Remembering Sunday

Title : Remembering Sunday || Author : Kazuha

Lenght : Oneshoot || Genre : Romance

Main cast : Park Sena & Kim Jong In

Disclaimer : Fanfiction ini terinpirasi ketika melihat foto Kai di sebuah restoran cepat saji.

Jadi sudah pasti ini hasil karya saya sendiri. Semoga suka dengan ceritanya. Oh iya, saran dan

komentar boleh banget loh. 🙂

~Remembering Sunday~

Dia sang penyejuk mata.

Dia si penghadir senyum

Dia selalu membawa kenyamanan

“Oppa, kenapa kau manis sekali. Oppa, saranghae.” ucap diriku kepada foto yang sudah aku

pandangi hampir 3 menit.

Call me baby, beb

Call me baby..

Lentunan lagu “Call me Baby” mengalun dari handphone-ku. Itu adalah bunyi alarm. Dengan

mata sayu aku membebaskan diri dari selimut dan menarik diriku untuk segera bangun agar

tidak tertidur lagi. Walau hari libur, aku membiasakan diri untuk tetap bangun pagi. Seperti

hari ini. Meskipun hari ini libur. Aku tetap bangun kurang dari jam 6 pagi. Untuk

mengumpulkan tenaga aku mengambil handphone dan membuka folder galeri untuk melihat

foto idolaku. “Selamat pagi, Oppa.” ucapku pada salah satu foto yang kubuka. Kemudian aku

memainkan musik dari album MAMA. Dan merapikan tempat tidur.

Aku Sena. Park Sena. Dan foto yang sedang aku pandangi tadi adalah member EXO bernama

Kim Jongin. Atau yang lebih akrab dipanggil Kai. Walaupun Kai lebih muda 1 tahun dariku,

namun aku tetap memanggilnya dengan sebutan Oppa. Entah apa alasannya. Ada puluhan

bahkan mungkin ratusan foto maknae kedua dari boy group itu. Dan tidak sedikit pula yang

aku cetak kemudian di bingkai untuk aku pajang di kamar. Tidak hanya foto, aku juga

mengoleksi album EXO dan semua pernak-perniknya.

Hari ini aku sedang libur kerja, dan aku malas kalau hanya berdiam diri dalam kamar. Setelah

mandi dan sarapan. Aku putuskan untuk keluar rumah. Dengan hanya menggunakan kaus dan

celana selutut. Juga novel ditanganku. Dan sebuah earphone ditelinga, tentu saja memainkan

lagu EXO. Aku menuju cafe yang bisa dicapai dengan hanya berjalan kaki.

7 menit berjalan, aku sampai di depan cafe. Aku masuk dan setelah memesan minum, aku

menuju meja dekat jendela. Aku memilih meja dekat jendela karena ditempat ini aku bisa

melihat orang yang berlalu lalang diluar sana. Mungkin karena masih pagi, cafe itu belum

terlalu ramai. Hanya ada beberapa pelanggan di cafe ini.

Sambil menunggu pesananku datang, aku membaca novel yang kubawa tadi.

“Maaf. Ini pesanannya.” kata seorang waitres sambil menaruh minumanku diatas meja.

Setelah selesai ia kemudian mejauhi mejaku.

Aku melanjutkan kegiatanku membaca novel, dengan sesekali menyesap minumanku.

Tak terasa 17 halaman aku habiskan di cafe ini. Dan minumanku juga kurang dari setengah

gelas. Aku meletakan novelku dan beralih ke handphone yang masih mengalunkan lagu

EXO. Aku menggeser layar dan mencari folder yang menyimpan ratusan foto idolaku.

Bertemankan lagu Beautiful kini aku sibuk menggeser foto-foto yang tidak pernah bosan

dilihat setiap hari.

“Oppa, kenapa kau manis sekali. Oppa, saranghae.” ucapku kepada foto yang sudah aku

pandangi hampir 3 menit.

Ketika sedang memandangi foto lelaki yang menjadi penyemangatku. Ada sebuah tangan

yang menepuk pelan bahuku.

‘Aish. Siapa sih. Mengganggu kesenangan orang saja.’

Dengan berat hati aku menengok, untuk melihat siapa yang menepukku. Seketika itu aku

terkejut, melihat sosok di belakangku. Dan pikiranku melayang.

“Benarkah yang menepuk bahuku adalah orang yang sedang aku kagumi di handphone?”

“Benarkah yang ada dibelakangku adalah orang yang menjadi penyemangatku di setiap

“Benarkah orang yang kini menatapku adalah orang yang tidak pernah bosan aku search di

google untuk melihat artikel terbaru tentangnya?”

“Benarkah ini nyata?”

“Benarkah ia Kim Jongin?”

“Kau.. Kau.. Kim Jongin..?” kataku terbata sambil menatapnya tak percaya

“Ne. Aku Kim Jongin. Orang yang sedang kau pandangi di foto itu.” katanya sambil

menunjuk handphoneku.

“Benarkah kau Kim Jongin?” aku masih tak percaya

Ia tak segera menjawab. Ia terlebih dahulu menunjuk kursi didepan mejaku. Seakan berkata

‘boleh aku duduk disitu?’

Dengan cepat aku mengangguk tanda memperbolehkan. Aku langsung mematikan alunan

lagu yang sedang aku dengar.

Sambil duduk ia berkata “Benar aku Kim Jongin. Kau boleh memanggil Kai.” dengan

senyum manis di bibirnya.

Lama aku terdiam. Masih mencerna semuanya. Benarkah orang ini Kai. Orang yang 3 menit

tadi hanya aku lihat di layar handphoneku. Aku menatapnya lama sampai ia berbicara

kembali dan aku yakin kalau ini benar adanya. Lelaki ini manis sekali. Dengan hanya

menggunakan kemeja berlengan panjang yang ia gulung. Dan celana jeans yang robek

dibagian lututnya. Tentu dengan sebuah topi dikepala untuk menghindari orang-orang agar

tidak mengenalinya.

Aku mengagumi lelaki ini sejak melihat fotonya di antara member EXO yang lain. Awalnya

aku mendengar lagu Miracle in December di radio mobilku yang sedang menuju ke kantor.

Aku pun men-download lagu itu dan lagu-lagu EXO lainnya. Ketagihan dengan lagu EXO

yang easylistening. Aku bahkan mulai mencari artikel yang memaparkan para member boy

group itu untuk mengetahui nama-namanya. Ketika aku melihat salah satu foto seorang

namja dengan kulit tan, aku langsung tertarik. Dan saat itulah aku mulai mengaguminya.

“We? Kenapa kau menatapku seperti itu?” ucapan Kai membuyarkan lamunanku.

Aku menggeleng “Ani. Aku hanya masih tidak percaya. Benarkah orang yang aku lihat

wajahnya di handphone 5 menit yang lalu, kini sedang duduk didepanku. Dan berbicara

denganku.”

Kai tertawa, sambil memanjukan tubuhnya ia berkata “Kau ini aneh. Aku sudah berkata dari

tadi. Kalau aku benar Kim Jongin. Member EXO yang 5 menit tadi kau lihat di handphonemu

sedang duduk didepanmu dan sedang berbicara denganmu.” Kemudian dia menyandarkan

lagi tubuhnya ke kursi dan memandang keluar jendela.

“Sudahlah jangan terlihat bingung begitu. Aku disini karena ingin membeli minum. Dan

ketika sampai dibelakang mejamu. Aku berhenti karena kau sedang melihat fotoku.”

“Sudah berapa lama kau ada dibelakangku?”

Ia kini menatapku sambil berkata “Hmm. Sepertinya sudah 2 menit. Aku bahkan

mendengarmu berkata ‘Oppa, saranghae.’

‘Aish. Memalukan sekali.’

Kini aku yang memandang keluar jendela. Menghindari tatapannya, karena aku malu.

“Hahaha. Sudahlah tidak usah malu. Kau ingin memesan minum lagi? Minumanmu sudah

habis.” kata Kai sambil memanggil waiters.

Aku dengan cepat menggeleng. “Tidak usah. Terima kasih.” ucapku menolak tawarannya.

“Aku pesan bubble tea saja 2.”

“Dua? Kau kehausan?” kataku bertanya sambil menatapnya

Kai menggeleng. “Satunya untukmu.”

Aku hanya mengerutkan alis.

“Kau tidak takut orang akan mengenalimu? Kau hanya menggunakan topi untuk menutupi

wajahmu. Itu tidak berpengaruh banyak. Orang-orang tetap akan mengenalimu.”

Kai menggeleng, “Aku sudah pernah kesini. Dan waktu itu tidak ada yang mengenaliku. Aku

bahkan heran, tidak ada yang berdesakkan hanya untuk melihatku.” balas Kai sambil

mengetuk-ngetukan jarinya di atas meja.

“Lalu sedang apa kau disini? Tidak latihan dengan teman-temanmu?”

“Aku hari ini libur latihan. Dan ingin membeli minum disini. Dan melihat seorang yeoja

sedang menatap kagum wajahku di handphonenya. Dan juga berkata bahwa dia

mencintaiku.” Ia memeletkan lidahnya, meledekku.

Aku hanya diam menahan rasa malu.

“Kim Jongin.” Kai menjulurkan tangannya.

Untuk sesaat aku terdiam melihat tangannya, lalu aku pun menjabatnya “Aku sudah tahu,

Oppa. Aku Sena. Park Sena.” kataku memperkenalkan diri.

“Oppa? Kelihatannya kau lebih tua dariku.” Kai menatap aneh padaku

Sebelum aku menjawab, waiters datang dengan pesanan kami. Pesanan Kai lebih tepatnya.

“Aku memang lebih tua darimu. Tapi tidak apakan kalau aku memanggilmu ‘Oppa’? Kau

juga boleh tidak memanggilku dengan sebutan ‘Noona’. Dan aku tidak punya alasan untuk

itu.” kataku yang dibalas anggukan kecil oleh Kai.

Sambil mengaduk minumannya, ia bertanya “Ada berapa fotoku di handphonemu?

Sepertinya tidak hanya satu. Karena tadi melihat kau terus menggeser foto-fotoku.” lalu

menyesap minumannya.

“Entahlah. Aku tak menghitungnya.”

Yang kulihat dari sudut mataku, Kai hanya mengangguk dan menikmati bubble teanya.

Aku memang tidak tau berapa jumlah pasti fotonya yang ada di handphoneku. Dari 1 foto 2

foto hingga tak terhitung lagi berapa banyak foto Kai yang aku simpan di handphone, juga

laptop. Aku begitu mengidolakannya. Walau begitu, aku belum sama sekali menonton para

member EXO manggung. Bukan, bukan karena tidak ingin. Tentu saja aku ingin melihat

konser mereka, terlebih Kai. Aku sangat ingin mendengar suaranya bernyanyi secara

langsung. Alasan aku tidak pernah menonton konser mereka adalah, ketika mereka

mengadakan acara, selalu bentrok dengan jadwal kerjaku. Dan kalau sudah begitu, aku akan

selalu berkata “Oppa, aku ingin melihatmu. Sangat.” Dengan muka masam sambil

memandangi foto Kai. Seolah sedang berbicara dengan namja itu.

“Oppa, aku masih tidak percaya. Kau ada disini. Berbicara denganku. Membelikanku

minum.” kataku menatap kagum pada sosok didepanku ini. Malu? Sudah ku buang jauh.

Untuk kali ini saja, aku ingin memandangnya. Menatap senyum manisnya yang biasa ku lihat

di layar handphone, kini bisa ku nikmati dengan jelas secara langsung.

“Lalu, apa kau tidak ingin meminta foto bersamaku? Apa foto-foto ku di handphonemu saja

sudah cukup?” tanya Kai lagi-lagi dengan tersenyum manis. Aah aku terpesona pada senyum

“Ah iya foto. Kenapa tidak terpikirkan olehku.” ucapku sambil menatap Kai seolah berkata

‘apa aku boleh berfoto bersamamu?’ yang dibalas dengan anggukan kecil.

Ia pun menggeser duduknya ke dekat jendela dan menyuruhku duduk di sampingnya.

Kini aku sudah duduk disampingnya. Tempat yang ia duduki sebelumnya. “Oppa, senyum

yang manis ya.” kemudian aku menekan tombol di layar handphone untuk mengabadikan

momen itu. Pertemuan dengan idolaku.

Setelah 5-6 foto, aku kembali ketempat dudukku semula. “Terima kasih, Oppa.” aku

tersenyum seraya melihat foto barusan.

Ia hanya mengangguk sambil tersenyum.

“Oh iya, apakah artikel itu benar? Yang menerangkan kau sedang menjalin kasih dengan

Krystal Jung?”

“Ani. Aku dan Krystal hanya berteman. Tidak leb..” ucapannya terhenti karena suara nyaring

yang tentu bukan dari handphoneku. Karena handphoneku sedang kupegang dan tidak

menyala.

Ternyata itu suara dari handphone Kai. Ia kini sibuk mengetikan sesuatu pada benda itu.

“Tidak lebih. Berita itu berlebihan.” lanjut Kai setelah selesai dengan handphonenya.

Aku tentu saja senang mendengarnya.

“Sena. Aku harus kembali ke Dorm. Aku dan anak-anak harus menyesuaikan kostum.” ucap

Kai seraya mengambil uang dari dompetnya. “Dan ini uang untuk membayar minuman ini

dan minuman yang tadi kau pesan sebelumnya.”

Walaupun tidak ingin berpisah dengannya, namun aku mengangguk dan tersenyum. “Ne.

Hati-hati, Oppa. Dan terima kasih untuk foto dan minumannya.”

Ia hanya mengangguk dan berjalan pergi meninggalkanku. Baru 3 langkah ia berbalik lagi

dan berkata “Sena bolehkah aku menyimpan nomormu?”

27 tanggapan untuk “Remembering Sunday”

  1. ffnya bgus bgt.. bikin senyum” sendiri.. envy sama sena ^^ penasaran sena bakal ngasih nomernya ke kai apa gak yak.. klo aku sih gak bakal mikir 2 kali buat ngasih nomerku ke kai hehee..

  2. uwaaa udah lebih dari lucky fan ini mah XD
    udah kebetulan ketemu, kebetulan duduk hadap-hadapan, kebetulan ngobrol, kecuali bagian minta nomer yang aku yakin itu sama sekali nggak kebetulan hahaha

    1. Iya bener lucky day-nya Sena banget. 😀 Terima kasih sudah membaca dan komentar. 🙂

    1. Bisa ngobrol & foto sama idol setenar Kai emang bikin iri. 😀 Terima kasih sudah membaca & komentar. 🙂

  3. waaah seneng banget bisa kebetulan banget ketemu sama idolnya,,, ditraktir+foto bareng lagi dan terakhir minta no telpnya.
    Btw sequel dong, penasaran sama kelanjutannya bakalan ky gmn..

    1. Kebetulan yang menyenangkan ya. 😀 Masalah sequel, ditunggu aja ya hehe. Terima kasih sudah membaca dan komentar. 🙂

    1. Iya, tapi malu soalnya Kai denger pas Sena ngomong saranghae sambil ngeliat foto Kai hehe. Terima kasih sudah membaca dan komentar. 🙂

  4. Bagus thor critanyaaa~ Beruntungnya jadi Sena… Jadi pengen kayak Sena 😀 Sequel dong thor… Ya ya ya ya ya~ Fighting!! ♥♥

    1. Iya, Sena beruntung banget ya hehe. Emm sequel? Di tunggu aja ya hehe. Terima kasih sudah membaca dan komentar. 🙂

    1. Hehe aku juga senyum-senyum sendiri pas nulisnya. Terima kasih sudah membaca dan komentar. 🙂

Pip~ Pip~ Pip~