CLAP CLAP CLAP

Asweety16

.

Byun Baekhyun , Jang Shina (Oc)

/Other Cast you can find in story\

.

Horor , Mistery , litlle bit comedy (gaje)

.

Oneshoot of urban legend story

.

PG 13 #AMANUNTUKSEMUAUMUR

.

Ini sedikit mengambil dari urban legend dan memang ini sebuah urband legend yang saya pikirkan ke otak lagi jadi alur cerita ini sebagian milik cerita yang asli dan sebagian milik saya asli dari otak. Cast milik Tuhan dan keluarganya serta OC punya saya.

.

DONT PLAGIATOR AND SILENT READERS GO AWAY!

 

©Asweety16

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

One clap to ‘yes’ two clap to ‘no’. Who knew that simple rule could have a very scary?

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

“Baekhyun..mengapa kita bisa sampai disini?”

“Aku juga tidak tahu..tetapi maafkan aku Shina, aku telah membuat mu menjadi seperti ini..seharusnya aku tidak mengidekan hal ini,”

“Tidak apa-apa, kita harus selalu bersama dimana pun kita berada kan? Jadinya kita harus menerima resikonya apapun yang akan kita lakukan..”

Sepasang suami istri sedang naik gunung ketika mereka menyadari mereka tersesat. Kompas mereka rusak, sinyal handphone mereka juga tak ada, peta? Mereka sudah pasrah karena mereka memang sudah tersesat. Detik demi detik, jam demi jam, Sang surya telah berganti menjadi rembulan indah. Hari mulai malam dan mereka belum menemukan jalan keluar dari hutan tersebut.

Tiba-tiba mereka melihat sebuah rumah tua di tengah hutan.

“Baekhyun? Bukankah itu sebuah rumah?”

“Ya! Itu rumah.. akhirnya kita bisa menemukan peristirahatan,” Jawab Baekhyun. Merasa beruntung, merekapun mencoba memasuki rumah tersebut.

Setelah beberapa langkah, ia sudah sampai dirumah itu dan segera memasuki rumah itu. Sepertinya rumah itu telah lama tak dihuni. Anehnya, semua perabotan di rumah kosong itu masih lengkap, hanya kondisinya mulai rusak dan berdebu. Aneh, pikir mereka. Jika pemiliknya pindah, mengapa sang pemilik tak membawa semua barang-barang maupun perabotan disini? dan membiarkannya terbengkalai hingga menjadi sarang laba-laba atau berdebu?

“Wah, disini lemayan gelap ya? Coba kau terangkan dengan senter mu,” Baekhyun akhirnya mengangguk. Dan segera mengambil senter yang berada ditasnya. Setelah mendapatkannya ia segera menyalakan senternya dan mereka berdua tercekat ketika melihat ke dinding yang Baekhyun sorotkan cahaya kedinding itu tanpa sengaja.

Di dinding yang telah berjamur itu mereka bisa melihat tulisan bewarna merah seperti darah. Tulisan itu..

Mati! Mati! Mati!

“Baekhyun! Apa maksudnya? Aku takut..” Shina ketakutan sehingga Baekhyun mendekap Shina yang hampir menangis.

“Sudah, itu hanya tulisan saja sayang…” Baekhyun segera mengecupkan puncak kepala istrinya itu.

Memang mereka berdua merasa ketakutan, namun tak ada jalan lain. Akhirnya mereka memutuskan untukmenginap sementara di rumah kosong ini selama semalam. Akan lebih berbahaya bagi mereka untuk tidur di luar bukan? sebab terdapat banyak binatang buas di hutan ini.

Setelah mereka mengelilingi rumah ini, akhirnya mereka menemukan satu kamar. Dan mereka pun tidur didalam satu kamar itu dan akhirnya mereka terlelap akibat kelelahan mereka yang sedari tadi mendaki. Kamar ini memang cukup kusam, kasurnya juga berdebu bahkan kotor. Lalu Shina dan Baekhyun segera membersihkan kasur itu agar mereka bisa mekainya walaupun tersisa beberapa kotoran atau debu.

Saat mereka sedang tidur terlelap, tiba-tiba Shina mendengar suara  dan membangunkan Baekhyun. Suara itu berasal dari luar rumah kosong ini, seperti ada seseorang berjalan di luar.

“Siapa itu?” Baekhyun segera membuka jendela dan berteriak. Namun tak jawaban dibalik kegelapan itu. Lalu ia tutup lagi jendela itu. Akan tetapi suara itu masih ada. Ada seseorang yang sedang berjalan mengelilingi rumah ini, mereka yakin akan hal itu.

“Siapa itu?” tanya Baekhyun lagi, namun masih tak ada jawaban. Ia masih saja mengamati  pemandangan

“Mungkin itu seseorang yang tak bisa bicara.” Bisik Shina yang langsung mendekatkan tubuhnya ke Baekhyun. Shina memiliki perasaan yang tidak enak kali ini.

“Apa ada seseorang di situ?” kata Baekhyun lagi namun tak ada jawaban. Aha! Baekhyun tahu bagaimana caranya. Sebuah ide terlintas dibenak pikirannya itu.

“Tepuk tanganmu sekali jika ‘iya’ dan tepuk tanganmu dua kali bila ‘tidak’.”

Tiba-tiba mereka mendengar satu kali tepukan,

PROK

Baekhyun dan Shina benar-benar tak percaya bahwa ada yang menjawabnya. Sedikit kegugupan takutnya, Baekhyu segera menoleh pada istrinya, “Kau benar. Ada seseorang di luar sana.” Lalu Shina mengangguk kepalanya kecil agar Baekhyun menanyakan lagi kepada seseorang yang sedang Baekhyun tanya.

Lalu ia bertanya lagi, “Apa kamu pemilik rumah ini?”

Prok!prok!

Berarti bukan. Lalu Baekhyun kembali bertanya, “Apa kamu laki-laki?”

Prok!prok!

“Apa kau perempuan?”

Prok!prok!

Mereka bingung. Lalu Shina mengganti posisi bertanya Baekhyun kepada orang yang menjawab jawaban Baekhyun tadi.

“A-apa kamu manusia?”

Prok!prok!

Di titik itu, mereka merasa ngeri. Sambil menelan ludah dengan susah payah, Baekhyu kembali bertanya,

“Apa kamu sendirian?”

Prok!prok!

“Ada berapa jumlah kalian?” seru Baekhyun yang  ketakutan sama seperti Shina yang semakin meremas mantel hikingnya yang sedari tadi ia pakai. Lalu Baekhyun melanjutkan perkataannya.

“Satu tepukan untuk setiap satu orang.”

Dan ternyata, tidak mereka duga..mereka semakin ketakutan. Akibat suara ramai dari hutan yang gelap tersebut.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

PROK PROK PROK PROK PROK PROK PROK PROK PROK PROK PROK PROK PROK PROK PROK PROK PROK PROK PROK PROK PROK PROK PROK PROK PROK PROK PROK PROK PROK PROK PROK PROK PROK PROK PROK PROK PROK PROK PROK PROK PROK PROK PROK PROK PROK PROK PROK PROK PROK PROK PROK.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

“KAK LUHAN!! BERHENTILAH MEREBUT HANDPHONE KU!!”

Terdapat dua orang anak remaja yang satunya perempuan dan satunya laki-laki. Mereka berdua berada di villa milik mereka yang telah dirawat oleh neneknya. Mereka berdua berada disatu kamar yang terdapat dua ranjang kasur namun mereka berdua sedang berada diranjang adiknya.

Pukul sudahmenunjukkan 23.36 itu berarti semua orang seharusnya sudah tertidur namun tidak dengan kedua adik-kakak ini. sang anak laki-laki yang ternyata menjadi kakak sang adik itu tengah memainkan handphone milik adiknya.

“Hei…aku cuman mau mainin game doang kok! Pelit! Sarah pelit!!” Sarah yang ternyata menjadi adik Luhan itu hanya menggeram kesal.

“Tapi ini sudah malam..aku mau tidur-“

“Kalau kau mau tidur mengapa kau harus marah-marah?”

“Bukannya begitu! Tapi nanti baterai nya habis gimana?”

“Itu sih derita anda sendiri.. saya gak mau ikut campur, lagian siapa suruh mainin handphone seharian?”

“Ish!Kakak!” Sarah hanya mengerucut bibirnya. Tiba-tiba mereka berdua mendengar senandung kecil yang berada diluar kamar mereka atau villa mereka. Luhan dan Sarah mempakukan dirinya. Merasa atmosfernya mulai panas, Luhan dan Sarah secara bersamaan menengukkan ludahnya dengan susah payah. Masih terdengar sedikit

“Siapa disana?” Luhan melihat kearah luar jendela yang menampakan sebuah pemandangan langit malam. Walaupun villa itu dipagari, namun tetap saja hutannya masih terlihat. Lalu Luhan menoleh kearah kanan-kiri untuk melihat siapa pelaku yang membuat suara tadi.

“Si-siapa kak?” Sarah takut dan akhirnya Luhan menggidikkan bahunya. Saat Luhan ingin berbalik, suara nyanyian kecil itu terdengar lagi. Luhan dan Sarah langsung terpaku kemabli.

“HEI SIAPA DISANA!!APAKAH ADA ORANG?” Teriak Luhan meneriaki sumber suara yang misterius itu sambil menghadap ke jendela. “TEPUK TANGANLAH SEKALI JIKA ‘IYA’ DAN ‘BUKAN’ UNTUK DUA KALI!” Luhan  mengetur nafasnya.

Prok!

ADA! Luhan meneguk ludah perlahan,sama juga dengan Sarah/

“A-ada orang kak..”

“Kau penghuni  villa ini?”

Prok!prok!

“Kau tinggal dihutan?”

Prok!prok!

“Kak?masa dia bukan penghuni disini tapi juga gak tinggal dihutan?” Sarah bingung namun ketakutan. Lalu Luhan melanjutkan perkataannya lagi.

“Kau manusia?”

Prok!prok!

Luhan dan Sarah meneguk ludahnya kembali. Mereka berdua kaget. Apa maksudnya ini? apakah ini adalah urabnd legend yang nyata seperti yang dibacakan Luhan kemarin sewaktu mendongeng Sarah sehingga Sarah hampir mengompol?

“Kau sen-sen-dirian?”  Lanjut Luhan.

Prok!Prok!

Sarah berdeham sebentar untuk menggantikan kakaknya yang sudah berada disampingnya sambil memegang bantal kasur milik Sarah.

“Satu kali untuk setiap orang jika kau tidak sendirian..”

Prok! Prok! Prok! Prok! Prok!

“AAAAAAAAAAA!!!!!!!!” Luhan dan Sarah langsung berebutan selimut dan kasur.

“MINGGIR AKU MAU TIDUR!”

“TIDAK KITA HARUS TIDUR BERSAMA!!”

“TIDAK MAU BIARAN KAKAK YANG DIMAKAN SAMA ORANG GHAIB ITU!!

Prok! Prok! Prok!

Luhan dan Sarah segera menjerit lagi ketakutan dan segera cepat-cepat tidur bersama diranjang milik Sarah.

Namun di suatu tempat..

“Duh! Nih nyamuk sialan banget! Lagi enak-enaknya dengerin lagu Keti Peri malah diganggu!!”

Prok! Prok! Prok!

Orang itu adalah sang penjaga villa yang sedang duduk dibawah jendela Luhan dan Sarah sambil mendengarkan musik dengan earphonenya dengan volume yang lumayan besar sehingga ia tak mendengar jeritan keras milik Luhan maupun Sarah. Ia juga sedang berusaha mematikan nyamuk yang beterbangan diwajahnya dengan menepuk tangannya namun tak ada yang bisa ia matikan.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

The true is ‘ i’m not human..’ welcome to a dead house..

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

WADOW!! SAYA KETEMU LAGI SAMA URBAND LEGEND SEPERTI INI. AKU SUKA SAMA CERITA SATU INI. MENEGANGKAN SIH EMANG SOALNYA AKU BACANYA SENDIRI -_-. UNTUK KATA TERAKHIRNYA SIH SAYA GAK TAU ITU BUAT SIAPA TAPI PIKIR AJALAH.. :^ .

MUNGKIN BEBERAPA FF SAYA YANG AKAN SAYA CERITAKAN NANTI TENTANG HOROR YANG SEBAGIAN DARI URBAN LEGEND . TAPI AKU JUGA RENCANANA PENGEN BIKIN FF YANG SEDIH GITOO ._.

OH YA SAYA JUGA ISENG-ISENG BIKIN LATAR BELAKANGNYA THE POSITION. SILAHKAN klik disini YANG JUGA GAK BERMINAT UNTUK LIHAT CERITA BEHIND THE SCENE NYA GAK PAPA MEMANG SAYA BIKIN NYA GAJE BUANGET-NGET-NGET -_-

RCL PLEASE SAYA SENANG DAN SUKA JIKA ADA YANG MEMBERI TANGGAPAN DAN KOMENTAR TERHADAP CERITA INI.

KALIAN LIHAT TENTANG ‘oneshoot of urban legend story’?ITU BERARTI AKU MENULIS KEMBALI DARI URBAN LEGEND YANG PERNAH AKU LIHAT ATAU AKU BACA. INI KAN URBAN LEGEND TAPI BUKAN BERMAKSUD MEMPLAGIAT. SEDIKIT MENAMBAHKAN ALUR CERITA DARI SAYA DAN MENGGANTI CAST NYA DENGAN BEBERAPA PEMAIN YANG AKAN BERUBAH-UBAH SEIRINGNYA WAKTU (?)

.

.

.

.

.

.

.

.

.

BONUS RIDDLE..

Ini adalah salah satu teka-teki horor Jepang. Dan ini aku juga baca dari blog favorite ku yang tentang urban legend juga. Silahkan dicoba. Yang udah tahu tidak apa-apa.. saya hanya ingin meng-sharenya sekali-kali ._. ^^

Dan ingat ini bukan plagiat! Tapi ini salah satu teka-teki Jepang yang aku lihat dari blog yang aku kunjungin kemarin walaupun emang mirip tapi ada sedikit yang aku ubah. Dan Riddle ini juga sebagai salam penutup cerita ini. See you in next ff :*

/Yang bisa jawab riddle ini hebat ._.\

.

.

.

.

.

.

.

//%//

PENGEMIS

Di depan apartemenku ada seorang pengemis yang tidur di tepi jalan. Aku sering bahkan selalu melihatnya setiap kali berangkat dan pulang kerja. Aku memperhatikan dan sepertinya ada yang aneh dengan orang ini.

Setiap kali ada orang lewat, ia mengatakan hal yang aneh. Seperti salah satu polisi yang melewatinya.

“Tikus.”

Katanya saat polisi itu hendak mengusirnya lewat. Tikus? Apa ia habis memaki polisi itu? Berani sekali orang itu?

Ia-sang pengemi-kembali lagi ke tempatnya keesokan harinya. Hari itu aku dan bosku kebetulan pulang bersama.

“Babi.”

Katanya saat bosku lewat di depannya. aku hanya tertawa dalam hati. Ya, bosku itu memang pantas dipanggil seperti itu. Lalu saat aku dan pacarku lewat, ia menunjuk kearah pacarku dengan berkata,

“Manusia.”

Katanya ketika pacarku yang sedang berjalan melewatinya bersamaku. Bukannya pacarku memang manusia. Apa sih yang dia maksud?”

Suatu hari aku melihatnya lagi di pinggir jalan. Kata-katanya semakin aneh dan aneh saja.

“Sapi.”

Katanya ketika seorang laki-laki lewat.

“Ayam.”

Katanya ketika seorang wanita tua lewat.

“Pisang.” Katanya ketika seorang anak kecil lewat.

Karena penasaran, akupun menghampirinya ketika anak kecil itu sudah berlalu dan segera bertanya.

“Mengapa anda selalu menyebut hal-hal yang aneh ketika orang-orang lewat di depan anda?”

“Oh, karena saya punya kemampuan super.”

“Kemampuan super?Maksudnya?”

“Aku bisa mengetahui makanan terakhir apa yang mereka makan.”

Aku tertawa. “Kalau saya bagaimana?”

“Roti.”

Aku terdiam. Roti memang  makanan terakhir yang aku makan tadi pagi. Dasar orang tua aneh. Dari semua kekuatan super yang ada, kupikir kemampuannya itu yang paling tidak ada gunanya.