XD wkwkwkwkwkkw
      Gapapa, walaupun Cuma komen di sini pun gapapa XD ane demen asal ada yang meninggalkan jejak XD wkwkwkkwk aduh duh nanti-nanti aku bikin yang baek-chan-han ya XD wkwkw nanti tapi tunggu inspirasi bejibun XD wkwkwkwk
      Doakan saja versi selanjutnya bisa lebih abnormal lagi XD thanks yaa~

  13. Heleh2 kak rish ternyata oh ternyata…..sehun ternyata kanibal. Tp kok aku bayangin dia makan cantique mayat gt sambil duduk manis d jok blkg :v kykny aku mulai gangguan jiwa jg deh. Tp ini seunghee adek berbakti sekaleh, kawan. Coba adek sy kyk dia, coba sy bs jd kaka kyk sehun (tanpa hrs jd kanibal tp.-.) Cupcup kak rish jgn nangis lg, sini kita tes psikopat bareng2 abis ini y wkwkwk. Ditunggu kaya2 selanjutnya ya kak rish ^^

    1. XD kenapa sih sama sehun XD bersyukurlah dia gak aku cincang-cincang wkwkwkwkwk XD
      MASYA ALLAH, IYA, HARUSNYA KAKA-ADEK ITU AKUR MACEM OH FAMILY XD wkwkwkwkwk iye nanti ane gugling cara tes psikopatnya XD

  14. cinta ma irish aj lah,,sayangnya buat sehun dan saudara seperguruan nya!!
    wkwkwk,,,
    -btw,,berarti irish org surabaya ya,,, jauh! tp masi sama sama jawa,!!

  15. Jadi setelah kepalanya direbus dijadiin sup sama si awewe di sleep tigh kemaren sekarang sehun balas dendam ini ceritanya,hahahhaha *plak

    Enak banget makannya hun, rakus malah,hahahaha

    Untung ya ini aga ada mati2an antar sodara, klo engga aq bisa nangis bombay ini
    Aq biasa gakuku cerita sodaraan saling melindungi gini untung aja ga ada yg sedih2an gt endnya klo engga aq bsa nangis

    Dan entah siapa itu polisi yg disogok seunghee

    1. Loh kan yang penting sehunnya gak aku bunuh ini XD wkwkwkwkwkwkwkwk kan aku baik kali ini ceritanya XD
      itu polisinya si Umin atuh~

    2. Oh, iya aq mendadak lupa itu tulisan epiolog diatasnya,wkwkwkwk *gubrak

      Iya sehun selamat dari maut disini ga jadi almarhum,hahahaha

  16. Udah curiga pas muncul kalimat “Karena ia sudah rela berubah jadi seseorang yang berbeda demi diriku”
    Kirain berubah jadi vampire dracula atau apalah itu. Eh ternyata jd sumanto versi sehun 😅😅

    Ngerti kok rish gimana menderitanya km nungguin surutnya banjir, sama kayak pas perutku lg keroncongan tp jalanan depan kos dibanjiri air. 😢 Mungkin Surabaya kita tercinta perlu seorang pengendali air, biar walaupun ujan sejam gak bakal datang banjir

    1. XD buakakakakakaka kok indah sekali jadi drakula atau vampire wkwkwkw XD padahal jadi abnormal begini sehunnya XD
      ADUH AKU JUGA SEDIH, MASA MOTOR SAMPE MOGOK KAN GAK ELIT SEKALI YA T_T HIKZ

  17. Waiting for masochist fangirl type a comment “Gue mau dong jantung-hati gue dimakan ama Oh Sehun~~~” XD LOLOL
    Duo kakak-beradik Sehun-Seunghee di sini ngingetin ane ama anime Pupa. Cuma bedanya, di anime ini adiknya (perempuan) yang kanibal. Dan abangnya rela dijadiin makanan sama adiknya. Tapi anehnya, meski si abangnya dimakan sama adeknya, badannya si abang bakal balik normalg lagi meski sempet kehilangan daging berapa ons XD

    1. KOK AKU NGAKAK, bakal ada yang komen begitu ya emang .__. wkwkwkwk XD
      aduh Len yang kamu tonton kenapa ngeri begitu, aku aja senengnya cuma Happy Tree Family doang XD wkwkwkwk kalo yang begitu aku ngeri sekali….masa iya itu adeknya makanin kakaknya terus XD

    2. Nggak tau XD Nebak doang
      Doh, menyentuh tau /wait, what?!/
      Ane juga nonton itu! LUCU SUMVAH! XD Iya, serius. Mana pas adegan makan gitu abangnya ngeluarin suara-suara begitu(?) Jadi buat yang nggak tau disangka lagi nonton bokep. Padahal mah bukan … XD

    3. XD WHAT? menyentuh apaan coba XD wkwkwkwkwkwk
      eh ngakak, itu kartun pertama yang bikin ane gak mood makan beberapa hari XD wkwkwkwkwkwwk astagfirullah! itu berasa bokep beneran XD nanti gugling ah XD

    4. Menyentuh tauk! Abangnya aja mpe rela sakit-sakit, badannya tercabik-cabik biar dedeknya nggak kelaperan. Baik banget kan? Lah, sini aja makanannya ilang secuil aja udah ngamuk XD
      Len justru liat HTF sambil makan XD
      Anjayyy XD Cari yang BD alias no sensor ye? XD

    5. XD buakakakakakakak sama aja suara kesakitannya itu mengerang-ngerang raungan aneh yang menjurus ke 17+ kan? wkwkwkwk
      Ane malah ga niat makan abis nonton HTF Len, nafsu makan langsung hilang… sampe sekarang kalo diinget2 lagi ngilu banget –“

    6. Polos darimana ketika imajinasi tentang brondong always meliar di kepala -_______________-

    7. M itu tidak selalu identik sama lemon Kak B-) Adegan mabok, narkoba, kekerasan parah, grepe-grepe(?) itu udah bisa digolongkan ke M. Kalo yang mengandung adegan seksual yang ‘nyata’ dan ‘level lanjut'(?) itu masuknya M/A

    8. XD Disekalian-in aja Kak. M doang tanggung. Kayaknya si M kesepian tuh soalnya sendiri :”)

Tinggalkan Balasan ke wulanretno379 Batalkan balasan