[EXOFFI FREELANCE] I Live With Satan Soo (Chapter 4)

poster 2

Tittle : I Live With Satan Soo

Author : evina93

Length : Chapter

Genre : comedy, romance, meriage life

Rating : 15

Main cast : Shin Mingi (OC), Do kyungsoo (EXO)

Other cast : kim Seokjin (BTS), Bang Minah (G-day), Han shinyoung (OC), EXO family.

Author’s note : Masih banyak typo bertebaran. Don’t be sailent reader please

Chapter 4

Mingi masih menampakan wajah kesalnya terhadap kyungsoo. Sedangkan kyungsoo masih meringis kesakitan akibat jitakan mingi di kepalanya. “Gadis barbar” gerutu kyungsoo. Mingi yang mendengar itu membulatkan matanya dan langsung menghadap kyungsoo. “YA! Kau benar-benar cari ribut denganku?!” Tantang mingi. “Kau memang bar bar wek” ejek kyungsoo. Alhasil terjadilah adegan tom and jerry.

“Mingi -ya, soo soo hentikan itu! Ayo kita makan” ujar nyonya do. Seketika itu pula kyung dan mingi berhenti “nde” jawab mereka serempak. Namun ketika berjalan menuju meja makan masih saja mereka berdebat.

“Anak jaman sekarang mengungkapkan perasaan dengan cara yang berbeda haha” gumam nyonya do.

Kyung, mingi dan nyonya do sedang menikmati santap malam mereka ketika. . “Aku pulang”ujar tuan do. “Ah yeobo kau sudah pulang, ayo makan bersama” nyonya do menuntun suaminya ke meja makan.

“Waw, lihat siapa disini. Pengantin baru kita haha. Kau berkunjung kemari?” Tanya tua do pada anaknya.

“Ya begitulah aboji bisa dibilang kunjungan ‘dadakan’ ” tutur mingi dengan senyumnya sambil menatap kyungsoo.  Yang di tatap hanya pura-pura tidak peduli.

“Ini sudah malam, kalian menginap saja disini” ujar tuan do. “Nde?”

“Benar. Kalian menginap saja disini. Bagaimana meburutmu soo?” Tanya nyonya do pada anaknya. “Baiklah” pasrah kyungsoo.

Mereka melanjutkan makan kembali dengan tenang sampai “kapan kalian akan memberi kami cucu?” Tuan do bertanya penuh harap dan senyum.

“Uhuk” mingi dan kyungsoo sama-sama tersedak mereka langsung meminum air di gelasnya.

“Yeobo, jangan bertanya seperti itu. Mungkin mungkin mereka masih ingin menikmati masa mudanya” ujar nyonya do pada sang suami. Kyungsoo seketika mengangguk menyetujui ucapan ibunya namun “tapi lebih cepat lebih baik. Eoma ingin cepat-cepat menggendong cucu” nyonya do langsung tersenyum. Kyungsoo seperti ada 100 ton beban menghantam dirinya sedangkan mingi yang belum  pulih dari tersedaknya kembali tersedak.

***

Mingi dan kyungsoo sudah berada di kamar kyungsoo. Mau tidak mau mereka harus tidur sekamar. “Jangan berbuat macam-macam padaku arra?!” Ancam mingi. “Cih, siapa juga yang akan melakukan sesuatu padamu. Kau bukan tipeku. Dari atas sampai bawah semua rata” ujar kyungsoo sambil mengamati mingi dari ujung kepala hingga kaki. “Ya! Kau benar-benar aish” mingi kembali naik pitam.

Tok tok tok

“Masuk” ujar mereka.

Nyonya do menyembulkan kepalanya dibalik pintu. Ia kemudian tersenyum.

“Maaf jika eomma mengganggu. Ini baju tidur untuk mingi” nyonya do menyerahkan pakain pada mingi kemudian kembali keluar kamar namun sebelum ia keluar “selamat menikmati malam kalian xixi” nyonya do tersenyum misterius kemudian ia benar-benar keluar kamar.

“Ada apa dengan omonim?” Tanya mingi pada kyungsoo. “Dia memang sudah biasa seperti itu. Namun aku curiga ada yang direncanakannya” kyungsoo mengerutkan keningnya sedikit berpikir.

“Ya sudahlah, aku akan ganti baju dulu” mingi memasuki kamar mandi.

“IGE BWOYA?!!!” Teriak mingi dari dalam kamar mandi. Kyungsoo yang kaget segera masuk kamar mandi. “Ada apa?” Ujarnya.

“Kya!!!! Byuntae!!!” Mingi langsung memukuli kyungsoo menyuruhnya keluar. “Ya! Appo. Mingi-ya appo. Pelan-pelan ya!” Teriak kyungsoo karena ia mendapat serangan bertubi-tubi dari mingi.

***

Diluar kamar kyungsoo nyonya do dan tuan do sedang menguping di balik pintu kamar kyungsoo.

“Aku tidak menyangka mingi begitu agresif” ujar tuan do. “Ey, wanita jaman sekarngan memang berbeda yeobo” komentar nyonya do. “Kyungsoo memalukan nama lelaki” ujar tuan do. “Sudahlah, yang pasti sebentar lagi kita akan mendapatkan cucu” ujar nyonya do dan dibalas senyuman oleh suaminya. Oh sepertinya ini terjadi kesalah pahaman.

Akibat insiden kecil tadi kyungsoo  sedikit menggerutu karena kesalah pahaman mingi. Mingi keluar dari kamar mandi menggunakan kaos kyungsoo dan trening kyungsoo. Kenapa dia memakai kaos kyungsoo bukan baju yg diberikan nyonya do karena baju yang diberikan nyonya do berupa gaun malam transparan.

“Sebenarnya apa yang dipikirkan eomma sih?” Gerutu kyungsoo. Ia masih belum menyadari mingi yang berada di belakannya. Sampai akhirnya “ehem” suara deheman mingi menghentikan gerutuan kyungsoo untuk eommanya dan ia berbalik menatap mingi “yepo” entah sadar atau tidak kyungsoo mengucapkan kalimat itu dengan cukup keras. Mingi yang mendengarnya sedikit bersemu. Namun ia mengalihkan pandangannya dari tatapan kyungsoo. Kyungsoo seketika sadar dari dunianya ia sedikt menggeleng dan menampar wajahnya sendiri kemudian masuk kamar mandi dan sedikit bergumam “aku pasti sudah gila” sambil memukul kepalanya sendiri dan sedikit menggeleng.

Mingi yang melihat itu tersenyum tanpa disadari kyungsoo.

***

Mereka tertidur saling membelakangi ada jarak yang memisahkan keduanya di tengah. Itu hasil kesepakatan mereka. Namun disisi lain kyungsoo masih terjaga dari tidurnya sedangkan mingi sudah terlelap. “Aku pasti sedang tidak sehat. Kenapa jantungku berdetak sangat cepat sekarang” ujarnya sambil memegang dadanya. Ia berbalik menghadap arah lain namun nafasnya sedikit tercekat. Mingi dan dirinya sekarang berhadapan. Kyungsoo bisa melihat dengan jelas lekuk wajah mingi. Entah sadar atau tidak tangan kyungsoo sudah berada di wajah mingi meneliti setiap detailnya. Mingi sedikit menggeliat kyungsoo yang kaget menarik tangannya dari wajah mingi namun tangan mingi menggenggamnya dengan erat. Jika dilihat lebih jelas wajah mingi seperti ketakutan nafasnya sedikit tidak beraturan bahkan keringat sudah membanjiri dahinya. “Eomma” igaunya. Kyungsoo yang menyadari ada yang tidak beres pada mingi langsung mendekatinya. “Mingi-ya gwenchana?” Tanyanya. Namun mingi belum membuka matanya ia semakin erat menggenggam tangan kyungsoo. “Eomma, appa” igaunya. mingi masih menampakan wajah ketakutan dalam tidurnya. Kyungsoo mengelus kepala mingi untuk sedikit menenangkannya namun itu belum berhasil. Kyungsoo langsung menarik mingi ke pelukannya dan mengelus kepala mingi “gwenchana. Aku ada disini” entah sihir dari mana mingi sedikit tenang bahkan nafasnya kembali normal. Mingi juga balas memeluk kyungsoo. “Sebenarnya apa yang terjadi dengannya?” Pikir kyungsoo. Dan kyungsoo pun terlelap.

***

Tok tok tok

“kyungsoo- ya, mingi-ya ini sudah pagi. Apa kalian ada jadwal?” Ujar nyonya do dari balik pintu kamar kyungsoo.

“Nde eomma, aku sudah bangun” ujar kyungsoo setengah sadar.

Nyonya do pun meninggalkan kamar putranya dan segera turun kebawah.

Didalam kamar kyungsoo masih menyesuaikan matanya dengan sinar matahari. Mingi yang sedang memeluk kyungsoo merasakan pergerakan. Ia perlahan membuka matanya dan ketika tatapan keduanya bertemu “Kyaaaa!!!!” Mingi langsung mendorong kyungsoo hingga terjatu. “Appo” kyungsoo memegang punggungnya yang membentur lantai. “Apa yang kau lakukan padaku?” Tanya mingi ia menyilangkan kedua tangannya di depan dada. “Aku tidak melakukan apapun” jalas kyungsoo. “BOHONG!” ujar mingi. “Semalam kau terus mengigau bahkan menggenggam tanganku dengan erat. Karena tidak ada cara lain  ya aku memelukmu dan sepertinya semalam kau demam” jelas kyungsoo. “Mencari kesempatan dalam kesempitan. Dasar byuntae!” Hardik mingi. “Ya!” Dan pagi mereka pun seperti biasa dimulai dengan keributan.

***

Kyungsoo menurunkan mingi sebelum masuk gerbang universitas. Mingi benar-benar tidak bicara padanya sejak insiden tadi pagi. Dan itu sedikt membuat kyungsoo frustasi.

“Kyung, ada apa dengan wajahmu?” Tanya baekhyun. “Wajahmu terlihat sangat frustasi” komentar chanyeol. ” mungkin dia bertengkar dengan mingi” komentar chen. “Bukankah itu sudah biasa haha” komentar suho. Tawa pun meledak diantara mereka namun tidak dengan kyungsoo. “Apa kalian tidak bisa diam huh?!” Amuk kyungsoo. Seketika semuanya berhenti tertawa. Jika kyungsoo sudah marah maka jangan mencari

Masalah dengannya atau satan soo benar-benar akan keluar.

***

Sehun dan kai yang melihat mingi berjalan sendirian segera menghampiri.

” yo sister” sapa keduanya. “Jangan ganggu aku!” Ujar mingi.

“Ada apa dengannya? ” tanya kai pada sehun. Sehun hanya mengendikan bahunya pertanda tidak tau.

***

Mingi baru saja selesai dari mata kuliah mematikannya. Baru saja ia keluar dari ruangan jin sudah berada di hadapannya. Jin tersenyum pada mingi namun tidak sebaliknya. Mingi membuang nafas. Ia sangat lelah sekarang. “Aku sedang lelah jin, jadi bisakah kau menyingkir?” Mingi sedikit menggeser tubuh jin namun ketika ia akan berjalan menjauhi jin, jin menggenggam tangannya.

” lepaskan jin! Aku bilang aku lelah!” Bentak mingi. Namun jin masih belum melepaskan genggamannya. Mingi menarik tangan jin agar jin melepaskan genggamnnya namun jin malah semakin mengeratkan genggamannya. “lepaskan” pinta mingi. “Tidak akan!” Ujar jin. Namun ada tangan lain yang yang mencengkram tangan jin dan melepaskan genggaman jin dari mingi. ” dia bilang lepaskan. Maka seharusnya kau lepaskan” ujar orang tersebut sambil menatap tajam jin. “Nuguseo?” Tanya jin pada orang tersebut. Mingi yang sedikit kaget hanya dia kaku lalu berucap “k . . Kyungsoo”.

Tbc

Hoah, hello readers. Akhirnya chap 4 selesai. Sudah panjang blm? Gimana ceritanya?

Masih mau lanjut?

Dan terima kasih atas komentar kalian di chap sebelumnya.

Kamsahamida.

21 tanggapan untuk “[EXOFFI FREELANCE] I Live With Satan Soo (Chapter 4)”

  1. Lanjut donk kak ff nya
    kok udah lama blom dilanjut 😦
    Padahal ff nya seru lagi
    huhuhuhu 😦
    please lanjut yah kak 😉
    Keep Writing kak 😀

  2. Wah, ceritanya makin seru. Gak sabar nunggu mereka jadi saling suka dan cinta. Kisah nya lucu. Terus next kak, aku selalu menunggu kelanjutannya. Tapi sebelumnya mian karena aku bisa komen sekarang. Oke, sekian komen tidak jelas dari saya ini. Annyeong 🙂

Tinggalkan Balasan ke Nurul A Batalkan balasan