One and Only – SLICE #6 — IRISH’s story

irish-one-and-only-2

Author : IRISH

Tittle : One and Only

Main Cast : EXO’s Baekhyun, Red Velvet’s Yeri

Supported : EXO, Red Velvet, Twice, and SMRookies Members

Genre : Romance, Life, Fantasy, Sci-fi

Rate : PG-16

Disclaimer : This story is entirely fantasy and created by Irish. Any resemblance to real persons or organization appearing in this story is purely coincidental. EXO, Red Velvet, Twice and SMRookies Members belong to their real-life.

Previous Chapter

Prologue || Chapter 1 || Chapter 2 || Chapter 3 || Chapter 4 || Chapter 5

  ██║ ♫ ♪ │█║♪ ♫ ║▌♫ ♪ │█║♪ ♫ ║▌♫ ♪ ║██

In Yeri’s Eyes..

“Baekhyun, kau lagi-lagi mendiamkanku?”

“Lenganmu terluka, Yeri.”

“Ah.. Benarkah?”

Baekhyun duduk didepanku, dan seolah sudah sangat lihai dalam hal medis, Ia mengobati luka dilenganku—yang bahkan tidak kusadari—tapi Ia terus diam. Nyatanya kotak tadi adalah perlengkapan medis. Aku tak pernah mengetahuinya.

Apa Ia marah?

“Kau marah karena aku terluka?”

“Sudah kukatakan aku tidak marah. Aku tidak bisa mengalami ketidak stabilan aneh seperti itu, Yeri.”

“Kita melanjutkan perjalanan ke Lyon?”, tanya Momo.

“Ya,”, sahut Baekhyun pada Momo, kemudian Ia menatapku, “kau lagi-lagi tak percaya padaku. Sudah kukatakan akan berbahaya jika kau berkeliaran sendirian.”, sambungnya.

“Tapi aku masih hidup,”, ucapku pelan.

Baekhyun kembali diam. Dan aku sadar aku sudah membuatnya kesal dua kali dalam beberapa jam ini.

“Maafkan aku,”, sesalku.

“Jangan ulangi kesalahanmu lagi, aku mulai jenuh mendengar kau terus mengucapkan maaf karena kesalahan yang sama.”

“Kukira kau tidak bisa merasa jenuh,”, ucapku menggodanya.

Baekhyun melirikku sekilas, dan segera berdiri, menaruh kotak obat itu di atasku sebelum Ia menatapku.

“Kau suka menuduh.”, ucapnya.

“Aku tidak menuduhmu,”, sanggahku.

“Terserahlah.”

“Kau marah.”, ucapku lagi.

“Tidak.”

Aku terdiam beberapa saat setelah berdebat kecil dengannya. Baekhyun bahkan tidak sadar jika Ia sudah bisa merasakan emosi seperti yang manusia rasakan.

“Baekhyun,”, kataku pelan, dan Ia menatapku.

“Apa?”

Aku berdiri menjajarinya, walaupun Ia tetap saja lebih tinggi dariku. Tanpa sadar aku tersenyum, menatap sepasang matanya yang sanggup menenangkan jantungku, menghilangkan ketakutanku.

“Kau menyelamatkanku lagi.”, ucapku membuat Baekhyun mengerjap pelan, menatapku diam.

“Aku Humanoid Pelindung, sudah seharusnya aku melindungi manusia yang membutuhkan bantuanku.”

Aku ingin tertawa mendengar ucapannya. Entah sudah berapa kali Ia mengucapkan hal yang sama padaku.

“Tapi kau tak lagi diprogram sebagai Humanoid Pelindung.”, ucapku tanpa sadar.

“Melindungi sudah jadi naluriku, Yeri-ah.”, Ia berucap lembut.

Aku akhirnya mendesah pelan.

“Aku tahu, kau juga akan bersikap sama pada semua orang,”, ucapku akhirnya.

Baekhyun tanpa kuduga memegang kedua bahuku, membuatku menatapnya.

“Ada apa?”, tanyaku.

“Aku tidak bersikap sama pada semua orang.”

“Maksudku, kau akan menolong siapapun.”

Tatapan kami bertemu, dan untuk sepersekian detik, kami sama-sama terdiam. Sampai tiba-tiba saja Baekhyun berucap.

“Apa kau ingin aku menjadi Humanoid-mu?”

Aku tersentak mendengar pertanyaannya. Untuk beberapa saat aku hanya bisa membisu, berusaha memahami maksud dari pertanyaannya.

“Tidak..”, ucapku akhirnya.

“Kenapa? Kau tidak perlu meragukanku lagi. Aku akan selalu melindungimu, hanya kau, jika aku menjadi Humanoid-mu.”

Aku menggeleng pelan.

Membuatnya kembali menjadi Humanoid yang memiliki Owner artinya aku akan membuatnya kembali menjadi robot yang hanya bisa menuruti keinginan manusia.

“Aku tidak seegois itu.”, ucapku.

“Tapi kau bicara seolah kau tak ingin aku memperlakukan orang lain seperti caraku memperlakukanmu.”, lagi-lagi ucapannya seolah menamparku.

Benarkah aku seperti itu? Tapi.. membayangkan Ia melindungi seseorang yang lain entah mengapa membuatku merasa tak nyaman.

Tapi aku tak bisa seperti itu. Bagaimanapun, Ia dulunya punya seorang Owner.

“Tidak, aku tidak berucap begitu. Aku hanya mengatakan kau akan menolong siapapun, bukan berarti aku ingin kau hanya melindungiku.”

“Kau berbohong.”, ucapnya.

“Apa?”

“Tanda vitalmu berubah drastis. Sensorku menunjukkan analisa bahwa kau berbohong.”, ucapnya membuatku segera mengalihkan pandanganku.

“Tanda vitalku tidak berubah karena aku berbohong.”, sahutku.

Aku bahkan tak sadar jika diri ini membohonginya. Aku tak berniat membohonginya. Tidak sedikitpun.

“Tapi kau—”

“Aku akan bicara dengan Sally.”, ucapku memotong perkataannya, aku tak ingin Ia lagi-lagi berspekulasi atas diriku.

Aku tak ingin mendengar pendapat dan pemikirannya tentangku.

Tanpa menunggu respon apapun dari Baekhyun, aku melangkah mendatangi Sally dan Chaeyeong yang duduk di sudut lain home-car, sementara Baekhyun akhirnya—tanpa bicara apapun atau memandangku—melangkah dan duduk disebelah Momo.

Aku mengambil duduk dicelah kosong yang ada disebelah Sally, tapi Ia begitu serius bicara dengan Chaeyeong hingga Ia tak menyadari kedatanganku. Kyungsoo, Humanoid itu tampak sibuk menganalisis home-car ini.

“Apa yang sedang kau perhatikan?”, tanyaku pada Kyungsoo.

“Kalian perlu banyak menambah perlindungan di mobil ini jika benar-benar akan menggunakannya untuk bepergian.”

Alisku terangkat mendengar ucapannya.

“Apa kau menemukan kekurangan dimobil ini?”, tanyaku.

“Kamera di sudut tiga sangat mudah dikenali, dan beresiko besar kalian akan dicurigai. Mobil ini juga seharusnya dilengkapi plasma kedap sensor sehingga Humanoid lain tak akan bisa menggunakan sensornya saat mesin mobil ini menyala.

“Fasilitas elektronik ditempat ini juga sangat kurang. Jika kalian akan membawa Humanoid, sebaiknya kalian tambah perangkat komputer disini.”

Aku menatapnya. Ia memandang berkeliling dengan mata bulatnya, sungguh terasa berbeda saat menatap sepasang mata milik Kyungsoo yang seolah berkata Ia tahu banyak hal dan saat menatap sepasang mata gelap milik Baekhyun yang tak bisa kutebak.

“Kenapa kau terus memandangiku?”, aku tersadar saat Kyungsoo bicara.

“Tidak. Aku hanya penasaran bagaimana kau bisa tahu semua itu.”

“Aku punya kemampuan untuk tahu.”

“Karena programmu?”

Kyungsoo mengangguk.

“Chaeyeong melakukan beberapa upgrade berbeda padaku.”

“Ah..”, aku mengangguk-angguk paham, “lalu apa kau ingin menjadi seperti mereka berdua?”, sambungku sambil menatap ke arah Baekhyun dan Momo yang ada dibagian depan mobil.

Kyungsoo mengikuti arah tatapanku, sebelum Ia kemudian menatapku.

“Aku tak bisa berkeinginan.”

Ah. Benar. Ia masih memiliki Owner. Pikiran dan perasaannya masih terikat pada program yang tak memungkinkannya untuk merasakan emosi, atau berpikir mandiri.

“Apa kau senang membuat Humanoid jadi seperti itu?”, tanya Kyungsoo membuatku menatapnya.

“Baekhyun? Ia seperti itu bukan karena ulahku,”, ucapku.

“Lalu mengapa Ia tak bersama Owner-nya?”, tanya Kyungsoo.

“Owner-nya sudah mati. Ia jadi seperti itu karena sudah tak punya Owner.”

Kyungsoo menggeleng pelan.

“Dia masih punya Owner.”

“Apa?”, kali ini aku yang terkesiap

“Son Wendy, usianya 21 tahun, tinggal di Lyon. Dia adalah Owner dari Humanoid bernama Baekhyun itu.”

Aku tersentak.

“Lalu.. Humanoid disebelahnya, apa Ia masih punya Owner juga?”, tanyaku

Kyungsoo mengangguk.

“Oh Sehun, usianya 22 tahun, tinggal di Edinburgh.”

“Apa semua Humanoid bisa mengakses tentang Owner mereka berdua?”

Kyungsoo awalnya menyernyit, tapi Ia kemudian menggeleng.

“Aku tidak tahu, sudah kukatakan aku diupgrade dengan cara yang berbeda bukan?”

“Lalu apa kau bisa tahu bagaimana mereka bisa jadi seperti itu? Maksudku.. berpikir mandiri. Kau tahu apa penyebabnya?”

Kyungsoo menggeleng pelan.

“Aku tak bisa mengaksesnya. Prosesorku tidak diprogram untuk bisa mengakses sejauh itu.”

Aku tak ingin bertanya lebih jauh lagi, tapi kini tatapanku tertuju pada Baekhyun. Apa yang membuatnya bisa berpikir mandiri sementara Ia masih punya seorang Owner?

Dan juga.. Jika Ia punya seorang Owner.. Apa itu artinya cepat atau lambat, saat Ia mengetahuinya.. Ia akan kembali pada Ownernya bukan?

Tidak.. Entah mengapa aku merasa tak ingin hal seperti ini terjadi.

 ██║ ♫ ♪ │█║♪ ♫ ║▌♫ ♪ │█║♪ ♫ ║▌♫ ♪ ║██

Aku terus berdiam sepanjang perjalanan kami. Empat orang yang bisa mengendarai mobil—terkecuali aku dan Chaeyeong—sudah bergantian menyetir mobil.

Sekarang Baekhyun duduk disebelahku, Ia baru saja digantikan oleh Sally untuk menyetir. Aku ingin bicara padanya, tapi menyadari keberadaannya saja sudah menyadarkanku bahwa Ia masih punya seorang Owner.

Bahwa Ia tak seharusnya ada disini.

“Kenapa kau terus diam sedari tadi?”, tanya Baekhyun memecah keheningan.

Aku menatapnya, tapi kemudian tatapanku tertuju pada beberapa orang disana, Chaeyeong tampak tertidur pulas dipangkuan Kyungsoo, sementara Kyungsoo menatapku dan Baekhyun sekilas, sebelum Ia kembali fokus pada Chaeyeong.

Momo sibuk memperhatikan peta electric yang diaksesnya, dan Sally sibuk memperhatikan jalan.

Tak ada cara lain untuk menghindari pembicaraan dengan Baekhyun saat ini.

“Aku hanya lelah,”, ucapku tanpa menatapnya.

Aku tak ingin menatapnya karena aku sudah merasa terlalu tenang selama beberapa hari ini karena bersama seorang Humanoid tanpa Owner.

Sekarang aku merasa bersalah. Ownernya pasti mengalami masa yang sulit karena tak ada Baekhyun. Ia mungkin menjadi Outsider. Entahlah. Aku bahkan tak bisa memikirkan keadaan Ownernya sekarang.

Yang jelas Ia masih punya Owner. Dan fakta itu mengusikku, entah mengapa.

“Tidurlah kalau begitu,”, ucap Baekhyun.

Aku menoleh padanya, kusadari sedari tadi Ia tak melepaskan tatapannya dariku. Sedari tadi Ia memandangku? Ia pasti menyadari aku sudah bersikap aneh.

Aku sudah akan berdiri dan meninggalkannya untuk tidur di kasur tipis bertingkat kecil yang ada dibagian belakang mobil, tapi lengan Baekhyun menahanku.

“Ada apa?”, tanyaku.

“Apa ada sesuatu yang salah?”, ucapnya menatapku serius, seolah mencari jawaban atas pertanyaannya didalam mataku.

“Tidak ada, sudah kukatakan aku hanya merasa lelah,”, kilahku lagi-lagi berusaha berbohong sebaik mungkin.

Baekhyun menatapku sejenak, tapi Ia akhirnya melepaskan lenganku.

“Istirahatlah Yeri..”

Aku mengangguk, dan segera melangkah meninggalkannya. Aku berbaring di kasur tipis disana, menatap motif kubus-kubus kecil dari kasur yang ada diatasku, dan kucoba menenangkan pikiranku.

Aku membutuhkan istirahat. Aku tahu kami masih akan melewati perjalanan panjang. Lyon.. apa yang akan terjadi setelah kami sampai disana?

Apa yang akan terjadi setelah Baekhyun menemui yeoja bernama Wendy itu?

 ██║ ♫ ♪ │█║♪ ♫ ║▌♫ ♪ │█║♪ ♫ ║▌♫ ♪ ║██

Aku membuka mataku saat kurasakan pengap disekitarku.

Gelap.

Aku terbangun, dan kucoba beradaptasi dengan kegelapan total di sekitarku.

“Baekhyun?”, refleks mulutku menyebut namanya saat adrenalinku mulai terpacu seperti ini.

Tak ada sahutan.

Aku segera turun dari tempat tidur tipis yang kujadikan tempat peristirahatanku tadi, tapi kurasakan genangan dibawah sepatuku.

“Baekhyun?”, ulangku

Masih tidak ada sahutan.

Adrenalinku benar-benar terpacu. Aku mulai ketakutan.

Dengan panik aku melangkah ke bagian depan mobil. Menyadari bahwa aku tak seharusnya hanya bersama Baekhyun.

“Sally? Momo?”, aku berucap, tapi kembali, tak ada sahutan.

“Kyungsoo? Chaeyeong?”, panggilku lagi

Aku sekarang seperti orang bodoh yang terus memanggil nama-nama mereka. Apa sesuatu yang buruk terjadi?

Aku berhasil mencapai pintu samping home-car, dan dengan segenap tenaga kudorong pintu besi itu.

Gelapnya malam segera menyambutku ketika aku melihat keadaan diluar mobil. Aku melangkah turun dari home-car, dan menatap sekitarku. Aku tak menemukan siapapun disana.

Kemana semua orang? Jam berapa ini? Apa ini waktu Pembersihan? Tapi mengapa aku tak menemukan satupun Humanoid disekitar tempat ini?

“Baekhyun!”, aku mulai berteriak memanggilnya.

Tubuhku mulai menggigil kedinginan, sementara rumah-rumah gelap di sekitarku tampak sangat tidak bersahabat.

Dimana aku?

“Baekhyun!”, aku kembali meneriakkan namanya.

Aku menatap sekelilingku sekali lagi, tapi tak menemukan seorangpun. Perhatianku terusik saat melihat seseorang berdiri beberapa ratus meter jauhnya dariku.

Apa Ia seorang Humanoid? Atau Outsider sepertiku? Atau malah Ia seorang Sentry?

Langkahku mulai ragu saat aku menghampirinya, aku takut.

“Hey!”, panggilku padanya, jarak diantara kami masih cukup jauh jadi aku masih bisa berlari jika saja Ia berbahaya untukku.

Rambut pirang mencoloknya mengingatkanku pada warna rambut pirang gelapku sendiri. Kurasa Ia sedikit lebih pendek daripadaku, tapi Ia bergeming.

“Hey, kau!”, panggilku lagi, apa Ia benar-benar Humanoid? Apa Ia baru akan bergerak jika Owner-nya yang bicara.

Tempat aneh apa ini? Mengapa aku merasa tempat ini begitu asing bagiku?

Baekhyun.. dimana dia?

“Bukankah menyedihkan?”

Aku berbalik, dan nafasku seolah terhenti saat aku menemukan sosok yang paling tak ingin kulihat sekarang berdiri tepat dihadapanku.

Sosok yang sedari tadi kupanggil.. adalah dia.

“Apa yang kau lakukan disini?”, ucapku sambil melangkah mundur menjauhinya.

“Kau sudah tumbuh besar Yerim.”, ucapnya membuatku menyernyit, nama itu sudah bertahun-tahun kutinggalkan.

Nama yang membuatku muak mengingat tentang diriku sendiri disaat itu.

“Aku bukan Yerim.”, ucapku tegas.

Ia tersenyum, menampakkan deretan sempurna giginya, sekaligus mengingatkanku pada paras sempurnanya yang beberapa tahun lalu sanggup mengambil segalanya dariku.

“Aku tahu, kau pikir mengubah namamu akan membuatku lupa padamu?”, tanyanya sambil melangkah mendekatiku.

Aku mundur semakin menjauhinya, berada didekatnya dulu selalu memberiku firasat buruk, dan bahkan kemunculan tiba-tibanya sekarang pun membuatku merasa ada yang salah.

“Aku masih tidak menyangka kau masih hidup.”

Aku tertawa kasar.

“Dan kau kira aku tak bisa hidup walaupun kau sudah menghancurkan hidupku?”

Ia tersenyum tenang.

“Kenapa? Apa bertemu dengan Humanoid tanpa Owner itu membuatmu berpikir kau akan bisa mendapatkan kehidupan normal?”

Baekhyun.

Ucapannya segera mengirimkan rasa takut ke dalam diriku.

“Kau masih seperti dulu, selalu takut menghadapi apapun, bahkan kau takut pada hidupmu sendiri.”

“Apa yang sudah kau lakukan!?”

“Aku menyelamatkanmu.”

Aku kembali teringat pada satu kalimatnya yang tak pernah kuhapus dari benakku. Ia berkata seperti itu saat Ia merebut Ayahku.

“Kau.. Apa yang sudah kau lakukan padanya!?”, tanpa sadar aku bergerak mendorongnya, walaupun aku tahu kekuatanku sama sekali tak sepadan dengannya, aku berusaha menyerangnya.

“Bukankah lebih baik jika kau kembali hidup sendirian tanpa Humanoid itu? Ia cepat atau lambat akan menemui Owner-nya lagi dan Ia akan membuangmu.”

“Tidak!”

“Kenapa Yeri? Jangan katakan bahwa kau berharap Humanoid itu akan terus melindungimu.”

“Dia tidak akan meninggalkanku..”

“Dia akan meninggalkanmu. Semua orang akan meninggalkanmu.”

Air mataku mulai jatuh tanpa bisa kutahan. Bayangan aku kembali sendirian begitu membuatku takut. Tapi tangisanku malah membuatnya tertawa penuh kemenangan.

“Kau menyedihkan Yeri. Kau menyedihkan.”

“Tidak! Hentikan! Pergi dari hidupku, Irene!”

“Kau akan kembali sendirian, kau tak akan lolos dari jurang penderitaan yang kau ciptakan sendiri.”

“Tidak! Tidak!”

Aku memejamkan mataku saat aku tak lagi bisa mengendalikan tangisanku. Aku begitu ketakutan karenanya. Bagaimana bisa Ia kembali muncul di hidupku?

Saat aku membuka mataku, aku terkesiap melihat noktah-noktah kubus yang tadi kulihat saat aku akan tertidur. Aku menatap sekitarku, dan kutemukan aku tengah terbaring ditempat yang sama, dengan mobil yang masih berjalan.

Aku hanya bermimpi buruk.

Aku segera turun dari tempat tidur, menatap sekitarku. Aku menemukan Kyungsoo bersandar dengan memejamkan matanya, dipangkuannya, Chaeyeong tampak tertidur.

Aku menemukan Momo terbaring disofa kecil disana, dan Sally tampak menyandarkan kepalanya dijendela mobil, Ia juga memejamkan matanya.

“Baekhyun?”, mulutku lagi-lagi tanpa sadar menyebut namanya.

Tak ada sahutan.

“Baekhyun..”, aku kembali bergumam pelan.

Jika empat orang tengah tertidur, itu artinya.. Baekhyun lah yang seharusnya menyetir mobil ini.

Aku melangkah dengan hati-hati ke bagian depan mobil, kulihat sepasang tangan tengah mencekal kemudi. Suara berdenging tajam segera memasuki telingaku, sangat menusuk.

“Baekhyun?”, panggilku lagi, berusaha memastikan bahwa sosok dibalik kemudi itu adalah Baekhyun.

“Yeri..”

Aku terhenti saat mendengar suara yang kukenal itu dari belakangku. Aku berbalik, tapi aku kembali terjebak dalam kebingungan ketika menemukan Baekhyun nyatanya berdiri dibelakangku, menatapku dengan tatapan yang selalu tak bisa kuartikan.

“Oh.. Baekhyun.. Aku sangat takut..”, aku berlari ke arahnya, tapi lengannya menghentikanku tepat saat aku akan menyentuhnya.

“Tidak.. Yeri..”

“Baekhyun.. Ada apa denganmu?”, tanyaku sambil menatapnya tak mengerti.

“Maafkan aku..”

“Apa?”

Baekhyun melepaskan pegangannya padaku, dan Ia melangkah menjauhiku, membuatku kembali merasa ketakutan.

“Baekhyun.. Kau akan meninggalkanku?”

“Sudah kukatakan bahwa semua orang akan meninggalkanmu Yerim?”

Aku menoleh ke belakang, dan menyadari bahwa sosok yang memegang kemudi adalah dia..

“Irene!”, teriakku penuh kebencian.

Kenapa Ia kembali muncul!?

“Terkejut karena melihatku?”, tanyanya dengan nada tenang yang kembali mengundang tangisku untuk pecah.

Ia tersenyum penuh kemenangan, seolah Ia baru saja berhasil menghancurkan hidupku lagi.

“Pergi! Pergi dari hidupku! Tinggalkan aku sendiri!”

“Kau pengecut Yerim, kau pengecut. Kau bahkan tak berani menghadapi hidupmu sendiri. Kau takut ditinggalkan bukan? Tidakkah kau menyedihkan? Seharusnya kau akhiri saja hidupmu.”

Aku sudah akan berlari dan menyerangnya lagi, tapi aku sadar bahwa aku tak seharusnya melihatnya disaat ini.

Ini mimpi Yeri. Ini mimpi.

Aku memejamkan mataku, dan dengan sekuat tenaga aku berusaha menghilangkan bayangan Irene dari dalam pikiranku.

“Tidak..”, lirihku ketakutan.

Aku membuka mataku lagi, dan untuk kedua kalinya tatapanku tertuju pada kubus-kubus kecil yang sama.

“Baekhyun?”, panggilku tanpa memastikan dimana aku berada sekarang.

“Ya, Yeri? Kau terbangun?”

Aku menoleh, dan kutemukan pemandangan yang sama. Kyungsoo dan Chaeyeong.. Momo.. Sally.. Mereka dalam keadaan yang sama persis seperti tadi.

“Baekhyun-ah?”, ucapku lagi.

Sosok dibalik kemudi melongokkan kepalanya ke arahku. Tersenyum. Dia Baekhyun. Dia benar-benar Baekhyun.

“Ada apa Yeri?”, tanyanya.

Aku segera melangkah mendatanginya, menyentuh pipinya dengan tanganku, memastikan Ia nyata.

“Yeri?”, ulangnya dengan nada bicara penuh rasa penasaran.

“Maaf.. Aku bermimpi buruk.”, ucapku pelan.

Ia tersenyum, dan menepuk pelan lenganku yang sekarang ada dibahu kursi yang disandarinya.

“Duduklah disebelahku..”, Baekhyun berucap.

Aku mengangguk pelan, dan melangkahi persegi besar yang berisi tombol-tombol kemudi, lalu duduk dikursi kosong yang ada disebelah Baekhyun.

Tangan Baekhyun terulur ke dasbor didepanku, dan Ia mengambil sebuah selimut berwarna gelap dari sana.

“Pakailah, kau bisa kedinginan,”, ucapnya mengulurkan selimut itu padaku.

Aku menerimanya tanpa bicara apapun, dan segera kututupi tubuhku sementara kakiku terlipat ke atas kursi, aku memeluk kedua lututku dan masih bergeming.

“Apa mimpi itu membuatmu takut?”, tanya Baekhyun, Ia sudah kembali serius pada jalanan didepannya.

“Aku sangat takut..”, lirihku

“Mimpi tentang Irene?”, tanyanya membuatku menatapnya

“Bagaimana kau tahu?”

۩۞۩▬▬▬▬▬▬ε(• -̮ •)з To Be Continued ε(• -̮ •)з ▬▬▬▬▬▬▬۩۞۩

P.S : EHEM. Bener-bener maaf banget karena kekeliruan post (GOMENE) yang aku lakuin saat aku ngepost chapter 6 yang isinya sama seperti di chapter 3. Ini terjadi karena ada double-file di komputer aku sendiri akhirnya bingung. T____T GOMENASAI. Pft, entah kemana pikiran ini melayang sampe terjadi kekeliruan. Dan thanks banget buat 8tones dan heyitsbii yang udah teliti banget sampe mengingatkan aku tentang chapter double ini. ARIGATOU /TEBAR BAEKHYUN/ kalau di chapter lain aku ada keliru lagi, tolong di ingatkan ya~ THANKYOU :3

OH YA, kukasih bonus (?) poster nya aku update baru juga. HEHE.

With Love, IRISH.

84 tanggapan untuk “One and Only – SLICE #6 — IRISH’s story”

  1. Sehun sorg Owner? bukan Humanoid? Prtm x liat Irene di iklan ceci -_- ga rela dy deket2 Sehun di iklan itu! >.< & disini si Irene jht pk bgt, jd makin sebel sm dy!! Lyon? Edinburg? Arizona? Waw.. itu nm2 kota tetap lestari y wlw udah jmn Humanoids entah di thn brp ini setting'ny.. Emang ke double di chptr 3? kyny ngga deh, saya smp buka 1 tab lg bwt cek chptr 3, & beda isi'ny /dikata udah direpost Kaz../ alright2 ^ ^ lnjt nex chptr ja kita..

  2. Jadi baekhyun masih punya owner. Trus selama ini dia bohong ke yeri atau belum nyeritain yg sebenernya ya? Mungkinkah tujuan baekhyun ke lyon buat nemuin wendy si owner?

  3. gak ada yg bisa aku komentari lagi! Aku msh bingung! Baekhyun kan robot tp bisa berhati manusia kyak gni gmn ceritanya? Wkwkwk jd inget sama film kartun- apa itu lupa namae! Hahaha

    1. XD buakakakakka itu yang jadi misterinya sih di sini XD kenapa dia bisa berperasaan XD wkwk aduh kalo kartun aku gatauu~ kalo sinetron mungkin aku tau /kemudian ditendang

  4. jadi baekhyun ama momo msih punya owner?? tpi kok bisa berfikir mandiri? trus knpa mereka ga tau kalo mereka masih punya owner?
    ada sehun jga aaa
    dan entah kenapa aku pengen momo itu seulgi biar ama sehun hehehe

    fighting kak irish 😁😁

    1. Itu yang jadi pertanyaan😂😂😂😂😂😂 huahahahaha masing2 nya itu punya kelebihan kekurangan wkwk XD thanks ya puriii XD

  5. Nanti kalau Baekhyun nemu ownernya, Baekhyun gak sama Yeri lagi dong ? udah thor matiin aja ownernya Baekhyun biar Baekhyun tetep ama Yeri *ketawa evil*. humanoid bisa jadi manusia gak ? *gaje banget yak pertanyaannya*
    SEHUN, bakal muncul chap berapa ? karakternya gimana ? kalau bisa tambahin Chanyeol juga biar lengkap bias gue semua

    1. Ya ampun ini kejam XD wkwkwk disuruh matiin ownernya Baekhyun XD huahahaha gabisaa humanoid gabisa jadi manusia sayangnya XD
      Hmm sehun ya? Nunggu di Edinburgh nih XD Chanyeol juga nunggu di Arizona XD

  6. Aku baru sempatin baca ni ff. . . Dan IRISH sungguh imajinasimu daebakk!!👍👏👌
    plotnya, pemakain dan penyusunan kata kata di ff ini kren dan menarik lah.😱😂
    Gmna ya ntr baek tau klo dia msh pnya owner .?! gmna yeri nyaaa T.T
    Momo ownernya oh sehun? hehehe
    Next chap ya 😊😉
    Keep writing IRISH 😘

    1. XD aduuhh thankyouu banget udh nyempetin baca ff absurd iniii huehehe
      Ah ff ku dibanding author2 senior lainnya masih jauuuhh😂😂
      Eheemm XD di next chap nih munculnya huehehehe
      Iyeepp si sehun jadi seorang owner disini XD
      Ditunggu ya next chap darikuu
      Thankyou komennyaa😂😂😘

  7. Keren, imajinasinya bagud bgt !!!
    Perhatian baekhyun ke yeri bikin ngiri deh
    Penasaran gmn nnt kalo baek ketemu sama ownernya di lyon
    Next ya thor, keep writing 🙂

    1. Ini imajinasi yang aneh loh kalo kataku :’) syukurlah kalo ada yang suka wkwkwk xD eheemm xD gimana ya wkwkwk tunggu di next chapter yaa xD thanks udah nyempetin komeen

  8. waaahh keren,,yang ada di otakku skrg author dapet imajinasi apa bisa buat cerita tentang humanoid ??,,bahkan disambungin ke kehidupan manusia.. bener-bener cerita yang diluar diguaan.. boleh dong minta tips-tips biar bisa dapet ide buat bikin verjta menarik~~ Jjang !!

    1. xD ini sumber ceritanya aku dapetin ketika aku nonton Terminator xD karena di Terminator robot nya buat perang, yah aku kepikiran buat bikin versi lainnya xD serius, awal debutin ff ini aku kira bakal aneh karena yaahh, kan jarang yang bikin ff tentang robot huhu~~ saranku? banyak liat film yang genre nya kamu pengen buat bikin, dan coba kamu khayalin kalo versi kamu ceritanya jadi gimana xD mau nanya2 lagi silakaann~~ aku juga masih baru di dunia perff an ini xD

  9. huaaaaa kak irish ya ampun ini ff aku tunggu2 banget bagus sumveh lanjut ya kak 😀
    weeeh jadi penasaran ntar baek ninggalin yeri nggak ya?? trus balik ke wendi? momo juga ntar balik ke sehun nggak? kak ceritanya panjangin ‘banyak’ di chap selanjut nya ya, biar penasarannya itu nggak menghantui 😀

    1. aku baru baca notifnya yaampuuun, maafkan daku -_-
      maafkan jga manggil kamu thor >,< aku suka genre fanfic yg baekhyun jadi bangsa bangsa yg begitu haha

    2. Gapapaaa xD wkwkwk berarti bias kita sama2 baekhyun nih kak? 😀 /toss/ huehehe rata2 ff ku main cast nya emang dia dan genre favoritku emang kek gitu xD hueheheh

  10. Akhirnya dipost juga xD makin gregett ceritanya :v jadi pen mantengin blognya nungguin udh dipost apa belom haha xD tetap semangat ya untuk next chapnyaa , Fighting!!

  11. Yeay! Akhirnyaaaa…… tapi telat bacanya huhu XD
    aku sebenernya udah liat kmarin malem, tpi batre hp abis -_-
    aku belom sempet baca nih :v nantii aja ah soalnya ini di tab tantee…
    tungguin aku muncul lagi ya kak irish 😀 wkwk

    1. ANIYA BAEKHYUN JANGAN PERGI *peluk erat baekhyun*
      plis kak pas mimpi buruknya yeri hatiku DUGUN DUGUN
      mana aku lagi demen sama irene, sabarin lah
      lanjut ya ka-rish, gasabar baekhyun nyampe lyon *peluk cium dari mami dyo* semangka!

  12. *tangkep baekhyun* *peluk baekhyun eraaaatttttt* weheeee kenapa makin kesini makin seru kaaakkkkk ??? Ajaib deh momo sama bh *plis jgn pikir yg aneh2* punya owner tapi gak terikat gituuu….

    1. XD ehem syukur deh kl tambah seru wkwkwkk duhh namanya jd beha xD hahahahaha ambigu banget ini
      Yahh itu bakal jadi pertanyaannya ._. Mereka itu kenapa

    1. XD huahahahaha maap ya karena kemarin ini salah post hmm, pas pengerjaan sih aku gatau ini ide mengalir gitu aja dari mana xD

  13. fiuuuuhhhhh….. akhirnyaa aku bisa baca ff juga. bilangnya sih tidur, tapi apa yang skrg telah kulakukan. skal lagi maapkan anakmu ini mak, bapak.

    kaaakkkk, ini kalo gasalah udah pernah dipost kok. aku inget, tapi lupa di chapter mana. atau aku yg emang udah pernah baca tapi di blog pribadi kak irish? hah entahlah. sudah cukup pening kepala saya dengan uts mat bsk-_-

    1. XD astagaaaa dirimu masih UTS ini? harusnya tidur huft, jangan baca ff karena ff menanti setelah UTS xD
      Aduh duh, apa aku yang udah tua ya ini?-_- aku lupa….hmm nanti deh aku cek ini chapter kembar dimana kkkk~

    1. Halohaa xD thanks banget kamu udah komen kek gini, ehem, jadi aku bisa memperbaiki chapter ini. Maklum, pengerjaaan One and Only ini udah jauuh jadi aku keliru juga. Huhu~ thankyou yaa 😀

Tinggalkan Balasan ke purita oh Batalkan balasan